Anda di halaman 1dari 5

KOMPETENSI DAN ETIKA GURU

Disusun untuk memenuhi tugas


Mata Kuliah : Strategi Belajar Mengajar
Dosen Pengampu : Rahmat Kamal, M. Pd. I

Disusun oleh :

1. Mochamad Jamaludin (2119367)


2. Nova Rizqiyatul Malia (2120023)

Kelas E

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN
2022
A. Pengertian Kompetensi
Kompetensi berasal dari kata competency (bahasa Inggris) yang memiliki
arti ability (kemampuan), capability (kesanggupan), proficiency (keahlian),
qualification (kecakapan), eligibility (memenuhi persyaratan), readiness
(kesiapan), skill (kemahiran), dan adequency (kepadanan) (Marshal, 1994).
Menurut Uzer Usman (1997), kompetensi adalah suatu hal yang
menggambarkan kualifikasi atau kemampuan seseorang, baik kualitatif maupun
kuantitatif. Kompetensi adalah pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai
dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak secara kon-
sisten dan terus-menerus sehingga memungkinkan seseorang untuk menjadi
kompeten, dalam arti memiliki pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai
dasar untuk melakukan sesuatu (Depdiknas, 2003).
Ada beberapa unsur yang terkandung dalam kompetensi, Gordo menjelaskan
beberapa ranah dalam konsep kompetensi:
1) pengetahuan, kesadaran dalam kognitif
2) pemahaman, kedalaman kognitif dan afektif individu
3) kemampuan, sesuatu yang dimiliki peserta didik untuk melaksanakan tugas
yang dibebankan kepadanya
4) nilai, standar perilaku yang telah diyakini dan secara psikologis telah
menyatu dalam diri seseorang
5) sikap, perasan atau reaksi terhadap suatu rangsangan yang datang dari lua
6) minat, kecenderungan seseorang untuk melakukan perbuatan (Mulyasa,
2005).

Pengertian kompetensi dalam hal ini adalah memandang kompetensi sebagai


hasil pembelajaran dalam perspektif pendidikan, yang mencakup tiga aspek yaitu
pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja. Sebagai karakteristik individu yang
melekat, kompetensi merupakan bagian dan kepribadian individu yang relatif dan
stabil, dapat dilihat, serta diukur dari perilaku individu yang bersangkutan di tempat
kerja atau dalam berbagai situasi. Jordan, Carlile, and Stack (2008: 203) membedakan
antara kompetensi dan kompeten. Kompetensi adalah kemampuan dalam melakukan
seperangkat tugas yang membutuhkan integrasi pengetahuan, keterampilan, dan sikap,
sedangkan kompeten merupakan kemampuan melakukan peran secara efektif dalam
suatu konteks.

B. Macam-Macam Kompetensi Guru Profesional


1. Kompetensi Pedagogik
Dalam Undang- Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
dikemukakan kompetensi pedagogik adalah "kemampuan mengelola pembelajaran
peserta didik. Kompetensi ini sebagai kompetensi pengelolaan pembelajaran.
Kompetensi ini dapat dilihat dari kemampuan seorang guru dalam merencanakan
program belajar mengajar, kemampuan melaksanakan interaksi atau mengelola proses
belajar mengajar, dan kemampuan melakukan penilaian.
Kompetensi pedagogik merupakan kompetensi guru dalam mengelola
pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik.
perancangan dari pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan
pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang
dimilikinya.
Kompetensi pedagogik yang dimaksud antara lain kemampuan untuk
memahami peserta didik secara mendalam dan penyelenggaraan pembelajaran yang
mendidik. Pemahaman tentang peserta didik meliputi pemahaman tentang psikologi
perkembangan anak, sedangkan pembelajaran yang mendidik meliputi kemampuan
merancang pembelajaran, mengimplementasikan pembelajaran, menilai proses dan
hasil pembelajaran, dan melakukan perbaikan secara berkelanjutan. Sedangkan
menurut peraturan pemerintah mengenai guru bahwa kompetensi pedagogik guru
adalah kemampuan pendidik dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik yang
sekurang-kurangnya meliputi beberapa hal berikut.
 Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan.
 Pemahaman terhadap peserta didik.
 Pengembangan kurikulum/silabus..
 Perancangan pembelajaran.
 Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis.
 Pemanfaatan teknologi pembelajaran.
 Evaluasi hasil belajar.
 Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang
dimilikinya.

2. Kompetensi Profesional
Kompetensi profesional adalah kemampuan pendidik dalam penguasaan
materi pembelajaran secara luas dan mendalam, yang memungkinkan mereka
membimbing peserta didik dalam menguasai materi yang diajarkan. Kompetensi
profesional merupakan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam,
yang mencakup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan subtansi
keilmuan yang menaungi materinya, serta penguasaan terhadap struktur dan
metodologi keilmuannya.
3. Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial adalah kemampuan pendidik untuk berkomunikasi dan
bergaul secara efektif dengan peserta didik, tenaga kependidikan, orangtua/wali
peserta didik, dan masyarakat sekitar.
4. Kompetensi Kepribadian
Menurut Permendiknas No. 16/2007 kemampuan dalam standar kompetensi
ini diantaranya :
 Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan
 Pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta dan
masyarakat
 Pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa

C. Etika Seorang Pendidik Menurut Islam Dan Undang-undang

1. Menurut Islam
Menurut Imam al-Ghazali dalam kitabnya menjelaskan diantaranya sebagai
berikut:
 Tenaga profesi kependidikan seharus punya rasa tanggung jawab pada
anak didik. Sebaliknya peserta didik juga sendang kepada tenaga pendidk,
diberikan rasa ikasih saying seperti anak sendiri. Ini merupakan sebagai
kunci sukses tenaga pendidik dalam kegiatan belajar.
 Pofesi tanaga pendidik harus memberikan contoh yang baik sebagaimana
yang telah di peraktekkan Rasulullah SAW. Ini merupakan karena orang
yang melaksanakan suatu kegiatan amaliyah, secara baik pada tugas
mengajar atau memberikan suri taualadan.
 Tenaga pendidik hendaklah memberikan nasihat yang masalah
untukmemotivasi peseti didik
 Tenaga pendidik sebagai suri teladan dan menjadi panutan bagi peserta
didik, setidaknya selalu memberi perintah untuk meninggalkan akhlak
tercela.
2. Menurut Undang – Undang
Landasan kompetensi tenaga pendidik dalam UU Republik Indonesia.
Landasan Yuridis tentang tenaga pendidik dikatakan memiliki kompetnsi apabila
terdapat dengan beberapa syarat-syarat yang telah diatur dalam UU, yaitu
pengembangan kemampuan pribadi, memilii keterampilan dalam penguasai ilmu skill,
mampu keterampilan berseni, mampu berperilaku dan menyikapi tekun dalam
berkarya dengan tujuan mendapatkan kemandirian, introfeksi diri, dan mampu
mengemban amanah dalam rasa tanggung jawab, saling bekerja sama antara
masyarakat, dengan mengdepankan rasa toleransi, menghormati sesama teman dan
menjaga nilai-nilai yang sifatnya bernilai ibadah. (Mushaf, 2011:2-3)
Dalam perundang - undangan no 14 thn 2005 menjelaskan tenaga pendidik
dan dosen terdapat pada pasal 1: “pendidik yang profesional dengan tugas utama
mendidik, mentrasfer ilmu, membina, menilai, dan evaluasi peserta didik dalam
pendidikan formal, pada usia dini dasar dan usi mengengah.”
Berdasarkan kebijakan peraturan pemerintah pada umumnya telah ditetapkan
dengan dasar pada UU yang sudah berlaku. pada peraturan perundang undngan
kementerian pendidikan Nasional Indonesia dengan no 16 thn 2006 mengenai
kompetensi tenaga pendidik yang diatur dan dijelaskan dibawah ini diantaranya :
a. Pasal 1
Semua tenaga pendidik diwajibkan memiliki kualitas berdasarkan disiplin
keilmuan tenaga pendidik secara rasional. Kompetensi tenaga pendidik dengan
standar kualifikasi akademik dan yang telah diatur dalam ayat (1) terlampir di dalam
Peraturan Menteri.
b. Pasal 2
Ketentuan terkait jabatan tenaga pendidik yang mana dalam proses tahap
menyelesaikan studi diploma empat (D-IV) dan sarjana starata satu (S1) telah diatur
dengan Peraturan Menteri tersendiri Dalam UU No.14 thn 2005 mengenai tenaga
pendidik/Guru dan Dosen sebagaiman terdapat peraturan pada pasal 1 Ayat 10,
dijelaskan dari “Kompetensi ialah progres ilmu pengetahuan, ketrampilan, meimiliki,
perilaku yang harus dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen untuk melaksanakan
tugas profesional” (UUD RI, 2006:4).
Sumber :

Arifin, B. d. (2012). Etika dan Profesi Kependidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Febriana, R. (2019). Kompetensi Guru. Jakarta: Bumi Aksara.

Sappiale, N. (2017). Pengaruh Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Profesional dan Sikap Profesi
Guru Terhadap Kinerja Penilaian Guru di Sekolah Dasar. Teknologi Pendidikan, 49.

Sismiati, R. d. (2013). Profesi Kependidikan. Bogor: Ghalia Indonesia.

Thalib, S. B. (2013). Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana.

Anda mungkin juga menyukai