KB 2. Geometri Ruang
1. Tiga buah aksioma dalam geometri ruang:
Aksioma 1. Melalui dua buah titik hanya
dapat dilukis sebuah garis lurus saja.
Aksioma 2. Jika sebuah garis lurus dan
sebuah bidang datar mempunyai dua titik
persekutuan, maka garis lurus itu terletak
seluruhnya pada bidang
datar itu.
Aksioma 3. Tiga buah titik sembarang
(artinya: ketiga titik itu tidak terletak pada
sebuah garis lurus) selalu dapat dilalui oleh
sebuah bidang datar.
2. Dari aksioma-aksioma di atas didapatlah
teorema-teorema di bawah ini.
Teorema 1. Sebuah bidang ditentukan oleh
tiga titik sembarang.
Teorema 2. Sebuah bidang ditentukan oleh
sebuah garis dan sebuah titik (di luar
garis itu).
Teorema 3. Sebuah bidang ditentukan oleh
dua buah garis berpotongan.
3. Hubungan antara kedua bidang adalah
kedua bidang berhimpit, kedua bidang
sejajar, kedua bidang berpotongan.
4. Garis potong terbentuk dari dua bidang yang
saling berpotongan.
5. Dua buah garis dapat: berpotongan (terletak
pada satu bidang), sejajar (terletak pada
satu bidang), atau bersilangan (tidak terletak
pada satu bidang).
6. hubungan antara garis dan bidang dapat
berupa: terletak pada bidang, sejajar bidang,
atau menembus bidang.
7. Titik adalah objek geometri yang tidak
memiliki dimensi, baik dimensi panjang,
dimensi luas, maupun volume.
8. rusuk merupakan persekutuan dari 2
bidang.
9. Titik potong adalah titik persekutuan dua
garis.
10. Teorema: sebuah bidang ditentukan oleh dua
buah garis sejajar.
11. Teorema 4. Jika ∥ dan b pada V maka ∥
.
12. sebuah garis tegak lurus pada sebuah
bidang, jika garis itu tegak lurus pada dua
garis berpotongan yang terletak pada bidang.
13. jarak berarti panjang ruas garis terpendek
antara dua objek geometri.
14. kajian dalam jarak dalam
ruang terdiri atas: (a) jarak antara 2 titik
dalam ruang; (b) jarak antara titik dan garis;
(c) jarak antara titik dan bidang; (d) jarak
antara 2 garis sejajar; (e) jarak antara garis
dan bidang; (f) jarak antara 2 bidang sejajar;
dan (g) jarak antara 2 garis bersilangan.
15. Sudut dalam ruang terjadi pada , yaitu: (a)
sudut antar dua garis; (b) sudut
antara garis dan bidang; dan (3) sudut
antara dua bidang atau lebih.
16. Misalkan garis OA menembus bidang U di
titik O. OB adalah garis yang terletak
pada bidang U sedemikian sehingga ABO
membentuk sudut 90o. Pada kondisi yang
demikian, OA disebut dengan Proyektor, OB
disebut dengan Proyeksi OA pada
bidang U, dan AB disebut dengan
Proyektum. Proyektum dan Proyeksi selalu
saling tegak lurus.
17. sudut antara garis g dan h yang saling
bersilangan, dapat ditentukan dengan
menentukan sudut g dan h’, dengan ℎ′ ∥ ℎ, g
dan h’ berpotongan.
18. untuk menentukan sudut garis g ke bidang
U adalah menentukan sudut antara garis g
dan proyeksi garis g pada bidang U.
19. Dua bidang yang tidak sejajar akan memiliki
persekutuan berupa garis, dan membentuk
sudut antara dua bidang.
20. Garis tumpuan adalah garis yang
merupakan perpotongan dua bidang.
KB 3. Geometri Transformasi
1. Transformasi geometri pada bidang adalah
proses mengubah setiap titik koordinat
menjadi titik koordinat lain pada bidang
tertentu.
2. transformasi geometri, di antaranya translasi
(pergeseran), refleksi (pencerminan), rotasi
(perputaran), dan dilatasi (perkalian).
3. pencerminan atau refleksi adalah
transformasi yang memetakan suatu titik
dengan menggunakan sifat benda dan
bayangan pada cermin datar.
4. Pencerminan pada garis selanjutnya
dilambangkan sebagai . Garis
disebut sumbu refleksi atau sumbu
pencerminan atau disingkat cermin.
5. matrik pencerminan suatu titik terhadap
1 0
sumbu-X adalah ( )
0 −1
6. matrik pencerminan suatu titik terhadap
−1 0
sumbu-Y adalah ( )
0 1
7. Matrik pencerminan suatu titik terhadap
0 1
garis y = x adalah ( )
1 0
8. matrik pencerminan suatu titik terhadap
0 −1
garis y = -x adalah ( )
−1 0
9. matrik pencerminan suatu titik terhadap
−1 0
titik asal O(0,0) adalah ( )
0 −1
10. Pencerminan titik ( , ) terhadap garis = ℎ
menghasilkan bayangan ′( ′, ′) dengan ′ =
2ℎ - dan ′ =
11. Pencerminan titik ( , ) terhadap garis =
menghasilkan bayangan ′( ′, ′) dengan ′ =
dan ′ = 2 –
12. Pencerminan titik ( , ) terhadap titik ( , )
menghasilkan bayangan (2 - , 2 - )
dengan ′ = 2 - dan ′ = 2 - .
13. Translasi adalah perpindahan atau
pergeseran setiap titik dengan arah dan
jarak yang sama.
14. Suatu ruas garis berarah adalah sebuah
ruas garis yang salah satu ujungnya
dinamakan (titik) pangkal dan ujung yang
lain dinamakan (titik) akhir.
15. Suatu padanan G dinamakan suatu translasi
atau geseran apabila ada ruas garis
berarah ⃗ sehingga setiap titik P pada
bidang menjadi P’ dengan G(P) = P’ dan.
⃗′ ekuivalen ⃗
16. Translasi titik dapat dituliskan sebagai
berikut
KB 4. Pembelajaran Geometri
1. Ilmu yang mengkaji tentang bagaimana
individu belajar dikenal dengan teori belajar
atau psikologi pembelajaran.
2. teori yang sangat dikenal dari teori Bruner
adalah tiga tahapan belajar yaitu enaktif,
ikonik, dan simbolik.
3. Tahap enaktif, adalah tahapan di mana
seseorang atau anak dalam memahami
objek-objek atau dunia masih menggunakan
gerak atau aktivitas motorik, misalnya
melalui pegangan, gigitan, sentuhan.
Sementara itu tahap ikonik, adalah tahapan
di mana anak atau individu dalam
memahami objek-objek melalui persepsi
statik, misialnya gambar-gambar dan
visualisasi verbal. Tahap yang lebih tinggi
adalah tahap simbolik. Tahap simbolik,
adalah tahapan di mana anak atau
individu dalam memahami objek sudah
dapat menggunkan simbol-simbol.
4. Pembelajaran berbasis masalah atau Problem
Based Learning (PBL) adalah pembelajaran
yang menggunakan masalah sebagai konteks
pembelajaran.
5. Masalah yang disajikan dapat berupa
masalah nyata yang tidak terstruktur (ill-
structured)
atau masalah terbuka (open-ended).
6. Sintak atau fase-fase dari PBL melipute 5
fase atau tahapan sebagai berikut.
Fase 1:Mengorientasikan peserta didik pada
masalah.
Fase 2: Mengorganisasikan peserta didik
untuk belajar.
Fase 3: Mengambangkan penyelidikan
individu atau kelompok.
Fase 4: Mengembangkan dan menyajikan
hasil karya dan mempamerkannya
Fase 5: Analisis dan evaluasi proses
pemecahan masalah
7. Perangkat-perangkat pembelajaran yang
saudara siapkan antara lain: (1) silabus yang
sudah dikembangkan, (2) RPP, (3) bahan ajar
dan sumber belajar, (4) media pembelajaran,
(5) instrumen penilaian dan kisi-kisi, (6)
instrumen pengamatan dan kisi-kisi, (7)
lembar jurnal siswa/guru, (8) bahan ajar
remidial dan pengayaan, (9) jawaban
tes/soal, dan (10) pedoman pensekoran jika
dibutuhkan.
8. Penggalan silabus antara lain berisi: (1)
identitas satuan pendidikan, (2) identitas
kelas, (3) alokasi waktu, (4) tema/konteks,
(5) Kompetensi inti, (6) Kompetensi Dasar, (7)
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK), (8)
Materi Pokok, (10) Kegiatan pembelajaran,
(11) Penilaian, (12) Alokasi Waktu, dan (13)
Sumber Belajar. Pada silabus juga bias
ditambahkan kegiatan Pengembangan
Pendidikan karekter (PPK), Literasi, dan 4C
(Communication, Collaboration, Critical
Thinking, dan Creative).
2 Daftar materi yang sulit 1. Konsep persekutuan antar objek dalam
dipahami di modul ini ruang
2. Hasil kali tansformasi
3. Merancang skenario pembelajaran Problem
Based Learning, Discovery Learning, dan
Project Based Learning dengan mengarah
pada HOTS (Higher Other Thinking Skill)
3 Daftar materi yang sering 1. Garis berat, garis tinggi dan garis bagi
mengalami miskonsepsi
2. Mencari bayangan kurva pada dua
transformasi