Anda di halaman 1dari 12

ISSN: 2301-797X

Volume: 7 No. 2 - Desember 2018

PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP PENGAMBILAN


KEPUTUSAN PADA PT. PLN (PERSERO) PEMBANGKITAN SUMATERA
BAGIAN UTARA

Nurhayati
Dosen Universitas Dharmawangsa Medan, Fakultas Ekonomi Manajemen

ABSTRAKSI

Akuntansi di dalam suatu instansi atau perusahaan memegang peranan penting, Karena
akuntansi dapat memberikan informasi mengenai data yang dinyatakan dalam satuan uang.
Untuk mengumpulkan data keuangan yang baik diperlukan suatu sistem informasi yang baik.
Informasi yang sah dan tepat sangat dibutuhkan manajemen dalam pengambilan keputusan demi
pengambangan instansi atau perusahaan kedepannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui dan menganalisis pengaruh sistem informasi manajemen terhadap pengambilan
keputusan pada PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara. Metode pengumpulan
data yang digunakan peneliti adalah kuesioner. Sampel yang diteliti adalah sebanyak 30 orang.
Teknik analisis data yaitu regresi linier sederhana. Hasil penelitian adalah sistem informasi
akuntansi berpengaruh terhadap pengambilan keputusan PT. PLN (Persero) Pembangkitan
Sumatera Bagian Utara. Sistem informasi akuntansi dalam mempengaruhi pengambilan
keputusan adalah sebesar 97,3% Sistem informasi akuntansi berjalan dengan efektif dalam
pengambilan keputusan hal ini sejalan dengan pengaruh sistem informasi akuntansi terhadap
pengambilan keputusan. Sistem informasi akuntansi berjalan dengan efektif dalam pengambilan
keputusan hal ini sejalan dengan pengaruh sistem informasi akuntansi terhadap pengambilan
keputusan. Penerapan sistem informasi akuntansi di lingkungan perusahaan sudah berkembang
tertinggal dibandingkan dengan perusahaan lainnya.

Kata Kunci: sistem informasi, akuntansi, pengambilan keputusan

Akuntansi dalam suatu instansi atau


.I. PENDAHULUAN perusahaan memegang peranan penting,
Latar Belakang Masalah Karena akuntansi dapat memberikan informasi
Di era globalisasi ini, instansi atau mengenai data yang dinyatakan dalam satuan
perusahaan telah mengalami perkembangan uang. Untuk mengumpulkan data keuangan
yang begitu pesat, terutama pada sistem yang baik diperlukan suatu sistem informasi
informasi akuntansi yang telah memberikan yang baik. Informasi yang sah dan tepat sangat
dampak yang cukup mendalam. Hal ini dibutuhkan manajemen dalam pengambilan
ditandai dengan begitu banyaknya jenis usaha keputusan demi pengambangan instansi atau
yang kompetitif, berlomba-lomba mengeks- perusahaan kedepannya. Untuk memperoleh
pansi pasar sehingga dapat meningkatkan informasi yang tepat diperlukan Sistem
profitabilitas. informasi yang baik sangat dibutuhkan dalam
Dalam melaksanakan kegiatannya, setiap kegiatan manajemen instansi atau
instansi atau perusahaan pada umumnya perusahaan.
sangat memerlukan sistem akuntansi yang Karena sistem informasi merupakan sua-
efisien dan efektif, khususnya dalam tu tolak ukur yang digunakan oleh manaje-
menyajikan informasi yang sesuai dengan men untuk mengetahui secara pasti keadaan
kebutuhan manajemen maupun berbagai pihak instansi atau perusahaan, sehingga perencana-
diluar instansi atau perusahaan yang an-perencanaan instansi atau perusahaan di
memerlukannya. Informasi memang menjadi masa mendatang lebih mudah disusun. Berarti
unsur penentu dalam pengambilan keputusan, berhasil tidaknya suatu perencanaan ada
baik dalam manajemen instasi atau perusahaan kaitannya dengan keakuratan informasi yang
itu sendiri maupun pihak-pihak yang diterima.
berkepentingan dengan instansi atau Peranan sistem informasi akuntansi da-
perusahaan. lam suatu instansi atau perusahaan sangan

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 37


ISSN: 2301-797X
Volume: 7 No. 2 - Desember 2018

penting dan diperlukan oleh pihak manajemen, apakah sistem informasi akuntansi pada PT.
karena sistem informasi akuntansi dapat PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera
memberikan informasi yang berhubungan Bagian Utara berperan secara efisien dan
dengan laporan keuangan yang dapat efektif, khususnya dalam pengambilan
digunakan untuk mengukur berbagai kegiatan keputusan.
instansi atau perusahaan, serta menilai dan
mengukur hasil kerja tiap unit yang telah II. LANDASAN TEORI
diberikan wewenang dan tanggung jawab. Sistem Informasi Akuntansi
Disamping itu sistem informasi akuntansi Menurut Lilis dan Sri (2011 : 58) Sistem
juga berperan sebagai sumber informasi yang informasi akuntansi adalah mengolah/
digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam memproses data transaksi keuangan menjadi
pengambilan keputusan bagi manajemen. laporan keuangan dengan menggunakan
Seorang manajer harus menggunakan sistem komputerisasi yang terhubung dengan
informasi yang relevan dan dapat dipercaya jaringan komunikasi antara bagian yang satu
kebenarannya sebagai dasar pertimbangan dengan bagian yang lainnya.
dalam pengambilan keputusan. Pertimbangan- Menurut Seprida Hanum Harahap (2015 :
pertimbangan rasional harus menjadi ciri khas 2) Sistem informasi akuntansi merupakan
manajemen. Proses pengambilan keputusan sistem informasi yang bersifat fungsional dan
yang dilakukan manajemen merupakan tugas mendasari sistem informasi fungsional lainnya
berita, oleh sebab itu manajemen harus seperti sistem informasi keuangan, sistem
bertindak secara tepat agar tidak terjadi informasi pemasaran, sistem informasi
kesalahan dalam proses pengambilan produksi dan sistem informasi sumber daya
keputusan. manusia, sistem-sistem informasi lain yang
Melihat pentingnya informasi, maka membutuhkan data keuangan dari sistem
sangat dibutuhkan suatu sistem informasi informasi.
akuntansi yang baik, memadai, dan efekktif. Informasi-informasi yang dihasilkan oleh
Sistem yang baik akan menghasilkan berbagai sistem informasi akuntansi antara lain meliputi
dasar yang baik dan dapat diterima oleh semua informasi mengenai order penjualan,
karyawan. Sistem informasi yang baik juga penjualan, penerimaan kas, order pembelian,
dapat memberikan gambaran yang jelas penerimaan barang, pembayaran, dan
tentang instansi atau perusahaan yang perlu penggajian.
diawasi. Semua proses baik mengenai Dari pengertian di atas dapat disimpulkan
pencatatan dan proses yang lainnya akan bahwa Sistem Informasi Akuntansi adalah
saling berkaitan dan berjalan secara terus kumpulan dari sumber daya dalam suatu
menerus selama instansi atau perusahaan perusahaan atau organisasi yang bekerja
masih ada. Dengan demikian, maka sistem dengan mengumpulkan dan mengelola data
yang akan digunakan dalam pengolahan keuangan perusahaan menjadi suatu informasi
informasi akuntansi sangatlah menentukan yang dibutuhkan oleh pihak-pihak yang
untuk menciptakan keteraturan dalam proses berkepentingan sebagai alat pendukung
sehingga menghasikan informasi keuangan pengambilan keputusan.
yang layak dan benar terutama bagi instansi Alur sistem informasi akuntansi
atau perusahaan dalam negeri yang sekarang digolongkan dua bagian, yaitu :
telah menjadi mitra kerja sekaligus saingan 1. Daur operasional : merupakan daur dari
dalam meraih keuntungan terhadap usaha mulai terjadinya transaksi atau kejadian-
swasta lainnya. kejadian ekonomis sampai tersimpannya
Berdasarkan keterangan dan uraian di atas, transaksi tersebut ke dalam bentuk dokumen-
maka penulis akan membahas lebih dalam dokumen (source document).
peranan sistem informasi akuntansi yang a. Sub sistem pendapatan (revenue cycle),
dibutuhkan oleh manajemen sebagai alat mencakup penjualan barang atau jasa yang
pengambilan keputusan. merupakan faktor output atau produk
perusahaan.
Tujuan Penelitian b.Sub sistem pengeluaran (expenditure cycle),
Berdasarkan latar belakang penelitian mencakup kegiatan pengadaan bahan baku ,
serta perumusan masalah diatas, maka tujuan barang dagangan, bahan pembantu, berikut
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui biaya faktor input lainnya.

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 38


ISSN: 2301-797X
Volume: 7 No. 2 - Desember 2018

c. Sub sistem produksi (production cycle), Management) , manajemen menengah (Midle


mencakup kegiatan manufaktur yang Level Management), dan manajemen tingkat
mengubah bahan baku menjadi produk. bawah (Lower Level Management). Beberapa
d.Sub sistem keuangan (finance cycle), keunggulan yang dimiliki oleh sistem
mencakup kegiatan penerimaan dan informasi akuntansi yang didukung oleh
pengeluaran uang sebagai akibat dari daur teknologi informasi (Sistem Informasi
pendapatan, pengeluaran, dan produksi. Akuntansi berbasis komputer), yaitu :
2. Daur penyusunan laporan yaitu daur yang a. proses pengolahan data yang cepat
mengubah dokumen-dokumen hasil rekaman b.memiliki tingkat akurasi informasi yang
transaksi yang berasal dari daur operasional tinggi
menjadi laporan, baik dalam bentuk laporan c. efisiensi sumberdaya manusia
keuangan untuk pihak eksternal, maupun d.kemudahan akses informasi
laporan manajemen yang ditujukan untuk
pihak internal perusahaan (manajemen) Keputusan dan Pengambilan Keputusan
Marshall dan Paul (2015 : 11) menjelaskan Pada hakekatnya pengambilan keputusan
tiga fungsi suatu sistem informasi akuntansi merupakan suatu pendekatan sistematis terha-
yaitu : dap hakekat suatu masalah, pengumpulan
a. Mengumpulkan dan menyimpan data fakta dan data, penentuan yang matang dari
tentang aktivitas, sumber daya, dan personel alterunatif yang dihadapi dan mengambil
organisasi. Organisasi memiliki sejumlah tindakan menurut perhitungan merupakan
proses bisnis, seperti melakukan penjualan tindakan yang paling tepat.
atau membeli bahan baku, yang sering Menurut Fahmi (2016 : 2) Keputusan
diulang. adalah proses penelusuran masalah yang
b.Mengubah data menjadi informasi sehingga berawal dari latar belakang masalah,
manajemen dapat merencanakan, identifikasi masalah hingga kepada
mengeksekusi, mengendalikan, dan terbentuknya kesimpulan atau rekomendasi.
mengevaluasi aktivitas, sumber daya, dan Dari uraian diatas, keputusan adalah hasil
personel. dari proses pemikiran atau hasil dari suatu
c. Memberikan pengendalian yang memadai diskusi dari pemilihan satu diantara beberapa
untuk mengamankan asset dan data yang digunakan untuk mengatasi suatu
organisasi. masalah.
Pada umumnya tujuan dasar disusunnya
sistem informasi akuntansi dapat Tahap-tahap Pengambilan Keputusan
dilihat pada penjabaran dibawah ini : Untuk mempermudah pengambilan
1.Untuk mendukung fungsi kepengurusan keputusan dibuat tahap-tahap yang bisa
(stewardship) manajemen suatu organisasi mendorong keputusan yang diinginkan.
atau perusahaan, karena manajemen Adapun tahap-tahap tersebut adalah :
bertanggungjawab untuk menginformasikan Menurut Fahmi (2016:2) tahap-tahap peng-
pengaturan dan penggunaan sumber daya ambilan keputusan adalah sebagai berikut :
organisasi dalam rangka pencapaian tujuan 1.Mendefinisikan masalah tersebut secara
organisasi tersebut. jelas dan gamblang, atau mudah untuk
2.Untuk mendukung pengambilan keputusan dimengerti.
manajemen, karena sistem informasi 2.Membuat daftar masalah yang akan
memberikan informasi yang diperlukan oleh dimunculkan, dan menyusunnya secara
pihak manajemen untuk melakukan prioritas dengan maksud agar adanya
tanggung jawab pengambilan keputusan. sistematika yang lebih terarah dan
3.Untuk mendukung kegiatan operasi terkendali.
perusahaan hari demi hari. Sistem informasi 3.Melakukan identifikasi dari setiap masalah
membantu personil operasional untuk tersebut dengan tujuan untuk lebih
bekerja lebih efektif dan efisien. memberikan gambaran secara lebih tajam
Keunggulan Sistem Informasi Akuntansi dan terarah secara lebih spesifik.
berbasis komputer merupakan bagian dari 4.Memetakan setiap masalah tersebut
sistem yang ada, yang dapat memberikan berdasarkan kelompoknya masing-masing
informasi bagi semua tingkat manajemen, yang kemudian selanjutnya dibarengi
mulai dari manajemen tingkat atas (Top Level

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 39


ISSN: 2301-797X
Volume: 7 No. 2 - Desember 2018

dengan menggunakan model atau alat uji 2.Keputusan yang tidak terprogram
yang akan dipakai. Berbeda dengan keputusan terprogram,
5.Memastikan kembali bahwa alat uji yang keputtusan yang tidak terprogram biasanya
dipergunakan tersebut telah sesuai dengan diambil dalam usaha memecahkan masalah-
prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah yang masalah baru yang belum pernah dialami
berlaku pada umumnya sebelumnya, tidak bersifat repetitif, tidak
terstruktur, dan sukar mengenali bentuk,
hakikat, dan dampaknya.
Menurut Supranto (2009:9) keputusan
memiliki empat kategori, yaitu :
1.Keputusan dalam keadaan ada kepastian
(certainty)
Apabila semua informasi yang diperlukan
untuk mengambil keputusan lengkap, maka
keputusan dikatakan dalam keadaan atau
situasi ada kepastian. Dengan perkataan lain
dalam keadaan ada kepastian.
2.Keputusan dalam keadaan ada risiko (risk)
Risiko terjadi kalau hasil pengambilan
keputusan walaupun tak dapat diketahui
dengan pasti akan tetap diketahui nilai
Gambar 2.1. Proses Pengambilan Keputusan kemungkinan (probibalitasnya).
3.Keputusan dalam keadaan ketidakpastian
Tabel 2.1. Teknik yang digunakan Dalam (uncertainty)
Pengambilan Keputusan
Ketidakpastian akan kita hadapi sebagai
Situasi Teknik pengambil keputusan kalau hasil keputusan
Pemecahan
Keputusan sama sekali tidak tahu karena hal yang akan
Ada Kepastian Deterministik - Linear programming diputuskan belum pernah terjadu
- Model transportasi
- Model penugasan sebelumnya.
- Model inventori 4.Keputusan dalam keadaan ada konflik
- Model antrian
- Model network
(conflict)
- Model keputusan Situasi konflik terjadi kalau kepentingan dua
Ada Resiko Probabilistic
probabilistic pengambil keputusan atau lebih saling
- Model inventori
probabilistic
bertentangan (ada konflik) dalam situasi
- Model antrian probabilistic kompetitif. Pengambilan keputusan bisa
Tidak ada
Tak diketahui
- Analisis keputusan dalam juga berarti pemain (player) dalam suatu
kepastian keadaan ketidak pastian
Tergantung Teori permainan (game
permainan (game).
Ada konflik tindakan theory)
lawan Sistem Informasi Akuntansi dalam
Pengambilan Keputusan
Jenis – Jenis Keputusan Menurut Marshall dan Paul (2015 : 12)
Menurut Irham Fahmi (2016 : 3) jenis sistem informasi akuntansi (SIA) dapat
keputusan diklasifikasikan menjadi dua jenis, memberikan bantuan dalam semua tahap
yaitu keputusan terprogram dan keputusan pengambilan keputusan. Laporan dapat
tidak terprogram. Setiap keputusan memiliki membantu untuk mengidentifikasi permasa-
perbedaan masing-masing. Untuk lebih lahan potensial. Model keputusan dan alat
jelasnya dapat dijelaskan sebagai berikut. analitis dapat diberikan kepada pengguna.
1.Keputusan program Bahasa yang query dapat mengumpulkan data
Keputusan yang terprogram dianggap suatu yang relevan untuk membantu pembuatan
keputusan yang dijalankan secara rutin saja, keputusan dalam menginterpretasikan hasil
tanpa ada persoalan-persoalan yang bersifat model keputusan, mengevaluasinya, memilih
krusial. Karena setiap pengambilan diantara program alternative tindakan.
keputusan yang dilakukan hanya berusaha Sistem Informasi Akuntansi dapat
membuat pekerjaan yang terkerjakan membantu meningkatkan pengambilan
berlangsung secara baik dan stabil. keputusan dalam beberapa cara :

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 40


ISSN: 2301-797X
Volume: 7 No. 2 - Desember 2018

a. Dapat mengidentifikasi situasi yang Pembangkitan Sumatera Bagian Utara. Hal


membutuhkan tindakan manajemen. yang akan diteliti dalam perusahaan ini
b.Dapat mengurangi ketidakpastian dan mengenai pengaruh sistem informasi
memberikan dasar untuk memilih diantara akuntansi di perusahaan sebagai alat bantu
alternatif tindakan. perusahaan untuk mengambil keputusan yang
c. Dapat menyimpan informasi mengenai hasil diukur dengan menggunakan sistem informasi
keputusan sebelumnya, yang memberikan akuntansi.
umpan balik bernilai yang dapat digunakan Sampel dalam penelitian ini adalah
untuk meningkatkan keputusan dimasa yang sebagian Karyawan dari PT. PLN (Persero)
akan datang. Pembangkitan Sumatera Bagian Utara
d.Dapat memberikan informasi akurat yang Metode Pengumpulan Data
tepat waktu. Salah satu langkah yang perlu dilakukan
e. Dapat menganalisis data penjualan untuk membuat penulisan ilmiah ini adalah dengan
menemukan barang-barang yang dibeli mengadakan metode penelitian. Diantara
bersamaan,, dan dapat menggunakan beberapa metode penelitian yang digunakan
informasi tersebut untuk memperbaiki tata utuk mengumpulkan data maupun keterangan-
letak barang dagangan atau untuk keterangan yang diperlukan adalah :
mendorong penjualan tambahan barang- 1.Kuesioner
barang terkait. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan
Ketersediaan informasi menjadi faktor data dengan cara memberikan daftar
yang sangat penting untuk menilai proses dan pertanyaan kepada responden untuk diisi.
kualitas hasil keputusan yang diambil oleh 2.Wawancara
manajemen. Dalam menciptakan suatu Wawancara merupakan mengadakan tanya
informasi akuntansi diperlukan sebuah sistem. jawab dan tatap muka langsung dengan
Dengan demikian sistem informasi akuntansi pimpinan dan karyawan yang bersangkutan
yang baik menjadi salah satu faktor untuk untuk memberikan data dan informasi yang
mendukung pengambilan keputusan manajer. ada hubungannya dengan penelitian ini.
3.Dokumentasi
III. METODE PENELITIAN Dokumentasi merupakan teknik
Jenis dan Sumber Data pengumpulan data dengan cara
Data yang diperlukan penulis dalam mengumpulkan data dan infromasi dari
penulisan ini adalah : buku-buku, jurnal, akses internet yang
a. Data Primer yaitu data penelitian yang berhubungan dengan penelitian.
diperoleh secara langsung dari sumber asli
yaitu responden yang terpilih di lokasi Definisi Operasional Variabel
penelitian. Adapun cara yang diperoleh Adapun variabel penelitian dan definisi
dengan memberikan daftar pertanyaan operasional ini adalah sistem informasi
(questioner). akuntansi dan pengambilan keputusan
b. Data Sekunder yaitu data yang diperoleh perusahaan.
melalui studi dokumentasi yang diperoleh
dari buku, jurnal, situs internet yang dapat Teknik Analisis Data
menjadi referensi dalam mendukung A. Metode Analisis Deskriptif
penelitian ini. Metode analisis deskriptif analisis yang
Metode analisis pengujian ini bersikat dilakukan dengan mengumpulkan data,
Analisis Deskriptif. Data yang dikumpulkan menyusun, mengolah dan menafsirkan
adalah Data Kuantitatif. Penelitian yang informasi-informasi atau data sehingga
dilakukan adalah penelitian yang didasarkan diperoleh gambaran yang jelas mengenai
pada teori yang mendukung dengan objek yang diteliti. Data yang diperoleh dari
pemeriksaan yang dilakukan oleh perusahaan. data primer berupa kuesioner yang telah diisi
oleh sejumlah responden peneliti.
B. Metode Komparatif
Populasi dan Sampel Metode komparatif metode yang
Populasi dipergunakan agar data yang terkumpul dapat
Populasi pada penelitian ini adalah dibandingkan dengan teori-teori yang ada dan
seluruh Karyawan dari PT.PLN (Persero)

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 41


ISSN: 2301-797X
Volume: 7 No. 2 - Desember 2018

dari hasil perbandingan tersebut dapat ditarik terhadap variabel dependen yaitu kinerja
kesimpulan manajerial.
Uji Asumsi Klasik A. Uji – t
Uji asumsi klasik digunakan untuk Uji statistik t disebut juga sebagai uji
melihat atau menguji model yang termasuk signifiksi indifidual. Uji ini menunjukkan
layak atau tidak layak digunakan dalam seberapa jauh pengaruh variabel independen
penelitian, maka dilakukan pengujian asumsi secara parsial terhadap variabel dependen .
klasik yang harus dipenuhi, yaitu: Bentuk pengujianya adalah:
A. Uji Normalitas 1.Ho : = 0, artinya semua variabel independen
Menurut Heny (2015 : 204) Tujuan uji secara parsial tidak berpengaruh terhadap
normalitas adalah ingin mengetahui apakah variabel dependen,
distribusi sebuah data mengikuti atau 2.Ha : 0, artinya suatu variabel independen
mendekati normal, yakni distribusi data secara parsial berpengaruh terhadap variabel
dengan bentuk lonceng. dependen .
Uji normalitas dilakukan dengan Kriteria pengambilan keputusan:
menggunakan pendekatan kolmogrov smirnov. a. Jika probabilitas < 0,05 maka Ha diterima
Dengan menggunakan tingkat signifikasi 5% atau Ho ditolak,
maka nilai Asymp.sig (2-tailed) di atas nilai b.Jika probabilitas > 0,05 maka Ha ditolak
signifikan 5% artinya variabel residual atau Ho diterima.
berdistribusi normal. Koefisien Determinasi (R2)
B. Uji Heteroskedastisitas Koefisien Determinasi (R2)
Uji Heteroskedastisitas adalah uji yang digunakan untuk menguji goodness-fit dari
menilai apakah ada ketidaksamaan varian dari model regresi. Pada intinya koefisien
residual untuk semua pengamatan pada model determinasi mengukur seberapa jauh
regresi linear. Uji ini merupakan salah satu kemampuan model dalam menerangkan
dari uji asumsi klasik yang harus dilakukan variasi variabel dependen. Nilai koefisien
pada regresi linear. Apabila asumsi determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai
heteroskedastisitas tidak terpenuhi, R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-
maka model regresi dinyatakan tidak valid variabel independen dalam menjelaskan
sebagai alat peramalan. variasi variabel dependen sangat terbatas.
C. Uji Multikolinieritas Nilai yang mendekati satu berarti variabel-
Uji Multikolinieritas bertujuan untuk variabel independen memberikan hampir
menguji apakah model regresi ditemukan semua informasi yang dibutuhkan untuk
adanya korelasi antar variabel bebas memprediksi variasi variabel independen.
(independent). Model yang baik seharusnya Rumus uji determinasi adalah sebagai berikut:
tidak terjadi korelasi diantara variabel D = (Rxy)2 x 100%
independent. Dimana :
Untuk mengetahui ada tidaknya gejala D = Koefisien Determinasi
multikolinieritas dapat dilihat dari besarnya Rxy = Korelasi
nilai tolerance dan VIF (Variance Inflation Untuk melihat hubungan variabel
Factors) melalui Statistical Product and tersebut maka dapat dirumuskan sebagai
Service Solutions (SPSS). Tolerance berikut :
mengukur variabilitas variabel terpilih yang a. Nilai r yang positif menunjukkan hubungan
tidak dijelaskan oleh variabel independen kedua variabel positif, artinya kenaikan
lainnya. Nilai umum yang biasa dipakai nilai variabel yang satu diikuti oleh nilai
adalah nilai tolerance = 0,1 atau nilai VIF < 5, variabel yang lain.
maka tidak terjadi multikolinieritas. b. Nilai r yang negatif menunjukkan
Pengujian Hipotesis hubungan kedua variabel negatif artinya
Penelitian ini menggunakan regresi menurunnya nilai variabel yang satu diikuti
berganda karena subvariabel dalam penelitian dengan meningkatnya nilai variabel yang
lebih dari satu. Pengujian ini bertujuan untuk lain.
menunjukan apakah variabel independen yaitu c. Nilai r yang sama dengan nol menunjukkan
pertisipasi anggaran komitmen organisasi kedua variabel tidak menunjukkan
secara simultan maupun parsial berpengaruh hubungan, artinya variabel yang satu tetap
meskipun yang lainnya berubah.

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 42


ISSN: 2301-797X
Volume: 7 No. 2 - Desember 2018
Tabel 1. Karakteristik Responden Berdasarkan
Uji Validitas dan Reliabilitas Jenis Kelamin
N Jenis Kelamin Jumlah Persentase
A. Uji Validitas o. (Orang) (%)
Menurut Ety (2009 : 57) Uji Validitas 1. Laki-laki 12 40%
adalah ukuran yang benar-benar mengukur 2. Perempuan 18 60%
Jumlah 30 100%
apa yang akan diukur. Semakin tinggi
validitas suatu alat tes, maka alat tes tersebut Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan
semakin mengenai pada sasarannya, atau bahwa karakteristik responden berdasarkan
semakin mneujukkan apa yang seharusnya jenis kelamin laki-laki lebih sedikit yaitu 40%
diukur. dibandingkan dengan pegawai jenis kelamin
Dari uraian diatas validitas adalah suatu perempuan yaitu 60%. Jadi dapat disimpulkan
alat ukur standar ukuran yang menujukkan bahwa mayoritas responden dalam penelitian
kepastian dan keaslian suatu instrumen. ini berjenis kelamin perempuan yaitu
B. Uji Reliabilitas sebanyak 60% atau sebanyak 18 orang.
Menurut Sugiyono (2016 : 110) Statistik Inferensial
Reliabilitas merupakan tingkat kendala suatu Berdasarkan hasil penelitian yang
instrumen penelitian. Instrumen yang reliabel dilakukan oleh peneliti di PT.PLN (Persero)
adalah instrumen yang apabila digunakan Pembangkitan Sumatera Bagian Utara.
berulang kali untuk mengukur objek yang Peneliti hanya bisa melakukan penelitian
sama akan menghasilkan data yang sama. mengenai pengaruh sistem informasi
Uji reliabilitasakan dapat menunjukkan akuntansi terhadap pengambilan keputusan.
konsistensi dari jawaban-jawaban responden 1. Uji Validitas dan Reabilitas
yang terdapat pada kuesioner.Uji ini dilakukan Hasil pengujian validitas instrumen
setelah uji validitas dan yang diuji merupakan variabel dapat dilihat pada tabel berikut ini:
pertanyaan yang sudah valid.
Tempat Penelitian Tabel 2. Hasil Uji Validitas
No. Variabel rxy rtabel Keterangan
Dalam penulisan skripsi ini, peneliti 1. 0,770 0,3061 Valid
memilih objek penelitian pada PT. PLN 2. 0,904 0,3061 Valid
(Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian 3. 0,770 0,3061 Valid
4. 0,904 0,3061 Valid
Utara di Jalan Titi Kuning No. 30 KM. 5,5 5. 0,633 0,3061 Valid
Medan 20146 . Sistem Informasi
6. 0,794 0,3061 Valid
Akuntansi
7. 0,904 0,3061 Valid
(X)
8. 0,904 0,3061 Valid
IV. HASIL PENELITIAN DAN 9. 0,794 0,3061 Valid
PEMBAHASAN 10. 0,904 0,3061 Valid
Hasil Penelitian 11. 0,770 0,3061 Valid
12. 0,904 0,3061 Valid
Pada bab pendahuluan penulis telah 13. 0,770 0,3061 Valid
menjelaskan bahwa yang menjadi tujuan dari 14. 0,904 0,3061 Valid
penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui 15. 0,633 0,3061 Valid
16. 0,794 0,3061 Valid
efektifitas Sistem Informasi Akuntansi
17. 0,770 0,3061 Valid
terhadap pengambilan keputusan. 18.Pengambilan Keputusa 0,904 0,3061 Valid
Untuk mendapatkan data yang diperlukan 19. (Y) 0,633 0,3061 Valid
guna menjawab permasalahan yang telah 20. 0,794 0,3061 Valid
21. 0,770 0,3061 Valid
tercantum pada bab pendahuluan, maka 22. 0,904 0,3061 Valid
penulis memberikan kuesioner, untuk 23. 0,633 0,3061 Valid
mengetahui sejauhmana Pengaruh Sistem 24. 0,794 0,3061 Valid
Informasi Akuntansi terhadap Pengambilan Berdasarkan output di atas menunjukkan
Keputusan. semua nilai variabel X adalah valid. Hal ini
Untuk lebih terarahnya observasi ini berarti semua pertanyaan yang disebarkan
kuesioner dapat di lihat pada penyajian berikut kepada responden dapat dipercaya
ini: validitasnya.
Karakateristik Responden
Deskripsi karakteristik responden Tabel 3. Reliability Statistics
berdasarkan jenis kelamin disajikan pada tabel Cronbach's Alpha N of Items
berikut ini: ,764 24

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 43


ISSN: 2301-797X
Volume: 7 No. 2 - Desember 2018

Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas berada sekitar 1 sampai 10, demikian juga
diatas, diketahui angka cronbach alpha adalah hasil nilai tolerance mendekati 1 atau diatas
sebesar 0,764. Jadi angka tersebut lebih besar 0,1. Dengan demikian dapat dinyatakan juga
dari angka minimal cronbach alpha 0,6. Oleh model regresi ini tidak terdapat masalah
karena itu dapat disimpulkan bahwa instrumen multikolinearitas.
penelitian yang digunakan untuk mengukur
variabel sistem informasi akuntansi dan C. Uji Heteroskedastisitas
pengambilan keputusan dapat dikatakan
realibel atau handal.

2. Uji Asumsi Klasik


A. Uji Normalitas

Gambar 3. Scaterplot

Gambar scaterplot di atas menunjukkan


bahwa titik-titik yang ada menyebar secara
Gambar 1. Histogram acak, tersebar baik di atas maupun di bawah
angka nol pada sumbu Y dan tidak
Grafik histogram pada gambar diatas membentuk sebuah pola tertentu yang jelas.
menunjukkan bahwa distribusi data yang Oleh karena itu, model regresi dikatakan tidak
berbentuk lonceng tidak menceng ke kiri atau mengalami heteroskedastisitas.
ke kanan. Oleh karena itu, data dikatakan
berdistribusi normal. D. Uji Regresi Sederhana
Uji t Hipotesis (Parsial)

Tabel 5. Coefficientsa
Model Standar
dized
Unstandardized Coeffi-
Coefficients cients
Std.
B Error Beta T Sig.
1 (Constant) 4,178 1,481 2,822 ,009

Sistem ,912 ,041 ,973 22,514 ,000


Informasi
Gambar 2. Dependent Variable Akuntansi
Dependent Variabel: Pengambilan Keputusan
Gambar menunjukkan bahwa titik-titik
yang ada mengikuti data di sepanjang garis Dari data di atas, maka model persamaan
diagonal. Oleh karena itu, data dikatakan regresinya adalah:
berdistribusi normal. Y = 4,178+ 0,912X
Untuk menginterpretasi hasil dari analisis
B. Uji Multikolinearitias tersebut, dapat diterangkan sebagai berikut:
Tabel 4. Uji Multikolinieritas a. Konstanta sebesar 4,178 dengan parameter
Collinearity Statistics
Model
positif menunjukkan bahwa semua variabel
Tolerance VIF
1 (Constant)
bebas (sistem informasi akuntansi)
Sistem Informasi Akuntansi 1,000 1,000
dianggap konstan atau tidak mengalami
a. Dependent Variabel: Pengambilan Keputusan perubahan terhadap kemampuan bersaing.
b. Koefisien regresi X yaitu sistem informasi
Berdasarkan pada tabel diatas akuntansi menunjukkan koefisien yang
menunjukkan bahwa masing-masing nilai VIF positif sebesar 0,912 dengan demikian

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 44


ISSN: 2301-797X
Volume: 7 No. 2 - Desember 2018

dapat diketahui sistem informasi kegiatan karena di dalamnya manajer terlibat,


manajemen dapat meningkatkan dan itu merupakan pertanggungjawaban utama
pengambilan keputusan. dari semua administrator melalui suatu proses
tempat keputusan dibuat dan dilaksanakan.
F. Uji Koefisien Determinasi Di perusahaan ini, kekuasaan tertinggi
Nilai R-square adalah untuk melihat dalam pengambilan keputusan berada dalam
bagaimana variasi variabel terikat dipengaruhi rapat umum pemegang saham yang
oleh variasi variabel bebas. pelaksanaanya dipertanggungjawabkan oleh
general manager. Namun terkadang
Tabel 6. Model Summaryb keputusan juga bisa secara tiba –tiba sesuai
Model kebutuhan perusahaan. Hal itu dibuat sebagai
Adjusted Std. Error of
R R Square
R Square the Estimate
respons terhadap masalah-masalah unik, yang
jarang dijumpai, dan yang tidak dapat
1 ,973 ,948 ,946 1,88332 didefinisikan secara tepat dan cakupannya
Dependent Variable: Pengambilan
meliputi keputusan.
Keputusan Dalam pengambilan keputusan di
perusahaan tidak harus serta merta dirapatkan
Dari data di atas menunjukkan nilai dahulu apalagi bersifat hal teknis, karena
Adjusted R-square sebesar 0,946, hal ini semua karyawan sudah memiliki berbagai
berarti bahwa 94,6% variasi nilai sistem aturan dan masing- masing pekerjaan yang
informasi manajemen ditentukan oleh peran sudah terspesialisasi untuk bekerja, namun
variasi tersebut dengan kalimat seperti sistem ketika menyangkut perusahaan dan
informasi akuntansi dalam mempengaruhi kepentingan perusahaan apalagi karyawan,
pengambilan keputusan adalah sebesar 97,3% biasanya perusahaan melakukan rapat umum
sementara 2,7 % adalah kontribusi variabel melalui arahan general manager. Dan
lain yang tidak termasuk di dalam model biasanya general manager meminta masukan
regresi ini. dari karyawan atau manager terlebih dahulu
baru diambil keputusan bersama. Kedekatan
Pembahasan antara general manager dan karyawan juga
Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi sangat baik, sehingga kami percaya saja apa
Terhadap Keputusan yang diperintahkan untuk menjalankan
Uji t digunakan untuk menguji pengaruh pekerjaan itu tanpa harus melalui proses rapat
variabel bebas (independent) terhadap variabel dalam mengambil keputusan.
tidak bebas (dependent) secara terpisah atau Informasi mengenai kaitan peran sistem
sendiri-sendiri. informasi akuntansi dalam proses
Variabel sistem informasi akuntansi pengambilan keputusan pada perusahaan ini
diketahui nilai signifikasi lebih kecil dari nilai juga secara singkat bahwa pada dasarnya ada
probabilitas 0,1, atau nilai 0,000 < 0,1, Maka dua jenis keputusan di perusahaan ini yaitu,
Ha diterima H0 ditolak. Variabel X pertama, keputusan terprogram, dibuat sebagai
mempunyai nilai thitung (22,514) lebih besar respons terhadap masalah-masalah organisasi
daripada ttabel (1,312). Jadi dapat disimpulkan yang repetitif atau yang sudah baku. Banyak
bahwa variabel X memiliki kontribusi masalah dalam organisasi yang terjadi
terhadap Y. Nilai t positif menunjukkan berulang-ulang, yang sudah biasa, tempat para
bahwa variabel X mempunyai hubungan manajer biasa memberi informasi yang jelas.
searah dengan Y. Jadi dapat disimpulkan Keputusan ini sifatnya rutin misalnya
sistem informasi akuntansi memiliki pengaruh keputusan operasional, taktis jenis ini lebih
signifikan terhadap pengambilan keputusan. sering disebut sebagai keputusan rutin.
Analisis ini menggambarkan bahwa Cakupannya meliputi keputusan
pengambilan keputusan adalah aspek paling operasional dan keputusan taktis. Semua
penting dari kegiatan manajemen. keputusan yang dikeluarkan sudah baku, dan
Pengambilan keputusan merupakan kegiatan itu hanya tinggal dijalankan oleh karyawan
sentral dari manajemen, merupakan kunci saja. Terkait sistem informasi akuntansi,
kepemimpinan atau inti kepemimpinan. hanya sebatas memberi informasi bukan untuk
Bahkan pengambilan keputusan adalah menjadikan pertimbangan dalam pengambilan
kegiatan yang paling penting dari semua keputusan. Karena biasanya para manajer

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 45


ISSN: 2301-797X
Volume: 7 No. 2 - Desember 2018

yang akan memberikan kejelasan persoalan bahkan jarang digunakan. Menurut karyawan
yang ada melalui analisis fisik bukan analisis hingga general manager, fasilitas internet
sistem komputer. memang sudah terhubung namun
Kedua, keputusan tak terprogram dibuat pemanfaatannya hanya untuk sebagian bidang
sebagai respons terhadap masalah-masalah saja, dan itupun tidak terlalu penting.
unik, yang jarang dijumpai, dan yang tidak Menurut operator sistem informasi
dapat didefinisikan secara tepat, keputusan ini akuntansi perusahaan pernah terpasang selama
biasanya diambil oleh tanggung jawab kurang lebih dua tahun namun setelah itu tidak
manajer karena manajerlah yang paling paham terpasang lagi sehingga distribusi dokumen
keadaan di bawah. Dan terkait sistem yang seharusnya dapat dilakukan dengan
informasi akuntansi tadi, mungkin bagi di mudah, tidak teraplikasi. Menurut informasi
tingkat manajer sangat penting database dari Operator sistem informasi akuntansi,
informasi itu, tapi yang penting adalah analisis jaringan tersebut terhenti penggunaannya
terhadap perkembangan perusahaan ini. dikarenakan kendala teknis yaitu salah satu
Dalam sehari–hari para manajer selalu pemanfatan yang tidak begitu signifikan,
didorong untuk mencari dan menemukan selain itu perusahaan biasanya menyimpan
sendiri intuisi dan kreativitas suatu data di masing–masing manajer dan data
masalahnya. Sehingga para manajer dipilih masing – masing disimpan sendiri oleh
melalui seleksi dan latihan agar paham manajer perusahaan dan sementara gedung
menjalankan tugasnya dan pekerjaan rutin kantor juga mengalami renovasi. Walaupun
sehari-hari, dalam perusahaan seluruh pemanfaatan sistem informasi akuntansi
prosedur operasional sudah dilakukan secara tersebut menunjukkan kemampuan distribusi
baku sehingga pemanfaatan sistem informasi dokumen dengan baik, hanya saja kemampuan
akuntansi tidak begitu terlihat, dan itu hanya dan keinginan karyawan dimasing-masing
dibeberapa bidang saja, selebihnya bekerja bidang dalam pemanfaatan SIA masih sangat
sesuai prosedur dan standar yang sudah baku rendah.
dan sudah ditetapkan sejak awal. Tidak berpengaruhnya keberadaan dan
Proses pengambilan, penyimpanan, penggunaan sistem informasi akuntansi
pengolahan dan penyajian data merupakan terhadap perubahan penataan arsip yang
proses yang dengan sangat mudah dilakukan berbentuk fisik, tidak adanya ruangan khusus
teknologi informasi dengan mudah dan cepat yang menangani kearsipan dengan kata lain
melalui sistem informasi akuntansi. Dengan tidak adanya perubahan atau efisiensi
demikian dapat dibayangkan apabila data penggunaan sistem informasi akuntansi
perusahaan disimpan hanya dalam bentuk maupun pengurangan jumlah lemari
fisik, namun di perusahaan ini dalam penyimpanan data dan lainnya, sebelum dan
pengambilan keputusan tidak sepenuhnya setelah digunakannya sistem informasi
tergantung pada informasi yang tersedia di akuntansi, media penyimpanan arsip fisik
komputer tapi perlu dibuktikan di lapangan dimasing-masing Bagian/Unit tetap seperti
juga. semula dan terus digunakan tanpa
menggunakan sistem informasi akuntansi
Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Setelah penulis amati, pada dokumen
Perusahaan perencanaan, produksi, pemasaran
Dengan melihat hasil penelitian yang telah menyebutkan bahwa keamanan dan keutuhan
dilakukan di lapangan dan berdasarkan hasil dokumen lebih terjamin apabila disimpan
wawancara dengan seluruh informan serta sendiri oleh manajer karena dilengkapi dengan
mengacu perumusan masalah yaitu bagaimana sistem proteksi berlapis sehingga tidak setiap
peran sistem informasi akuntansi dalam pengguna dapat mengambil atau melihat arsip.
pengambilan keputusan di sebuah perusahaan. Sistem informasi akuntansi tidak
Walaupun fasilitas internet sebagai salah terhubung dengan proses monitoring surat,
satu kelengkapan adanya sistem informasi arus keluar masuk surat maupun distribusi
akuntansi sudah terhubung sehingga aspirasi surat. Meskipun dalam sistem informasi
karyawan bisa tersampaikan secara langsung akuntansi terdapat satu menu yaitu Persuratan,
dan terbuka melalui website, dan fitur email namun persuratan yang masuk tetap melalui
untuk memudahkan distribusi arsip, namun Bagian Administrasi saja, dan tidak pernah di
semuanya belum dipergunakan dengan baik input ke dalam sistem informasi akuntansi.

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 46


ISSN: 2301-797X
Volume: 7 No. 2 - Desember 2018

Proses persuratan hanya terjadi pada bagian membangun sistem informasi akuntansi
administrasi. karena :
a. Kurang organisasi yang wajar.
Peranan Sistem Informasi Akuntansi b.Kurangnya perencanaan yang memadai.
Dalam Pengambilan Keputusan c. Kurang personil yang handal.
Penelitian ini menyatakan bahwa d.Kurangnya partisipasi manajemen dalam
penggunaan sistem informasi akuntansi tidak bentuk keikutsertaan para manajer dalam
berpengaruh terhadap kecepatan identifikasi merancang sistem, mengendalikan upaya
masalah. Hal ini dapat dibuktikan bahwa pengembangan sistem dan memotivasi
general manager maupun manajer tidak seluruh personil yang terlibat.
terpengaruh terhadap penggunaan sistem Sistem informasi akuntansi yang baik
informasi akuntansi dalam pengambilan adalah sistem informasi akuntansi yang
keputusan. Hal ini dikarenakan sistem mampu menyeimbangkan perangkat dan
informasi manajemen kurang dapat manfaat yang akan diperoleh artinya sistem
mendeteksi munculnya tanda-tanda adanya informasi akuntansi akan menghemat biaya,
masalah, kurang dapat memahami faktor kunci waktu dan meningkatkan pendapatan serta tak
dari masalah yang terjadi di perusahaan. terukur yang muncul dari informasi yang
Penelitian ini menyatakan bahwa sangat bermanfaat.
penggunaan sistem informasi akuntansi Organisasi perusahaan harus menyadari
berpengaruh terhadap kecepatan pengambilan apabila mereka cukup realistis dalam
keputusan pada level bawah (manajer) bukan keinginan mereka, cermat dalam merancang
general manager yang memiliki kuasa dalam dan menerapkan sistem informasi akuntansi
perusahaan. Hal ini dapat dibuktikan bahwa agar sesuai keinginan serta wajar dalam
penggunaan sistem informasi manajemen oleh menentukan batas biaya dari titik manfaat
manajer berpengaruh terhadap variabel yang akan diperoleh, maka sistem informasi
kecepatan pengambilan keputusan. Hal ini akuntansi yang dihasilkan akan memberikan
dikarenakan sistem mudah melakukan perannya.
penyesuaian dengan kondisi yang baru, Secara teoritis komputer bukan prasyarat
penggunaan sistem informasi manajemen yang mutlak bagi sebuah sistem informasi
digunakan pada tiap-tiap departemen yang akuntansi, namun dalam praktek sistem
dapat mempercepat pengambilan keputusan. informasi akuntansi yang baik tidak akan ada
Penelitian ini menyatakan bahwa penggu- tanpa bantuan kemampuan pemrosesan
naan sistem informasi manajemen tidak komputer. Prinsip utama perancangan sistem
berpengaruh terhadap kecukupan analisis. Hal informasi akuntansi yaitu, sistem informasi
ini dapat dibuktikan bahwa penggunaan sistem akuntansi harus dijalin secara teliti agar
informasi manajemen tidak berpengaruh mampu melayani tugas utama. Tujuan sistem
terhadap kecukupan analisis perusahaan. Hal informasi manajemen adalah memenuhi
ini dikarenakan tiap alternatif yang dihasilkan kebutuhan informasi umum semua manajer
tidak dapat diuji dalam sistem informasi dalam perusahaan atau dalam subunit
manajemen, sehingga tidak dapat digunakan organisasional perusahaan. sistem informasi
untuk menganalisis suatu masalah. akuntansi menyediakan informasi bagi
Maka, sistem informasi manajemen sistem pemakai dalam bentuk laporan dan output dari
informasi akuntansi bukan sistem informasi berbagai simulasi model matematika.
keseluruhan, karena tidak semua informasi
dalam organisasi dapat dimasukkan secara V. SIMPULAN
lengkap ke dalam sebuah sistem yang Berdasarkan hasil penelitian dan
otomatis. Aspek utama dari sistem informasi pembahasan yang telah dilakukan, maka
akan selalu ada di luar sistem komputer. penulis menarik simpulan :
Pengembangan sistem informasi akuntansi 1.Variabel sistem informasi akuntansi
canggih berbasis komputer memerlukan diketahui nilai signifikasi lebih kecil dari
sejumlah orang yang berketrampilan tinggi nilai probabilitas 0,1, atau nilai 0,000 < 0,1,
dan berpengalaman lama dan memerlukan Maka Ha diterima H0 ditolak. Variabel X
partisipasi dari para manajer organisasi mempunyai nilai thitung (22,514) lebih besar
perusahaan. Banyak organisasi yang gagal daripada ttabel (1,312). Jadi dapat
disimpulkan bahwa variabel X memiliki

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 47


ISSN: 2301-797X
Volume: 7 No. 2 - Desember 2018

kontribusi terhadap Y. Nilai t positif akuntansi.html?m=1. . Diakses


menunjukkan bahwa variabel X mempunyai tanggal 23 Juli 2018.
hubungan searah dengan Y. Jadi dapat Romney, Marshall B dan Paul Jhon Steinbart.
disimpulkan sistem informasi akuntansi 2015. Sistem Informasi Akuntansi
memiliki pengaruh signifikan terhadap (Accounting Information System).
pengambilan keputusan. Jakarta. Salemba Empat.
2.Sistem informasi manajemen berjalan
dengan efektif dalam pengambilan Sembiring, Indah Permatasari. 2015.
keputusan hal ini sejalan dengan pengaruh Pengaruh Lingkungan Kerja Dan
sistem informasi akuntansi terhadap Stres Kerja Terhadap Kinerja
pengambilan keputusan. Penerapan sistem Karyawan Pada PT. PLN (Persero)
informasi akuntansi di lingkungan Pembangkitan Sumatera Bagian
perusahaan sudah berkembang tertinggal Utara. Universitas Sumatera Utara.
dibandingkan dengan perusahaan lainnya. Sinuraya, Tri Darma. 2014. Sistem Informasi
Akuntansi Manajemen Dalam
Pengambilan Keputusan Pada PT.
DAFTAR PUSTAKA Karya Sari Sentosa Meda. Universitas
Duha, Rini S Lestari. 2016. Peranan Sistem Dharmawangsa. Medan.
Informasi Akuntansi Dalam Sugiyono. 2016. Metodologi Penelitian Bisnis.
Pengambilan Keputusan Manajemen Bandung. Alfabeta
Pada PT. Tirta Medika Jaya. Supranto. 2009. Teknik Pengambilan
Univeristas Dharmawangsa. Medan. Keputusan. Jakarta. PT. Asdi
Ety, Rochaety, Ratih Tresnati, dan Abdul. Mahasatya.
2009. Metodologi Penelitian Bisnis
Dengan Aplikasi SPSS. Jakarta. Mitra
Wacana Media.
Harahap, Seprida Hanum, Wahyudi, dan
Surya Sanjaya. 2015. Sistem
Informasi Akuntansi. Bandung.
Citapusaka media.
Heny, Triastuti Kurnia Ningsih, Edi Sofian,
dan Bachtiar. 2015. Metodologi
Penelitian Bisnis. Medan. Perdana
Publishing.
Hidayat, Anwar. 2016. Pengertian Uji
Heteroskedastisitas.
https://www.statistikian.com/2013/01/
uji-heteroskedastisitas.html . Diakses
tanggal 27 November 2018. Pukul :
17:24
Irham, Fahmi. 2016. Teori dan Teknik
Pengambilan Keputusan Kualitatif
dan Kuantitatif. Jakarta. PT. Raja
Grafindo Persada.
Mujilan, Agustinus. 2012. Sistem Informasi
Akuntansi Teori dan Wawasan dalam
Dunia Ektronis. Madiun. Universitas
Widya Mandala Madiun.
Puspitawati, Lilis dan Sri Dewi Anggadini.
2011. Sistem Informasi Akuntansi.
Yogyakarta. Graha Ilmu.
Ramadhan, Andhicka. 2010. Alur Sistem
Informasi Akuntansi.
https://andhickaramadhan.blogspot.co
m/2010/11/sistem-informasi-

Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi 48

Anda mungkin juga menyukai