Anda di halaman 1dari 4

KAJIAN TEORI

A. DESKRIPSI TEORI
1. Kompetensi Guru
a. Pengertian Kompetensi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (2002),
pengertian kompetensi adalah kecakapan, mengetahui, berwenang, dan
berkuasa memutuskan atau menentukan atas sesuatu.
Menurut Byars Dan Rue (1997), mengemukakan bahwa Kompetensi
adalah suatu sifat atau karakteristik yang dibutuhkan oleh seorang pemegang
jabatan agar dapat melaksanakan jabatan dengan baik, atau juga dapat berarti
karakteristik/ciri-ciri seseorang yang mudah dilihat termasuk pengetahuan,
keahlian dan perilaku yang memungkinkan untuk berkinerja.
menurut UU No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan: pasal 1 (10) :
“Kompetensi adalah kemampuan kerja setiap individu yang mencakup aspek
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan standar yang
ditetapkan”.
Menurut E. Mulyasa (2004: 37-38), kompetensi merupakan perpaduan
dari pengetahuan, ketrampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam
kebiasaan berpikir dan bertindak. Pada sistem pengajaran, kompetensi
digunakan untuk mendeskripsikan kemampuan profesional yaitu kemampuan
untuk menunjukkan pengetahuan dan konseptualisasi pada tingkat yang lebih
tinggi. Kompetensi ini dapat diperoleh melalui pendidikan, pelatihan dan
pengalaman lain sesuai tingkat kompetensinya.
menurut Wardiman Djojonegoro (1996:11) memberikan arti
kompetensi sebagai karakteristik dasar yang dimiliki oleh seorang
individu yang berhubungan secara kausal dengan standar penilaian yang
tereferensi pada performansi yang superior atau pada sebuah pekerjaan.
Lebih lanjut Wardiman Djojonegoro (1996:11) membagi 5 karakteristik
kompetensi, yaitu sebagai berikut.
1) Motivasi (motives), sesuatu yang secara konsisten menjadi dorongan,
dipikirkan, atau diinginkan seseorang untuk kemudian menjadi
penyebab munculnya suatu tindakan.
2) Bawaan (trait) merupakan suatu kecenderungan untuk secara konsisten
merespons situasi atau informasi yang diterima individu.
3) Konsep diri (self concept), perilaku, nilai, sifat, yang menggambarkan
pribadi seorang individu.
4) Pengetahuan (knowledge), keahlian yang dimiliki seroang individu
berdasarkan informasi yang dimiliki pada suatu bidang tertentu.
5) Keterampilan (skill), kepandaian atau kemampuan untuk melakukan
suatu aktivitas mental maupun fisik tertentu. Kompetensiskill mental
terdiri atas berpikir analitis dan berpikir konseptual.
Menurut Webster’s Ninth New Collegiate Dictionary Dalam Sri
Lastanti (2005) bahwa Kompetensi adalah ketrampilan dari seorang ahli,
dimana ahli didefinisikan sebagai seseorang yang memiliki tingkat
keterampilan tertentu atau pengetahuan yang tinggi dalam subyek tertentu
yang diperoleh dari pelatihan dan pengalaman.
Menurut Boyatzis dalam Hutapea Dan Nurianna Thoha (2008) bahwa
Kompetensi adalah kapasitas yang ada pada seseorang yang bisa membuat
orang tersebut mampu memenuhi apa yang disyaratkan oleh pekerjaan dalam
suatu organisasi sehingga organisasi tersebut mampu mencapai hasil yang
diharapkan.
Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa
kompetensi merupakan seperangkat penguasaan kemampuan, ketrampilan,
nilai, dan sikap yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai guru yang
bersumber dari pendidikan, pelatihan, dan pengalamannya sehingga dapat
menjalankan tugas mengajarnya secara profesional.

b. Kompetensi Guru
Guru merupakan seorang pengajar suatu ilmu, yaitu pendidik
profesional dengan tanggung jawab dan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik.
Guru bisa juga diartikan sebagai pengelola kegiatan proses belajar mengajar
yang bertugas untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik agar bisa
mencapai tujuan pembelajaran. Guru merupakan unsur penting dalam
keseluruhan sistem pendidikan, maka dari itu mutu dan kualitas guru haruslah
diperhatikan secara baik.
Sedangkan menurut undang-undang nomor 14 Tahun 2005 tentang
guru dan dosen, Guru diartikan sebagai pendidik profesional dengan tugas
utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini melalui jalur
formal pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
Menurut Noor Jamaluddin (1978:1) bahwa Guru adalah pendidik,
orang dewasa yang bertanggung jawab untuk memberikan bimbingan atau
bantuan kepada siswa dalam pengembangan tubuh dan jiwa untuk mencapai
kematangan, mampu berdiri sendiri dapat melaksanakan tugasnya sebagai
khalifah Allah di muka bumi, sebagai makhluk sosial dan individu yang
mampu berdiri sendiri.
Menurut Ahmadi (1977: 109) bahwa Guru (pendidik) adalah sebagai
peran pembimbing dalam melaksanakan proses belajar mengajar.
Menyediakan kondisi-kondisi yang memungkinkan siswa merasa aman dan
berkeyakinan bahwa kecakapan dan prestasi yang dicapai mendapat
penghargaan dan perhatian sehingga dapat meningkatkan motivasi berprestasi
siswa.
Dalam hubungannya dengan tenaga kependidikan, kompetensi
merujuk pada perbuatan yang bersifat rasional dan memenuhi sertifikasi
tertentu dalam melaksanakan tugas kependidikan. Tenaga kependidikan dalam
hal ini adalah guru. Guru harus memiliki kompetensi yang memadai agar
dapat menjalankan tugas dengan baik. Menurut Piet Sahertian (1994: 73),
“Kompetensi guru adalah kemampuan melakukan tugas mengajar dan
mendidik yang diperoleh melalui pendidikan dan latihan”. Suparlan (2006: 85)
berpendapat bahwa “Kompetensi guru melakukan kombinasi kompleks dari
pengetahuan, sikap, ketrampilan dan nilai-nilai yang ditujukkan guru dalam
konteks kinerja yang diberikan kepadanya”.
Suyatno (2007: 15-17) mengungkapkan ada 4 kompetensi yang harus
dimiliki guru diantaranya.
1) Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan seorang guru yang terdiri
dari memahami karakteristik peserta didik, rencana pembelajaran yang
menyangkut seluruh proses pembelajaran, menyangkut pelaksanaan
pembelajaran dikelas, merencanakan dan melaksanakan evaluasi hasil
belajar sampai pada perbaikan kualitas pembelajaran, dan mampu
mengembangkan kompetensi yang dimiliki setiap peserta didik;
2) Kompetensi kepribadian adalah kemampuan seorang guru yang
mencerminkan kepribadian yang mantap dan stabil yaitu sesuai dengan
norma dan aturan yang ada, bersikap dewasa yaitu memiliki semangat
kerja dan kemandirian dalam bertindak, kepribadian yang arif artinya
segala tindakannya didasarkan atas keterbukaan dan kemanfaatan seluruh
warga sekolah maupun masyarakat, sikap yang berwibawa terhadap
peserta didik, serta dapat menjadi teladan bagi peserta didik dan memiliki
aklak mulia;
3) Kompetensi sosial yaitu kemampuan seorang guru yang harus mampu
berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesame
pendidik dan tenaga kependidikan, orang tua peserta didik dan masyarakat
sekitar;
4) Kompetensi profesional yaitu kemampuan seorang guru yang berkaitan
dengan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam, serta
mengusai struktur dan metode penelitian guna memperdalam pengetahuan
bidang studinya.
Menurut Sumitro dkk (2002: 70), “Sekolah memerlukan guru yang
memiliki kompetensi mengajar dan mendidik inovatif, kreati, manusiawi,
cukup waktu untuk menekuni profesionalitasnya, dapat menjaga wibawanya
dimata peserta didik dan masyarakat sehingga mampu meningkatkan mutu
pendidikan”.

B. KERANGKA BERPIKIR
C. HIPOTESIS / PERTANYAAN PENELITIAN

Anda mungkin juga menyukai