Disusun Oleh :
Kelompok 5
1. Khairil Fitrah Harahap (0502191092)
2. Lutfiah Hanifah (0502192084)
3. Sri Eka Putri (0502192110)
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah subhanahu wa ta'ala, yang mana berkat
rahmatnya kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Analisis Profitabilitas:
Return on Asset (ROA)”.
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah analisis laporan keuangan.
Dalam penyusunan makalah ini kami banyak mendapatkan bantuan dari berbagai situs
internet dan buku sehingga kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini terdapat
beberapa kekurangan karena terbatasnya kemampuan yang kami miliki.
Untuk itu dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada para pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, sehingga
makalah ini dapat terselesaikan.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kami
khususnya dan para pembaca umumnya. Untuk itu kami mengharapkan saran dan kritikan
agar kami dapat memperbaiki serta untuk bahan acuan dalam penyusunan makalah
selanjutnya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
A. Latar Belakang...........................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah......................................................................................................................4
C. Tujuan........................................................................................................................................4
BAB II.......................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.......................................................................................................................5
A. Perhitungan ROA......................................................................................................................5
B. Komponen-komponen ROA......................................................................................................6
C. Interpretasi ROA........................................................................................................................8
D. Perbedaan dalam Komposisi Profit Margin dan Perputaran Aktiva...........................................9
BAB III....................................................................................................................................13
PENUTUP...............................................................................................................................13
A. Kesimpulan..............................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rasio profitabilitas perusahaan yang tercermin di laporan keuangan,
menggambarkan kinerja fundamental perusahaan ditinjau dari tingkat efisiensi dan
efektivitas operasi perusahaan dalam memperoleh laba. Oleh karena itu konsep
profitabilitas dalam teori keuangan sering digunakan sebagai indicator kinerja
keuangan fundamental perusahaan mewakili kinerja manajemen. Dimensi
profitabilitas memiliki hubungan terhadap nilai perusahaan. Sedangkan nilai
perusahaan secara konsep dapat dijelaskan oleh nilai yang ditentukan oleh harga
saham yang diperjual belikan di pasar modal.Pasar modal merupakan pasar untuk
berbagai instrument keuangan jangka panjang yang bias diperjual belikan ,baik surat
utang (obligasi), ekuiti (saham), reksadana, maupun instrument lainnya. Laporan
keuangan dapat dilakukan analisa beberapa rasio yang berguna untuk membantu
investor dalam mengambil keputusan untuk memilih suatu saham. Dari berbagai rasio
tersebut, rasio profitabilitas dianggap rasio yang paling mudah untuk dianalisa apalagi
sangat berhubungan erat dengan keuntungan suatu perusahaan.
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan perhitungan ROA?
2. Jelaskan apa saja komponen-komponen ROA?
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Operating Leverage?
4. Jelaskan perbedaan dalam komposisi profit margin dan perputaran aktiva?
C. Tujuan
1. Dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam dan digunakan untuk
membuktikan kesesuaian antara teori yang ada.
2. Dapat mengetahui penjelasan tentang operating leverage
3. Dapat mengetahui tentang strategi bisnis
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perhitungan ROA
Analisis ROA mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba dengan
menggunakan total aset (kekayaan) yang dipunyai perusahaan selalu disesuaikan
dengan biaya-biaya untuk mendanai aset tersebut. Variasi dalam perhitungan ROA, di
samping perhitungan seperti dibicarakan pada bab sebelumnya, adalah dengan
memasukkan biaya pendanaan. Biaya-biaya pendanaan yang dimaksud adalah bunga
yang merupakan biaya pendanaan dengan utang.
Dividen yang merupakan biaya pendanaan dengan saham dalam analisis ROA
tidak diperhitungkan. Biaya bunga ditambahkan ke laba yang dipeoleh perusahaan.
ROA bisa diinterpretasikan sebagai hasil dari serangkaian dari kebijakan perusahaan
(strategi) dan pengaruh dari faktor-faktor lingkungan (environmental factors).
Analisis difokuskan pada profitablitas aset, dan dengan deikian tidak
memperhitungkan cara-cara untuk mendanai aset tersebut. Formula ROA bisa
dihitung sebagai berikut (dengan memasukkan pendanaan):
Laba Bersih ×100
ROA =
Total Aset rata−rata
Laba bersih atau Net Income PT. Terang Abadi adalah sebesar 2,613 triliun,
hal ini berdasarkan laporan keuangan per tanggal 31 Desember 2018. Sedangkan
Total Asetnya berjumlah 51,333 triliun. Dengan data di atas, hitunglah jumlah ROA
PT. Terang Abadi?
Karena bunga tidak masuk dalam analisis ROA, maka bunga ditambahkan
kembali ke laba bersih. Apabila ingin lebih tepat lagi, maka sebenarnya ada
penghematan pajak yang muncul dari penggunaan bunga, karena bunga bisa dipakai
5
sebagai pengurang pajak. Dengan demikian setelah penyesuaian pajak, formula ROA
dihitung sebagai berikut:
1. Faktor tersebut muncul relatif tidak sering dan bisa dikatakan sebagai
nonrecurring.
2. Item tersebut bisa dikatakan merupakan bagian normal dari kegiatan bisnis.
3. Jumlah tersebut cukup material.
B. Komponen-komponen ROA
ROA bisa dipecah lagi dalam dua komponen yaitu:
a) Profit Marginal
Menggambarkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari tingkat
penjualan tertentu. Profit margin bisa diinterpretasikan sebagai tigkat efesiensi
6
perusahaan, yakni sejauh mana kemampuan perusahaan menekan biaya-biaya yang
ada di perusahaan.
Laba Bersih+ Bunga(1−Tingkat Pajak )
Profit Margin =
Penjualan
b) Perputaran Total Aktiva (asset): perputaran total aktiva (aset).
Mencerminkan kemampuan perusahaan, perusahaan menghasilkan penjualan
dari total investasi tertentu. Rasio ini juga bisa diartikan sebagai kemampuan
perusahaan mengelola asset berdasarkan tingkat penjualan tertentu. Rasio ini
mengukur aktivitas penggunaan aktiva perusahaan.
Penjualan
Perputaran total aset =
Total Aset rata−rata
Berikut ini tabel ROA, Profit Margin, dan Perputaran Aktica dua perusahaan
untuk tiga tahun berturut-turut:
Perpustakaan XYZ
ROA 10% 9,3% 8,7%
Profit margin 5,9% 6,2% 5,8%
Perputaran Aktiva 1,7 1,5 1,5
Dari data-data di atas dapat dilihat bahwa ABC mempunyai tingkat ROA yang
tinggi dibandingkan dengan XYZ selama tiga tahun terakhir. Pemecahan ROA ke
dalam Profit Margin dan perputaran aktiva, tampak bahwa profit margin ABC lebih
7
tinggi dibandingkan dengan profit margin XYZ. Keduanya mempunyai tingkat
perputaran aktiva yang sama.
C. Interpretasi ROA
a) Operating Leverage
Operating leverage menunjukkan sejauh mana pemakaian beban tetap dalam suatu
perusahaan. Perusahaan yang menggunakan beban tetap yang tinggi berarti mempunyai
operating leverage yang tinggi. Beban tetap operasional datangnya dari beban depresiasi
peralatan/bangunan (aktiva tetap). Perusahaan yang mempunyai proporsi aktiva tetap yang
besar (yang berarti melakukan investasi besar pada aktiva tetap) akan mempunyai beban
depresiasi yang tinggi, yang berarti mempunyai beban operasional yang tinggi, dan berarti
mempunyai operating leverage yang tinggi.
Perusahaan- perusahaan atau industri-industri mempunyai struktur biaya variable dan
biaya tetap yang berbeda- beda. Perusahaan eksplorasi dan pengolahan minyak, perusahaan
baja mempunyai proporsi aktiva tetap yang besar.
Perusahaan atau industri dengan operating leverage yang tinggi akan mempunyai
nuktuasi pendapatan yang tinggi pula. Itu berarti risiko perusahaan tersebut tinggi. Apabila
kondisi perekonomian membaik, penjualan meningkat, perusahaan dengan operating
leverage yang tinggi akan mengalami kenaikan keuntungan (pendapatan) yang tinggi,
sebaliknya apabila kondisi perekonomian menurun, penjualan menurun, perusahaan tersebut
akan mengalami penurunan yang tajam.
b) Siklus Kehidupan Produk
Siklus kehidupan produk akan mempunyai pengaruh terhadap ROA atau perbedaan-
perbedaan ROA. Produk, mulai dari muncul sampai menghilang, bergerak melalui beberapa
tahap
1. Tahap perkenalan (Introduction)
2. Tahap pertumbuhan (Growth)
3. Tahap kedewasaan (Maturity)
4. Tahap penurunan (Decline)
8
biaya yang efisien) menjadi penting pada tahap ini. Pada tahap ini perusahaan bisa
memperoleh laba (ROA) yang cukup tinggi dibandingkan pada tahap tahap lainnya. Pada
penurunan, perusahaan sudah mulai mengambil ancang ancang untuk keluar dari bisnis
produk tersebut.
Profit Margin
A
A
B
A
Pembatasan oleh
CA kompetisi
Pembatasan Perputaran
Kapasitas
Aktiva
9
margin (dalam hal ini menurunkan profit margin), seperti tidak adanya atau
berkurangnya hambatan masuk ke industri, maka ROA industri atau perusahaan
perusahaan dalam industri juga akan terpengaruh (dalam hal ini akan mengalami
penurunan).
10
perusahaan tersebut ingin memperoleh tambahan profit margin. Hasil keseluruhan
tentunya akan menurunkan ROA. Dengan demikian untuk perusahaan atau industri
semacam ini, alternatif yang paling baik adalah dengan memfokuskan pada
perputaran aktiva (menaikkan perputaran aktiva).
b) Strategi Bisnis
Menurut strategi generic yang dirumuskan oleh Michael Porter, ada tiga jenis
strategi generic yaitu :
(1) Diferensiasi
(2) Biaya rendah (low cost strategy)
(3) Fokus
11
Strategi biaya rendah (low cost) dilakukan dengan jalan menekan biaya-biaya
perusahaan agar perusahaan bisa memperoleh daya saing harga. Pada beberapa
industri dengan produk yang menyerupai komoditi tertentu (seperti baja, minyak
tanah), usaha diferensiasi biasanya sulit dilakukan. Persaingan untuk industri atau
perusahaan semacam ini lebih ditandai dengan persaingan harga. Supaya bisa
memperoleh daya saing harga, perusahaan harus menekan biaya biaya di perusahaan.
Penekanan biaya ini bisa dilakukan dengan pemanfaatan skala ekonomi. efisiensi
produksi, dan pengendalian-pengendalian biaya lainnya.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
ROA bisa dipecah ke dalain dua komponen: profit margin dan perputaran aktiva
Prof margin merupakan ukuran efisiensi perusahaan, sedangkan perputaran aktiva
mencerminkan kemampuan perusahaan menghasilkan penjualan berdasarkan aset yang
tertentu. Operatung leverage penggunaan biaya tetap operasional-akan mempengaruhi
ROA dengan jalan meningkatkan variabilitas ROA. Semakin tinggi operating leverage
suatu perusahaan, akun semakin tinggi titik impasnya (BEP). Kesulitan dalam analisis
biaya tetap variabel adalah karena perusahaan tidak melaporkan laporan keuangannya
berdasarkan klasifikasi biaya variabel tetap.
Siklus produk akan berpengaruh terhadap ROA. Komposisi profit margin dan
perputaran aktiva akan mempengaruhi ROA. Perusahaan yang menghadapi pembatasan
kapasitas, sehingga perputaran aktiva sulit dinaikkan, bisa menerapkan strategi
meningkatkan profit margin-nya Sebaliknya, perusahaan yang menghadapi pembatasan
karena adanya kompetisi yang tajam. sehingga sulit menaikkan profit margin-nya, bisa
menerapkan strategi meningkatkan perputaran aktivanya. Perusahaan yang berada pada
dua titik ekstrem tersebut mempunyai fleksibilitas yang lebih besar, bisa memilih
meningkatkan profit margin ataupun perputaran aktivanya.
Strategi yang dianut oleh perusahaan juga akan berpengaruh terhadap ROA.
Perusahaan yang menganut strategi diferensiasi bisa meningkatkan profit margin-nya.
Sebaliknya perusahaan yang menganut strategi biaya rendah bisa meningkatkan
perputaran aktivanya. Perusahaan yang mempunyai strategi di antara kedua titik ekstrem
tersebut akan mempunyai fleksibilitas yang lebih besar.
13
DAFTAR PUSTAKA
M. Hanafi, Mamduh,. dan Halim Abdul. 2016. Analisis Laporan Keuangan Edisi Kelima,
Yogyakarta. UPP STM YKPN
14