PERTEMUAN 11
A. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Setelah selesai mengikuti materi pada pertemuan ini, mahasiswa mampu menjelaskan
mengenai hubungan yang seharusnya terjadi pada kegiatan pengauditan internal, diharapkan
anda harus mampu menjelaskan : Pengertian Sampling Audit, Cara pengambilan bukti audit
dan Faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan sampling audit.
B. URAIAN MATERI
Internal Audit 1
Universitas Pamulang Akuntansi S-1
a. Bukti Audit
Internal Audit 2
Universitas Pamulang Akuntansi S-1
Internal Audit 3
Universitas Pamulang Akuntansi S-1
Tabel 3
Cara
Pengambilan
Contoh Penerapan
Tipe Sampel Pemilihan Kesimpulan
Sampel
didasarkan
Sampel
Internal Audit 4
Universitas Pamulang Akuntansi S-1
Diaudit
2) Stop or go sampling
3) Discovery sampling
Internal Audit 5
Universitas Pamulang Akuntansi S-1
sampling statistik oleh auditor Informasi lain dikumpulkan” oleh (Maingot dan
Quon 2009), baru hampir separuh responden mengikuti pelatihan audit sampling dan
metode evaluasi.
b. Persepsi auditor terhadap “method sampling statistic” dan persepsi auditor
terhadap risiko audit. Penelitian Zarkasyi (1992) menemukan bahwa “Persepsi
auditor mempengaruhi rendahnya hubungan dependensi dengan frekuensi penerapan
metode sampling statistik”. Jika anggapan auditor baik terhadap metode sampling
statistik, kemungkinan mereka menggunakan sampling statistik semakin besar. Jika
persepsi auditor buruk maka cenderung akan menghindari sampling statistik.
Bedingfield (1974) dalam Arkin (1982) menyatakan bahwa “Dampak
berkembangnya tuntutan hukum terhadap KAP mengawali atau memperluas
penggunaan sampling statistik”. Menurut Tucker dan Lordi (1997) “Sejak awal
penyelidikan metode sampling statistik oleh AICPA, mereka sangat menyadari
implikasi hukum (legal) dari penggunaan metode ini”. Dan menurut kedua peneliti
tersebut ketidakpuasan terhadap metode sampling tradisional dan keraguan
terhadap kemampuan bertahan pendekatan sampling tradisional terhadap serangan
ahli statistik dipengadilan telah menjadi reaksi berkembangnya sampling statistik.
Dalam penelitian sebelumnya (Zarkasyi,1992) menyebutkan bahwa “Penggunaan
metode statistik mempunyai hubungan independensi dengan persepsi auditor
terhadaprisiko audit”. Halletal (2002) “dalam pengembangan penelitian berikutnya,
menyarankan antara lain penyelidikan pengaruh persepsi audit pada pemilihan
teknik sampling dan evaluasinya. Auditor cenderung menggunakan metode yang
menurutnya lebih obyektif dan lebih bertahan apabila risiko audit yang dihadapi
semakin tinggi. Jika auditor
Internal Audit 6
Universitas Pamulang Akuntansi S-1
Contoh
Internal Audit 7
Universitas Pamulang Akuntansi S-1
sampling.
attributes sampling”
sampel.
Internal Audit 8
Universitas Pamulang Akuntansi S-1
ditandatangani
Sampling
ditandatangani)
sampling. Jika
Internal Audit 9
Universitas Pamulang Akuntansi S-1
diandalkan.
Memperkirakan nilai satuan dari saldo atau jumlah nilai moneter dalam
laporan keuangan yang mungkin mengandung salah saji adalah pengertian dari
Variables sampling. Karena variables sampling memfokuskan pada jumlah
moneter, maka dapat digunakan dalam pengujian substantif. Variables sampling
mencakup sampling perkiraan yang dapat berupa perkiraan saldo akun atau
perkiraan jumlah kesalahan maksimum dalam saldo akun. Auditor dalam hal
variables sampling memilih item sampel (yaitu sampel dari transaksi atau bagian-
bagian dari saldo akun, misalnya barang persediaan) dan berdasarkan sampel ini
auditor memperkirakan rentang nilai (antara batas tertinggi dan batas terendah) di
mana saldo akun laporan keuangan seharusnya berada.
Internal Audit 10
Universitas Pamulang Akuntansi S-1
(Dengan kata lain dapat dinyatakan: “terdapat risiko 5% bahwa jumlah kesalahan
dalam saldo akun barang persediaan lebih dari Rp. 5 juta”). Meskipun variables
sampling adalah teknik audit yang bermanfaat, banyak aplikasi prosedur variables
sampling dalam suatu populasi menghasilkan ukuran sampel yang cukup besar.
Karena itu, PPS (monetary unit) sampling lebih banyak digunakan daripada
variables sampling. PPS sampling adalah campuran dari attributes sampling dan
variables sampling. PPS sampling adalah teknik yang berdasarkan moneter
value dalam populasi sehingga dikatakan menjadi bagian dari variables sampling.
Akan tetapi, teknik kelengkapan (attributes sampling) juga digunakan dalam
menentukan ukuran sampel dan mengevaluasi hasil sampel.
C. LATIHAN SOAL
Asumsikan bahwa jumlah saldo Bagian pinjaman lancar terhadap perusahaan Daerah adalah
Rp. 40 milyar. Auditor hendak mengetahui apakah terdapat salah saji yang material dalam
saldo ini. Terdapat langkah-langkah dalam PPS sampling yang diilustrasikan pada tabel. Ada
2 hal penting yang perlu diperhatikan dalam ilustrasi ini.
Pertama, metode ini memberikan kemungkinan yang kecil kepada akun bersaldo kecil untuk
dipilih sebagai sample. Karena itu penting untuk melengkapi ke-156 sampel dengan
pemilihan saldo akun debitur yang kecil untuk menyelidiki saldo - saldo akun kecil yang
mungkin terdapat salah saji material.
Kedua, kesalahan yang ditemukan dalam ilustrasi ini adalah saldo bagian lancar piutang
perusahaan daerah yang seharusnya Rp. 500 juta tetapi dicatat Rp. 100 juta. Karena satu
rupiah dalam satu saldo akun debitur mengandung kesalahan dalam hal ini diperlakukan
sebagai satu deviasi. Karena itu untuk menentukan proyeksi tingkat kesalahan maksimum
dalampopulasi, deviasi aktual yang ditemukan berada pada kolom yang relevan dalam Tabel
8-5. Tetapi kenyataannya saldo debitur tidak salah secara total karena saldo yang Rp 500
juta tidak dicatat sebagai Rp. 0 melainkan Rp. 100 juta. Inilah yang disebut kesalahan
sebagian (partial error). Untuk kesalahan sebagian ini (50% error) auditor dapat
memprediksi antara kolom deviasi aktual 0 dan
1 sehingga menghasilkan proyeksi kesalahan maksimal dalam populasi adalah 2,55%
((2+3,1)/2).
Internal Audit 11
Universitas Pamulang Akuntansi S-1
Penjelasan kembali yang berhubungan dengan kesalahan sebagian ini dapat mengurangi
proyeksi kesalahan maksimum dari 3,1% menjadi 2,55%. Hal ini pada akhirnya dapat
mempengaruhi kesimpulan auditor dalam menerima atau tidak populasi tersebut.
Internal Audit 12
Universitas Pamulang Akuntansi S-1
Internal Audit 13
Universitas Pamulang Akuntansi S-1
Internal Audit 14
Universitas Pamulang Akuntansi S-1
Internal Audit 15
Universitas Pamulang Akuntansi S-1
Internal Audit 16
Universitas Pamulang Akuntansi S-1
D. DAFTAR PUSTAKA
Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal. (2004). Standar Profesi Audit Internal, Jakarta:
Yayasan Pendidikan Internal Audit
Internal Audit 17