Anda di halaman 1dari 4

ESSAY DAMPAK MASALAH GLOBAL VIRUS CORONA DALAM DUNIA

PENDIDIKAN KHUSUSNYA DALAM PERGURUAN TINGGI

Disusun untuk memenuhi tugas UAS Perspektif Global


Mata Kuliah : Perspektif Global
Dosen Pengampu :I Gusti Agung Ayu Wulandari,S.Pd.,M.Pd.

Oleh :

Nama :Ni Nyoman Ayu Dhyana Radha Patni

No Urut : 28

NIM :2111031294

Kelas :3 (O)

JURUSAN PENDIDIKAN DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
HMUUPBM DENPASAR
2022
DAMPAK MASALAH GLOBAL VIRUS CORONA DALAM DUNIA PENDIDIKAN
KHUSUSNYA DALAM PERGURUAN TINGGI

Penyakit virus corona (atau lebih dikenal sebagai COVID-19) nerupakan suatu penyakit
menular yang sempat mewabah pada tahun 2020, yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2.Virus
Corona menjadi permasalahan global pada dunia kesehatan yang berdampak sangat besar bagi
dunia dalam seluruh bagian kehidupan. Covid-19 ditetapkan sebagai darurat kesehatan pada
tanggal 30 Januari 2020 oleh organisasi kesehatan dunia, World Health Organization (WHO).
Mewabahnya Covid-19 di masyarakat mengambil alih perhatian secara internasional dikarenakan
dampaknya cukup besar. Covid – 19 dapat memberikan resiko dalam seluruh lini kehidupan baik
dari segi kesehatan, perekonomian, politik, termasuk juga dunia pendidikan. McKibbin &
Fernando (2020) memberikan pernyataan bahwa evolusi dari Virus Corona atau Covid-19
memberikan dampak pada perekonomian yang cukup sulit diramal atau diprediksi, hal ini tentunya
menyulitkan pihak yang berwajib untuk melakukan penyusunan kebijakan di ekonomi dalam
menghadapi masalah ini .

Dengan penyebaran Covid-19 memberikan pengaruh yang besar dalam bidang pendidikan.
Dampak yang dihadapi dapat dirasakan secara langsung maupun tidak langsung akibat dari Covid-
19, khususnya terhadap pembelajaran pada jenjang perguruan tinggi. Berubahnya sistem belajar
yang semulanya adalah pembelajaran berbasis tatap muka atau luar jaringan (luring) menjadi
pembelajaran online yang dapat dilihat secara langsung dan dirasakan. Sejak merabah wabah di
Indonesia, hal – hal antisipasi banyak dilakukan oleh pemerintah. Ialah salah satunya melakukan
social distancing untuk meminimalkan kontak secara fisik antara satu sama lain yang berpotensi
untuk penyebaran virus Corona. Melakukan social distancing ini memberikan perubahan pola –
pola perilaku manusia yang bisa dilihat dampaknya di berbagai negara.

Perubahan – perubahan yang terjadi pada perilaku ternyata tidak sebatas aspek sosial
semata namun juga terjadi pada sektor pendidikan, khususnya dalam perguruan tinggi. Dengan
adanya tuntutan social distancing dan work frome home mengharuskan pendidik atau dosen untuk
mengemas kegiatan pembelajaran agar mahasiswa dapat mengikuti proses belajar mengajar dari
rumah masing – masing atau secara online. WHO menyarankan untuk menghentikan segala
kegiatan yang menyebabkan kerumunan yang bertujuan untuk meminimalisir penularan virus
Covid-19, sehingga kebijakan tatap muka secara langsung dapat ditinjau kembali oleh pihak
kampus maupun pemerintah. Menyikapi hal tersebut banyak tenaga pendidik atau dosen merubah
mode cara pengajaran dari tatap muka ke mode daring sehingga mahasiswa dapat mengikuti
pembelajaran dari rumah masing – masing. Pembelajaran daring terkadang dapat dilakukan secara
singkron atau asingkron (menyikapi keadaan) melalui platform pembelajaran seperti Google
Classroom, Edmodo, Zoom, Schology, Whatsapp atau Email.

Adanya pandemi memaksa pendidikan untuk berpindah dalam sistem pembelajarannya.


Tenaga pendidik serta para mahasiswa dituntut untuk terampil menggunakan laptop ataupun
handphone dalam pembelajarannya. Selain itu, mahasiswa diupayakan mampu memilih serta
terampil dalam mengambil informasi darii internet yang harus berkaitan dengan mata kuliah yang
dibahas. Dalam metode pembelajaran secara online ini justru memberikan dampak yang positif
bagi kemandirian mahasiswa. Dengan tidak hadirnya secara fisik para tenaga pendidik membuat
komunikasi yang terbatas sehingga mahasiswa memiliki inisiatif untuk mencari ataupun
menggunakan internet untuk memperoleh ilmu lebih lanjut untuk menunjang pemahaman ilmu
mengenai mata kuliah yang akan dipelajari.

Pembelajaran secara asingkron pula, juga mendorong mahasiswa agar lebih aktif dalam
kegiatan pembelajaran. Selain itu fleksibelitas metode pembelajaran daring menjadikan
mahasiswa lebih dapat mengatur jam pembelajaran secara mandiri . Dosen sendiri biasanya akan
mengunggah materi belajar atau beserta tugas yang bahan acuan bagi mahasiwa agar dapat
merencanakan waktu belajar sesuai dengan waktu mahasiswa . Himbauan agar mahasiwa belajar
secara mandiri dirumah dalam situasi pandemi ini tentunya mengejutkan dunia pendidikan, mau
tidak mau atau secara paksa seluruh mahasiswa dan tenaga pendidik harus ikut serta dalam
penekanan wabah ini. Sebagai mahasiswa dan dosen juga, dapat menyikapi hal ini karena
terbatasnya interaksi antara mahasiswa dan dosen. Namun, diharapkan tidak menyurutkan
semangat belajar dan mengajar baik di kampus ataupun kegiatan lainnya.Walaupun demikian,
kegiatan pembelajaran secara online juga memberikan dampak negatif yakni terkadang mahasiswa
tidak mengikuti kegiatan pembelajaran dengan seksama atau serius. Hal ini dikarenakan
mahasiswa tidak dipantau secara langsung oleh dosen atau tenaga pendidik di lingkungan kampus
karena terbatasnya komunikasi dalam pembelajaran. Tentunya semua hal ini dapat
dipertimbangkan dan dievaluasi agar dapat terlaksana secara beriringan, efektif dan efisien.
DAFTAR PUSTAKA

C. Sohrabi et al., “World Health Organization declares global emergency : A review of the 2019
novel coronavirus ( COVID-19 ),” Int. J. Surg., vol. 76, no. February, pp. 71–76, 2020, doi:
10.1016/j.ijsu.2020.02.034.

R. S. Gray, “Agriculture, transportation, and the COVID-19 crisis,” Can. J. Agric. Econ., vol. 68,
no. 2, pp. 239–243, 2020, doi: 10.1111/cjag.12235.

A. Pragholapati, “Covid-19 Impact on Students,” pp. 1–6, 2020, doi: 10.35542/osf.io/895ed.

Anda mungkin juga menyukai