Anda di halaman 1dari 5

MINI RISET

KEWIRAUSAHAAN

DOSEN PENGAMPU: KUSTORO BUDIARTA, ME., Dr

DISUSUN OLEH :

SRI WIDIA SYAFITRI/7183210024

PRODI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


2020

 Profil UMKM
Nama UMKM: Warung Keluarga
Nama Pemilik UMKM: Mbak Mila Wati
Tahun Berdiri: 2019
Alamat: Desa Jati Sari, Kabupaten Asahan Sumatera Utara
Jumlah Karyawan: 2 Orang
Jenis Kegiatan: Usaha kuliner
Jenis Makanan Yang Dijual: Ayam penyet dan mi goreng
Jenis Minuman: Teh manis panas dan teh manis dingin
Kontak personal:
Teknik Produksi: 1) Ayam Penyet. Ayam yang sudah di geprek terlebih dahulu menggunakan
batu gilingan, digoreng sampai berwarna kecokelatan dengan bumbu ketumbar, gambar dan
bawang putih dan baluran tepung sajiku. Ayam penyet ini disajikan dengan dua macam jenis
sambal, yaitu sambal terasi dan sambal kecap. Lalu juga ada beberapa lembar daun kol, dua iris
mentimun, dua potong tempe goreng dengan tepung, 2 potong terong goreng dengan tepung, satu
buah tahu goreng dan 3 tangkai daun kemangi. 2) Mie goreng. Mie yang digunakan adalah mie
telur. Mie tersebut dimasak dengan bumbu halus dan diberi kuah sedikit dan ditambahi dengan
daun bawang. Pasa penyajiannya, ditambahkan juga dua iris tomat dan dua iris mentimun
Teh manis yang dijual di warung keluarga ini adalah teh manis biasa dengan perbedaan
penggunaan air panas untuk teh manis panas dan menggunakan es batu untuk teh manis dingin.

 Analisis Kekuatan, Kelemahan, Pelangan dan Tantangan


Kekuatan
Gaya hidup modern masyarakat sekarang cenderung untuk menjadi buyer sehingga
memunculkan peluang bagi para pengusaha kuliner. Terlebih lagi kuliner ayam sudah sangat
popular dan mempunyai peminat yang banyak. Hal ini tentu akan menguntungkan pendapatan
nantinya karena target konsumen dapat menerima dan memberikan reaksi yang positif mengenai
kuliner ini. Pada bahannya ayam juga merupakan sebuah bahan makanan yang mudah ditemukan
sehingga akan mempermudah proses produksi nantinya.
Kelemahan
Warung Mbak Mila Wati ini tidak memiliki laporan keuangan mengenai pendapatan yang masuk
serta biaya-biaya yang dikeluarkan sehingga pemiliknya tidak mengetahui secara pasti mengenai
rate of return serta BEP nya.

Pelanggan
Pelanggan dari warung ini cenderung berasal dari orang-orang yang tinggal di wilayah sekitar
warung, hanya mencapai cakupan 2 atau 3 desa saja. Cakupan konsumen yang tidak luas
sehingga memperhambat perkembangan usaha ayam penyet ini.

Tantangan
Walaupun masyarakat modern cenderung menjadi konsumtif, namun lokasi warung Mbak Mila
Wati ini berada di daerah pedesaan. Dimana tingkat pendapatan disini juga cenderung menengah
kebawah sehingga taraf konsumsi luaran cukup sulit. Masyarakat yang berada disekitar tempat
pengamatan cenderung untuk membuat lauk pauk sendiri dirumah.

 Produk Inovasi
Inovasi Pada Makanan: 1) Ayam penyet. Ayam dipotong dadu kecil lalu dibalurkan dengan
bumbu halus dan digoreng dengan baluran tepung. Potongan dadu kentang kecil dan jamur
kancing dimasak menggunakan oven dengan keju mozzarella diatasnya dengan tambahan sambal
yang telah dipilih sebelumnya. Kentang, jamur dan keju mozzarella akan disajikan diatas ayamt
yang sudah digoreng tadi dengan tambahan sedikit daun parsley diatasnya untuk menambahkan
aroma harum pada makanan. Sambal yang dipilih yaitu sambal merah ataupun bon cabe dengan
tingkat kepedasan sampai level 5. 2) Mie goreng. Mi goreng akan diinovasi menjadi mie goreng
keju mozarela. Teknik produksinya sama seperti makanan sebelumnya yaitu akan di oven
menggunakan kertas aluminium dengan tambahan keju mozarela, lalu sambal yang telah dipilih
pelanggan apakah itu sambel merah atau bon cabe. Ketika sudah matang, maka akan
dihidangkan dengan hiasan daun parsley juga diatasnya untuk menambah nilai estetika dan
memberikan aroma harum pada makanan.
Pada minuman, akan diinovasi dengan tambahan cincau hitam.
 Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai