NPM : 202033121115
Kelas : D3 (Akuntansi)
Mata Kuliah : Auditing I
Semester : 5 (Ganjil)
C. Perbedaan Resiko Sampling Dengan Risiko Nonsampling Serta Empat Jenis Risiko
Sampling
1. Risiko Sampling
Risiko sampling (sampling risk) adalah risiko bahwa auditor mencapai
kesimpulan yang salah karena sampel populasi tidak representatif. Risiko
sampling adalah bagian sampling yang melekat akibat menguji lebih sedikit
dari populasi secara keseluruhan. Sebagai contoh, asumsikan auditor
memutuskan bahwa pengendalian dianggap tidak efektif jika terdapat tingkat
pengecualian populasi 6 persen. Asumsikan auditor menerima bahwa
pengendalian dianggap efektif berdasarkan pengujian pengendalian dengan
sampel sebanyak 100 item yang memiliki dua pengecualian. Jika populasi
sebenarnya memiliki tingkat pengecualian sebesar 8 persen, auditor menerima
populasi yang salah karena sampel tidak cukup mewakili populasi. Berkaitan
dengan kemungkinan bahwa sampel yang diambil tidak menggambarkan
secara benar populasi tersebut. Dalam melakukan pengujian pengendalian
jenis risiko sampling berikut dapat terjadi :
- Risiko atas penilaian tingkat risiko pengendalian yang terlalu rendah (the
risk of assessing control risk too low) adalah risiko bahwa penilaian
tingkat risiko pengendalian berdasarkan sampel mendukung penilaian
tingkat risiko pengendalian yang direncanakan pada saat efektivitas
operasi aktual dari prosedur atau kebijakan struktur pengendalian, jika
diketahui, dianggap tidak cukup mendukung tingkat penilaian yang di
rencanakan.
- atas penilaian tingkat risiko pengendalian yang terlalu tinggi (the risk od
assessing control risk too high) adalah risiko bahwa penilaian tingkat
risiko pengendalian berdasarkan sampel tidak mendukung penilaian
tingkat risiko pengendalian yang direncanakan pada saat efektivitas
operasi aktual dari prosedur atau kebijakan struktur pengendalian, jika
diketahui, dianggap cukup untuk mendukung tingkat penilaian yang
direncakan.
- Risiko keliru menerima (risk of incorrect acceptance), kekeliruan sampling
dalam menerima salah saji material.
- Risiko keliru menolak (risk of incorrect rejection), kekeliruan sampling
dalam menolak salah saji material.
2. Risiko Nonsampling
Risiko nonsampling (nonsampling risk) adalah risiko bahwa pengujian audit
tidak menemukan pengecualian yang ada dalam sampel. Dua penyebab risiko
nonsampling adalah kegagalan auditor untuk mengenali pengecualian dan
prosedur audit yang tidak sesuai atau tidak efektif. Auditor mungkin gagal
mengenali pengecualian karena kelelahan, bosan atau tidak memahami apa
yang harus dicari. Contoh di asumsikan 3 dokumen pengiriman tidak
dilampirkan ke salinan faktur penjualan dalam sampel sebanyak 100. Jika
auditor menyimpulkan bahwa tidak ada pengecualian, hal tersebut merupakan
kesalahan nonsampling. Prosedur audit yang tidak efektif untuk mendeteksi
pengecualian yang diragukan adalah dengan memeriksa sampel dokumen
pengiriman dan menentukan apakah masing-masing telah dilampirkan ke
faktur penjulan, dan bukan memeriksa sampel salinan faktur penjualan untuk
menentukan apakah dokumen pengiriman telah dilampirkan. Dalam kasus ini,
auditor telah melakukan pengujian dengan arah yang salah karena memulainya
dengan dokumen pengiriman dan bukan salinan laktur penjualan Prosedur
audit yang dirancang dengan cermat, instruksi yang tepat, pengawasan, dan
review merupakan cara untuk mengendalikan risiko nonsampling. Sumber-
sumber risiko nonsampling meliputi :
- Kesalahan manusia
- Penerapan prosedur audit yang tidak sesuai dengan tujuan audit
- Salah menginterpretasikan hasil sampel
- Repercayaan pada informasi yang salah diterima dari pihak lain