NO UKG : 201699404124
ASAL INSTANSI : SMAS PELITA NUSANTARA
LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri Modul 1 PROFESIONAL
Judul Modul MODUL 1 GEOMETRI
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Geometri Datar
2. Geometri Ruang
3. Geometri Transformasi
4. Pembelajaran Geometri
No Butir Respon/ Jawaban
Refleksi
1 Garis besar materi yang dipelajari 1. GEOMETRI DATAR
Geometri adalah suatu kajian ilmu tentang titik,
garis dan bidang.
1. Titik, Garis, dan Bidang
Titik adalah benda geometri dalam pikiran
yang tidak memiliki ukuran. Suatu titik
disimpulkan menggunakan huruf kapital.
Suatu garis terbentuk dari tak berhingga titik
yang tak kosong.
Sebuah bidang terbentuk dari tiga titik yang
tidak segaris (tak kolinear), dari sebuah garis
dan sebuah titik yang tidak terletak pada
garis tersebut, dari dua buah garis yang
sejajar, dan dari dua buah garis yang
berpotongan.
2. Segitiga
a. Pengertian Segitiga
Gabungan dari tiga segmen/ruas garis yang
titik-titiknya tidak kolinier disebut segitiga.
b. Garis – garis Istimewa pada Segitiga dan
melukisnya
Garis berat pada suatu segitiga adalah
garis yang ditarik dari suatu titik
segitiga ke pertengahan sisi di
depannya.
Garis bagi pada suatu segitiga ialah
garis yang membagi suatu sudut pada
segitiga menjadi dua bagian sudut yang
besarnya sama.
Garis tinggi pada suatu segitiga
adalah garis yang ditarik dari satu
titik secara tegak lurus ke sisi di
depannya atau perpanjangan sisi
di depannya
Lingkaran
• Pengertian Lingkaran
Lingkaran adalah garis lengkung (kurva) yang
bertemu pada kedua ujungnya, dan merupakan
himpunan titik-titik yang jaraknya sama
terhadap titik tertentu (titik pusat).
• Jari – jari Tali Busur dan
Diameter
• Jari-jari lingkaran adalah
ruas garis yang
menghubungkan sebuah
titik pada lingkaran
dengan titik pusat lingkaran.
Jari-jari lingkaran biasanya
disimbolkan r (radius).
Tali busur lingkaran merupakan
ruas garis yang menghubungkan
dua titik pada lingkaran.
Ruas garis yang ditarik dari
pusat dan tegak lurus tali busur,
disebut apotema.
Jadi apotema ialah jarak dari
titik pusat ke tali busur.
Sebagian dari lingkaran yang
terletak di antara kedua ujung
tali busur AB disebut busur
Juring dibatasi oleh dua jari jari
dan busur.
Tembereng dibatasi oleh tali
busur dan busur.
Garis Singgung Lingkaran
Garis singgung adalah garis yang mempunyai
persekutuan dengan lingkaran pada dua buah
titik yang berimpitan. Titik tersebut yang
disebut sebagai titik singgung.
Luas Lingkaran
Rumus Luas Lingkaran adalah:
L = π.r2
3. GEOMETRI RUANG
Tiga aksioma dalam geometri ruang
adalah:
Aksioma 1. Melalui dua buah titik
hanya dapat dilukis sebuah garis
lurus saja.
Aksioma 2. Jika sebuah garis lurus
dan sebuah bidang datar
mempunyai dua titik persekutuan,
maka garis lurus itu terletak
seluruhnya pada bidang datar itu.
Aksioma 3. Tiga buah titik
sembarang (artinya: ketiga titik itu
tidak terletak pada sebuah garis
lurus) selalu dapat dilalui oleh
sebuah bidang datar.
a. Hubungan antara Dua Bidang
Dalam geometri ruang, hubungan
yang mungkin terjadi antara dua
bidang adalah kedua bidang
berhimpit, kedua bidang sejajar,
kedua bidang berpotongan.
e. Limas Segitiga
V= ½ .La . t
f. Limas Segiempat
V = 1/3 La . t
g. Bola
V = 4/3 π . r3
h. Prisma
V = Luas Alas x t
3. GEOMETRI TRANSFORMASI
a. Pengertian Transformasi Geometri
Transformasi geometri pada bidang
adalah proses mengubah setiap
titik koordinat menjadi titik
koordinat lain pada bidang tertentu.
b. Pencerminan
Suatu `pencerminan pada sebuah garis s
adalah suatu fungsi Ms yang
didefinisikan untuk setiap titik pada
bidang sebagai berikut:
• Jika Ps maka Ms (P) = P.
• Jika P s maka Ms (P) = P’
sehingga garis s adalah sumbu
PP
c. Pencerminan terhadap Sumbu X
Jika titik 𝑃(𝑎,𝑏), dicerminkan
terhadap sumbu-X maka akan
menghasilkan pencerminan
titik 𝑃′(𝑎′,𝑏′) dengan 𝑎′=𝑎
( absis a tetap), dan 𝑏′=−𝑏
(ordinat b menjadi
kebalikannya/lawannya).
d. Pencerminan terhadap Sumbu Y
Jika titik P kita cerminkan terhadap
sumbu 𝑌, maka sumbu Y
merupakan sebagai sumbu cermin
dalam diagram kartesius. Jika titik
𝑃(𝑎,𝑏)kita cerminkan terhadap
sumbu-𝑌, maka pencerminannya
atau P’(𝑎′,𝑏′) adalah P’(-a,b).
2 c. Pencerminan terhadap Garis y = X
Pencerminan titik pada bidang
kartesius, dapat dikembangkan lagi
terhadap garis 𝑦=𝑥. Jika titik 𝑃(𝑎,𝑏)
dicerminkan terhadap garis y = x ,
akan diperoleh bayangan 𝑃′(𝑎′,𝑏′),
di mana 𝑎′=𝑏 dan 𝑏′=𝑎.
d. Pencerminan terhadap Garis y = -X
Pencerminan titik 𝑃(𝑎,𝑏) terhadap
garis 𝑦=−𝑥 menghasilkan bayangan
𝑃′(𝑎′,𝑏′) dengan 𝑎′=−𝑏 dan 𝑏′=−𝑎.
e. Pencerminan terhadap Titik Asal
Pencerminan titik 𝐴(𝑎,𝑏) terhadap
titik asal 𝑂(0,0) menghasilkan
bayangan 𝐴′(𝑎′,𝑏′) dengan 𝑎′=−𝑎
dan 𝑏′=−𝑏
f. Pencerminan terhadapat Garis x = h
Pencerminan titik 𝐴(𝑎,𝑏) terhadap
garis 𝑥=ℎ menghasilkan bayangan
𝐴′(𝑎′,𝑏′) dengan 𝑎′=2ℎ−𝑎 dan 𝑏′=𝑏.
g. Penccerminan terhadap Garis y = k
Pencerminan titik 𝐴(𝑎,𝑏) terhadap
garis 𝑦=𝑘 menghasilkan bayangan
𝐴′(𝑎′,𝑏′) dengan 𝑎′=𝑎 dan 𝑏
′=2𝑘−𝑏.
h. Pencerminan terhadap Titik (m,n)
Pencerminan titik 𝐴(𝑎,𝑏) terhadap
titik (𝑚,𝑛) menghasilkan bayangan
𝐴(2𝑚−𝑎, 2𝑛−𝑏) dengan 𝑎′=2𝑚−𝑎
dan 𝑏′=2𝑛−𝑏.
3. Translasi
Translasi adalah perpindahan atau
pergeseran setiap titik dengan arah
dan jarak yang sama.
a. Translasi Titik
b. Translasi Garis
c. Translasi Kurva
c. Rotasi
Rotasi atau perputaran pada bidang
merupakan suatu transformasi yang
memutar setiap titik pada suatu bidang.
Transformasi tersebut memindahkan
titik-titik dengan memutar titik-titik
tersebut sejauh 𝜃 terhadap suatu titik
pusat rotasi.
a. Rotasi terhadap Titik pusat O (0,0)
Rotasi terhadap titik pusat O(0,0)
dilambangkan dengan 𝑅(0,𝜃).
Rotasi titik P terhadap titik pusat
O(0,0) sebesar sudut 𝜃
b. Rotasi terhadap Titik P (a,b)
Rotasi terhadap titik pusat P(a,b)
dilambangkan dengan 𝑅(𝑃,𝜃). Jika suatu titik
Q(x,y) diputar sejauh 𝜃 berlawanan dengan
arah jam terhadap titik pusat P(a,b) maka
bayangannya adalah Q’(x’,y’) dengan
𝑥′−𝑎 = (𝑥−𝑎)𝑐𝑜𝑠𝜃−(𝑦−𝑏) 𝑠i𝑛𝜃
𝑦′−𝑏 = (𝑥−𝑎)𝑠i𝑛𝜃 + (𝑦−𝑏) 𝑐𝑜𝑠𝜃
5. Dilatasi
Dilatasi merupakan suatu transformasi
mengubah ukuran (memperbesar atau
memperkecil) bentuk bangun geometri
tetapi tidak mengubah bentuk bangun
tersebut.
a. Dilatasi dengan Pusat (0,0)
Dilatasi dengan titik pusat (0,0), dengan faktor
k akan membawa
titik A(x,y) ke titik A′(x’,y’) dengan rumus x’
= kx dan y’= ky.