Anda di halaman 1dari 9

LK 0.

1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Nama: Yuyun Kartika, S.Pd

Judul Modul MODUL 1 GEOMETRI


Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Geometri Datar
2. Geometri Ruang
3. Geometri Transformasi
4. Pembelajaran geometri

No Butir Refleksi Respon/Jawaban


1 Garis besar materi yang KB 1 GEOMETRI DATAR
dipelajari
1. Titik, Garis dan Bidang
• Geometri adalah suatu kajian ilmu tentang titik,
garis dan bidang.
• Titik adalah objek geometri yang tidak memiliki
ukuran.
• Garis terbentuk dari tak berhingga titik yang tak
kosong.
• Ruas garis merupakan sebagian dari suatu garis
yang dibatasi oleh dua titik.
• Titik-titik yang segaris disebut kolinear
• Titik-titik yang tidak segaris disebut tak-
kolinear
• Bidang terbentuk dari tiga titik yang tak-
kolinear

2. Segitiga
2.1 Pengertian Segitiga
Segitiga merupakan kurva tertutup yang
dibatasi oleh tiga buah ruas garis yang bertemu
pada ujung-ujungnya.

2.2 Garis-garis Istimewa pada Segitiga dan


melukisnya.
Definisi 2.2.1:
Garis berat pada suatu segitiga adalah garis
yang ditarik dari suatu titik segitiga ke
pertengahan sisi di depannya
Definisi 2.2.2:
Garis bagi pada suatu segitiga ialah garis
yang membagi suatu sudut pada segitiga
menjadi dua bagian sudut yang besarnya sama.
Definisi 2.2.3:
Garis tinggi pada suatu segitiga adalah garis
yang ditarik dari satu titik secara tegak lurus ke
sisi di depannya atau perpanjangan sisi di
depannya
Definisi 2.2.4:
Garis sumbu pada sebuah segitiga adalah
garis yang ditarik melalui sebuah titik tengah
sisi segitiga 𝐴𝐵𝐶, dan tegak lurus dengan sisi
tersebut.

2.3 Keliling dan Luas suatu Segitiga


Segitiga 𝐴𝐵𝐶, dengan sisi-sisinya 𝐴𝐵, 𝐵C dan
𝐴𝐶. maka 𝐾eliling = |𝐴𝐵| + |𝐵𝐶| + |𝐴𝐶|
Segitiga, dengan alas 𝑎, tinggi 𝑡, luas 𝐿, maka
1
𝐿 = ×𝑎×𝑡
2
2.4 Kekongruenan Segitiga
Segitiga-segitiga yang sama dan sebangun
disebut dengan segitiga yang kongruen, ditulis
dengan simbol ∆ABC ≅ ∆KLM
Teorema kesebangunan:
1. Dua segitiga sama dan sebangun, jika dua
buah sisinya dan sudut apit sisi itu sama (S-Sd-
S). (S= Sisi, Sd: Sudut)
2. Dua segitiga sama dan sebangun, jika satu
sisi sama dan kedua sudut pada sisi itu sama.
(Sd-S-Sd)
3. Dua segitiga sama dan sebangun, jika satu
sisinya sama, sudut pada sisi itu dan sudut
dihadapan sisi itu sama. (S-Sd-Sd)
4. Dua segitiga sama dan sebangung, jika
segitiga itu siku-siku dan sebuah sisi siku-siku
dan sisi miringnya sama.

3. Segiempat
Segi empat adalah gabungan dari empat ruas garis
yang ditentukan oleh empat titik, tiga titik di
antaranya tidak segaris.
3.1 Macam-macam Segi Empat
a. Jajargenjang
Jajargenjang adalah suatu segiempat yang
sisi-sisinya sepasangsepasang sejajar.
b.Persegi panjang
Persegi panjang adalah suatu jajar genjang
yang salah satu sudutnya siku-siku.
c. Belah ketupat
Belah ketupat adalah jajargenjang yang dua
sisinya yang berurutan sama panjang
d.Persegi
Persegi adalah jajargenjang yang semua
sisinya sama panjang dan satu sudutnya siku-
siku
e. Trapesium
Trapesium adalah segi empat yang dua
sisinya sejajar, sisi yang lain tidak harus
sejajar
f. Layang-layang
Layang-layang adalah bangun datar
segiempat yang memiliki 2 pasang berbeda
sisi berdekatan yang sama panjang.

4. Luas dan Keliling Bangun Datar


4.1. Luas Bangun Datar
4.1.1 Luas Persegipanjang
𝐿 = 𝑝×𝑙
4.1.2 Luas Persegi
𝐿 =𝑠×𝑠
4.1.3 Luas Jajargenjang
𝐿 =𝑎×𝑡
4.1.4 Luas Belahketupat
𝑑1 𝑥 𝑑2
𝐿=
2
4.1.5 Luas Layang-Layang
𝑑1 𝑥 𝑑2
𝐿=
2
4.1.6 Luas Trapesium

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑠𝑒𝑗𝑎𝑗𝑎𝑟


𝐿= 𝑥𝑡
2

4.2. Keliling Bangun Datar


𝐾 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑠𝑖𝑠𝑖𝑛𝑦𝑎

5. Lingkaran
5.1 Pengertian Lingkaran
Definisi: Lingkaran adalah garis lengkung
(kurva) yang bertemu pada kedua ujungnya,
dan merupakan himpunan titik-titik yang
jaraknya sama terhadap titik tertentu.

5.2 Jari-Jari, Tali Busur, dan Diameter


• Jari-jari lingkaran adalah ruas garis yang
menghubungkan sebuah titik pada lingkaran
dengan titik pusat lingkaran.
• Tali busur merupakan ruas garis yang
menghubungkan dua titik pada lingkaran
• Diameter adalah tali busur yang melalui titik
pusat lingkaran
• Apotema ialah jarak dari titik pusat ke tali
busur.
• Sebagian dari lingkaran yang terletak di
antara kedua ujung tali busur 𝐴𝐵 disebut
busur
• Juring dibatasi oleh dua jari jari dan busur.
• Tembereng dibatasi oleh tali busur dan busur

5.3 Garis Singgung Lingkaran


Definisi: Garis singgung adalah garis yang
mempunyai persekutuan dengan lingkaran
pada dua buah titik yang berimpitan. Titik
tersebut yang disebut sebagai titik singgung.

5.4 Sudut Keliling, Sudut Pusat dan Busur


Lingkaran
Definisi:
Sudut pusat adalah sudut yang dibentuk oleh
dua jari-jari lingkaran.
Sudut keliling ialah sudut yang dibentuk oleh
dua tali busur yang berpotongan pada
lingkaran. Besarnya sebuah busur lingkaran
adalah besarnya sudut pusat pada busur itu
Teorema
1
Sudut keliling = 2 busurnya

KB 2 GEOMETRI RUANG

1. Kedudukan Titik, Garis dan Bidang dalam Ruang


Aksioma 1. Melalui dua buah titik hanya dapat
dilukis sebuah garis lurus saja.
Aksioma 2. Jika sebuah garis lurus dan sebuah
bidang datar mempunyai dua titik persekutuan,
maka garis lurus itu terletak seluruhnya pada
bidang datar itu.
Aksioma 3. Tiga buah titik sembarang (artinya:
ketiga titik itu tidak terletak pada sebuah garis
lurus) selalu dapat dilalui oleh sebuah bidang
datar.
Teorema 1. Sebuah bidang ditentukan oleh tiga
titik sembarang.
Teorema 2. Sebuah bidang ditentukan oleh sebuah
garis dan sebuah titik (di luar garis itu)
Teorema 3. Sebuah bidang ditentukan oleh dua
buah garis berpotongan.

Untuk menggambar kubus yang baik ada 4 hal


yang harus diperhatikan, yaitu: (a) didang Frontal,
(b) garis ortogonal; (c) perbandingan proyeksi; (d)
sudut aurut
1.1 Hubungan antara dua bidang.
Hubungan yang mungkin terjadi antara dua
bidang adalah kedua bidang berhimpit, kedua
bidang sejajar, kedua bidang berpotongan
1.2 Hubungan antara dua buah garis
Dua buah garis dapat: berpotongan (terletak
pada satu bidang), sejajar (terletak pada satu
bidang), atau bersilangan (tidak terletak pada
satu bidang).
1.3 Hubungan antara garis dan bidang
hubungan antara garis dan bidang dapat
berupa: terletak pada bidang, sejajar bidang,
atau menembus bidang.
1.4 Konsep persekutuan antar objek dalam ruang
a) Persekutuan antara 2 bidang berupa
garis
b) Persekutuan antara 2 garis berupa titik
c) Persekutuan antara garis dan bidang
berupa titik tembus
2. Jarak dalam Ruang
Dalam geometri jarak berarti panjang ruas garis
terpendek antara dua objek geometri.
a) Jarak antara 2 titik dalam ruang
b) Jarak antara titik dan garis
c) Jarak titik dan bidang
d) Jarak antara 2 garis sejajar
e) Jarak antara garis dan bidang
f) Jarak antara 2 bidang sejajar
g) Jarak antara 2 garis bersilangan

3. Sudut dalam Ruang


a) Sudut antara dua garis
Sudut antara garis g dan h yang saling bersilangan,
dapat ditentukan dengan menentukan sudut g dan
h’, dengan ℎ ′ ∥ ℎ, g dan h’ berpotongan.
b) Sudut antara garis dan bidang
Untuk menentukan sudut garis g ke bidang U
adalah menentukan sudut antara garis g dan
proyeksi garis g pada bidang U.
c) Sudut antara dua bidang

4. Volume Bangun Datar


𝑉 = 𝐿𝑎 × 𝑇

KB 3 GEOMETRI TRANSFORMASI

1. Pengertian Transformasi Geometri


Transformasi geometri pada bidang adalah proses
mengubah setiap titik koordinat menjadi titik
koordinat lain pada bidang tertentu.

2. Pencerminan
Pencerminan atau refleksi adalah transformasi yang
memindahkan suatu titik dengan menggunakan
sifat benda dan bayangan pada cermin datar. Pada
bidang kartesius sumbu-X, sumbu-Y, garis x = y, x
= h, y =k dapat digunakan sebagai sumbu cermin
atau garis sumbu
Definisi:
Suatu pencerminan pada sebuah garis 𝑠 adalah
suatu fungsi 𝑀𝑠 yang didefinisikan untuk setiap
titik pada bidang sebagai berikut
Jika P 𝜖 s maka M S (P) =P
Jika P ∉ s maka 𝑀𝑆 '(𝑃) = P’

2.1 Pencerminan Terhadap Sumbu -X


P(a,b) sumbu x P'(a,−b)
2.2 Pencerminan Terhadap Sumbu -Y
P(a,b) sumbu y P'(− a,b)
2.3 Pencerminan Terhadap Garis 𝒚 = x
P(a,b) sumbu y = x P'(b, a)
2.4 Pencerminan Terhadap Garis 𝒚 = −x
P(a,b) sumbu y = −x P'(− b,−a)
2.5 Pencerminan Terhadap Titik Asal
P(a,b) O(0,0) P'(− a,−b)
2.6 Pencerminan Terhadap Garis 𝒙 = h
P(a,b) sumbu x = h P'(2h − a,b)
2.7 Pencerminan Terhadap Garis 𝒚 = k
P(a,b) sumbu y = k P'(a,2k − b)
2.8 Pencerminan Terhadap Titik (𝒎,𝒏)
P(a,b) tiik (a,b) P'(2m − a,2n − b)

3. Translasi
Translasi adalah perpindahan atau pergeseran
setiap titik dengan arah dan jarak yang sama.
Definisi :
Suatu ruas garis berarah adalah sebuah ruas garis
yang salah satu ujungnya dinamakan (titik) pangkal
dan ujung yang lain dinamakan (titik) akhir.
Definisi :
Suatu padanan G dinamakan suatu translasi atau
geseran apabila ada ruas garis berarah 𝐴𝐵 sehingga
setiap titik P pada bidang menjadi P’ dengan G(P)
= P’ dan. 𝑃𝑃′ ekuivalen 𝐴B
3.1 Translasi Titik
𝑝
( )
𝑞
𝐴(𝑥, 𝑦)𝑇 → 𝐴′ (𝑥 + 𝑝, 𝑦 + 𝑞)

3.2 Translasi Garis


𝑝
( )
𝑞
𝑚𝑥 + 𝑛𝑦 = 𝑐 𝑇 → 𝑚(𝑥 + 𝑝) +(𝑛 + 𝑦) = 𝑐

3.3 Translasi Kurva 𝑝


( )
𝑞
𝑦 = 𝑚𝑥 2 + 𝑘𝑥 + 𝑙 𝑇 → (𝑦 + 𝑞)
= 𝑚(𝑥 + 𝑝)2 + 𝑘(𝑥 + 𝑝) + 𝑙

4. Rotasi
Rotasi atau perputaran pada bidang merupakan
suatu transformasi yang memutar setiap titik pada
suatu bidang. Transformasi tersebut memindahkan
titik-titik dengan memutar titik-titik tersebut sejauh
𝜃 terhadap suatu titik pusat rotasi

4.1 Rotasi terhadap Titik Pusat O(0,0)


x ' = x cos( ) − y sin ( )
y' = x sin( ) + y cos( )
4.2 Rotasi terhadap titik pusat P(a,b)
x ' − a = (x − a) cos( )− (y − b) sin ( )
y'−b = (x − a) sin( ) + (y − b) cos( )

5. Dilatasi
Dilatasi merupakan suatu transformasi mengubah
ukuran (memperbesar atau memperkecil) bentuk
bangun geometri tetapi tidak mengubah bentuk
bangun tersebut.
5.1 Dilatasi dengan Pusat (0,0)
A(x, y) (0,0), k A'(kx, ky)

5.2 Dilatasi dengan Pusat (a,b)


A(x, y) (a,b), k A'(k(x − a)+ a, k(y − b)+ b)

6. Hasil Kali Transformasi


Hasil kali transformasi atau komposisi transformasi
adalah transformasi yang diperoleh dari gabungan
dua transformasi atau lebih
6.1 Komposisi Pencerminan
Refleksi terhadap dua garis sejajar sumbu
X dapat disajikansebagai berikut
0
MY=P 𝑂 𝑀𝑦=𝑞 - 𝑇 ( )
2(𝑝 − 𝑞)
0
𝑀𝑦=𝑞 𝑂 𝑀𝑦=𝑝 - 𝑇 = ( )
2(𝑞 − 𝑝)

6.2 Komposisi Dilatasi


Dilatasi terhadap P, k1 dilanjutkan dengan
dilatasi terhadap
P, k2  dapat diwakili oleh suatu dilatasi yaitu
P, k1 xk2 atau
dapat dituliskan
P, k1 • P, k 2 = Pk1 • k 2 

6.3 Komposisi Translasi


 p+k
A(x,
1 
y)T T =  A''(x + p + k, y + q + l )
q+l
 

6.4 Komposisi Rotasi


P(x, y ) RA P'(x', y ') RB B''(x'', y '')
KB 4 PEMBELAJARAN GEOMETRI

1. Pentingnya Teori Belajar dalam Pembelajaran


Geometri
Teori Burner meliputi
• Tahap enaktif, adalah tahapan di mana
seseorang atau anak dalam memahami objek-
objek atau dunia masih menggunakan gerak
atau aktivitas motorik, misalnya melalui
pegangan, gigitan, sentuhan
• Tahap ikonik, adalah tahapan di mana anak
atau individu dalam memahami objek-objek
melalui persepsi statik, misialnya gambar-
gambar dan visualisasi verbal
• Tahap simbolik, adalah tahapan di mana anak
atau individu dalam memahami objek sudah
dapat menggunkan simbol-simbol. Pada tahap
ini seseorang yang telah memiliki ide-ide atau
gagasan-gagasan dalam berbahasa dan logika.

2. Model Pembelajaran Berbasis Masalah


Pembelajaran berbasis masalah atau Problem
Based Learning (PBL) adalah pembelajaran yang
menggunakan masalah sebagai konteks
pembelajaran. Masalah yang disajikan dapat berupa
masalah nyata yang tidak terstruktur (ill-structured)
atau masalah terbuka (open-ended)
Sintak atau fase-fase dari PBL melipute 5 fase
atau tahapan (Joyce dan Weil, 1980):
Fase 1:Mengorientasikan peserta didik pada masalah
Fase 2: Mengorganisasikan peserta didik untuk
belajar
Fase 3: Mengambangkan penyelidikan individu atau
kelompok
Fase 4: Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
dan mempamerkannya
Fase 5: Analisis dan evaluasi proses pemecahan
masalah

3. Perangkat Pembelajaran Berbasis Masalah untuk


Materi Geometri
Kegiatan pembelajaran berbasis masalah yang tersaji
dalam RPP
a. Kegiatan Pendahuluan (fase 1)
b. Kegiatan Inti (fase 2, 3, 4, dan 5)
c. Kegiatan Penutup

4. Perangkat Pembelajaran Geometri


4.1 Penggalan Silabus
Penggalan silabus antara lain berisi:
(1) identitas satuan pendidikan, (2) identitas
kelas, (3) alokasi waktu, (4) tema/konteks, (5)
Kompetensi inti, (6) Kompetensi Dasar, (7)
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK), (8)
Materi Pokok, (10) Kegiatan pembelajaran,
(11) Penilaian, (12) Alokasi Waktu, dan (13)
Sumber Belajar. Pada silabus juga bias
ditambahkan kegiatan Pengembangan
Pendidikan karekter (PPK), Literasi, dan 4C
(Communication, Collaboration, Critical
Thinking, dan Creative).
4.2 RPP dengan Model Pembelajaran Berbasis
Masalah Materi Geometri berisi .
A. Kompetensi Inti (KI)
B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator
Pencapaian Kompetensi (IPK)
C. Tujuan Pembelajaran
D. Materi Pembelajaran
E. Model, Pendekatan, dan Metode
Pembelajaran
F. Media, Alat, dan Bahan
G. Sumber Pembelajar
H. Langkah-langkah Pembelajaran
I. Penilaian
1. Aspek Sikap (Spiritual dan Sikap
Sosial)
2. Pengetahuan
3. Keterampilan
J. Materi Remedial dan Pengayaan
K. Lampiran-Lampiran

5. Pelaksanaan Pembelajaran Geometri


Berdasar RPP yang telah dirancang, selanjutnya
menerapkan RPP tersebut di dalam kelas.

2 Daftar materi yang sulit 1. Mentukan luas yang diarsir dari berbagai gabungan
dipahami di modul ini atau potongan bangun datar
2. Menentukan Proyeksi Garis pada bidang untuk
menghitung jarak
3. Menghitung besar sudut pada bangun ruang
4. Hasil Kali Transformasi

3 Daftar materi yang sering 1. Menghitung jarak pada bidang


mengalami miskonsepsi 2. Hasil kali Transformasi
3. Pembelajaran Geometri

Anda mungkin juga menyukai