3. KB 3 Geometri Transformasi
Modul dikemas dalam sub kajian yang disusun
dengan urutan sebagai berikut
1. Konsep Transformasi Geometri
2. Pencerminan.
3. Translasi
4. Rotasi.
5. Dilatasi.
6. Hasil Kali Transfromasi Geometri
Dilatasi
Dilatasi dapat diartikan sebagai perkalian
Hasil Kali Transformasi
Komposisi Pencerminan
Komposisi Dilatasi
Komposisi Translasi
4. KB 4 Pembelajaran Geometri
Agar guru dapat mengajar matematika dengan
efektif, guru harus mengetahui bagaimana
peserta didik belajar matematika. Ilmu yang
mengkaji tentang
Ciri khas dari model pembelajaran salah
satunya adalah adanya sintak atau tahapan-
tahapan atau fase-fase.
Pembelajaran berbasi masalah memiliki sintak:
(1) mengorientasikan peserta didik pada
masalah, (2) mengorganisasikan peserta didik
untuk belajar, (3) mengambangkan
penyelidikan individu atau kelompok, (4)
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
dan mempamerkannya, dan (5) Analisis dan
evaluasi proses pemecahan masalah.
Pembelajaran berbasis masalah atau Problem
Based Learning (PBL) adalah pembelajaran
yang menggunakan masalah sebagai konteks
pembelajaran. Masalah yang disajikan dapat
berupa masalah nyata yang tidak terstruktur
(illstructured) atau masalah terbuka (open-
ended).
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
didefinisikan sebagai suatu rencana kegiatan
pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan
ataupun lebih. RPP disusun berdasarkan
Kompetensi Dasar (KD) atau subtema dan
dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau
lebih.
Kegiatan pembelajaran atas tiga tahap, yaitu
pendahuluan, inti, dan penutup.
2 Daftar materi yang sulit dipahami di 1. KB 1
modul ini Mencari luas bangun datar gabungan
2. KB 2
Mengilustrasikan jarak dan sudut dalam ruang
3. KB 3
Menghitung Hasil kali Transformasi
4. Bagian evaluasi
3 Daftar materi yang sering mengalami 1. KB 1
miskonsepsi Siswa sering miskonsepsi dalam menghitung luas
bangun gabungan
2. Kb 2
Siswa sering miskonsepsi masalah jarak dan sulit
mengilustrasikan dalam khayalan.
3. KB 3
Siswa sering miskonsepsi pada penggunaan
matriknya, sering salah.
4. KB 4
Sering miskonsepsi dalam pembuatan soal HOTS
b.
Penyelesaian:
Pertama ubah menjadi
Kedua, gambar garis yang persamaannya
dengan tiga persamaan. Bilangan terurut (2, -1, 3) merupakan solusi SPL
tersebut. Sedangkan himpunan penyelesaian SPL tersebut adalah HP={(2,-
1,3)}.
Perhatikan bahwa HP suatu SPL merupakan himpunan,
sehingga tidak benar jika himpunan penyelesaian SPL tersebut dituliskan
dengan HP=(2,-1,3).
2. Jenis-jenis SPL
Berdasarkan SPL dalam bentuk AX=B, maka SPL dapat dibedakan menjadi
dua macam, yaitu:
(1)SPL homogen, jika B=O.
(2)SPL non homogen, jika BO.
Berdasarkan solusi yang dimiliki oleh SPL, maka SPL dapat dibedakan
menjadi dua macam, yaitu:
(1)SPL konsisten (consistent), jika SPL tersebut mempunyai solusi.
(2)SPL tak konsisten (inconsistent), jika SPL tersebut tidak mempunyai solusi.
(3)SPL homogen pasti mempunyai solusi, yakni solusi nol yang berbentuk
(0, 0, …, 0). Dengan demikian SPL homogen selalu konsisten.
Invers Matriks
Definisi 2.6
Jika A matriks persegi dan terdapat matriks B sedemikian sehingga AB = BA
= I, maka A is dikatakan invertibel dan B dikatakan invers A.
Jika A invertibel, maka inversnya dinyatakan dengan simbol .
Transpos Matriks
Definisi 2.8
Jika A matriks p x q, maka transpos A, ditulis AT, didefinisikan sebagai
matriks q x p yang diperoleh dari menukar baris dan kolom A, yaitu kolom
pertama dari AT merupakan baris pertama matriks A, kolom kedua dari AT
merupakan baris kedua dari A, dan seterusnya.
Matriks Elementer dan Metode mencari Invers Matriks
Definisi 2.9
Suatu matriks n x n disebut matriks elementer jika dapat diperoleh dari
matriks identitas In berukuran nxn dengan melakukan satu operasi baris
elementer.
b. Determinan
Definisi 2.14
Misalkan A matriks persegi. Determinan A, ditulis det(A) atau |A| , dan
didefinisikan sebagai jumlah semua hasilkali elementer bertanda dari A.
2. Vektor pada Bidang dan Ruang
1. Norm Vektor : =
2. Hasilkali Titik (Dot Product) : u.v = u1v1 + u2v2 + u3v3
3. Hasilkali Silang (Cross Product) : u x v = (u2 v3 – u3 v2 , u3 v1 – u1 v3 , u1 v2
– u2 v1 )
3. Matriks Transformasi
1. Refleksi
Matriks transformasi terhadap sumbu x :
3. Translasi
4. Dilatasi
3. KB 3. Program Linear
1. Program Linear
Program linear merupakan bagian dari Operation Research yang mempelajari
masalah optimum. Langkah-langkah untuk membuat model matematika adalah
sebagai berikut:
a. Menentukan tipe masalah (maksimum atau minimum).
b. Mendefinisikan variabel keputusan.
c. Merumuskan fungsi tujuan
d. Merumuskan fungsi kendala.
e. Menentukan persyaratan nonnegatif
2. Metode Grafik
Metode grafik ini dibedakan 2 yaitu metode titik ekstrim (titik pojok) dan
metode garis selidik.
3. Metode Simplek
Memahami tabel simpleks secara umum dan langkah-langkah menyelesaikan
masalah program linier dengan metode simpleks.
4. Dualitas
Perhatikan model maksimumnya, jika dianggap primal maka model minimumnya
sebagai dual. Begitu pula sebaliknya, jika model maksimumnya sebagai dual
maka model minimumnya sebagai primal.
4. KB 4. Pembelajaran Aljabar
1. Teori Belajar
Tokoh-tokoh yang mendukung teori belajar konstruktivisme dalam
pembelajaran matematika antara lain: Bruner, Dienes, Piaget, Ausubel, dan
Vygotsky.
2. Model Pembelajaran Discovery Learning
Model DL berorientasi pada proses belajar bukan pada konten dan infomasi.
Bahan belajar berupa contoh-contoh konsep umum, kasus-kasus untuk
pendekatan umum dan prosedur (misalnya metode mengajar, gaya manajemen),
pertanyaan ill-defined, dan jenis situasi masalah (misal bagaimana memotivasi
siswa di kelas yang pasif), atau fenomena yang. Sintaks pembelajaran
discovery learning adalah: (1) stimulation; (2) problem statement; (3) data
collecting; (4) data processing; (5) verification; dan (6) generalization. harus
dijelaskan siswa
3. Pembelajaran abad 21
Pembelajaran abad 21 menggunakan istilah yang dikenal sebagai 4Cs (critical
thinking, communication, collaboration, and creativity), adalah empat
keterampilan yang telah diidentifikasi sebagai keterampilan abad ke-21 (P21)
sebagai keterampilan yang sangat penting dan diperlukan untuk pendidikan
abad ke-21.
4. PPK
Nilai dalam PPK : Religius, Nasionalis. Mandiri, Gotong royong, Integritas.
5. Perangkat Pembelajaran Materi Bentuk Aljabar
1) Silabus
Penggalan Silabus berisi:
Identitas satuan pendidikan
Mata pelajaran
Kelas/Semester
Kompetensi inti
Kompetensi dasar
Nilai karakter
Indikator pencapaian kompetensi
Materi pokok
Kegiatan pembelajaran
Penilaian
Alokasi waktu
Sumber belajar
2) RPP
RPP berisi:
Identitas satuan pendidikan
Mata pelajaran
Materi pokok
Kelas/Semester
Alokasi waktu
Kompetensi inti (KI), kompetensi dasar (KD), dan indikator pencapaian
kompetensi (IPK)
Tujuan pembelajaran
Materi Pembelajaran
Pendekatan, metode, dan model pembelajaran
Media/alat
Sumber belajar
Kegiatan Pembelajaran
Dengan tahapan/sintak: memberi stimulus (stimulation), mengidentifikasi
masalah (problem statement), mengumpulkan data (data collecting),
mengolah data (data processing), membuktikan (verification), dan menarik
kesimpulan (generalization)
Penilaian
2 Daftar 1. KB 1. Bentuk Aljabar dan Sistem Persamaan Linear
materi yang 1. Metode Penyelesaian SPL (Operasi Baris Elemeneter (OBE) pada matriks
sulit yang diperbesar)
dipahami di 2. KB 2. Matriks dan Vektor pada Bidang dan Ruang
modul ini 1. Matriks (Invers Matriks)
2. Vektor
3. Matriks Transformasi (Rotasi)
3. KB 3. Program Linear
1. Metode Grafik ( metode garis selidik)
2. Metode Simplek
3. Dualitas
3 Daftar KB 1. BENTUK ALJABAR DAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR
materi yang Siswa sering miskonsepsi dalam menjumlah suku aljabar
sering Misal : 4𝑥 + 2𝑦 masih dilanjutkan menjadi 6𝑥𝑦
mengalami
miskonsepsi KB 2. MATRIKS DAN VEKTOR PADA BIDANG DAN RUANG
Siswa sering miskonsepsi terkait penggunaan invers matriks
Misal : 𝐴. 𝐵 = 𝐶 ⟶ 𝐵 = 𝐴−1. 𝐶
KB 3. PROGRAM LINEAR
Siswa sering miskonsepsi terkait :
1. Penggunaan Garis selidik
2. Mengarsir DHP
KB 4. PEMBELAJARAN ALJABAR
Saya sebagai guru sering bingung dalam menentukan masalah yang open ended
dan soal HOTS