Anda di halaman 1dari 12

LK 0.

1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul Geometri


Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Geometri Datar
2. Geometri Ruang
3. Geometri Transformasi Pembelajaran
Geometri
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi yang dipelajari 1. KB 1 Geometri Datar
Titik, garis, sinar garis, ruas garis, dan bidang
kesemuanya merupakan objek-objek geometri.
Titik, garis, dan bidang termasuk objek atau unsur
geometri yang tidak didefinisikan (undefine terms)
atau dikenal juga dengan pengertian pangkal.
Terdapat hubungan antara titik dan garis, sehingga
melalui tiga titik tak segaris dapat dibentuk tepat
satu bidang datar. Bangun datar adalah bagian dari
bidang datar. Bangun datar tidak hanya dibatasi
oleh garis-garis lurus saja, tetapi juga bisa dibatasi
lengkung. Bangun datar adalah bangun dua
dimensi yaitu panjang dan lebar, dan tidak
mempunyai tinggi atau tebal. Segitiga adalah
gabungan dari tiga segmen/ruas garis yang titik-
titiknya tidak kolinier. Pertemuan ujung-ujung ruas
garis disebut titik sudut. Macam segitiga dapat
dikelompokan melalui panjang sisi dan ukuran
sudutnya. Segitiga memiliki garis-garis istimewa
pada segitiga, yaitu garis berat, garis bagi, garis
tinggi dan garis sumbu. Dua buah segitiga
dikatakan kongruen jika dua segitiga yang sisi-
sisinya sama dapat ditulis dengan S-S-S. Segi
empat adalah gabungan dari empat ruas garis yang
ditentukan oleh empat titik, tiga titik di antaranya
tidak segaris. Kita dapat menggelompokkan segi
empat-segi empat tersebut menurut sisi, sudut, dan
hubungan antara sisi dan sudut dan beberapa sifat
dari segi empat. Lingkaran adalah garis lengkung
(kurva) yang bertemu pada kedua ujungnya, dan
merupakan himpunan titik-titik yang jaraknya
sama terhadap titik tertentu.…
2. KB 2 Geometri Ruang
Kedudukan Titik, Garis dan Bidang dalam
Ruang…
Modul dikemas dalam 4 sub kajian yang disusun
dengan urutan sebagai berikut
 . Objek Geometri dan Kubus
 Kedudukan Titik, Garis dan Bidang dalam
Ruang
 Jarak dan Sudut dalam Ruang
 Kesejajaran dan Ketegaklurusan

1. Objek Geometri dan Kubus


 Hubungan antara dua bidang.
Dalam geometri ruang, hubungan yang
mungkin terjadi antara dua bidang adalah
kedua bidang berhimpit, kedua bidang sejajar,
kedua bidang berpotongan.
 Hubungan antara dua buah garis
Dua buah garis dapat: berpotongan (terletak
pada satu bidang), sejajar (terletak pada satu
bidang), atau bersilangan (tidak terletak pada
satu bidang).
 Hubungan antara garis dan bidang
 Dalam geometri jarak berarti panjang ruas
garis terpendek antara dua objek geometri.
Berdasarkan kedudukan objek dalam ruang,
kajian dalam jarak dalam ruang terdiri atas: (a)
jarak antara 2 titik dalam ruang; (b) jarak
antara titik dan garis; (c) jarak antara titik dan
bidang; (d) jarak antara 2 garis sejajar; (e)
jarak antara garis dan bidang; (f) jarak antara 2
bidang sejajar; dan (g) jarak antara 2 garis
bersilangan.
 Pada geometri, hubungan antara garis dan
bidang dapat berupa: terletak pada bidang,
sejajar bidang, atau menembus bidang.
2. Titik tembus antara garis dan bidang
tersebut merupakan titik persekutuan
antara garis dan bidang.
 Kesejajaran
Teorema: sebuah bidang ditentukan oleh
dua buah garis sejajar
Dua garis sejajar, Garis sejajar bidang, dan
dua bidang sejajar
 Ketegaklurusan
Dua garis tegak lurus, Dua bidang tegak
lurus

3. KB 3 Geometri Transformasi
Modul dikemas dalam sub kajian yang disusun
dengan urutan sebagai berikut
1. Konsep Transformasi Geometri
2. Pencerminan.
3. Translasi
4. Rotasi.
5. Dilatasi.
6. Hasil Kali Transfromasi Geometri

 Transformasi geometri pada bidang adalah


proses mengubah setiap titik koordinat
menjadi titik koordinat lain pada bidang
tertentu. Transformasi tidak hanya terhadap
titik tetapi bisa juga dilakukan pada kumpulan
titik yang membentuk bidang/ tertentu
 Pencerminan
pencerminan atau refleksi adalah transformasi
yang memetakan suatu titik dengan
menggunakan sifat benda dan bayangan pada
cermin datar.
Pencerminan Terhadap Sumbu x dengan
matrik sedangkan pencerminan terhadap
sumbu y matriknya , Pencerminan
Terhadap Garis 𝒚 = −x matriknya ,
Pencerminan Terhadap Titik Asal matriknya
, Pencerminan Terhadap Garis 𝒙 = h,
pencermiann terhadap garis y = k dan titik
(m,n)
 Translasi
Translasi adalah perpindahan atau pergeseran
setiap titik dengan arah dan jarak yang sama.
Translasi titik, garis , kurva.
 Rotasi
Rotasi terhadap Titik Pusat O(0,0)

Rotasi terhadap titik pusat P(a,b)

 Dilatasi
Dilatasi dapat diartikan sebagai perkalian
 Hasil Kali Transformasi
Komposisi Pencerminan

Komposisi Dilatasi

Komposisi Translasi

4. KB 4 Pembelajaran Geometri
 Agar guru dapat mengajar matematika dengan
efektif, guru harus mengetahui bagaimana
peserta didik belajar matematika. Ilmu yang
mengkaji tentang
 Ciri khas dari model pembelajaran salah
satunya adalah adanya sintak atau tahapan-
tahapan atau fase-fase.
 Pembelajaran berbasi masalah memiliki sintak:
(1) mengorientasikan peserta didik pada
masalah, (2) mengorganisasikan peserta didik
untuk belajar, (3) mengambangkan
penyelidikan individu atau kelompok, (4)
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
dan mempamerkannya, dan (5) Analisis dan
evaluasi proses pemecahan masalah.
 Pembelajaran berbasis masalah atau Problem
Based Learning (PBL) adalah pembelajaran
yang menggunakan masalah sebagai konteks
pembelajaran. Masalah yang disajikan dapat
berupa masalah nyata yang tidak terstruktur
(illstructured) atau masalah terbuka (open-
ended).
 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
didefinisikan sebagai suatu rencana kegiatan
pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan
ataupun lebih. RPP disusun berdasarkan
Kompetensi Dasar (KD) atau subtema dan
dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau
lebih.
 Kegiatan pembelajaran atas tiga tahap, yaitu
pendahuluan, inti, dan penutup.
2 Daftar materi yang sulit dipahami di 1. KB 1
modul ini Mencari luas bangun datar gabungan
2. KB 2
Mengilustrasikan jarak dan sudut dalam ruang
3. KB 3
Menghitung Hasil kali Transformasi
4. Bagian evaluasi
3 Daftar materi yang sering mengalami 1. KB 1
miskonsepsi Siswa sering miskonsepsi dalam menghitung luas
bangun gabungan
2. Kb 2
Siswa sering miskonsepsi masalah jarak dan sulit
mengilustrasikan dalam khayalan.
3. KB 3
Siswa sering miskonsepsi pada penggunaan
matriknya, sering salah.
4. KB 4
Sering miskonsepsi dalam pembuatan soal HOTS

LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri


Nama : Wulan Sari

Judul Modul Modul 2


Aljabar dan Program Linear
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Bentuk Aljabar dan Sistem Persamaan Linear
2. Matriks dan Vektor pada Bidang dan Ruang
3. Program Linear
4. Pembelajaran Aljabar
No Butir Respon/Jawaban
Refleksi
1 Garis besar 1. KB 1. Bentuk Aljabar dan Sistem Persamaan Linear
materi yang A. Bentuk Aljabar
dipelajari Bentuk Aljabar adalah suatu bentuk matematika yang dalam penyajiannya
memuat huruf-huruf untuk mewakili bilangan yang belum diketahui
Contoh 1.1
2x + 1 merupakan bentuk aljabar dengan variabel x, koefisien x adalah 2, dan
konstanta 1.
Suku
Suku adalah bagian dari bentuk aljabar yang dipisah dengan tanda - atau +.
Contoh 1.2
terdiri dari tiga suku yaitu .
Faktor
Faktor adalah bilangan yang membagi bilangan lain atau hasil kali.
Contoh 1.3
Bentuk aljabar m ×n × o atau mno memiliki faktor m , n , dan o
Koefisien
Koefisien adalah faktor bilangan pada hasil kali dengan suatu peubah.
Contoh 1.4
adalah bentuk aljabar dengan 5 sebagai koefisien dari ,
sedangkan 2 adalah koefisien dari y.
Konstanta
Konstanta adalah lambang yang menyatakan bilangan tertentu (bilangan
konstan / tetap)
Contoh 1.5
adalah bentuk aljabar dengan -3 sebagai konstanta
Suku sejenis dan tidak sejenis
Suku sejenis memiliki peubah dan pangkat dari peubah yang sama.
Jika berbeda, disebut dengan suku tidak sama atau suku tidak sejenis.
Contoh 1.6
merupakan bentuk aljabar suku sejenis, sedangkan
merupakan bentuk aljabar suku tidak sejenis
a. Operasi Bentuk Aljabar
1. Penjumlahan dan pengurangan
Operasi hitung penjumlahan dan pengurangan suku aljabar dilakukan
dengan cara menjumlahkan atau mengurangkan koefisien antara suku-suku
yang sejenis.
Contoh 1.7
Tentukan hasil penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar 4x + 3y – 2x
Penyelesaian:
4x + 3y – 2x = 4x – 3x +2y
= x + 2y
2. perkalian dan pembagian
Operasi hitung perkalian dan pembagian suku aljabar dilakukan dengan
menggunakan sifat-sifat operasi hitung pada bilangan riil.
Contoh 1.8
Tentukan hasil perkalian dan pembagian bentuk
aljabar berikut ini. a). 4x (3y + 2x)
b). (5a2b-2ab): a
Penyelesaian:
a). 4x (3y + 2x)=12xy + 8x2
b). (5a2b – 2ab): a = 5ab-2b
b. Perkalian antar suku bentuk aljabar
Perkalian suku satu dengan suku dua atau suku banyak
Contoh 1.9
Tentukan hasil penjumlahan dan pengurangan berikut:
a.
b.
Penyelesaian:
a.

b.

Perkalian suku dua dengan suku dua


Selisih dua kuadrat
Contoh 1.11
Tentukan hasil dari !
Penyelesaian:

c. Pemfaktoran Bentuk Aljabar


Untuk memfaktorkan bentuk aljabar dapat dilakukan dengan menggunakan
hukum distributif. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mencari
faktor persekutuan terbesar dari setiap suku aljabar

B. Persamaan dan Pertidaksamaan


Persamaan
a. Definisi 1.2
Persamaan adalah kalimat terbuka yang menggunakan tanda hubung
” = ” (sama dengan).
Definisi 1.3
Persamaan linear dengan satu variabel (PLSV) adalah suatu
persamaan yang memiliki satu variabel (peubah) dan pangkat
tertingginya satu.
Bentuk umumnya: sebagai variabel.
Definisi 1.4
Penyelesaian (solusi) dari suatu PLSV adalah bilangan real yang
menggantikan variabel sehingga persamaan tersebut menjadi bernilai
benar.
Definisi 1.5
Persamaan linear dengan dua variabel (PLDV) adalah persamaan
yang memiliki dua peubah dan pangkat tertingginya satu.
Bentuk umum : ax +by =c
Definisi 1.6
Penyelesaian (solusi) dari PLDV adalah bilangan
terurut(x1,y1)
sedemikian hingga jika disubstitusikan x1 untuk x dan y1 untuk y
mengakibatkan persamaan menjadi bernilai benar.
Pertidaksamaan
Pertidaksamaan adalah kalimat matematis yang dibangun dengan
menggunakan satu atau lebih simbol untuk
membandingkan 2 kuantitas (El-Khatib)
Untuk mendapatkan penyelesaian pertidaksamaan linear satu
variabel dilakukan prosedur sebagai berikut.
a. Tambahkan kedua ruas dengan bilangan yang sama.
b. Kurangkan kedua ruas dengan bilangan yang sama.
c. Kalikan atau bagi kedua ruas dengan bilangan positif yang sama.
d. Jika mengalikan atau membagi kedua ruas dengan bilangan negatif yang
sama maka tanda pertidaksamaannya harus dibalik.
Definisi1.7
Himpunan penyelesaian pertidaksamaan linear dalam bentuk
terdiri
dari titik-titik pada salah satu sisi garis yang
didefinisikan dalam bentuk . Grafik pertidaksamaan
linearnya disebut paruh bidang (half-plane)
Contoh 1.18
Gambarkan daerah penyelesaian pertidaksamaan linear

Penyelesaian:
Pertama ubah menjadi
Kedua, gambar garis yang persamaannya

Ketiga, pilih titik uji . Substitusi ke


Diperoleh bernilai benar
Berdasarkan Contoh 1.18 di atas, himpunan penyelesaian pertidaksamaan linear
dua variabel adalah himpunan titik-titik yang membuat pertidaksamaan linear
dua variabel menjadi kalimat yang benar
C. Sistem Persamaan Linear
1. Pengertian Sistem Persamaan Linear (SPL) dan solusi SPL
Contoh 1.20

Bentuk merupakan sistem persamaan linear tiga variabel

dengan tiga persamaan. Bilangan terurut (2, -1, 3) merupakan solusi SPL
tersebut. Sedangkan himpunan penyelesaian SPL tersebut adalah HP={(2,-
1,3)}.
Perhatikan bahwa HP suatu SPL merupakan himpunan,
sehingga tidak benar jika himpunan penyelesaian SPL tersebut dituliskan
dengan HP=(2,-1,3).
2. Jenis-jenis SPL
Berdasarkan SPL dalam bentuk AX=B, maka SPL dapat dibedakan menjadi
dua macam, yaitu:
(1)SPL homogen, jika B=O.
(2)SPL non homogen, jika BO.
Berdasarkan solusi yang dimiliki oleh SPL, maka SPL dapat dibedakan
menjadi dua macam, yaitu:
(1)SPL konsisten (consistent), jika SPL tersebut mempunyai solusi.
(2)SPL tak konsisten (inconsistent), jika SPL tersebut tidak mempunyai solusi.
(3)SPL homogen pasti mempunyai solusi, yakni solusi nol yang berbentuk
(0, 0, …, 0). Dengan demikian SPL homogen selalu konsisten.

3. Metode Penyelesaian SPL


a. Metode subtitusi
b. Metode eliminasi
c. Metode gabungan (eliminasi dan subtitusi)
d. Operasi Baris Elemeneter (OBE) pada matriks yang diperbesar
2. KB 2. Matriks dan Vektor pada Bidang dan Ruang
1. Matriks dan Determinan
a. Matriks
Definisi 2.1
Matriks adalah susunan persegi panjang dari bilangan-bilangan. Bilangan-
bilangan pada susunan tersebut disebut entri atau komponen atau elemen dari
matriks.
Jenis-jenis Matriks
1. matriks persegi
2. matriks segitiga bawah dan atas
3. Matriks segitiga
4. matriks diagonal
5. matriks skalar
6. matriks identitas
7. matriks nol
8. matriks kolom dan baris
Operasi pada Matriks
1. jika dan berukuran sama, maka (A + B)ij = aij + bij.
2. jika maka ( )ij = α aij
3. Jika adalah matriks p x q dan matriks q x r maka
hasilkali AB merupakan matriks berukuran p x r yang komponennya (AB)ij =

Invers Matriks
Definisi 2.6
Jika A matriks persegi dan terdapat matriks B sedemikian sehingga AB = BA
= I, maka A is dikatakan invertibel dan B dikatakan invers A.
Jika A invertibel, maka inversnya dinyatakan dengan simbol .
Transpos Matriks
Definisi 2.8
Jika A matriks p x q, maka transpos A, ditulis AT, didefinisikan sebagai
matriks q x p yang diperoleh dari menukar baris dan kolom A, yaitu kolom
pertama dari AT merupakan baris pertama matriks A, kolom kedua dari AT
merupakan baris kedua dari A, dan seterusnya.
Matriks Elementer dan Metode mencari Invers Matriks
Definisi 2.9
Suatu matriks n x n disebut matriks elementer jika dapat diperoleh dari
matriks identitas In berukuran nxn dengan melakukan satu operasi baris
elementer.
b. Determinan
Definisi 2.14
Misalkan A matriks persegi. Determinan A, ditulis det(A) atau |A| , dan
didefinisikan sebagai jumlah semua hasilkali elementer bertanda dari A.
2. Vektor pada Bidang dan Ruang
1. Norm Vektor : =
2. Hasilkali Titik (Dot Product) : u.v = u1v1 + u2v2 + u3v3
3. Hasilkali Silang (Cross Product) : u x v = (u2 v3 – u3 v2 , u3 v1 – u1 v3 , u1 v2
– u2 v1 )
3. Matriks Transformasi
1. Refleksi
Matriks transformasi terhadap sumbu x :

Matriks transformasi terhadap garis y = x :


Matriks transformasi terhadap garis y = -x :

Matriks transformasi terhadap bidang xy :

Matriks transformasi terhadap bidang xz:

Matriks transformasi terhadap bidang yz :


2. Rotasi
Matriks rotasi berlawanan arah jarum jam mengelilingi sumbu- positif
sebesar θ

Matriks rotasi berlawanan arah jarum jam mengelilingi sumbu-y positif


sebesar θ

Matriks rotasi berlawanan arah jarum jam mengelilingi sumbu-z positif


sebesar θ

3. Translasi

4. Dilatasi

3. KB 3. Program Linear
1. Program Linear
Program linear merupakan bagian dari Operation Research yang mempelajari
masalah optimum. Langkah-langkah untuk membuat model matematika adalah
sebagai berikut:
a. Menentukan tipe masalah (maksimum atau minimum).
b. Mendefinisikan variabel keputusan.
c. Merumuskan fungsi tujuan
d. Merumuskan fungsi kendala.
e. Menentukan persyaratan nonnegatif
2. Metode Grafik
Metode grafik ini dibedakan 2 yaitu metode titik ekstrim (titik pojok) dan
metode garis selidik.
3. Metode Simplek
Memahami tabel simpleks secara umum dan langkah-langkah menyelesaikan
masalah program linier dengan metode simpleks.
4. Dualitas
Perhatikan model maksimumnya, jika dianggap primal maka model minimumnya
sebagai dual. Begitu pula sebaliknya, jika model maksimumnya sebagai dual
maka model minimumnya sebagai primal.

4. KB 4. Pembelajaran Aljabar
1. Teori Belajar
Tokoh-tokoh yang mendukung teori belajar konstruktivisme dalam
pembelajaran matematika antara lain: Bruner, Dienes, Piaget, Ausubel, dan
Vygotsky.
2. Model Pembelajaran Discovery Learning
Model DL berorientasi pada proses belajar bukan pada konten dan infomasi.
Bahan belajar berupa contoh-contoh konsep umum, kasus-kasus untuk
pendekatan umum dan prosedur (misalnya metode mengajar, gaya manajemen),
pertanyaan ill-defined, dan jenis situasi masalah (misal bagaimana memotivasi
siswa di kelas yang pasif), atau fenomena yang. Sintaks pembelajaran
discovery learning adalah: (1) stimulation; (2) problem statement; (3) data
collecting; (4) data processing; (5) verification; dan (6) generalization. harus
dijelaskan siswa
3. Pembelajaran abad 21
Pembelajaran abad 21 menggunakan istilah yang dikenal sebagai 4Cs (critical
thinking, communication, collaboration, and creativity), adalah empat
keterampilan yang telah diidentifikasi sebagai keterampilan abad ke-21 (P21)
sebagai keterampilan yang sangat penting dan diperlukan untuk pendidikan
abad ke-21.
4. PPK
Nilai dalam PPK : Religius, Nasionalis. Mandiri, Gotong royong, Integritas.
5. Perangkat Pembelajaran Materi Bentuk Aljabar
1) Silabus
Penggalan Silabus berisi:
 Identitas satuan pendidikan
 Mata pelajaran
 Kelas/Semester
 Kompetensi inti
 Kompetensi dasar
 Nilai karakter
 Indikator pencapaian kompetensi
 Materi pokok
 Kegiatan pembelajaran
 Penilaian
 Alokasi waktu
 Sumber belajar
2) RPP
RPP berisi:
 Identitas satuan pendidikan
 Mata pelajaran
 Materi pokok
 Kelas/Semester
 Alokasi waktu
 Kompetensi inti (KI), kompetensi dasar (KD), dan indikator pencapaian
kompetensi (IPK)
 Tujuan pembelajaran
 Materi Pembelajaran
 Pendekatan, metode, dan model pembelajaran
 Media/alat
 Sumber belajar
 Kegiatan Pembelajaran
 Dengan tahapan/sintak: memberi stimulus (stimulation), mengidentifikasi
masalah (problem statement), mengumpulkan data (data collecting),
mengolah data (data processing), membuktikan (verification), dan menarik
kesimpulan (generalization)
 Penilaian
2 Daftar 1. KB 1. Bentuk Aljabar dan Sistem Persamaan Linear
materi yang 1. Metode Penyelesaian SPL (Operasi Baris Elemeneter (OBE) pada matriks
sulit yang diperbesar)
dipahami di 2. KB 2. Matriks dan Vektor pada Bidang dan Ruang
modul ini 1. Matriks (Invers Matriks)
2. Vektor
3. Matriks Transformasi (Rotasi)
3. KB 3. Program Linear
1. Metode Grafik ( metode garis selidik)
2. Metode Simplek
3. Dualitas
3 Daftar KB 1. BENTUK ALJABAR DAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR
materi yang Siswa sering miskonsepsi dalam menjumlah suku aljabar
sering Misal : 4𝑥 + 2𝑦 masih dilanjutkan menjadi 6𝑥𝑦
mengalami
miskonsepsi KB 2. MATRIKS DAN VEKTOR PADA BIDANG DAN RUANG
Siswa sering miskonsepsi terkait penggunaan invers matriks
Misal : 𝐴. 𝐵 = 𝐶 ⟶ 𝐵 = 𝐴−1. 𝐶

KB 3. PROGRAM LINEAR
Siswa sering miskonsepsi terkait :
1. Penggunaan Garis selidik
2. Mengarsir DHP

KB 4. PEMBELAJARAN ALJABAR
Saya sebagai guru sering bingung dalam menentukan masalah yang open ended
dan soal HOTS

Anda mungkin juga menyukai