Anda di halaman 1dari 47

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pandemi Covid-19 telah merubah tatanan peradaban kehidupan sosial


manusia. Perubahan tersebut terlihat pada perubahan pola perilaku manusia itu
sendiri, ketika mereka melakukan suatu aktivitas yang tidak biasanya mereka
lakukan tetapi sudah menjadi hal yang biasa dilakukakan, maka hal tersebut
akan menjadi suatu kebiasaan yang baru dalam kehidupan mereka. Begitu juga,
akibat pandemi ini terjadi perubahan sosial yang tidak direncanakan dan tidak
dikehendaki oleh seluruh masyarakat karena menyebabkan disorganisasi
disegala bidang kehidupan manusia.

Disorganisasi pada masyarakat nantinya akan mengarah pada situasi


sosial yang tidak menentu. Sehingga dapat berpengaruh pada tatanan sosial di
masyarakat. Terlihat pada sikap dan perilaku masyarakat di saat pandemi
sekarang mereka cenderung berprasangka atau memiliki rasa takut dan juga
diskriminasi. Sehingga seseorang tidak dapat secara leluasa menjalankan
perannya di masyarakat karena gangguan dan masalah sosial yang ada selama
masa pandemi Covid-19.

Hampir seluruh pemerintahan di setiap negara yang terjangkit virus


corona (Covid-19) kewalahan dalam mengambil berbagai langkah maupun
tindakan untuk mencegah penyebarannya. Indonesia merupakan salah satu
negara yang memiliki kasus positif yang pasiennya kian hari meningkat,
Indonesia mencapai 2.473 kasus baru, sehingga totalnya menjadi 121.226
kasus per 7 Agustus 2020 (Azizah, 2020).1 Dalam memutus mata rantai
penularan Covid-19, Pemerintah Indonesia telah mengambil langkah seperti

1
Khadijah Nur Azizah, ‘Update Corona Indonesia 7 Agustus: Tambah 2.473, Positif Jadi 121.226
Kasus” https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5124111/update-corona-indonesia-7-
agustus-tambah-2473-positif-jadi-121226-kasus 7 Februari 2022 pukul 09.31

1
2

menetapkan dan memberlakukan berbagai bentuk kebijakan di setiap daerah,


seperti : pembatasan dan penutupan aktivitas ditempat-tempat keramaian
(pasar, objek wisata, tempat ibadah, dan sekolah ), penerapan protokol
kesehatan, pembatasan akses keluar masuk masyarakat antar wilayah, Work
From Home (WFH), School From Home (SFH), dan seterusnya.

Berkaitan dengan pandemi Covid-19, pemerintah harus memberikan


perlindungan kepada masyarakat dalam pencegahan maupun penanganan kasus
Covid-19. Dalam meminimalisir Covid-19, pemerintah membuat regulasi
interaksi sosial yakni menetapkan dan memberlakukan Kebijakan PSBB
(Pembatasan Sosial Berskala Besar). Penerapan PSBB telah diatur dalam
Peraturan Pemerintah RI Nomor 21 Tahun 2020 yang ditandatangani Presiden
Joko Widodo pada Selasa, 31 Maret 2020. Salah satu syarat pemberlakuan
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yaitu ketika suatu daerah menjadi
episentrum penularan Covid-19. Pada penetapan Kebijakan PSBB, setiap
wilayah harus memenuhi dua kriteria: Pertama, jumlah kasus dan atau jumlah
kematian akibat penyakit meningkat dan menyebar secara signifikan dan cepat
ke beberapa wilayah. Kedua, terdapat kaitan epidemiologis dengan kejadian
serupa di wilayah atau negara lain (Djaman, 2020).2

Pandemi COVID-19 yang terjadi hampir di seluruh dunia menjadi


kendala bagi semua kalangan di dunia dan juga merupakan krisis kesehatan
bagi umat manusia. Dalam dunia pendidikan, pandemi COVID-19 memberikan
dampak yang sangat banyak seperti banyaknya sekolah di dunia ditutup oleh
pemerintah.

Dampak dari pandemi COVID-19 membuat pemerintah membuat


program pembelajaran daring. Pembelajaran daring atau online merupakan

2
Lydia Silvanna Djaman “SALINAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESTA PERATURAN
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2O2O TENTANG
PEMBATASAN SOSIAL BERSKALA BESAR DALAM RANGKA PERCEPATAN
PENANGANAN CORONA VIRUS DISEASE 2019 (COVID-19) Pasal 3” diakses dari
https://jdih.setkab.go.id/PUUdoc/176085/PP_Nomor_21_Tahun_2020.pdf pada tanggal 5
februari 2022 pukul 03.38
3

pembelajaran yang berdasarkan digital yang bahan belajarnya dikirim secara


elektronik atau dalam bentuk file ke peserta didik dari jarak jauh menggunakan
jaringan internet dengan media komputer. Menurut pemerintah pembelajaran
online dinilai merupakan cara yang paling efektif dan efisien untuk
pembelajaran ditengah pandemi saat ini.

Dampak yang dirasakan dari munculnya pandemi COVID-19 ini


terhadap dunia pendidikan sangat besar dan dirasakan oleh berbagai pihak
dalam bidang pendidikan terutama, guru, kepala sekolah, peserta didik dan
orang tua. Dampak dari tingginya tingkat penyebaran COVID-19 yang tinggi
di Indonesia, universitas dan perguruan tinggi lainnya di tutup dan tidak
terkecuali sekolah dasar juga ikut di tutup. Dengan adanya perintah penutupan
sekolah, maka pemerintah harus memikirkan dan mengambil langkah yang
tepat dan cepat agar proses pembelajaaran tidak tertinggal dan peserta didik
tetap menerima hak untuk mendapatkan ilmu seperti saat berada di sekolah.
Langkah yang diambil pemerintah selanjutnya adalah memastikan prosess
pembelajaran tetap berlangsung tapi tidak dengan tatap muka langsung
melainkan online dan penggunaan media elektronik.

Munculnya pandemi COVID-19 memberikan dampak pada kegiatan


belajar mengajar yang semula di laksanakan di sekolah kini menjadi belajar di
rumah melalui daring. Pembelajaran daring yang diterapkan harus disesuaikan
dengan kemampuan masing-masing disekolah agar proses pembelajaran
berjalan lancar. Belajar daring harus dengan bantuan teknologi digital seperti,
Google Classroom, Zoom, dan lain-lain (NFarras, n.d.).3

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, penulis dapat mengungkapkan


rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana dampak COVID-19 terhadap perubahan sosial bagi siswa?


3
Wikipedia, “Dampak pandemi Covid-19 terhadap Pendidikan” diakses dari
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Dampak_pandemi_Covid-19_terhadap_pendidikan Tanggal 19
januari 2022 pukul 13.35
4

2. Bagaimana peranan sekolah dalam upaya mengurangi tingginya angka


COVID-19?
3. Bagaimana metode pembelajaran yang dilakukan di masa pandemic?

A. Tinjauan Pustaka
Penulisan penelitian ini akan coba penulis kaitkan dengan beberapa
karya ilmiah terdahulu, sehingga akan didapatkan keterkaitan dengan karya
ilmiah diatas. Adapun karya ilmiah yang penulis maksud adalah sebagai
berikut :

Skripsi Rihul Miski, Program Studi Pendidikan Akuntasi Fakultas


Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Gunung Rinjani 2021 dengan
judul : Dampak pembelajaran Daring Terhadap Pola interaksi Orang Tua
Dan Anak Dimasa Pandemi COVID-19 Di MA NW AIKMEL. Skripsi ini
membahas peranan orang tua dalam pendidikan anak selama pembelajaran
daring. Adapun skripsi tersebut memiliki tujuan dan maanfaatnya
tersendiri (Miski, 2021).4

Skripsi Mela Marlena, dari Institut Agama Islam Negeri Bengkulu


Fakultas Tarbiyah dan Tadris 2020/2021 dengan judul: Pengaruh
Pembelajaran Daring Terhadap Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran IPS Di SMPNegeri 22 Kota Bengkulu (Marlena, 2021) 5. Skripsi
ini membahas tentang pembelajaran daring pada mata pelajaran IPS di
SMP Negeri 22 Kota Bengkulu dilakukan dengan penggunaan aplikasi
Whatsapp dan aplikasi Zoom. Hasil penelitian ini ialah Dari hasil
penelitian tersebut menunjukan bahwa, pelaksanaan Pembelajaran Daring
di SMP Negeri 22 Kota Bengkulu, termasuk dalam kategori sedang
4
Rihul Miski, skripsi “Dampak Pembelajaran Daring Terhadap Pola interaksi Orang Tua Dan Anak
Dimasa Pandemi COVID-19 Di MA NW AIKMEL (Selong, Universitas Gunung Rinjani 2021)
hal http://repository.ugr.ac.id:1015/812/1/Rihul%20Miski.pdf Tanggal 23 Januari 2022 pukul
16.57
5
Mela Marlena, skripsi “Pengaruh Pembelajaran Daring Terhadap Aktivitas Belajar Siswa Pada
Mata Pelajaran IPS Di SMPNegeri 22 Kota Bengkulu” (Bengkulu Institut Agama Islam Negeri
Bengkulu Fakultas Tarbiyah dan Tadris, 2020/2021) hal 7
http://repository.iainbengkulu.ac.id/5938/1/Skripsi%20Mela.pdf 24 Januari 2022 pukul 20.00
5

dengan presentase 60%, Pembelajaran Daring dibuat untuk meningkatkan


mutu pendidikan, terutama pada masa COVID yang sedang berlangsung
sampai saat ini.

Skripsi Nurfadhilah Ishak, dari Universitas Muhammadiyah Makasar


Fakultas Keguruan Dan Pendidikan Program Studi Pendidikan Sosiologi
2021 dengan judul: Implikasi Wabah COVID-19 Terhadap Penerapan
Sistem Belajar Dirumahb Pada Siswa SMA NEGERI 6 Wajo, skripsi ini
berisi pembahasan untuk menegetahui bagaimana sesungguhnya implikasi
wabah COVID-19 terhadap penerapan belajar dirumah pada SMA
NEGERI 6 Wajo dan kendala apa saja yang dialami dalam proses
pelaksanaan belajar dirumah pada siswa sekolah tersebut (Ishak, 2021).6

Jadi dari tinjauan pustaka tersebut dapat ditemukan titik persamaan


dan perbedaan dengan penelitian yang penulis tulis. Adapun titik
persamaannya adalah sama sama membahas tentang dampak COVID-19
terhadap kegiatan pembelajaran disekolah. Perbedaannya yaitu terletak
pada jenis penelitiannya, 3 jenis skripsi diatas cenderung menggunakan
jenis penelitian secara langsung yaitu dengan wawancara langsung dan
pengelolaan data. Sedangkan penelitian ini lebih berfokus pada
pengolahan data dimana penulis mencari beberapa sumber secara tidak
langsung yang bisa peneliti akses.

B. TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan Teoritis
Penulisan ini diharapkan mampu untuk menambah pengetahuan
wawasan dan bagaimana dampak COVID-19 terhadap perubahaan sosial
yang terjadi dilingkungan sekolah.
6
Nurfadhilah Ishak, skripsi “Implikasi Wabah covid-19 Terhadap Penerapan Sistem Belajar
Dirumahb Pada Siswa SMA NEGERI 6 Wajo” (Makassar, Universitas Muhammadiyah Makasar
Fakultas Keguruan Dan Pendidikan 2021) https://digilibadmin.unismuh.ac.id/upload/14231-
Full_Text.pdf 24 Januari 2022 pukul 19.25
6

2. Tujuan Praktis
a. Bagi Penulis Selanjutnya
Penulisan ini dapat digunakan sebagai wawasan untuk menambah
pengetahuan tentang dampak apa saja yang muncul dalam perubahan
sosial disekolah.
b. Guru
Penulisan ini dapat digunakan sebagai evaluasi untuk menambah
pengetahuan guru tentang bagaimana cara menanggulangi
perubahaan sosial pada siswa.
c. Bagi Sekolah
Penulisan ini dapat digunakan sebagai suatu proses mencari
pembaruan dalam metode pembelajaran serta untuk memberikan
gambaran, masukan, dan meningkatkan kuliatas dari sebuah prose
pembelajaraan.

C. SISTEMATIKA PENELITIAN

1. Bab pertama pendahuluan, menguraikan tentang latar belakang masalah,


rumusan masalah, serta tujuan dan manfaat dalam penulisan karya tulis
ini.
2. Bab kedua menguraikan tentang landasan teori dan konsep-konsep yang
relevan dengan permasalahan yang dikaji dan mengemukakan
pemecahan masalah yang pernah dilakukan terkait masalah yang dikaji
dalam penulisan karya tulis ini.
3. Bab ketiga menguraikan metode penulisan apa yang penulis gunakan
dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini. Serta menyertakan bagian
bagian terpenting yang berada dalam metode penelitian tersebut.
4. Bab keempat menguraikan hasil kajian dari masalah yang akan dibahas.
Dalam bab ini juga dikemukakan pendapat atau ide gagasan yang sesuai
dengan rumusan masalah dan tujuan yang berlandaskan pada informasi
serta teori-teori yang ada.
7

5. Bab keempat adalah bagian akhir, yang berisi bab penutup dari penulisan
karya tulis ini, dalam bab disampikan kesimpulan dari karya yang ditulis
sekaligus dipergunakan guna menjawab permasalahan yang dibahas.
Pada bagian ini juga mengemukakan saran/rekomendasi yang sejalan
dengan gagasan/kebijakan yang berlaku.
BAB II

KAJIAN TEORI

A. Deskripsi Teoritik

1. Definisi Perubahan Sosial

Menurut Wikipedia, perubahan sosial merupakan perubahan perubahan

yang terjadi pada lembaga lembaga kemasyarakatan dalam suatumasyarakat


yang memengaruhi sistem sosialnya, termasuk nilai, sikap-sikap sosial, dan
(dinkes, 2021)pola perilaku diantara kelompok kelompok dalam masyarakat
(WikipediA, 2021).7

2. Covid-19

Coronavirus merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus corona


dan menimbulkan gejala utama berupa gangguan pernapasan. Penyakit ini
menjadi sorotan karena kemunculannya di akhir tahun 2019 pertama kali di
Wuhan, China. Lokasi kemunculannya pertama kali ini, membuat
coronavirus juga dikenal dengan sebutan Wuhan virus (dinkes, 2021).8

7
Wikipedia, “Perubahan sosial” diakses melalui https://id.wikipedia.org/wiki/Perubahan_sosial
pada tanggal 23 Februari 2022
8
Dinkes Pemerintah Kabupaten Buleleng, diakses melalui
https://dinkes.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/84-penyebab-gejala-dan-pencegahan-
virus-corona pada tanggal 23 Februari 2022

8
9

3. Pengembangan Tinjauan Pustaka

Berbagai penelitian mengenai pengaruh perubahan sosial akibat COVID-


19 telah banyak diteliti sebelumnya. Jurnal dan penelitian yang membahas
kemiripan teori maupun subjek penelitian dijadikan sebagai acuan dalam
penulisan ini. Berikut merupakan penelitian terdahulu yang membahas
pengaruh perubahan sosial akibat COVID-19:

Pertama, penelitian yang dilakukan Skripsi Rihul Miski, Program Studi


Pendidikan Akuntasi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas
Gunung Riniani 2021 dengan judul: Dampak Pembelajaran Daring Terhadap
Pola interaksi Orang Tua Dan Anak Dimasa Pandemi COVID-19 Di MA NW
AIKMEL. Ia meneliti tentang dampak pembelajaran daring terhadap pola
interaksi orang tua dan anak dimasa pandemic COVID-19 di MA NW
AIKMEL. Penelitian ini mendeskripsikan tentang peran orang tua dalam
pendidikan anak serta pembelajaraan daring dan pola interaksi. Metode yang
digunakan yaitu metode kualitatif. Dengan menggunakan pendekatan
lapangan (Field Research), yakni penelitian yang mengkaji tentang fenomena
atau peristiwa yang sedang terjadi. Hasil penelitian ini ditemukan visi dan
misi yang salah satunya berisi mencetak generasi yang unggul dalam prestasi
berdasarkan imtaq dan iptek. Serta menunjukkan banyaknya data siswa dan
domisilinya. Peran orang tua dalam pembelajaran daring yang harus
mendampingi anaknya, menyediakan fasilitas belajar, memberikan motivasi,
arahan dan nasehat untuk belajar. Persamaan penelitian sebelumnya dengan
penelitian ini adalah sama-sama ingin mengetahui perngaruh pandemic
COVID-19 terhadap perubahan social dilingkungan sekolah. Perbedaan
penelitian yang dilakukan terletak pada objek, teori, dan jenis penelitian yang
digunakan (Miski, 2021).9

9
Rihul Miski, skripsi “Dampak pembelajaran Daring Terhadap Pola interaksi Orang Tua Dan Anak
Dimasa Pandemi COVID-19 Di MA NW AIKMEL (Selong, Universitas Gunung Rinjani 2021)
hal http://repository.ugr.ac.id:1015/812/1/Rihul%20Miski.pdf Tanggal 23 Januari 2022 pukul
16.57
10

Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Skripsi Mela Marlena, dari Institut
Agama Islam Negeri Bengkulu Fakultas Tarbiyah dan Tadris 2020/2021
dengan judul: Pengaruh Pembelajaran Daring Terhadap Aktivitas Belajar
Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Di SMPNegeri 22 Kota Bengkulu. Penelitian
ini menunjukan bahwa pelaksanaan pembelajaran daring di SMP NEGERI 22
Kota Bengkulu termasuk dalam kategori sedang dengan prensentase 60%
pembelajaran daring dibuat untuk meningkatkan mutu pendidikan terutama
pada masa COVID yang sedang berlangsung sampai saat ini. Persamaan
penelitian ini, yaitu sama-sama ingin mengetahui tentang proses pembelajaran
dimasa pandemi. Perbedaan dari penulisan ini dengan penelitian sebelumnya
adalah teori dan metode yang digunakan (Marlena, 2021).10

Ketiga, penelitian yang diteliti oleh Skripsi Nurfadhilah Ishak, dari


Universitas Muhammadiyah Makasar Fakultas Keguruan Dan Pendidikan
Program Studi Pendidikan Sosiologi 2021 dengan judul: Implikasi Wabah
covid-19 Terhadap Penerapan Sistem Belajar Dirumah Pada Siswa SMA
NEGERI 6 Wajo. Skripsi ini berisikan tentang implikasi dari penerapan
system belajar dirumah serta kendala yang dihadapi selama sistem belajar
dirumah dilaksanakan. Sedangkan hasil penelitian ini ialah parasiswa dan
guru mengungkapkan bahwa sistem pembelajaran daring ini kurang efektif
dalam proses pembelajarannya karna terkadang yang materi yang diterima
terkadang kurang begitu dipahami. Serta memberi pengaruh terhadap lingkup
siswa dalam bersosialisasi bersikap acuh dan membuat siswa lebih mudah
jenuh dengan pembelajaran yang diberikan. Metode penelitian ini adalah
metode kualitatif serta pendekatan yang digunakan adalah fenomenologi.
Persamaan penelitian diatas dengan penelitian yang kami buat terletak pada

10
Mela Marlena, skripsi ”Pengaruh Pembelajaran Daring Terhadap Aktivitas Belajar Siswa Pada
Mata Pelajaran IPS Di SMPNegeri 22 Kota Bengkulu” (Bengkulu Institut Agama Islam Negeri
Bengkulu Fakultas Tarbiyah dan Tadris, 2020/2021)
http://repository.iainbengkulu.ac.id/5938/1/Skripsi%20Mela.pdf 24 Januari 2022 pukul 20.00
11

pengaruh COVID-19 disaat pandemi melanda, serta perbedaannya terdapat


pada jenis penelitian serta teori teori yang digunakan (Ishak, 2021).11

11
Nurfadhilah Ishak, skripsi “Implikasi Wabah covid-19 Terhadap Penerapan Sistem Belajar
Dirumahb Pada Siswa SMA NEGERI 6 Wajo” (Makassar, Universitas Muhammadiyah Makasar
Fakultas Keguruan Dan Pendidikan 2021) https://digilibadmin.unismuh.ac.id/upload/14231-
Full_Text.pdf 24 Januari 2022 pukul 19.25
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Diagram Alir
Secara sistematis langkah – langkah dalam menulis penelitian seperti
gambar berikut ini:

Metode literatur

Pengumpulan data

Konsep yang diteliti

kKonseptualisasi

Analisa

Kesimpulan dan saran

Gambar Diagram Alir konsep yang diteliti

(Kartiningkrum, 2015)12
B. Metode Literatur
12
Eka Diah Kartiningkrum, studi “Panduan Penyusunan studi Literatur” diakses dari
https://stikesmajapahit.ac.id/lppm/wp-content/uploads/2019/04/panduan-penyusunan-studi-
literatur.pdf pada tanggal 18 Februari 2022 pukul 09.32

12
13

Jenis penelitian yang digunakan adalah studi literatur. Metode studi


literatur adalah serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode
pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat, serta mengelolah bahan
penelitian(Zed, 2014).13
Studi kepustakaan merupakan kegiatan yang diwajibkan dalam
penelitian, khususnya penelitian akademik yang tujuan utamanya adalah
mengembangkan aspek teoritis maupun aspek manfaat praktis. Studi
kepustakaan dilakukan oleh setiap peneliti dengan tujuan utama yaitu mencari
dasar pijakan / fondasi utnuk memperoleh dan membangun landasan teori,
kerangka berpikir, dan menentukandugaan sementara atau disebut juga dengan
hipotesis penelitian. Sehingga para peneliti dapat menggelompokkan,
mengalokasikan mengorganisasikan, dan menggunakan variasi pustaka dalam
bidangnya. Dengan melakukan studi kepustakaan, para peneliti mempunyai
pendalaman yang lebih luas dan mendalam terhadap masalah yang hendak
diteliti.
C. Pengumpulan Data
Data yang digunakan berasal dari textbook, jurnal, artikel ilmiah,
literature review yang berisikan tentang konsep yang diteliti.
D. Analisa
Memulai dengan materi hasil penelitian yang secara sekuensi
diperhatikan dari yang paling relevan, relevan, dan cukup relevan. Cara lain
dapat juga, misalnya dengan melihat tahun penelitian diawali dari yang paling
mutakhir, dan berangsung – angsur mundur ke tahun yang lebih lama.
Membaca abstrak dari setiap penelitian lebih dahulu untuk memberikan
penilaian apakah permasalahan yang dibahas sesuai dengan yang hendak
dipecahkan dalam penelitian.
Mencatat bagian – bagian penting dan relevan dengan permasalahan
penelitian, Untuk menjaga tidak terjebak dalam unsur plagiat, para peneliti

13
Mestika Zed, buku “Metode Penelitian Kepustakaan” (Jakarta: Yayasan Pustaka Obor
Indonesia, 2014) diakses melalui https://books.google.co.id/books?
id=zG9sDAAAQBAJ&printsec=frontcover&hl=id#v=onepage&q&f=false pada tanggal 11
Februari pukul 09.13
14

hendaknya juga mencatat sumber – sumber informasi dan mencantumkan daftar


pustaka. Jika memang informasi berasal dari ide atau hasil penelitian orang lain.
Membuat catatan, kutipan, atau informasi yang disusun secara sistematis
sehingga penelitian dengan mudah dapat mencari kembali jika sewaktu - waktu
diperlukan.
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pembahasan Hasil Teoritik

1. Perubahan Sosial

Menurut Samuel Koening, perubahaan sosial adalah modifikasi


modifikasi yag terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia. Modifikasi
tersebut terjadi karena sebab-sebab intern maupun ekstren.

Menurut Garth and Mills mengemukakan bahwa perubahaan sosial adalah


perubahan yang terjadi baik kemunculan, perkembangan, bahkan kemunduran
dalam kurun waktu tertentu terhadap tatanan yang meliputi struktur sosial.

Menurut Soerjono Soekanto, perubahan sosial adalah perubahan yang


terjadi dalam struktur masyarakat yang dapat mempengaruhi pola interaksi
sosial didalam suatu yang dapat bersifat membangun karakter manusia
menuju proses yang lebih baik atau malah sebaliknya (Heryansyah, 2017).14

Berdasarkan pendapat di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa


perubahan sosial adalah perubahan yang timbul akibat unsur-unsur tertentu
yang berdampak pada perubahan tatanan kehidupan sehingga lingkup tersebut
harus beradaptasi dengan nilai, sikap, dan pola pikir yang baru.

14
Tedy Rizkha Heryansyah “7 Pengertian Perubahan Sosial Menurut Para Ahli Sosiologi 12”

diakses dari https://www.ruangguru.com/blog/7-pengertian-perubahan-sosial-menurut-para-ahli

pada 23 januari 2022

15
16

2. Wabah Covid-19

Coronavirus atau lebih dikenal dengan Covid-19 merupakan


penyakit menular yang disebabkan oleh virus yang menimbulkan gejala
berupa gangguan pernapasan. Penyakit ini menjadi sorotan sejak awal
munculnya.
Penyebaran yang sangat cepat hingga mendunia menjadikan hampir
semua negara menutup akses untuk menekan kasus yang terpapar, termasuk
indonesia. Tidak seperti negara-negara lain yang mengambil kebijakan
lockdown, indonesia justru memilih kebijakan PSBB (Pemberlakuan Sosial
Berskala Besar). Selain itu, kebijakan lain yang dilakukan adalah seperti
social distancing dan physical distancing, membatasi interaksi sosial dengan
orang lain mengurangi kegiatan diluar rumah dan tetap di rumah saja.
Kebijakan ini membawa dampak yang sangat besar dalam bidang
ekonomi, sosial, dan termasuk juga pendidikan. Hampir seluruh sekolah
maupun perguruan tinggi telah mengalihkan sistem PBM (Proses Belajar
Mengajar) yang biasanya menjadi sistem pembelajaran daring, yang
bertujuan untuk meningkatkan kewaspadaan dan upaya penghentian
penyebaran virus melalui interaksi langsung diantara orang banyak.

3. Pengaruh Covid Terhadap Siswa

Sudah satu tahun pandemi COVID-19 berlangsung di Indonesia.


Hadirnya pandemi di Tanah Air telah membawa berbagai dampak yang buruk
di berbagai sektor, termasuk di sektor pendidikan.

Setidaknya, terdapat tiga potensi dampak sosial negatif


berkepanjangan yang mengancam peserta didik akibat efek pandemi COVID-
19. Ketiga dampak tersebut seperti putus sekolah, penurunan capaian belajar,
serta kekerasan pada anak dan risiko eksternal.
17

 Putus sekolah
Seperti yang telah dijelaskan tadi, pandemi memberikan
dampak ke berbagai sektor di Tanah Air. Sektor ekonomi adalah
salah satu sektor yang cukup mengalami dampak signifikan.
Akibatnya, banyak orang yang kehilangan pekerjaan dan
penghasilan.

Tidak jarang orang tua yang lebih memilih anaknya


berhenti bersekolah dan memilih mempekerjakan anak untuk
membantu perekonomian keluarga akibat krisis ekonomi yang
terjadi. Selain itu, banyak orang tua yang tidak bisa melihat
peranan sekolah dalam proses belajar mengajar apabila proses
pembelajaran tidak dilakukan secara tatap muka.

 Penurunan capaian belajar


Tidak bisa dimungkiri, keadaan sosial-ekonomi tiap
keluarga berbeda-beda. Perbedaan akses dan kualitas selama
pembelajaran jarak jauh (PJJ) dapat mengakibatkan kesenjangan
capaian belajar, terutama untuk anak dari sosio-ekonomi yang
berbeda.

Hal lain yang menjadi perhatian adalah risiko terjadinya


learning loss. Studi menemukan bahwa pembelajaran tatap
muka menghasilkan pencapaian akademik yang lebih baik saat
dibandingkan dengan PJJ.

 Kekerasan pada anak dan risiko eksternal


Selama pemberlakuan sistem pembelajaran jarak jauh
(PJJ), peserta didik lebih banyak menghabiskan waktu di rumah.
Hal ini tentu meningkatkan risiko kekerasan yang tidak
18

terdeteksi. Tanpa sekolah, banyak anak yang terjebak di


kekerasan rumah tanpa diketahui oleh guru.

Selain kekerasan di rumah, risiko eksternal juga menjadi


hantu bagi peserta didik. Ketika anak tidak lagi datang ke
sekolah, terdapat peningkatan risiko untuk pernikahan dini,
eksploitasi anak terutama perempuan, dan kehamilan di
kalangan remaja.

Salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan di atas


adalah dengan melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM)
secara terbatas. Pemerintah telah mendorong pelaksanaan PTM
terbatas bagi sekolah yang berada di zona kuning dan hijau.

Tidak hanya melaksanakan PTM terbatas, peranan guru


serta sekolah dalam memerhatikan dan memantau anak didiknya
selama pelaksanaan PJJ sangat diperlukan untuk meminimalisasi
risiko-risiko di atas (SMP, 2021).15

4. Peranan Sekolah
Layaknya virus penyebab flu dan batuk, virus Corona dapat menyebar
melalui udara sehingga penularannya bisa terjadi dengan cepat. Penyebaran
virus ini umumnya terjadi di lingkungan padat orang, seperti pasar, mal,
bandara, termasuk di sekolah.

15
Pengelola Web Direktorat SMP3 Potensi Dampak Sosial Negatif Pandemi COVID-19 Bagi
Peserta Didik yang Harus Diwaspadai diakses dari https://ditsmp.kemdikbud.go.id/3-
potensi-dampak-sosial-negatif-pandemi-covid-19-bagi-peserta-didik-yang-harus-
diwaspadai/ pada tanggal 25 januari 2022
19

Lingkungan sekolah bisa menjadi lokasi potensial penyebaran beragam


virus, baik flu, batuk, cacar air, termasuk virus Corona. Walau begitu,
kepanikan bukanlah jalan keluar untuk "melawan" virus ini, melainkan melalui
langkah-langkah pencegahan dan penanganan tepat.

Hal tersebut disampaikan oleh Pulmonologist Siloam Hospital


Yogyakarta Paulus Wisnu Kuncoromurti. Menurut dokter yang akrab disapa
Wisnu ini, virus Corona bisa dicegah dan disembuhkan bila setiap orang,
khususnya guru dan orangtua, melakukan langkah-langkah tepat dalam
menghadapi serangan virus ini.
Berikut langkah pencegahan penularan virus Corona di lingkungan
sekolah, tempat les dan lokasi keramaian yang kerap didatangi oleh anak.

1. CTPS
Sederhana, namun inilah langkah pencegahan yang utama dalam
menangkal penyebaran beragam virus, termasuk virus Corona, yakni Cuci
Tangan Pakai Sabun (CTPS). Guru dan orangtua harus membiasakan anak-
anak untuk mencuci tangan saat:
 Akan memulai pelajaran di kelas.
 Saat akan makan.
 Usai ke kamar mandi.
 Usai bermain dan berkegiatan.
 Saat tiba di rumah sepulang sekolah.

"Termasuk cuci tangan setelah menyentuh hewan peliharaan atau


produk yang berkaitan dengan hewan. Baiknya hindari kontak dengan
hewan liar, hindari kontak dengan sampah atau cairan kotor, apabila
terpaksa kontak sebaiknya memakai sarung tangan," saran Wisnu.
Untuk itu, pihak sekolah maupun orangtua perlu menyediakan tempat
cuci tangan yang layak, yaitu memiliki akses air bersih dan sabun. Bila
memungkinkan sediakan hand sanitizer, tisu basah, tisu kering dan tempat
20

sampah untuk membuangnya.

2. Aktifkan ruang UKS


Gejala awal virus Corona tidak spesifik bahkan tidak ada perbedan
dengan infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) seperti batuk dan pilek, ujar
Wisnu. Bisa berupa demam, batuk, sesak nafas, nyeri tenggorokan, hidung
tersumbat, lemas, sakit kepala, dan nyeri otot.
Untuk itu, guru dan orangtua disarankan untuk tidak salah prosedur
seperti percaya pada cara-cara pencegahan dan penanganan di media sosial
yang tak jelas sumbernyaLangkah tepat ialah mengajak anak yang alami
demam, lemas, pucat untuk segera cek suhu di ruang unit kesehatan siswa
(UKS) dan orangtua perlu melanjutkan untuk periksa ke dokter. Apapun
penyakitnya, penanganan yang cepat dan tepat akan mencegah penyakit
bertambah parah.

3. Disinfektan ruang kelas


Membersihkan ruang kelas dengan disinfektan secara rutin perlu
dilakukan oleh pihak sekolah mengingat ruang kelas umumnya tertutup dan
menjadi ruang potensial penyebaran virus.
Tak hanya ruang kelas, namun meja, buku-buku, dan mainan yang sering
disentuh banyak orang baiknya juga dibersihkan secara rutin untuk
mengurangi berkembangbiaknya virus maupun bakteri. Dalam hal ini,
orangtua bersama dengan guru bisa bekerja sama dalam menjaga kebersihan
di lingkungan sekolah.

4. Ajak anak gunakan masker dengan benar


"Masker merupakan komponen penting dalam mencegah penularan
virus Corona, karena virus tersebut di tularkan lewat udara, pemakaian
masker bisa mengurangi penularan sampai tingkat keberhasilan 80 persen,"
kata Wisnu.
Wisnu menerangkan bahwa masker yang dipakai bisa berupa masker
21

bedah dan tidak harus masker N95. Sebab masker N95 umumnya lebih
mahal dan bisa membuat anak merasa tidak nyaman.
"Untuk pemakaian masker bedah seperti yang berwarna biru-putih,
maka warna putih berada di dalam, warna biru di luar, ini yang sering
terbalik pada masyarakat. Dan jangan lupa mengganti masker sesering
mungkin," imbuhnya.

6. Ajari anak etika saat sakit


Selain melakukan pencegahan, baiknya orangtua dan guru juga
memberi pemahaman pada anak tentang etika saat sedang sakit agar tidak
menularkan virus pada teman-temannya.
Caranya, ajak anak yang sedang sakit batuk dan pilek untuk
mengenakan masker. Minta anak untuk menggunakan tisu saat bersin dan
batuk, lalu membuangnya di tempat sampah. Tak lupa, minta mereka untuk
sering-sering mencuci tangan, hidung maupun mulut.
"Hindari dahulu bepergian jika sakit atau bepergian ke tempat yang
sedang terdapat wabah penyakit, selalu gunakan masker jika kita sakit flu,"
imbuh Wisnu.
Bila memungkinkan, ganti kontak fisik seperti salaman dengan ucapan
salam untuk mengurangi risiko penyebaran.
7. Bekal dari rumah
Virus bisa menyebar melalui makanan yang terkontaminasi, misalnya
terkena bersin atau tersentuh tangan orang yang sedang sakit. Untuk itu, ada
baiknya bila orangtua membekali anak makanan rumahan yang lebih
terjamin kebersihannya.
Wisnu menyarankan, olah makanan dengan higienis dan masak hingga
matang. Hindari dahulu makanan mentah atau setengah matang demi
mengurangi paparan bakteri maupun virus.
8. Bekal sehat imun kuat
Menurut Wisnu, ada sejumlah hal yang bisa memengaruhi kecepatan
kesembuhan seseorang terhadap virus, yakni kecepatan penanganan pasien,
22

daya tahan tubuh pasien waktu terjangkit virus dan apakah ada penyakit
berat yang sedang dialami.
Sehingga, selain melakukan langkah pencegahan "eksternal", orangtua
juga perlu memastikan anak memiliki daya tahan tubuh yang baik sebagai
pencegahan "internal".
"Mengonsumsi vitamin dan imun booster bagus, sesuai dengan pola
hidup yaitu yaitu vitamin adalah bagian dari pola makan dengan gizi
berimbang. Tetapi jangan dilupakan bahwa makanan harus lengkap
komponen gizinya yaitu karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral,"
pungkas Wisnu.
Untuk itu, pastikan anak-anak tak hanya dibekali makanan yang bersih
dan matang, namun juga bergizi seimbang untuk meningkatkan daya tahan
tubuh dari dalam ('Ulum, 2020).16

9. Metode Pembelajaran Daring di Masa Pandemic

Pembelajaran adalah inti dari proses pendidikan. Pembelajaran secara


daring bagi para tenaga pendidik maupun siswa merupakan perubahan yang
harus dilakukan agar tetap dapat menjaga proses pendidikan. Pendidikan
dengan jarak jauh memiliki tujuan agar mutu pendidikan dan relevansi
pendidikan serta meningkatkan pemerataan akses dan perluasan pendidikan
dengan didukung penjaminan kualitas yang baik. Pembelajaran jarak jauh
(PJJ) merupakan alternatif yang dapat digunakan oleh setiap sekolah untuk
melaksanakan proses belajar mengajar walaupun dengan tidak tatap muka
Namun, beradaptasi dengan kondisi pembelajaran jarak jauh tidak
sepenuhnya dapat berjalan sesuai dengan harapan. Meskipun PJJ memiliki
dampak positif yang dirasakan, sebagian besar siswa justru merasa
konsentrasinya menurun karna pelaksana pembelajaran jarak jauh. Hal ini

16
SMA Sains Tahfizh Islamic Center Madinatul ‘Ulum “7 Langkah Pencegahan Penularan Virus
Corona Di Lingkungan Sekolah” diakses dari http://www.smastic.sch.id/berita/item/64-7-langkah-
pencegahan-penularan-virus-corona-di-lingkungan-sekolah.html pada tanggal 25 januari 2022
23

juga dapat mengakibatkan penurunan kualitas belajar dan mengajar di


sekolah.
Pembelajaran online (daring) Pembelajaran merupakan proses belajar
yang dibangun untuk mengembangkan kreativitas berpikir peserta didik.
Pembelajaran diselenggarakan sebagai upaya untuk kemampuan berpikir
peserta didik, kemampuan dalam mengenal pengetahuan baru, dan
kemampuan menguasai materi pelajaran dengan baik.
Tidak dapat dimungkiri bahwa seiring perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, maka penerapan pembelajaran juga mengalami
perubahan. Perubahan tersebut tampak dari pemanfaatan Teknologi Informasi
dan Komunikasi dalam pembelajaran.
Istilah pembelajaran daring muncul sebagai salah satu bentuk pola
pembelajaran pada era teknologi seperti sekarang ini. Adapun
penjelasanmengenai pembelajaran daring adalah sebagai berikut:
a. Pengertian
Daring merupakan singkatan dari “dalam jaringan” sebagai pengganti
kata online yang sering kita gunakan dalam kaitannya dengan teknologi
internet. Daring adalah terjemahan dari istilah online yang bermakna
tersambung ke dalam jaringan internet. Singkatnya pembelajaran daring
artinya pembelajaran yang dilakukan secara online menggunakan aplikasi
pembelajaran maupun jejaring sosial.
b. Ciri-ciri pembelajaran daring
Pembelajaran daring dilakukan tanpa melakukan tatap muka, tetapi
melalui media yang telah tersedia. Segala bentuk materi pelajaran
diberikan secara online, komunikasi juga dilakukan secara online, dan tes
juga dilakukan secara online.

10.Jenis-Jenis Pembelajaran Daring

Munculnya wabah COVID-19 membuat aktivitas yang semula dilakukan


secara normal, kini harus beralih menjadi adaptasi new normal. Dimana jika
24

sebelumnya pembelajaran dilakukan di sekolah, sejak Maret 2020 lalu


semuanya dilakukan secara daring alias online. 

Dalam penerapannya, pembelajaran daring terbagi beberapa jenis yang


bervariasi agar mampu mencapai hasil yang diharapkan. Menurut Fordham
University, ada 3 jenis pembelajaran daring yang dibagi berdasarkan interaksi
waktu.

A. Berdasarkan Interaksi waktu

1. Asynchronous online courses

Jenis yang pertama adalah asynchronous, dimana pelajar tidak


harus belajar secara live atau real-time.

Tugas dan materi yang sudah diberikan dalam jangka waktu


tertentu dan siswa dapat mengerjakannya kapan saja hingga batas waktu
yang sudah diberikan. Asynchronous online course memfasilitasi
hubungan kerja antara guru dan pelajar, bahkan jika salah satunya tidak
online pada saat yang sama.

Tingkat fleksibilitas yang tinggi adalah kunci dalam pembelajaran


online. Hal ini memungkinkan pelajar untuk dapat menggabungkan
waktu pendidikan dengan keluarga, pekerjaan, dan tanggung jawab
lainnya. Tipe ini sangat cocok untuk pelajar yang sibuk atau memiliki
keleluasaan waktu.

2. Synchronous online courses

Pelajar harus mengikuti kelas secara langsung dan berinteraksi di


25

saat bersamaan atau real-time. Tipe ini mengharuskan para pelajar dari


manapun berpartisipasi di saat yang bersamaan. 

3. Hybrid courses

Nah, kalau yang satu ini adalah kombinasi dari kedua jenis
pembelajaran daring di atas. Pelajar dapat memilih mengikuti kelas
sinkron atau asinkron.

B. Menurut Media Yang Di Gunakan

Pembelajaran secara daring di rumah dapat menggunakan gawai


maupun laptop melalui beberapa portal dan aplikasi pembelajaran daring.
Berikut jenis jenis pembelajaran daring berdasarkan media yang
digunakan:

1. Tatap muka virtual

Tatap muka virtual ini dapat dilakukan melalui video


conference,  teleconference, atau diskusi dalam suatu grup di media sosial
atau aplikasi. Dalam tatap muka virtual memastikan adanya interaksi
secara langsung antara guru dan peserta didik. 

Guru akan memberi tautan untuk masuk ke dalam diskusi grup dan
menjelaskan mengenai materi seperti pada umumnya. Biasanya di akhir
pembelajaran akan diberi waktu untuk sesi tanya jawab, yang harapannya
para murid dapat mengerti dan paham apa yang telah disampaikan oleh
pengajar. 

2. Learning Management System (LMS)


26

LMS adalah sistem pengelolaan pembelajaran secara daring


melalui aplikasi. Aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam
LMS yaitu pendaftaran dan pengelolaan akun, penguasaan materi,
penyelesaian tugas, pemantauan hasil belajar siswa, keterlibatan dalam
forum diskusi, serta konsultasi ujian atau penilaian (Hosting, 2021).17

11. Tantangan Dalam Pemberlakuan Pembelajaran Daring

Persebaran virus Corona yang massif di berbagai negara, memaksa kita


untuk melihat kenyataan bahwa dunia sedang berubah. Kita bisa melihat
bagaimana perubahan-perubahan di bidang teknologi, ekonomi, politik
hingga pendidikan di tengah krisis akibat Covid-19. Perubahan itu
mengharuskan kita untuk bersiap diri, merespon dengan sikap dan tindakan
sekaligus selalu belajar hal-hal baru. Indonesia tidak sendiri dalam mencari
solusi bagi peserta didik agar tetap belajar dan terpenuhi hak pendidikannya.
Sampai 1 April 2020, UNESCO mencatat setidaknya 1,5 milyar anak usia
sekolah yang terdamapk Covid 19 di 188 negara termasuk 60 jutaan
diantaranya ada di negara kita.

Semua negara terdampak telah berupaya membuat kebijakan terbaiknya


dalam menjaga kelanggengan layanan pendidkan. Indonesia juga menghadapi
beberapa tantangan nyata yang harus segera dicarikan solusinya: (1)
ketimpangan teknologi antara sekolah di kota besar dan daerah, (2)
keterbatasan kompetensi guru dalam pemanfaatan aplikasi pembelajaran, (3)
keterbatasan sumberdaya untuk pemanfaatan teknologi Pendidikan seperti
internet dan kuota, (4) relasi guru-murid-orang tua dalam pembelajaran
daring yang belum integral.

17
Jagoan Hosting, “Inilah 3 Jenis Pembelajaran Daring dan Medianya!” diakses melalui
https://www.jagoanhosting.com/blog/inilah-3-jenis-pembelajaran-daring-dan-medianya/ pada
tanggal 11 februari 2022 pukul 07.40
27

Pemberlakuan kebijakan physical distancing yang kemudian menjadi


dasar pelaksanaan belajar dari rumah, dengan pemanfaatan teknologi
informasi yang berlaku secara tiba-tiba, tidak jarang membuat pendidik dan
siswa kaget termasuk orang tua bahkan semua orang yang berada dalam
rumah. Pembelajaran teknologi informasi memang sudah diberlakukan dalam
beberapa tahun terakhir dalam sistem pendidikan di Indonesia. Namun,
pembelajaran daring yang berlangsung sebagai kejutan dari pandemi Covid-
19, membuat kaget hampir di semua lini, dari kabupaten/kota, provinsi, pusat
bahkan dunia internasional.

Sebagai ujung tombak di level paling bawah suatu lembaga pendidikan,


kepala sekolah dituntut untuk membuat keputusan cepat dalam merespon
surat edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang mengharuskan
sekolah untuk memberlakukan pembelajaran dari rumah. Pendidik merasa
kaget karena harus mengubah sistem, silabus dan proses belajar secara cepat.
Siswa terbata-bata karena mendapat tumpukan tugas selama belajar dari
rumah. Sementara, orang tua murid merasa stress ketika mendampingi proses
pembelajaran dengan tugas-tugas, di samping harus memikirkan
keberlangsungan hidup dan pekerjaan masing-masing di tengah krisis.

Jadi, kendala-kendala itu menjadi catatan penting dari dunia pendidikan


kita yang harus mengejar pembelajaran daring secara cepat. Padahal, secara
teknis dan sistem belum semuanya siap. Selama ini pembelajaran online
hanya sebagai konsep, sebagai perangkat teknis, belum sebagai cara berpikir,
sebagai paradigma pembelajaran. Padahal, pembelajaran online bukan metode
untuk mengubah belajar tatap muka dengan aplikasi digital, bukan pula
membebani siswa dengan tugas yang bertumpuk setiap hari. Pembelajaran
secara online harusnya mendorong siswa menjadi kreatif mengakses
sebanyak mungkin sumber pengetahuan, menghasilkan karya, mengasah
wawasan dan ujungnya membentuk siswa menjadi pembelajar sepanjang
hayat.
28

Dari tantangan-tantangan itu, kita harus berani melangkah untuk


menjadikan pembelajaran online sebagai kesempatan mentransformasi
pendidikan kita. Ada beberapa langkah yang dapat menjadi renungan bersama
dalam perbaikan sistem pendidikan kita khususnya terkait pembelajaran
daring:

Pertama, semua guru harus bisa mengajar jarak jauh yang notabene harus
menggunakan teknologi. Peningkatan kompetensi pendidik di semua jenjang
untuk menggunakan aplikasi pembelajaran jarak jauh mutlak dilakukan.
Memang jumlahnya sangat banyak, untuk memastikan sekitar 3 jutaan guru di
Indonesia memiliki kompetensi yang memadai dalam memanfaatkan
teknologi tentu bukan perkara mudah. kompetensi minimal TIK guru level 2
harus segera diwujudkan termasuk kemampuan melakukan vicon (video
conference) dan membuat bahan ajar online. Level 2 ini merupakan
pengelompokan komptensi TIK guru yang ideal berdasarkan Teacher ICT
Competencies Framework oleh UNESCO. Level tertinggi adalah level 4
dimana guru sudah mampu menjadi trainer bagi guru yang lain. Jika
kompetensi guru sudah level 2, maka guru akan mampu menyiapkan sistem
belajar, silabus dan metode pembelajaran dengan pola belajar digital atau
online. Pemerintah tidak harus sendiri, upaya menggandeng banyak pihak
penyedia portal daring sangat tepat dilakukan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. Namun leading sektor urusan kebijakkan pembelajaran daring
harus dikendalikan dibawah kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kedua, pemakaian teknologi pun juga tidak asal-asalan, ada ilmu khusus
agar pemanfaatan teknologi dapat menjadi alat mewujudkan tujuan
Pendidikan yakni teknologi Pendidikan (TP). Pembelajaran online tidak
hanya memindah proses tatap muka menggunakan aplikasi digital, dengan
disertai tugas-tugas yang menumpuk. Ilmu teknologi pendidikan mendesain
sistem agar pembelajaran online menjadi efektif, dengan mempertimbangkan
tujuan pendidikan secara khusus. Prinsip-prinsip pemanfaatan teknologi yang
29

harus menjadi acuan guru dalam meamanfaatkan teknologi  yaitu mampu


menghadirkan fakta yang sulit dan langka ke dalam kelas, memberikan
ilustrasi fenomena alam dan ilmu pengetahuan, memberikan ruang gerak
siswa untuk bereksplorasi, memudahkan interaksi dan kolaborasi antara
siswa-guru dan siswa-siswa, serta menyediakan layanan secara individu tanpa
henti. Namun sangat sedikit guru yang memahami prinsip-prinsip diatas. Hal
ini menuntut stakeholder terkahit utamanya para Pengembang Teknologi
Pembelajaran harus lebih banyak berinovasi dan mencari terobosan
pembelajaran di masa darurat seperti Covid-19 saat ini.

Ketiga, pola pembelajaran daring harus menjadi bagian dari semua


pembelajaran meskipun hanya sebagai komplemen. Intinya supaya guru
membiasakan mengajar online. Pemberlakuan sistem belajar online yang
mendadak membuat sebagian besar pendidik kaget. Ke depan, harus ada
kebijakan perubahan sistem untuk pemberlakuan pembelajaran online dalam
setiap mata pelajaran. Guru harus sudah menerapkan pembelajaran berbasis
teknologi sesuai kapasitas dan ketersediaan teknologi. Inisiatif kementerian
menyiapkan portal pembelajaran daring Rumah Belajar patut didukung
meskipun urusan daring saat covid 19 yang memaksa siswa dan guru
menjalankan aktifitas di rumah tetap perlu dukungan penyedia layanan daring
yang ada di Indoesia

Empat, guru harus punya perlengkapan pembelajaran online. Peralatan


TIK minimal yg harus dimiliki guru adalah laptop dan alat pendukung video
conference. Keberadaan pernagkat minimal yang harus dimiliki guru sangat
perlu dipikirkan Bersama baik pemerintah kab/kota, provinsi dan pusat
termasuk ortang tua untuk sekolah yang diselenggarakan oleh masyarakat.
Sudah banyak fintech yang bergerak dibidang pemberian bantuan pengadaan
perangkat teknologi baik untuk siswa, guru maupun sekolah.
30

Lima, ketimpangan infrastruktur digital antara kota besar dan daerah


harus dijembatani dengan kebijakan teknologi afirmasi untuk daerah yang
kekurangan. Akses internet harus diperluas dan kapasitas bandwithnya juga
harus ditingkatkan. Pemerintah Indonesia sudah berhasil membangun
infrastruktur komunikasi Palapa Ring yang diresmikan Bapak Presiden Joko
Widodo di akhir tahun 2019 menjadi tulang punggung infrastruktur digital
dari Aceh hingga Papua. Tapi, jangkauan akses harus diperluas agar sebanyak
mungkin sekolah, pendidik dan siswa merasakan manfaatnya.

Pandemi COVID-19 memang menjadi efek kejut bagi kita semua. Dunia
seolah melambat dan bahkan terhenti sejenak. Negara-negara besar dan
modern terpukul dengan sebaran Virus Corona yang cepat, mengakibatkan
ribuan korban meninggal yang tersebar di berbagai negara. Indonesia
mendapatkan banyak tantangan dari COVID-19 ini, yang membuat kita
semua harus bersama-sama saling menjaga. Kelima isu penting diatas akan
menjadi penentu seberapa cepat kita akan mampu meratakan kurva
kecemasan siswa, guru, kepala sekolah, orang tua, dan kita semua (Web,
2020) .18

Tidak dipungkiri berbagai usaha dilakukan pemerintah, swasta dan


berbagai pihak lainnya untuk menunjang pembelajaran daring, pemberian
bantuan kuota internet bagi pelajar, tenaga pendidik dan kependidikan serta
usaha-usaha lainnya agar pendidikan tetap berjalan sebagaimana mestinya.

Namun kalau kita perhatikan secara langsung dampak dari COVID–19


tehadap jalannya pendidikan berdampak buruk, dari hari kehari minat siswa
dalam belajar semakin berkurang, ini dapat kita lihat dari tingkat partisipasi

18
Pengelola Web “Pembelajaran Online di Tengah Pandemi Covid-19, Tantangan yang
Mendewasakan” diakses melalui https://pusdatin.kemdikbud.go.id/pembelajaran-online-di-tengah-
pandemi-covid-19-tantangan-yang-mendewasakan/ pada tanggal 5 Februari 2022 4.18
31

siswa dalam pembelajaran online atau daring dengan gurunya (kehadiran


interaktif, pelaksanaan/penyerahan tugas).

Dalam lingkungan tempat tinggal dari para siswa dapat kita lihat mereka
lebih banyak bermain dan berkumpul dengan teman-temannya sambil
memegang handphone main games, namun ada juga dari mereka yang
memanfaatkan waktu belajar online sekarang ini dengan membantu orang
tuanya dalam memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari dengan ikut
serta mencari nafkah seperti bekerja di kebun, jadi kuli bangunan, bekerja di
bengkel, cucian mobil, jadi knek, dan berdagang dipasar-pasar menjajakan
barang dagangan .

Usaha-usaha yang telah dilakukan oleh guru, orang tua, pemerintah dan
berbagai pihak yang terlibat didalam terkait didalamnya masih kurang
mendorong minat siswa untuk giat belajar. Dari berbagai pembicaraan yang
dilakukan dengan berbagai pihak seperti guru, mereka menyatakan sulitnya
melaksanakan pembelajaran daring karna para siswa kurang mengerti dengan
aplikasi pembelajaranyang digunakan seperti Google Classroom, E- Learning
dan lainnya, karna bagi mereka semuanya itu merupakan hal baru termasuk
juga para guru yang belum semuanya menguasai dan bisa melaksanakan
pembelajaran seperti di atas.

Untuk mengantisipasi hal tersebut para guru melakukan pembelajaran


daring dengan menggunakan WhatsApp (WA) dan mempersiapkan lembaran
materi serta tugas- tugas untuk siswa yang tidak memiliki HP termasuk juga
melakukan pembinaan kepada siswa yang tidak aktif dan tidak bergabung
dalam pembelajaran daring dengan mengunjungi siswa kerumah-rumah untuk
memberikan motivasi dan pengertian kepada siswa dan orangtua. Harapannya
32

Agar para siswa dapat kembali aktif belajar. Keluhan orangtua pun sama
dengan dengan guru, sulitnya membimbing anak dalam pembelajaran daring
mengakibatkan orangtua sebagiannya menjadi masa bodoh terhadap
pendidikan anak-anak mereka, padahal pembimbingan dan pendidikan utama
itu berawal dari rumah. Alasan mereka dari pada mereka ribut terus dengan
anak-anak mereka lebih baik mereka diam saja dan membiarkan anak mereka
dengan kebebasannya.   

Keadaan seperti ini akan berlanjut apabila tidak ada tindakan yang tepat.
Dengan demikian negara kita akan terus tertinggal pendidikannya dari negara
lain di dunia. Dari rumahlah pendidikan dimulai, apa bila pondasi edukasi
dalam rumah tangga sudah baik maka pembinaan dan bimbingan yang
diberikan di sekolah akan berjalan dengan lancar walaupun pembelajaran
dilakukan dengan daring (RIAU, 2021) 19.

12. Kerangka Pikir

Sektor pendidikan menjadi salah satu terkena dampak serius dari adanya
wabah pandemic COVID-19. Pembelajaran yang semula murid hadir di
sekolah dialihkan menjadi pembelajaran daring. Yang menuntut para murid
untuk beradaptasi dengan cepat dalam situasi pandemic COVID-19.

Proses pembelajaran dari rumah idealnya tetap dapat mengakomodasi


kebutuhan belajar murid untuk mengembangkan bakat peserta didik sesuai
dengan jenjang pendidikannya. Untuk melaksanakan hal tersebut dibutuhkan
kesiapan pengajar yang terkait maupun dari juga dari peserta didik agar
kebijakan ini dapat berjalan lancar. Namun saat ini belum dapat dikatakan
ideal sebab masih terdapat hambatan yg dihadapi. Hambatan tersebut
19
Atikah Hermansyah, M. Pd “DAMPAK COVID-19 TERHADAP PERILAKU ANAK USIA
SEKOLAH diakses melalui https://www.stit-alkifayahriau.ac.id/dampak-covid-19-terhadap-
perilaku-anak-usia-sekolah/ pada tanggal 5 februari 2022 pukul 04.20
33

sekaligus menjadi tantangan mengingat kebijakan ini merupakan suatu


keharusan Agar kegiatan pembelajaran tetap dapat terselenggara ditengah
pandemic COVID-19 ini.

Dalam kerangka pikir ini, peneliti memberikan gambaran sebagaimana


alur penelitian yang akan dilakukan dalam upaya mencapai hasil yang sesuai
dengan judul yaitu Pengaruh Pandemi COVID-19 Terhadap Perubahan Sosial
Di Lingkungan Sekolah.

Perubahan Sosial
34

Wabah Covid-19

Pengaruh COVID-19 Peranan Sekolah Metode pembelajaran


Terhadap Siswa

Pengaruh COVID-19 Terhadap Siswa


 Putus Sekolah
 Penurunan Capaian Belajar
 Kekerasan Terhadap Anak
dan Resiko Eksternal

Peranan Sekolah

 CTPS
 Aktifkan ruangan UKS
 Disinfektan ruang kelas
 Ajak anak menggunakan
masker dengan benar
 Ajari anak etika saat sakit
 Bekal dari rumah
 Bekal sehat imun kuat

Metode pembelajaran

 Pembelajaran daring
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penulisan dari pembahasan pada bab sebelumnya,


maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Dampak Pandemi COVID-19 Terhadap Perubahan Sosial di


Lingkungan Sekolah ini berakibat pada perubahan proses belajar
mengajar yang biasanya dilakukan secara tatap muka di sekolah, kini
beralih menjadi pembelajaran secara daring atau tanpa tatap muka.
Menggunakan teknologi dalam menunjang proses pelaksanaannya,
selain menjadi cara dalam upaya pencegahan penularan wabah COVID-
19 kebijakan ini juga menjadi sarana dalam menambah wawasan
mengenai media teknologi. Selain itu, kesiapan guru dan siswa dalam
pelaksanaan pembelajaran daring menjadikan pembelajaran ini dirasa
kurang efektif, juga berakibat terhadap semangat belajar siswa, disiplin
siswa, dan pola interaksi siswa sehari-hari.
2. Peranan sekolah dalam ikut serta mengurangi angka COVID-19 di
Indonesia sangatlah penting. Seperti dapat menyediakan fasilitas untuk
mencuci tangan dan menyuluhkan tentang social distancing juga mulai
memerhatikan kondisi siswanya baik segi fisik maupun mental.
3. Metode pembelajaran yang akan digunakan juga harus diperhatikan
lebih lanjut. Karena masih banyak hal yang harus dibenahi kembali
dalam sistem Pendidikan di Indonesia terlebih dimasa pandemic seperti
ini. Pemerintah harus memerhatikan metode pembelajaran apa yang
cocok untuk diterapkan pada siswa yang memiliki latar belakang
berbeda beda.

35
36

B. Saran

1. Untuk siswa
Diharapkan kepada siswa agar dengan penerapan sistem belajar dari
rumah ini, kedepannya akan lebih menambah wawasan mengenai
teknologi dan akan lebih mampu mengaplikasikan dalam proses
pembelajaran yang menunjang proses pendidikan ke depannya.
2. Untuk kepala sekolah dan guru
Diharapkan kepada sekolah dan guru agar kedepannya mampu untuk
lebih siap dalam proses pembelajaran dengan sistem daring sehingga
pembelajaran tetap dapat dilakukan dengan baik dan efektif.
3. Untuk orang tua
Diharapkan kepada orang tua serta masyarakat agar bisa memberi
subtansi atau kerjasama dengan sekolah dalam memantau siswa demi
kelancaran proses belajar mengajar dari rumah selama masa pandemi
COVID-19
4. Untuk masyarakat
Maka kedepannya masyarakat khususnya sektor pendidikan mampu
lebih siap dalam menghadapi perubahan-perubahan baru yang mungkin
saja akan kembali terjadi kedepannya agar proses pembelajaran tetap
dapat berlangsung dengan baik tanpa kendala apapun. Karena
masyarakat pada dasarnya memang akan selalu mengalami perubahan.
37
DAFTAR PUSTAKA

References

Azizah, K. N. (2020, Agustus 7). Update Corona Indonesia 7 Agustus: Tambah


2.473, Positif Jadi 121.226 Kasus. Update Corona Indonesia. Retrieved
Februari 7, 2022, from https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-
5124111/update-corona-indonesia-7-agustus-tambah-2473-positif-jadi-
121226-kasus

dinkes, A. (2021, Januari 25). Penyebab, Gejala dan Pencegahan Virus Corona.
Retrieved Februari 23, 2022, from
https://dinkes.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/84-penyebab-
gejala-dan-pencegahan-virus-corona

Djaman, L. S. (2020, Maret 31). Retrieved Februari 5, 2022, from SALINAN


PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH
REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2020 TENTANG
PEMBATASAN SOSIAL BERSKALA BESAR DALAM RANGKA
PERCEPATAN PENANGANAN CORONA VIRUS DISEASE 2019
(COVID-19):
https://jdih.setkab.go.id/PUUdoc/176085/PP_Nomor_21_Tahun_2020.pdf

Heryansyah, T. R. (2017, November 21). 7 Pengertian Perubahan Sosial Menurut


Para Ahli Sosiologi Kelas 12. Ruang Guru. Retrieved Januari 23, 2022,
from https://www.ruangguru.com/blog/7-pengertian-perubahan-sosial-
menurut-para-ahli

Hosting, J. (2021, Juli 15). Inilah 3 Jenis Pembelajaran Daring dan Medianya.
Retrieved Februari 11, 2022, from
https://www.jagoanhosting.com/blog/inilah-3-jenis-pembelajaran-daring-
dan-medianya/

Ishak, N. (2021, Februari 20). Retrieved Januari 24, 2022, from Skiripsi
IMPLIKASI WABAH COVID-19 TERHADAP PENERAPAN SISTEM

38
39

BELAJAR DI RUMAH PADA SISWA:


https://digilibadmin.unismuh.ac.id/upload/14231-Full_Text.pdf

Kartiningkrum, E. D. (2015). Retrieved Februari 18, 2022, from Panduan


Penyusunan Studi Literatur: https://stikesmajapahit.ac.id/lppm/wp-
content/uploads/2019/04/panduan-penyusunan-studi-literatur.pdf

Marlena, M. (2021, Februari 18). Retrieved Januari 24, 2022, from Skripsi
PENGARUH PEMBELAJARAN DARING TERHADAP AKTIVITAS
BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS:
http://repository.iainbengkulu.ac.id/5938/1/Skripsi%20Mela.pdf

Miski, R. (2021, Oktober 20). Retrieved Januari 23, 2022, from Skripsi Dampak
Pembelajaran Daring Terhadap Pola Interaksi Orang Tua Dan Anak
Dimasa Pandemi COVID-19 Di MA NW AIKMEL:
http://repository.ugr.ac.id:1015/812/1/Rihul%20Miski.pdf

NFarras. (n.d.). WikipediA. Retrieved Januari 19, 2022, from Dampak pandemi
Covid-19 terhadap Pendidikan:
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Dampak_pandemi_Covid-
19_terhadap_pendidikan

RIAU, S. A.-K. (2021, Februari 11). DAMPAK COVID – 19 TERHADAP


PERILAKU ANAK USIA SEKOLAH. Artikel Guru. Retrieved Februari
5, 2022, from https://www.stit-alkifayahriau.ac.id/dampak-covid-19-
terhadap-perilaku-anak-usia-sekolah/

SMP, A. (2021, 07 29). 3 Potensi Dampak Sosial Negatif Pandemi COVID-19


Bagi Peserta Didik yang Harus Diwaspadai. Direktorat Sekolah Menengah
Pertama. Retrieved Januari 25, 2022, from
https://ditsmp.kemdikbud.go.id/3-potensi-dampak-sosial-negatif-pandemi-
covid-19-bagi-peserta-didik-yang-harus-diwaspadai/

'Ulum, S. S. (2020, Agustus 20). 7 Langkah Pencegahan Penularan Virus Corona


Di Lingkungan Sekolah. Retrieved Januari 25, 2022, from
40

http://www.smastic.sch.id/berita/item/64-7-langkah-pencegahan-
penularan-virus-corona-di-lingkungan-sekolah.html

Web, P. (2020, April 11). Pembelajaran Online di Tengah Pandemi Covid-19,


Tantangan yang Mendewasakan. Pusdatin Kemendikbud. Retrieved
Februari 5, 2022, from https://pusdatin.kemdikbud.go.id/pembelajaran-
online-di-tengah-pandemi-covid-19-tantangan-yang-mendewasakan/

WikipediA. (2021, September 16). Retrieved Februari 23, 2022, from Perubahan
Sosial: https://id.wikipedia.org/wiki/Perubahan_sosial

Zed, M. (2014). Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor


Indonesia. Retrieved Februari 11, 2022, from
https://books.google.co.id/books?
id=zG9sDAAAQBAJ&printsec=frontcover&hl=id#v=onepage&q&f=fals
e
41

BIODATA

NAMA : VALERIAN ROSI VALERIGO

TTL : METRO, 17 DESEMBER 2003

NISN : 003703396

ALAMAT : PERUM GRIYA LESTARI PERMAI D3

NO 17

EMAIL : valendwaterlaw@gmail.com

RIWAYAT PENDIDIKAN : - SDN PASAR KEMIS 1

- SMPN 1 SINDANG JAYA


- SMA YASPIH RAJEG
42

NAMA : FINDRI NUR AISAH

TTL : TANGERANG, 09 SEPTEMBER 2003

NISN : 0035175967

ALAMAT : KP PICUNG RT RW 03/05 PASAR

KEMIS TANGERANG

EMAIL : pindrianjai@gmail.com

RIWAYAT PENDIDIKAN : - SD PASAR KEMIS 3

- SMP TUNAS HARAPAN


- SMA YASPIH RAJEG
43

NAMA : JIMMY FERDIANSYAH

TTL : TANGERANG, 24 SEPTEMBER

2004

NISN : 0042290270

ALAMAT : KP GINTUNG RT RW 14/03

EMAIL : jimmyferdiansyah04@gmail.com

RIWAYAT PENDIDKAN : - SDN GINTUNG 1

- MTS SEPATAN
- SMA YASPIH RAJEG
44

NAMA : ADE MAULANA RAFI

TTL : BANDAR LAMPUNG, 18 OKTOBER

2003

NISN : 0032923474

ALAMAT : PERUM GRIYA LESTARI PERMAI

SINDANG PANON BLOK D3/33

EMAIL : adi.maulanarafi@gmail.com

RIWAYAT PENDIDIKAN : - SDN PASAR KEMIS 2

- SMPN 1 PASAR KEMIS

- SMA YASPIH RAJEG


45

NAMA : FITRI WINDARI

TGL : INDRAMAYU, 25 JANUARI 2004

NISN : 0040638066

ALAMAT : KP.KEBONAN DESA TEGAL KUNIR

LOR NO 170

EMAIL : fwindari16@gmail.com

RIWAYAT PENDIDIKAN : - SDN JELAMBAR BARU 01 PAGI

- SMP DAAR EL-ARQAM

- SMA YASPIH RAJEG


46

NAMA : BAYU PUTRA WAHYUDI

TTL : TANGERANG, 14 MARET 2004

NISN : 0041312701

ALAMAT : PERUM GRIYA ARTHA RAJEG BLOK

F12/01

EMAIL : bayuputrawahyudi14@gmail.com

RIWAYAT PENDIDIKAN : - SDN PERUMNAS 3

- SMPN 1 RAJEG

- SMA YASPIH RAJEG

Anda mungkin juga menyukai