KB 2. Geometri Ruang
2.1 Kedudukan titik, garis dan bidang dalam ruang
Aksioma 1. Melalui dua buah titik hanya dapat dilukis sebuah garis lurus saja
Aksioma 2. Jika sebuah garis lurus dan sebuah bidang datar mempunyai dua titk
persekutuan, maka garis lurus itu terletak seluruhnya pada bidang datar itu.
Aksioma 3. Tiga buah titik sembarang selalu dapat dilalui oleh sebuah bidang datar
Teorema 1. Sebuah bidang ditentukan oleh tiga titik sembarang
Teorema 2. Sebuah bidang ditentukan oleh sebuah garis dan sebuah titik di luar
garis itu
Teorema 3. Sebuah bidang ditentukan oleh dua buah garis berpotongan
2.1.1 Hubungan antara dua bidang (berhimpitan , sejajar, berpotongan)
Kedua bidang berpotongan, maka titik – titik persekutuan antara
dua bidang tersebut berupa garis yang disebut garis potong
2.1.2 Hubungan antara dua buah garis { berpotongan (terletak pada satu
bidang), sejajar (terletak pada satu bidang), bersilangan (tidak
terletak pada satu bidang)}
Hubungan anatar garis dan bidang (terletak pada bidang, sejajr
bidang atau menembus bidang)
2.1.3 Konsep persekutuan antara objek dalam ruangm
Titik adalah objek akibat dari persekutuan
Jika dua objek dalam ruang memiliki persekutuan , dipastikan
bahwa dua objek tersebut tidak sejajar.
a. Persekutuan antara 2 bidang
Garis persekutuan adalah ruas garis (rusuk )yang merupakan
elemen dari dua bidang co: AB garis persekutuan bidang ABCD
dan ABFE
b. Persekutuan antara 2 garis
Dua garis dapat memiliki persekutuan jika terletak dalam 1
bidang.
Titik persekutuan antara 2 garis disebut titik potong
Titik sudut merupakan persekutuan dari 3 bidang
c. Persekutuan antara garis dan bidang
Titik tembus antara garis dan bidang merupakan titik
persekutuan antara garis dan bidang
2.1.4 Kesejajaran
a. Dua garis sejajar (garis sejajar, berpotongan atau garis
bersilangan
Garis sejajar co: AB & CD
Garis berpotongan co: AB & BC
Garis bersilangan co: AB & CH
b. Garis sejajar bidang
Suatu garis pada bidang yang sejajar dengan garis lain, maka
dikatakan garis tersebut sejajar dengan bidang
c. Dua bidang sejajar
Jika dua garis di bidang satu sejajar dengan dua garis di
bidang lain dan masing masing garis pada masing – masing
bidang saling berpotongan maka dua bidang itu dikatakan
sejajar
2.1.5 Ketegaklurusan artinya memiliki ukuran sudut 90° . Relasi yang
terjadi adalah relasi ekuivalen, artinya sifat komutatif, reflektif dan
transitif.
a. Garis tegak lurus bidang
Garis g tegak lurus dengan bidang U, jika ada 2 garis di bidang
U missal m dan n, maka g ┴ m dan g ┴ n. sehingga g tegak
lurus dengan semua garis yang ada di bidang U.
b. Dua garis tegak lurus
Ketegaklurusan dua garis sebidang cukup konsep
kesebangunan
Ketegaklurusan dua garis bersilangan cukup tunjukkan salah
satu garis tegak lurus dengan bidang dimana bidang itu
memuat garis lain
c. Dua bidang tegak lurus
Cukup cari sebuah garis dalam bidang satu yang tegak lurus
pda bidang lain atau sebaliknya.
Matriks pencerminan : P =
'
(ab '' )=(−10 01)( ab)+(20h)
3.2.7 Pencerminan terhadap garis y=k
P(a , b)Sumbu y=k P ' (a ,2 k −b)
→
Matriks pencerminan : P =
'
(ab '' )=(10 −10 )( ab )+(20k )
3.2.8 Pencerminan terhadap titik ( m , n )
P(a , b)Sumbu x=h P' (2 m−a , 2 n−b)
→
Matriks pencerminan : P =
'
(ab '' )=(−10 −10 )(ba)+(22mn )
3.3 Translasi
Translasi adalah perpindahan atau pergeseran setiap titik dengan arah dan jarak
yang sama
Ruas garis berarah adalah sebuah ruas garis yang salah satu ujungnya dinamakan
(titik) pangkal dan ujung lain dinamakan (titik) akhir.
→
Padanan G dinamakan suatu translasi apabilaada ruas garis berarah AB sehingga
→ →
setiap titik P pada bidang menjadi P’ dengan G(P)=P’ dan PP' ekuivalen AB
3.3.1 Translasi titik
P( x , y )T p P' (x+ p , y +q)
()
q
→
x'
P' ()( = 0 −1 x atau P( x , y ) θ=90
)( ) ° P' ¿)
y' 1 0 y →
3.5 Dilatasi
Dilatasi merupakan suatu transformasi mengubah ukuran (memperbesar atau
memperkecil) bentuk bangun geometri tetapi tidak mengubah bentuk bangun
tersebut.
Dilatasi adalah suatu transformasi yang mengubah jarak titik – titik dengan factor
pengali tertentu terhadap suatu titik tertentu. Titik tertentu dinamakan pusat
dilatasi.
Faktor dilatasi atau faktor skala (k) adalah pengali dari transformasi tersebut
3.5.1 Dilatasi dengan pusat (0,0)
A(x , y)[ ( 0,0 ) , k ] A ' (kx , ky )
→
3.5.2 Dilatasi dengan pusat (a,b)
A(x , y)[ ( a , b ) , k ] A ' (k ( x−a ) +a ,k ( y −b ) +b)
→
3 Daftar materi yang sering 1. Garis bagi dengan garis berat pada segitiga
mengalami miskonsepsi 2. Kesejajaran dua garis yaitu garis yang saling bersilangan
3. Rotasi sudut yang serah jarum jam dengan berlawanan jarum jam