Anda di halaman 1dari 5

Pengertian kliring

Kata kliring sebenanrya berasal dari istilah asing, yakni kata dalam bahasa Inggring yang berbunyi
Clearing. Kliring menurut Wikipedia adalah suatu istilah dalam dunia perbankan dan keuangan
menunjukkan suatu aktivitas yang berjalan sejak saat terjadinya kesepakatan untuk suatu transaksi
hingga selesainya pelaksanaan kesepakatan tersebut. Kliring dibutuhkan untuk mempercepat
penyelesaian transaksi perdagangan yang membutuhkan perlengkapan aset transaksi. Hal yang
paling mudah dipahami dalam kliring adalah kesepakatan antar lembaga keuangan mengenai
hutang piutang dalam suatu transaksi keuangan. Kliring melibatkan manajemen dari paska
perdagangan, pra penyelesaian eksposur kredit, untuk memastikan bahwa transaksi dagang
terselesaikan sesuai dengan aturan pasar, walaupun pembeli maupun penjual menjadi tidak mampu
melaksanakan penyelesaian kesepakatannya. Yang termasuk dalam proses kliring antara lain
pelaporan / pemantauan, marjin risiko, netting transaksi dagang menjadi posisi tunggal,
penanganan perpajakan dan penanganan kegagalan.

Jenis-jenis kliring

Kliring ada tiga jenis, yakni antara lain:

 Kliring Umum

Peritungan warkat-warkat antara bank yang diatur oleh Bank Indonesia.

 Kliring Umum adalah sarana perhitungan warkat-warkat antar bank yang berada dalam
suatu wilayah kliring yang telah ditentukan oleh Bank Indonesia.
 Kliring antar cabang

Perhitungan warkat antar kantor cabang suatu bank peserta yang berada dalam satu wilayah kota.
Kliring ini dilakukan dengan mengumpulkan seluruh perhitungan dari suatu kantor cabang ke
kantor cabang lainnya yang bersangkutan pada kantor induk.

Proses kliring ketika seseorang transfer antara bank

Kami akan menjelaskan proses kliring ketika seseorang melakukan transfer antar bank, yang mana
biasanya proses ini memakan waktu yang tidak sebentar jika menggunakan sistem kliring. Proses
tersebut sebagai berikut:

1. Nasabah mengisi form pengiriman dana dengan metode kliring pada bank dimana ia
memiliki rekening misalnya bank A. Dalam form tersebut, dicantumkan pula bank lain
yang dituju termasuk nomor rekening dan nama pemiliknya, misalnya bank B.
2. Bank A kemudian memproses data administratif tersebut, mengurangi saldo rekening
pengirim dan mengajukan permintaan kliring ke bank B pada Bank Indonesia sebagai bank
sentral pengatur kliring.
3. Bank Indonesia kemudian memproses data tersebut dan “memerintahkan” bank B
menambahkan saldo kepada nomer rekening yang dituju.
4. Saldo rekening nasabah yang dituju di bank B akan bertambah.

Proses kliring ketika seseorang mencairkan cek

Kliring terjadi ketika seseorang mencairkan cek dari bank lain, baik dalam maupun luar negeri.
Prosesnya adalah sebagai berikut:

1. Nasabah membawa cek dan mengisi formulir pencairan cek di Bank A, sedangkan cek
diterbitkan Bank B.
2. Bank akan memproses dan melakukan kliring terhadap cek tersebut. Cek dan bukti
administratif lainnya akan diajukan ke Bank Indonesia.
3. Bank Indonesia akan memeriksa dokumen dan meneruskan kliring tersebut kepada bank
penerbit cek (bank B).
4. Bank penerbit cek memberikan persetujuan dan validasi bahwa cek tersebut sah dan
dananya ada.
5. Bank Indonesia akan meneruskan hal diatas kepada bank A yang dapat segera mencairkan
dana nasabah dalam bentuk tunai atau saldo rekening sesuai keinginan nasabah.

Jadi pada intinya kliring adalah mempercepat transaksi keuangan supaya tidak terjadi
keterlambatan penyelesaian pembayaran dalam suatu transaksi. Kliring juga dapat dikatakan
sebagai transaksi utang piutang antar bank. Kami harap artikel yang menjelaskan proses kliring
antar bank ini dapat bermanfaat untuk anda yang membutuhkan. baca juga artikel lain yang
berkaitan dengan kliring yaitu Pengertian bank.

Contoh Kasus Sistem Kliring


Kasus Pertama :

Pada suatu hari Atun yang mempunyai tabungan di Bank BRI Jakarta dan harus mengirimkan
sejumlah uang kepada Joko yang mempunyai rekening di BPD Papua. Dari ilustrasi di atas, kita
ketahui bahwa Atun dan Joko mempunyai rekening pada bank yang berbeda. Selain Bank yang
berbeda, tempat kedua bank tersebutpun berbeda pula. Oleh karena perbedaan tersebut, kedua
bank harus mencari dimana suatu wilayah atau daerah terdapat kedua bank tersebut, skema
alurnya akan diperlihatkan sebagai berikut :

Gambar 1. Skema Alur Transaksi Jika Kedua Bank dan Wilayahnya Berbeda.

Setelah ditelusuri, tenyata di wilayah Makasar terdapat kedua bank tersebut berdiri. Disanalah
akan terjadi proses transaksi kliring. Tapi sebelumnya BRI Jakarta tempat Atun menyimpan
uangnya akan mentrasfer sejumlah uang ke BRI Makasar dengan mengurangkan jumlahnya pada
di Rekening Antar Kantor dan mengurangkannya pula pada tabungan Atun. Kemudian, BRI
Makasar akan melakukan sistem kliring antara BRI Makasar dengan BPD Makasar. Jumlah uang
yang telah dikirimkan melalui proses kliring akan masuk kedalam R/K pada BI atas nama bank
BPD Makasar, kemudian BPD Makasar akan merntransfer uang itu ke BPD yang ada di Papua
dimana Joko memiliki akun rekening tabungan. Jurnal pencatatan di setiap bank dapat di lihat
pada gambar diatas.

Kasus Kedua :

Pada kasus kedua hampir sama dengan kasus pertama. Dimana Atun yang akan mengirimkan
sejumlah uang kepada Joko, ternyata keduangnya memiliki rekening pada bank yang berbeda.
Tapi setelah di telusuri dimana kedua bank tersebut berdiri pada satu daerah tidak ditemukan
satupun di pelosok penjuru tanah air. Oleh karena tidak adanya satu daerah sama yang ditempati
oleh kedua bank hadirlah bank lain yang berdiri pada satu wilayah yang sama. Alur
peruputarannya dapat kita lihat pada gambar di bawah ini :

Gambar 2. Skema Alur Transaksi Jika Kedua Bank dan Wilayahnya Berbeda dan Tak Ada Satu
Wilayah yang Sama Berdirinya Kedua Bank Tersebut.

Bank Niaga tempat Atun menyimpan uangnya yang akan dikirimkan kepada Joko, yang
memiliki rekening di BPD Papua ternyata tidak menemukan satu wilayah yang sama dimana
kedua bank tersebut berdiri. Karena itu, bank Niaga Jakarta akan mencari bank lain yang
memiliki cabang pada satu wilayah yang sama dengan BPD Papua. Setakh ditelusuri, ternyata
BRI Makasar satu daerah dengan BPD Papua yang ada di Makassr. Bank Niagapun segera
melakukan proses kliring ke bank BRI Jakarta, kemudian BRI Jakarta akan mentransfer sejumlah
uang kepada BRI Makasar. Uang yang telah diterima BRI Makasar selanjutnya akan
dilakukan sistem kliring dengan BPD Papua Makasar. Setelah diterimanya uang tersebut, BPD
Makasar akan mentransfer sejumlah uang ke BPD Papua dimana Joko merupakan nasabah bank
tersebut. Jurnal pencatatannyapun dapat dilihat pada gambar diatas.

Soal I

1. Si A nasabah giro bank ABC membeli barang ke si B nasabah bank DEF senilai Rp
10.000.000 menggunakan cek ABC.
2. Si A menyerahkan cek ke bank ABC untuk rekening giro si B nasabah bank DEF sebesar
Rp 20.000.000 untuk pelunasan utang
Jawaban :

Pencatatan pada Bank DEF

Transaksi Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)

Dr. RAR
Kliring 1 Kliring 10.000.000

Kliring 2 Dr. Giro BI 20.000.000

Cr.
Giro B 20.000.000

Pencatatan pada Bank ABC

Transaksi Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)

Dr. Giro A 30.000.000

Cr.
Giro BI 30.000.000

Anda mungkin juga menyukai