1. MARIA PRIMAVITA 1810020129 NAHOR 1810020148 2. YOVITA PUTRI 1810020103 3. MONICA NADHEA P. AMNIFU 1810020132 4. MARIA FYNDHI M. 1810020099 SERAN 5. SIRILUS A. NDORI A. Sistem Buku Besar Umum Sistem buku besar umum merupakan suatu pusat yang terhubung ke sistem-sistem lainnya dalam perusahaan melalui arus informasi. Sebagian besar arus ke GLS berasal dari subsistem pemrosesan transaksi. Voucher jurnal Berupa dokumen yang merupakan sumber input bagi buku besar umum,yang digunakan untuk mewakili rangkuman transaksi yang serupa atau satu transaksi yang unik, mengidentifikasi jumlah keuangan dan akun buku besar umum yang dipengaruhi Basis data GLS Yang terdiri dari sejumlah file transaksi, file induk, file referensi, dan file arsip a) File induk buku besar umum b) File sejarah buku besar umum. c) File voucher jurnal d) Filevoucher jurnal historis e) File pusat pertanggungjawaban f) File anggaran induk. Prosedur GLS GLS memperbarui proses yang secara konseptual sederhana, seperti yang ada pada sistem manual. Aspek dari prosedur pembaruan GLS adalah dilakukan seperti operasi terpisah atau berhubungan dengan sistem pemrosesan transaksi.Voucher jurnal mengalir dari sistem pemrosesan transaksi dan sumber lainnya ke departemen buku besar umum. Secara rutin, ini semua merupakan rangkuman transaksi dari akun-akun buku besar pembantu dan jurnal-jurnal khusus yang berada di siklus transaksi. B. Sistem Pelaporan Keuangan(Financial Reporting System/FRS) Tanggung jawab untuk memberikan informasi ke pihak eksternal ditetapkan oleh standar hukum dan profesional. Secara umum dapat dikatakan bahwa para pengguna informasi luar tertarikdengan kinerja perusahaan secara keseluruhan. Oleh karena itu, mereka memerlukan informasi yang memungkinkan mereka mengamati tren kinerja selama beberapa waktu dan melakukan perbandingan di antara perusahaan yang berbeda. 1. Penggunaan yang canggih dengan kebutuhan informasi yang homogen. Laporan keuangan ditujukan kepada pembaca umum karena penggunaeksternal sangat besar dan kebutuhan informasinya bervariasi.. 2. Aktivitas FRS Sumber-sumber inputterdiri dari atas file master buku besar umum saat ini, file sejarah buku besar umum, dan input langsung (jurnal penyesuaian dan jurnal penutup) dari kelompok pelaporan keuangan. 3. Proses akuntansi keuangan FRS pada kenyataannya merupakan langkah terakhir dalam seluruh proses akuntansi keuangan (financialaccountingprocess) yang dimulai dari siklus transaksi. Proses akuntansi keuangan dimulai dari status bersih di awal tahun fiskal yang baru. 4. Mengendalikan GL/ FRS Aktivitas-aktivitas GL/FRS secara eksklusif merupakan pekerjaan akuntansi. Tidak seperti pemrosesan transaksi, yang juga melibatkan arus sumber daya fisik, kekhawatiran pengendalian terhadap GL/FRS berkenan dengan akurasi dan reliabilitas informasi akuntansi 5. Isu pengendalian GL/FRS a. Otorisasi Transaksi b. Pemisahan Tugas c. Pengendalian Akses d. Catatan Akuntansi e .Verifikasi Independen 6. GL/ Berbasis komputer GL/FRS Warisan yang menggunakan pemrosesan batch dan file datar 1.Kekuatan 2. Kelemahan 7. Rekayasa ulang GL/FRS XBRL- Pelaporan Keuangan Yang Direkayasa Ulang 1. XML 2. XBRL C. Sistem Pelaporan Manajemen(ManagementReporting System/MRS) MRS menghasilkan informasi keuangan dan non keuangan yang dibutuhkan manajemen untuk “perencanaan, pengevaluasian, dan pengendalian”. Pelaporan manajemen sering disebut pelaporan diskresioner karena tidak dimandatkan seperti pelaporan keuangan. Faktor yang mempengaruhi MRS 1. Proses pengambilan keputusan Pengambilan keputusan rasional bukan merupakan tindakan yang spontan. Tindakan tersebut terdiri atas serangkaian langkah-langkah sistematis yang di lakukan pengambil keputusan. 2. Prinsip-prinsip manajemen Prinsip manajemen memberikan wewenang pada kebutuhan informasi manajemen. a. Formalisasi Pekerjaan b. Tanggung Jawab dan Wewenang c. Jangkauan Pengendalian d. Manajemen Dengan Pengecualian 3. Fungsi, Tingkat, Dan Jenis Keputusan Manajemen Keputusan perencanaan dan pengendalian sering diklasifikasikan dalam empat kategori: e. Keputusan Perencanaan Strategis f. Keputusan Perencanaan Taktik g. Keputusan Pengendalian Manajemen h. Keputusan Pengendalian Operasional 4. Struktur Masalah Struktur masalah memiliki tiga elemen: a. Data-nilai yang digunakan untuk mewakili factor-faktor yang relevan dengan masalah tersebut. b. Prosedur-urutan langkah-langkah atau peraturan keputusan yang digunakan untuk memecahkan masalah. c. Tujuan-hasil yang ingin dicapai oleh pengambilan keputusan dengan memecahkan masalah tersebut. 5. Jenis Laporan Manajemen. Dapat berupa dokumen kertas atau gambar elektronik yang disajikan di terminal computer, dapat berisi informasi verbal, numerik, atau grafis, atau kombinasinya. 1. Tujuan Laporan Laporan dikatakan berguna apabila memiliki kandungan informasi. Nilainya adalah dampaknya terhadap para pengguna. 2. Pelaporan Terprogram. Laporan terprogram memberikan informasi untuk memecahkan masalah yang telah diantisipasi pengguna 3. Atribut Laporan. Agar efektif, suat laporan harus memiliki atribut berikut ini: 1. Relevan. 2. Ringkas 3. Berorientasi 4. Akurat. 5. Lengkap 6. Tepat Waktu 7. Singkat. 4. Pelaporan Khusus Manajer dengan latar belakang komputer terbatas dapat dengan cepat menghasilkan laporan khusus dari terminal atau komputer miko, tanpa bantuan tenaga profesional pemrosesan data. Sumber data ini ditampung untuk mendukung kebutuhan pelaporan khusus melalui konsep penggalian data. Penggalian data adalah proses memilih, mengeksplorasi, memodelkan sejumlah besar data untuk membuka relasi dan pola global yang ada dlaam basis data berukuran besar 7. tetapi tersembunyi 5 6. Akuntansi Pertanggung jawaban. Sebagian besar pelaporan manajemen melibatkan akuntansi pertanggungjawaban. Konsep ini menyatakan bahwa setiap peristiwa ekonomi yang memengaruhi perusahaan adalah tanggungjawab manajer, dan dapat dilacak ke masing- masing manajer. 1. Penetapan Tujuan Keuangan: Proses Anggaran 2. Pengukuran Dan Pelaporan Kinerja. 3. Pusat Pertanggungjawaban 7. Pertimbangan Perilaku 1. Keserasian Tujuan Sistem pelaporan manajemen yang terstruktur rapi berperan penting dalam meningkatkan dan mempertahankan keserasian tujuan. Di sisi lain, MRS yang dirancang dengan buruk dapat menimbulkan tindakan-tindakan yang tidak optimal yang bertentangan dengan tujuan perusahaan. 2. Informasi yang berlebihan muncul ketika seorang manajer menerima informasi berlebih dari yang dapat dicernanya. Informasi yang berlebihan akan membuat manajer mengabaikan informasi formalnya dan bergantung pada petunjuk-petunjuk informal dalam membuat keputusan. 3. Ukuran Kinerja Yang Tidak Tepat. Salah satu tujuan laporan adalah untuk menstimulasi perilaku yang konsisten dengan tujuan perusahaan . Selain mengukur kinerja umum (seperti ROI), pihak manajemen harus mengukur tren variabel utama seperti penjualan, harga pokok penjualan, biaya operasional, dan tingkat aktiva. Terdapat ukuran nonkeuangan yang menjadi indikator kinerja manajemen, termasuk kepemimpinan produk, pengembangan personel, sikap pegawai, dan tanggungjawab publik. TERIMAH KASIH