TUGAS RANGKUMAN
Oleh :
DEPARTEMEN AKUNTANSI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2020/2021
SOA adalah sebuah landasan yang di sahkan pada 23 Januari oleh kongres Amerika Serikat.
Undang-undang tersebut di kenal sebagai public company accounting and investor protection
act 2002 atau undang-undang perlindungan investor dan pengaturan akuntansi perusahaan
publik yang sering di sebut SOX atau Arbox.
Sarbanex Oxley atau kadang di singkat Sox atau SOA adlah hukum federal Amerika Serikat
yang di tetapkan pada 30 juli 2002. Undang – undang ini merupakan suatu terobosan dan
sebagai reformasi terbesar di USA khususnya dan dunia pada umumnya bagi penilaian
corporate governance seja di terbitkannya Securities Act of 1933 dan 1934, di prakarsai oleh
senator Paul Sarbanes (Maryland) dan Representatibe Michael Oxley (Ohio) yang di setujui
oleh dewan dengan suara 423 dan oleh senat dengan suara 99-0 serta di sahkan menjadi
hukum oleh presiden George W.Bush. Undang-undang ini di keluarkan sebagai respons dari
kongres Amerika Serikat terhadap berbagai skandal pada beberapa perusahaan besar seperti :
Enron, Tyco Internasional. Adelphia, Peregrine Systems, WorldCom (MCI), AOL time
warner, Aura Systems,Citigroup, Computer Associates Internasional, CMS Energi, Global
Crossing, Health South, Quest Communication, Safety – kleen dan Xeror, yang juga
melibatkan beberapa KAP yang termasuk dalam “the big five” seperti : Arthur Andersen,
KPMG dan PWC.
Skandal-skandal yang menyebabkan kerugian bilyunan dolar bagi in!estor karena
runtuhnyaharga saham perusahaan-perusahaan yang terpengaruh ini mengguncang
kepercayaanmasyarakat terhadap pasar saham. Semua skandal ini merupakan contoh tragis
bagaimana kecurangan (Fraud Schemes) berdampak sangat buruk terhadap pasar
stakeholders dan para pegawai. Dengan diterbitkannya undang-undang ini( ditambah dengan
beberapa aturan pelaksanaan dari Securities Exchange Commision (SEC) dan beberapa sel"
regulatory bodies lainnya ( diharapkan akan meningkatkan standar akuntabilitas
perusahaan( transparansi dalam pelaporan keuangan( memperkecil kemungkinan bagi
perusahaanatau organisasi untuk melakukan dan menyembunyikan fraud ( serta membuat
perhatian pada tingkat sangat tinggi terhadap corporate governance.
Perundang-undangan ini menetapkan suatu standar baru dan lebih baik bagi semua
de)an danmanajemen perusahaan publik serta kantor akuntan publik )alaupun tidak
berlaku bagiperusahaan tertutup. Akta ini terdiri dari 11 bab atau bagian yang menetapkan
hal-hal mulaidari tanggung jawab tambahan Dewan Perusahaan hingga hukuman pidana.
Sarbox juga menuntut Securities and Exchange Commission (SEC) untuk menerapkan
aturan persyaratan baru untuk menaati hukum ini.
Menetapkan beberapa tanggung jawab baru kepada dewan komisaris, komite audit
dan pihak manajemen
Mendirikan the Public Company Accounting Oversight Board, sebuah dewan yang
independen dan bekerja full-time bagi pelaku pasar modal
Mendefinisikan jasa “non-audit” yang tidak boleh diberikan oleh KAP kepada klien
Apabila kita simak secara lebih mendalam hal‐hal penting diatas, inti pokok dari Sarbane‐
Oxley act menyangkut:
Walaupun pasar modal di Indonesia belum semaju atau sebesar pasar modal di AS,
prinsip‐prinsip dasar dari Sarbanes‐Oxley act sebenarnya relevan untuk diterapkan di
Indonesia. Peningkatan transparansi, peningkatan tanggung jawab untuk secara terus
menerus menyempurnakan sistem IC, dan peningkatan efektifitas dan independensi auditor
eksternal merupakan hal‐hal yang sangat dibutuhkan di Indonesia. Dan seperti halnya di AS,
pasar modal yang sehat akan sangat menunjang pertumbuhan dan penguatan perekonomian.
Oleh karena itu, sepantasnya, badan legislatif maupun badan‐badan pembentuk kebijakan di
Indonesia mulai merancang undang‐undang serupa. Undang‐undang mengenai pasar modal
dan juga undang‐ undang akuntan seharusnya dirancang dengan memperhatikan hal‐hal
pokok yang telah dibahas di atas. Tentunya diperlukan penyesuaian‐penyesuaian yang
dipandang perlu untuk menghadapi kondisi di Indonesia, namun hendaknya senatiasa dijaga
agar tujuan pokok dari undang‐undang tersebut tetap tercapai.
Kendala yang akan Dihadapi dalam Penerapan Undang ‐undang Semacam Sarbanes ‐
Oxley Act di Indonesia.
Disadari bahwa penerapan aturan‐aturan pokok yang ada dalam undang‐ undang
semacam Sarbanes‐Oxley di Indonesia tidak mudah. Cukup banyak kendala yang akan
dihadapi, Pengalaman penerapan di AS memberikan indikasi kepada kita mengenai beberapa
kendala yang kemungkinan besar muncul dalam penerapannya.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/5055942/Pembahasan_Sarbanes_Oxley_Act