Anda di halaman 1dari 9

   

 
MODUL PERKULIAHAN
 
  F032100032
PENGAUDITAN II  

Sampling Audit

 
 
 
 
 

  Abstrak Sub-CPMK 1
 
Modul ini menjelaskan tentang Diharapkan mahasiswa mampu
sampling audit. memahami dan menjelaskan konsep
  representatif sampling & mengaplikasikan
penggunaan dan pemilihan sampling audit
   dalam pengujian pengendalian dan substantif •
Menentukan dan mendeskripsikan sampling
  audit untuk tingkat pengecualian (CPMK 1).

 
 
    
Fakultas Program Studi Tatap Muka Disusun Oleh

01
Indraguna Kusumabrata
Fakutas Ekonom dan Bisnis Akuntansi
 
    
PENGUJIAN SAMPLING AUDIT

Sampling audit adalah jika auditor memutuskan memilih lebih kecil dari 100% populasi
bagi pengujian untuk membuat kesimpulan mengenai pupulasi.

Sampling audit (sampling) adalah penerapan prosedur audit terhadap kurang dari 100%
unsur dalam suatu populasi audit yang relevan sedemikian rupa sehingga semua unit
sampling memiliki peluang yang sama untuk dipilih untuk memberikan basis memadai
bagi auditor untuk menarik kesimpulan tentang populasi secara keseluruhan.

Sampel representatif adalah sampel yang karakteristiknya hampir sama dengan yang
dimiliki oleh populasi.

Risiko nonsampling adalah risiko bahwa pengujian audit tidak menemukan pengecualian
yang ada dalam sampel. Risiko sampel adalah risiko bahwa auditor mencapai kesimpulan
yang salah karena sampel pupulasi tidak representatif.

Dalam suatu pengujian pengendalian, pengendalian tersebut lebih efektif daripada


kenyataannya, atau dalam suatu pengujian rinci, suatu kesalahan penyajian material tidak
ada padahal dalam kenyataannya ada.
 Tipe kesimpulan salah ini mempengaruhi efektifitas audit dan mempunyai
kemungkinan lebih besar untuk menyebabkan suatu opini audit yang tidak tepat.

Dalam suatu pengujian pengendalian, pengendalian tersebut kurang efektif daripada


kenyataannya, atau dalam suatu pengujian rinci, terdapat kesalahan penyajian material,
padahal kenyataannya tidak ada.
 Tipe kesimpulan salah semacam ini berdampak terhadap efisiensi audit yang
biasanya akan menyebabkan adanya pekerjaan tambahan untuk menetapkan
bahwa kesimpulan semula adalah tidak benar.

Auditor memiliki dua cara untuk mengendalikan risiko sampling:


1. Menyesuaikan ukuran sampel;
2. Menggunakan metode pemilihan item sampel yang tepat dari populasi.

Sampling Statistik Versus Sampling Nonstatistik dan Pemilihan Sampel Probalistik Versus
Nonprobalistik

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
   Indraguna Kusumabrata http://pbael.mercubuana.ac.id/

 
Metode sampling audit dapat dibagi menjadi dua kategori:

- Sampling Statistik
- Sampling nonstatistik

Sampling statistik adalah suatu pendekatan sampling yang memiliki karakteristik sebagai
berikut:
I. Pemilihan unsur-unsur sampel dilaksanakan secara acak; dan
II. Penggunaan teori probabilitas untuk menilai hasil sampel, termasuk untuk
mengukur risiko sampling.

Sampling nonstatistik adalah pendekatan sampling yang tidak memiliki karakteristik-


karakteristik (i) dan (ii) di atas

Teknik sampling statistik a.l. random sampling, systematic sampling dan stratified
sampling. Sementara sampling nonstatistik a.l. haphazard sampling, block selection dan
judgment selection.

Tiga tahap dalam proses sampel:

1. Perencanaan sampel
2. Pemilihan sampel dan melakukan pengujian
3. Pengevaluasian hasil

Sampling Audit Nonstatistik

Langkah-langkah secara garis besar:

a) Perencanaan sampling
1. Menyatakan tujuan pengujian audit
2. Memutuskan apakah audit sampling dapat diterapkan
3. Mendifinisikan atribut dan kondisi pengecualian
4. Mendifinisikan populasi
5. Mendifinisikan unit sampling
6. Menetapkan tingkat pengecualian yang dapat ditoleransi

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
   Indraguna Kusumabrata http://pbael.mercubuana.ac.id/

 
7. Menetapkan resiko yang dapat diterima atas penilaian risiko pengendalian yang
terlalu rendah
8. Mengestimasi tingkat pengecualian populasi
9. Menentukan ukuran sampel awal

b) Memilih sample dan melaksanakan prosedur audit


10. Memilih sampel
11. Melaksanakan prosedur audit

c) Mengevaluasi hasil
12. Mengeneralisasi dari sample ke populasi
13. Menganalisis pengecualian
14. Memutuskan populasi yang dapat diterima

Menetapkan Tujuan Pengujian Audit

Tujuan audit harus dinyatakan dalam siklus transaksi yang akan diuji. Khususnya untuk
tujuan audit atas pengujian pengendalian dan substantif test atas transaksi dan
menentukan:

 Keefektifan operasi pengendalian;


 Apakah transaksi mengandung salah saji moneter.
Memutuskan Apakah Audit Sampling dapat Diterapkan

Audit sampling dapat diterapkan jika perencanaan auditor mencapai kesimpulan atas
populasi berdasarkan sampel. Berikut ini sebagian program audit yang menggunakan
sampling:
1. Mereview transaksi penjualan untuk melihat jumlah yang besar dan tidak biasa
(prosedur analitis)
2. Melakukan observasi apakah petugas bagian piutang terpisah dari pemegang kas –
(pengujian pengendalian)
3. Menguji sampel salinan faktur penjualan untuk melihat:
a. Persetujuan kredit oleh manager kredit (pengujian pengendalian)
b. Keberadaan dokumen pengiriman yang dilampirkan (pengujian pengendalian)
c. Pencantuman nomor bagan akun (COA) (pengujian pengendalian)

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
   Indraguna Kusumabrata http://pbael.mercubuana.ac.id/

 
4. Memilih sampel dokumen pengiriman dan melakukan penelusuran ke masing-masing
salinan faktur penjualan terkait (pengujian pengendalian)
5. Membandingkan kuantitas yang tercantum pada setiap salinan faktur penjualan
dengan kuantitas pada dokumen pengirim terkait (pengujian substantif atas transaksi).

Mendifinisikan Atribut dan Pengecualian

Ketika audit sampling, auditor harus mendifinisikan secara hati-hati karakteristik (atribut)
yang diuji dan kondisi pengecualian. Atribut dan kondisi pengecualian diperoleh langsung
dari prosedur audit dimana auditor memutuskan untuk menggunakan audit sampling.
Atribut atau karakteristik adalah sifat atau cirikas dari tujuan audit atas transaksi atau
pengendalian. Contoh:

1. Keberadaan nomor faktur penjualan dalam jurnal penjualan;


2. Jumlah dan data lainnya pada file induk telah sesuai dengan ayat jurnal penjualan;
3. Jumlah dan data lainnya pada salinan faktur penjualan sama dengan ayat jurnal
penjualan;
4. Bukti bahwa penetapan harga, perkalian, dan footing telah dipeksa (tanda tangan dan
jumlah yang benar);
5. Kuantitas dan data ;ainnya pada bill of lading sama dengan salinan faktur penjualan
dan jurnal penjualan;
6. Kuantitas dan data lainnya pada pesanan penjualan sama dengan salinan faktur
penjualan;
7. Kuantitas dan data lainnya pada pesanan pelanggan sama dengan salinan faktur
8. Persetujuan kredit
9. Untuk penjualan yang dicatat dalam jurnal penjualan, file dokumen pendukung
termasuk salinan faktur penjualan, bill of lading, pesanan penjualan, dan pesanan
pelanggan.

Kondisi Pengecualian adalah kondisi dimana kondisi yang membedakan dari


karakterisktik atau atribut, contoh:
1. Tidak ada catatan nomor sejumlah faktur penjualan dalam jurnal penjualan;
2. Jumlah yang dicatat dalam file induk berbeda dengan jumlah yang dicatat dalam jurnal
penjualan;
3. Nama pelanggan dan nomor akun pada faktur berbeda dengan informasi yang dicatat
dalan jurnal penjualan;

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
   Indraguna Kusumabrata http://pbael.mercubuana.ac.id/

 
4. Tidak adanya tanda tangan yang menunjukkan verifikasi harga, perkalian, dan footing;
5. Kuantitas barang yang dikirim berbeda denggan kuantitas yang ada pada salinan
faktur penjualan;
6. Kuantitas pada pesanan penjualan berbeda dengan kuantitas pada salinan faktur
penjualan;
7. Jumlah dan deskripsi produk pada pesanan pelanggan berbeda dengan informasi yang
ada pada salinan faktur penjualan;
8. Tidak adanya tanda tangan yang menunjukkan persetujuan kredit;
9. Bill of lading tidak dilampirkan ke salinan faktur penjualan dan pesanan pelanggan.

Mendifinisikan Populasi

Populasi adalah item-item yang ingin digeneralisasikan oleh auditor. Auditor dapat
mendifinisikan populasi untuk memasukkan data yang diharapkan, dimana sampel dapat
didefinisikan dari populasi tersebut. Contoh: jika auditor ingin melakukan pengujian atas
pengendalian dan substantif tes atas transaksi penjualan, maka populasinya adalah
seluruh penjualan yang tercatat dalam tahun tersebut, jika populasinya hanya satu bulan,
maka populasinya tidak valid.

Mendifinisikan Unit Sampling

Unit sampling harus mencerminkan populasi. Unit sampling adalah unit fisik yang
berhubungan dengan angka acak yang dihasilkan auditor. Sebagai contoh jika definisi
populasi adalah faktur penjualan antara periode 1/1/2013 s/d 31/12/2013, maka unit
samplingnya berupa nomor faktur penjualan atau dokumen pengiriman. Apabila ingin
menguji keterjadian penjualan, unit sampling yang sesuai adalah faktur penjualan yang
dicatat dalam jurnal penjualan. Jika tujuannya adalan untuk menentukan apakah kuantitas
barang yang diuraikan pada pesanan pelanggan telah dikirimkan dan ditagih dengan
benar, auditor dapat mendefiniskan unit sampling sebagai pesanan pelanggan, dokumen
pengiriman, atau salinan faktur penjualan, karena arah pengujian audit bukan merupakan
masalah bagi prosedur audit ini.

Menetapkan Tingkat Pengecualian yang Ditoleransi (TER – tolorateble Exception Rate)

TER adalah tingkat pengecualian yang mana auditor membolehkan populasi dan masih
berharap untuk menggunakan risiko tingkat pengendalian dan atau jumlah salah saji

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
   Indraguna Kusumabrata http://pbael.mercubuana.ac.id/

 
dalam transaksi selama masa perencanaan. TER merupakan pertimbangan auditor.
Meskipun demikian dalam menetapkan TER tergantung kepada definisi dan atribut dalam
perencanaan audit. Contoh: jika hanya ada satu pengendalian yang mendukung penilaian
risiko pengendalian pada tingkat rendah maka TER akan rendah dibandingkan jika
banyak pengendalian yang mendukung risiko penilaian pengendalian pada tingkat
rendah. TER mempunyai pengaruh yang signifikan kepada ukuran sampel, jika TER
rendah, maka ukuran sampel tinggi.

Menentukan ukuran sampel

Ukuran sampel dapat ditentukan melalui penerapan suatu formula berbasis statistik atau
melalui pertimbangan profesional.
 Penentuan ukuran sampel ditentukan oleh faktor-faktor di bawah ini (SA 530
Lampiran 2):
 Penilaian risiko auditor yang telah memperhitungkan pengendalian yang relevan.
1. Tingkat penyimpangan yang dapat diterima (tolerable deviation rate – TDR)
2. Tingkat penyimpangan yang diperkirakan terjadi dalam populasi yang akan diuji
(expected population deviation rate – EPDR)
3. Tingkat asurans yang auditor harapkan bahwa tingkat penyimpangan yang dapat
diterima tidak melebihi tingkat penyimpangan yang sesungguhnya dalam populasi
4. Jumlah unit sampling dalam populasi

 Jika kondisinya sama, dampak faktor-faktor tersebut terhadap ukuran sampel akan
sama tanpa mempertimbangkan pendekatan yang dipilih, apakah pendekatan
statistik atau nonstatistik. (SA530 par A11)

SA 530 -Lampiran 2

Perubahan Pengaruh thd


Faktor Penjelasan
dalam Faktor Ukuran Sampel
Meningkat Naik Semakin tinggi tingkat asurans
Penilaian risiko yang hendak diperoleh oleh
auditor yang telah auditor atas efektifitas operasi
memperhitungkan pengendalian, semakin rendah
pengendalian yang risiko kesalahan penyajian
relevan material yang dinilai oleh auditor,
dan semakin besar ukuran sampel
yang diperlukan.

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
   Indraguna Kusumabrata http://pbael.mercubuana.ac.id/

 
Perubahan Pengaruh thd
Faktor Penjelasan
dalam Faktor Ukuran Sampel

Tingkat Meningkat Turun Semakin rendah tingkat


penyimpangan penyimpangan yang dapat
yang dapat diterima diterima, semakin besar ukuran
sampel yang diperlukan

Tingkat Meningkat Naik Semakin tinggi tingkat


penyimpangan penyimpangan yang diperkirakan
yang diperkirakan terjadi, semakin besar ukuran
terjadi dalam sampel yang diperlukan sehingga
populasi yang akan auditor dapat membuat estimasi
diuji yang wajar tentang tingkat
penyimpangan yang
sesunggguhnya. Faktor-faktor
relevan bagi auditor dalam
mempertimbangan tingkat
penyimpangan yang diperkirakan
terjadi mencakup pemahaman
auditor tentang bisnis klien,
perubahan dalam personel atau
pengendalian intern, hasil
prosedur audit yang diterapkan
dalam periode sebelumnya, dan
hasil prosedur audit lain. Tingkat
penyimpangan pengendalian yang
tinggi umumnya hanya bisa
sedikit, jika ada, mengurangi risiko
kesalahan penyajian material
yang telah ditentukan.

Tingkat asurans Meningkat Naik Semakin tinggi tingkat asurans


yang auditor yang auditor harapkan bahwa
harapkan bahwa hasil sampel benar-benar
tingkat mencerminkan penyimpangan
penyimpangan yang terjadi dalam populasi, maka
yang dapat diterima semakin besar ukuran sampel
tidak melebihi yang diperlukan.
tingkat
penyimpangan
yang
sesungguhnya
dalam populasi

Jumlah unit Meningkat Dampaknya Untuk populasi yang besar,


sampling dalam dapat diabaikan ukuran aktual populasi sedikit
populasi berdampak, jika ada, terhadap
ukuran sampel. Dalam populasi
yang kecil, sampling audit tidak
dapat seefisien dibandingkan
dengan cara-cara alternatif dalam

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
   Indraguna Kusumabrata http://pbael.mercubuana.ac.id/

 
Perubahan Pengaruh thd
Faktor Penjelasan
dalam Faktor Ukuran Sampel
pemerolehan bukti audit yang
cukup dan tepat.

Auditor harus memilih unsur-unsur yang akan menjadi sampel sedemikian rupa sehingga
setiap unit sampling dalam populasi memiliki suatu peluang yang sama untuk dipilih. (SA
530 par 8)

Dengan sampling statistik, unsur-unsur dipilih dengan suatu cara yang setiap unit
sampling memiliki suatu probabilitas yang diketahui untuk dipilih. Dengan sampling
nonstatistik, pertimbangan auditor digunakan untuk memilih unsur yang dijadikan sampel.
Karena tujuan sampling adalah untuk menyediakan basis yang wajar bagi auditor untuk
menarik kesimpulan tentang populasi yang menjadi sumber sampel yang dipilih, penting
bagi auditor untuk memilih sampel yang representatif, dengan memilih unsur sampel yang
memiliki karakteristik tipikal populasi sehingga keberpihakan dapat dihindari. (SA 530 par
A12)
Metode utama pemilihan sampel adalah penggunaan pemilihan acak, pemilihan
sistematik dan pemilihan sembarang (haphazard selection) (SA 530 par A13) atau
monetary unit sampling dan block selection (SA 530 Lamp 4).

---

Daftar Pustaka

Alvin Arens, Randal, & Beasley (2011). Auditing and Assurance Services (An integrated
approach) an Indonesian Adaptation
Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP), 2011

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
   Indraguna Kusumabrata http://pbael.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai