Anda di halaman 1dari 12

Pewarnaan Graf

Oleh: Mulyono & Isnaini Rosyida


Pewarnaan Graf

03 04
01 02

Pewarnaan
Titik Pewarnaan Pewarnaan Aplikasi
(Vertex- Sisi (Edge- Peta (Coloring Pewarnaan Graf
Coloring) Coloring) Map)
Pewarnaan Titik (Vertex-Coloring)

Misalkan G graf tanpa loop. Suatu pewarnaan-k (k-coloring) untuk graf G adalah
suatu penggunaan sebagian atau semua k warna untuk mewarnai semua titik di G
sehingga setiap pasang titik yang bertetangga (adjacent) diberi warna yang berbeda.
Jika G mempunyai pewarnaan-k, maka dikatakan titik-titik di G dapat diwarnai
dengan k warna (k-colorable). Bilangan khromatik (chromatic number) dari graf G,
dinotasikan χ(G), adalah bilangan k terkecil sehingga G dapat diwarnai dengan k
warna. Jadi, / ada pewarnaan- pada . Biasanya warna-warna yang digunakan untuk
mewarnai titik-titik suatu graf dinyatakan dengan 1, 2, 3, …, k.
Jelas bahwa χ(G) ≤ |V(G)|. Sedangkan cara yang mudah untuk menentukan batas
bawah dari χ(G) adalah dengan mencari subgraf komplit yang terbesar di G.
Pewarnaan Titik (Vertex-Coloring)

Misalkan dipunyai graf G, H, dan K berikut.

• Untuk graf G, karena |V(G)| = 3, maka χ(G) ≤ 3. Pada graf G memuat graf komplit
K3, maka χ(G) ≥ 3. Akibatnya χ(G) = 3.
• Untuk graf H, karena |V(H)| = 4, maka χ(H) ≤ 4. Pada graf H memuat graf komplit
K4, maka χ(H) ≥ 4. Akibatnya χ(H) = 4.
• Untuk graf J, karena |V(J)| = 5, maka χ(J) ≤ 5. Tetapi, J dapat diwarnai dengan 3
warna, maka χ(J) ≤ 3. Karena graf J memuat graf komplit K3, maka χ(J) ≥ 3.
Akibatnya χ(J) = 3.
Pewarnaan Titik (Vertex-Coloring)

Teorema
Teorema 77
Jika G graf sederhana dengan derajat
titik maksimum d, maka
χ(G) ≤ d + 1.
Teorema Brooks berikut sedikit lebih
baik dari Teorema 1.
Pewarnaan Titik (Vertex-Coloring)

Teorema
Teorema 88
Misalkan G graf sederhana, terhubung, dan derajat
titik maksimum adalah d. Jika G bukan graf komplit dan
bukan sikel dengan banyak titik ganjil, maka χ(G) ≤ d.

Pada pewarnaan titik, belum ada algoritma yang


efisien untuk melakukan pewarnaan dengan banyak
warna yang minimum pada sebuah graf. Hal ini
berakibat, belum ada algoritmaa yang efisien untuk
menentukan bilangan khromatik. Jadi beberapa
algoritma yang ada hanyalah merupakan algoritma
pendekatan dan tidak menjamin diperolehnya
pewarnaan dengan banyak warna minimum. Salah
satu algoritma untuk pewarrnaan titik adalah
algoritma Welch-Powell.
Pewarnaan Titik (Vertex-Coloring)

langkah-langkah pewarnaan titik pada graf menggunakan algoritma


Welch-Powell.
1. Urutkan titik-titik dari graf dalam derajat yang menurun (urutan seperti
ini mungkin tidak unik karena beberapa titik mungkin berderajat sama).
2. Gunakan warna 1 untuk mewarnai titik pertama (yang mempunyai
derajat tertinggi) dan titik-titik lain (dalam urutan yang berurut) yang
tidak bertetangga dengan titik pertama ini.
3. Mulai lagi dengan titik derajat tertinggi berikutnya di dalam daftar
terurut yang belum diwarnai dan ulangi proses pewarnaan.
4. Ulangi penambahan warna-warna sampai semua titik telah diwarnai.
Pewarnaan Sisi (Edge-Coloring)

Misalkan G graf tanpa loop. Suatu pewarnaan sisi-k (k-edge-coloring) untuk graf G
adalah suatu penggunaan sebagian atau semua k warna untuk mewarnai semua sisi di G
sehingga setiap pasang sisi yang mempunyai titik persekutuan diberi warna yang
berbeda. Jika G mempunyai pewarnaan sisi-k, maka dikatakan sisi-sisi di G dapat
diwarnai dengan k warna (k-edge colorable). Indeks khromatik (chromatic index) dari
graf G, dinotasikan χ’(G), adalah bilangan k terkecil sehingga sisi-sisi di G dapat diwarnai
dengan k warna. Biasanya warna-warna yang digunakan untuk mewarnai sisi-sisi suatu
graf dinyatakan dengan 1, 2, 3, …, k.

Jelas χ’(G) ≤ |V(G)|, dan jika derajat titik maksimum di G adalah d, maka χ’(G) ≥ d.
Pewarnaan Peta (Coloring Map)

Cara mengkonstruksi graf dual G* dari G:

Pandang sebuah graf bidang G. Konstruksi suatu graf G* sedemikian hingga


1. setiap titik G* berkorespondensi dengan sebuah “muka” dari G;
2. jika sebuah sisi e membatasi muka f1 dan f2 di G maka titik-titik G* yang
berkorespondensi dengan f1 dan f2 dihubungkan dengan sebuah sisi.
Pewarnaan Peta (Coloring Map)

Antara “unsur-unsur” graf G dan G* terdapat korespondensi satu-satu sebagai berikut:


1. Sebuah “muka” G berkorespondensi dengan sebuah titik G*. Ini berakibat |
F(G)| =|V(G*)|.
2. Sebuah sisi G berkorespondensi dengan sebuah sisi G*. Jadi |E(G)| =|E(G*)|.
3. Sebuah muka berderajat k di G berkorespondensi dengan sebuah titik berderajat k di
G* sehingga
 d (f) 
f F(G)

d ( v)
vV(G*)

4. Sebuah sisi yang terkait dengan sebuah titik yang berderajat satu di G,
berkorespondensi dengan sebuah loop di G*.
5. Sebuah titik berderajat dua di G, berkorespondensi dengan sepasang sisi rangkap di
G*.
Pewarnaan Peta (Coloring Map)

Peta adalah graf bidang yang tidak memuat jembatan.


Pewarnaan peta itu ekivalen dengan pewarnaan titik pada graf dual
dari peta tersebut.
Aplikasi Pewarnaan Graf

1. Penempatan Bahan-bahan
Kimia

Berapa minimum Bagaimana membuat


banyaknya wadah yang jadwal ujian agar
diperlukan untuk banyaknya tahap yang
menyimpan bahan kimia digunakan minimum.
agar tidak terjadi ledakan?

2. Penjadwalan Ujian

Anda mungkin juga menyukai