Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

FUNGSI ANGGARAN PENDIDIKAN

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah perencanaan pembiyayaan pendidikan

Dosen Pengampu : Hj. Habibah Sirojudin, M.Pd.I

Disusun oleh :
Lia Nurul Fauziah (0106.1801.016)

Iis Ismiatin Zulfa (0106.1801.009)

Kiki Azkia Casmita (0106.1801.032)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)

DR KHEZ MUTTAQIEN PURWAKARTA

TAHUN 2020
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur saya haturkan kepada Allah Subhanahu Wata’ala yang telah
memberikan banyak nikmat, taufik dan hidayah. Sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “fungsi anggaran pendidikan” dengan baik tanpa ada halangan yang berarti.

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas kelompok oleh, Ibu
Hj. Habibah Sirojudin, M.Pd.I pada mata kuliah Perencanaan pembiyayaan pendidikan dalam
bidang studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini PIAUD

Diluar itu, penulis sebagai manusia biasa menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak
kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tata bahasa, susunan kalimat maupun
isi. Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati , saya selaku penyusun menerima segala
kritik dan saran yang membangun dari pembaca.

Demikian yang bisa saya sampaikan, semoga makalah ini dapat menambah khazanah
ilmu pengetahuan dan memberikan manfaat nyata untuk masyarakat luas.

Purwakarta, 05 januari 2022

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Suatu lembaga akan dapat berfungsi dengan memadai kalau memiliki sistem
manajemen yang didukung dengan sumberdaya manusia (SDM), dana/biaya, dan sarana
prasarana. Sekolah sebagai satuan pendidikan juga harus memiliki tenaga (kepalasekolah,
wakil kepala sekolah, guru, tenaga administratif, laboran, pustakawan, dan teknisi sumber
belajar), sarana (bukupelajaran, buku sumber, buku pelengkap, buku perpustakaan, alat
peraga, alat praktik, bahan dan ATK, perabot), dan prasarana (tanah, bangunan,
laboratorium, perpustakaan, lapanganolahraga), serta biaya yang mencakup biaya investasi
(biaya untuk keperluan pengadaan tanah, pengadaan bangunan, alat pendidikan, termasuk
buku-buku dan biaya operasional baik untuk personil maupun nonpersonil). Biaya untuk
personil antara lain untuk kesejahteraan dan pengembangan profesi, sedangkan untuk
biaya nonpersonil berupa pengadaan bahan dan ATK, pemeliharaan, dan kegiatan
pembelajaran.
Suatu sekolah untuk memiliki tenaga kependidikan yang berkualitas dengan jumlah
yang mencukupi kebutuhan memerlukan biaya rekrutmen, penempatan, penggajian,
pendidikan dan latihan, sertamutasi. Dalam usaha pengadaan sarana dan prasarana untuk
menunjang proses pembelajaran tentu saja diperlukan dana yang tidak sedikit, bahkan
setelah diadakan maka diperlukan dana untuk perawatan, pemeliharaan, dan
pendayagunaannya. Meskipun ada tenaga, ada sarana dan prasarana, untuk
memanfaatkan dan mendayagunakan secara optimal perlu biaya operasional baik untuk
bahan dan ATK habis pakai, biaya pemeliharaan, maupun pengembangan personil agar
menguasai kompetensi yang dipersyaratkan. Dari uraian di atas jelas bahwa untuk
penyelenggaraan pendidikan di sekolah termasuk di SMP perlubiaya, perludana, paling
tidak memenuhi pembiayaan untuk memberikan standar pelayanan minimal. Biaya
pendidikan merupakan komponen sangat penting dalam penyelenggaraan pendidikan.
Dapat dikatakan bahwa proses pendidikan tidak dapat berjalan tanpa dukungan biaya.
Dalam konteks perencaaan pendidikan, pemahaman tentang anatomi dan problematik
pembiayaan pendidik anamat diperlukan. Berdasarkan pemahaman ini dapat
dikembangkan kebijakan pembiayaan pendidikan yang lebih tepat dan adil serta mengarah
pada pencapaian tujuan pendidikan, baik tujuan yang bersifat kuantitatif maupun
kualitatif.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana konsep biaya dalam perkembangan biaya pendidikan ?
2. Apa fungsi anggaran
3. Prinsip dalam anggaran
C. TUJUAN
1. Mengetahui konsep biaya dalam pekembangan biaya
2. Mengetahui fungsi anggaran biaya
3. Mengetahui prinsip dalam anggaran
BAB II

PEMBAHASAN

A. KONSEP BIAYA PENDIDIKAN

Biaya dalam pendidikan meliputi biaya langsung (direct cost) dan tidak
langsung(indirect cost), biaya langsung terdiri dari biaya-biaya yang dikeluarkan untuk
keperluan pelaksanaan pengajaran dan kegiatan-kegiatan belajar siswa berupa pembelian
alat-alat pembelajaran, sarana belajar, biaya transportasi, gaji guru, baik yang dikeluarkan
oleh pemerintah, orang tua maupun siswa sendiri. Sedangkan biaya tidak langsung berupa
keuntungan yang hilang (earning forgone) dalam bentuk biaya kesempatan yang hilang
(opportunity cost) yang dikorbankan oleh siswa selama belajar.
Anggaran biaya pendidikan terdiri dari dua sisi yang berkaitan satu sama lain, yaitu sisi
anggaran penerimaan dan anggaran pengeluaran untuk mencapai tujuan-tujuan
pendidikan. Anggaran penerimaan adalah pendapatan yang diproleh setiap tahun oleh
sekolah dari berbagai sumber resmi dan diterima secara teratur. Sedangkan anggaran
dasar pengeluaran adalah jumlah uang yang dibelanjakan setiap tahun untuk
kepentingan pelaksanaan pendidikan di sekolah.

Belanja sekolah sangat ditentukan oleh komponen-komponen yang jumlah dan


proporsinya bervariasi diantara sekolah yang satu dan daerah yang lainnya. Serta dari
waktu kewaktu. Berdasarkan pendekatan unsur biaya pengeluaran sekolah dapat
dikategorikan ke dalam beberapa item pengeluaran, yaitu:

1. Pengeluaran untuk pelaksanaan pelajaran

2. Pengeluaran untuk tata usaha sekolah

3. Pemeliharaan sarana-prasarana sekolah

4. Kesejahteraan pegawai

5. Administrasi

6. Pembinaan teknis edukatif

7. Pendataan

Dalam konsep pembiayaan pendidikan dasar ada dua hal penting yang perlu dikaji atau
dianalisis, yaitu biaya pendidikan secara keseluruhan (total cost) dan biaya satuan per
siswa (unit cost). Biaya satuan ditingkat sekolah merupakan agregate biaya pendidikan
tingkat sekolah, baik yang bersumber dari pemerintah, orang tua, dan masyarakat yang
dikeluarkan untuk penyelenggaraan pendidikan dalam satu tahun pelajaran. Biaya
satuan permurid merupakan ukuran yang menggambarkan seberapa besar uang yang
dialokasikan ke sekolah-sekolah secara efektif untuk kepentingan murid dalam
menempuh pedidikan.

B. FUNGSI ANGGARAN PENDIDIKAN


Anggaran di samping sebagai alat untuk perencanaan dan
pengendalian manajemen, juga merupakan alat bantu bagi manajemen
dalam pengarahan suatu organisasi dalam posisi yang kuat atau lemah,
(nanang Fattah, 2000:49). Sementara beberapa pungsi anggaran dalam
manajemen organisasi sector public menurut deddy nordiawan (2006: 48-
49) adalah sebagai berikut:
1. Anggaran sebagai alat perencanaan
Dengan fungsi ini organisasi tahu apa yang harus di lakukan dan
kearah mana kebijakan di buat.
2. Anggaran sebagai alat pengendalian
Dengan adanya anggaran organisasi sector public dapat
menghindari adanya pengeluaran yang terlalu besar (overspending)
atau adanya penggunaan dana yang tidak semestinya (misspending).
3. Anggaran sebagai alat kebijakan.
Dengan adanya anggaran organisasi sector bublik dapat
menentukan kebijakan tertentu.
4. Anggaran sebagai alat politik.
Dengan adanya anggaran dapat di lihat komitmen pengelolaan
dalam pelaksanaan program-program yang telah dijanjikan.
5. Anggaran sebagai alat koordinasi dan komunikasi
Dengan dokumen yang komprehensif sebuah bagian atau unit
kerja atau depatemen dapat mengetahui apa yang harus di lakukan dan
apa yang akan di lakukan oleh masing-masing bagian atau unit keja
lainnya
6. Anggaran sebagi penilai kerja.
Anggaran adalah suatu ukuran yang bisa menjadi patokan apakah
suatu bagian/unit kerja telah memenuhi target baik berupa
terlaksananya ktivitas maupun terpenuhi efisiensi biayanya.

7. Anggaran sebagai alat motivasi


Anggaran dapat di gunakan sebagai alat komunikasi dengan
menjadikan nilai-nilai nominal yang tercantum sebagai target
pencapaian.
C. PRINSIP DALAM ANGGARAN

prinsip-prinsip penyusunan anggaran apabila di kaitkan dengan


anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian menurut nanang
Fattah (2000: 49) adalah sbagai berikut;

 Adanya pembagian wewenang dan tanggung jawab yang jelas


dalam sisitem manajemen organisasi.
 Adanya system akuntansi yang memadai dalam melaksanakan anggaran.
 Adanya penelitian dan analisis untuk menilai kinerja organisasi.
 Adanya dukungan dari pelaksana dari tingkat atas hingga yang paling bawah.
Sedangkan apabila prinsip-prinsip anggaran di kaitkan degan
peran dan fungsi anggaran sebagai pedoman bagi organisasi public dan
pemerintah adalah seperti yang di kemukakan oleh deddy nurdiawan
(2006: 49-50), yaitu;
 Otorisasi oleh legislative.
 Komprehensif atau menyeluruh.
 Kebutuhan.
 Nondiscretionary aropriasi, jumlah yang di setujui
legislative harus termanfaatkan secara
ekonomis.
 Periodik.
 Akurat.
 Jela.
 Transparasi.

Sedangkan prosedur penyusunan anggaran adalah sebagai berikut;

 Mengidentifikasi kegiatan-kegiatan yang akan


dilakukaselama priodi anggaran.
 Mengidentifikasi sumber-sumber yang di nyatakan dalam
uang, jasa dan barang.
 Semua sumber dinyatakan dalam bentuk uang, sebab
anggaran pada dasarnya merupakan pernyataan finansial.
 Memformulasikan annagaran dalam bentuk format yang telah
di setujuidan di pergunakan instansi tertentu.
 Menyusun usulan anggaran untuk memperoleh persetujuan
pihak yang berwenang.
 Melakukan revisi ulang anggaran.
 Persetujuan revisi ulang anggaran
 Pengesahan anggaran.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN

Dari pemaparan di atas dapat ditarik kesimpulan yaitu pendidikan membutuhkan biaya.
Pembiayaan terhadap pendidikan harus dibayar lebih mahal karena pendidikan adalah
investasi. Human Capital yang berupa kemampuan dan kecakapan yang diperoleh
melalui pendidikan, belajar sendiri, belajar sambil bekerja memerlukan biaya yang
dikeluarkan oleh yang bersangkutan. Perolehan keterampilan dan kemampuan akan
menghasilkan tingkat balik Rate of Return yang sangat tinggi terhadap penghasilan
seseorang.
DAFTAR PUSTAKA

Agustina,Rangga.2014.”Peran Orang Tua dalam Upaya Membantu Meningkatkan Mutu


Pendidikan”:(Online), (http://edukasi.kompasiana.com/2014/01/23/peran-orang-
tua-dalam-upaya-membantu-meningkatkan- mutu-pendidikan-629866.html,
diakses 27 April 2014).

Ardiansyah, Asrori.2011.”TingkatkanPrestasiBelajar Siswa”: (Online),


(http://www.majalahpendidikan.com/2011/04/tingkatan-prestasi-belajar-
siswa.html, diakses 28 April 2014).

Jusmawati, S.pd,M.pd.”Hambatan dalam Meraih Prestasi


Belajar”: (Online),
(http://www.majalahpendidikan.com/2011/05/hambatan-dalam-meraih-prestasi-
belajar.html, diakses 28

April 2014).

Anda mungkin juga menyukai