Anda di halaman 1dari 8

LOKAKARYA

(Lembar Kerja Resume Modul)


M. Isnaini alha_ PAI B 2022

A. Judul Modul : Perangkat dan Media Pembelajaran


B. Kegiatan Belajar : Pengembangan Instrumen Penilaian (KB 7 )
C. Refleksi
NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN

A. Instrument penilaian Sikap

- Penilaian sikap meliputi aspek menerima atau memerhatikan (receiving atau


attending), merespons atau menanggapi (responding), menilai atau menghargai
(valuing), mengorganisasi atau mengelola (organization), dan berkarakter
(characterization).
- aspek sikap untuk pelajaran PAIBP dan PPKn dibelajarkan secara langsung (direct
teaching) maupun tidak langsung (indirect teaching) yang memiliki dampak
instruksional (instructional effect) dan memiliki dampak pengiring (nurturant effect).
a. Teknik Penilaian Sikap

Peta Konsep
Guru harus merinci setiap KD dari KI menjadi IPK sikap spiritual dan sosial yang
(Beberapa istilah dan nantinya akan dinilai oleh guru dalam bentuk perilaku peserta didik sehari-hari
1
definisi) di modul
bidang studi (Kunandar, 2013, hal. 115).
Teknik Penilaian Sikap terdiri atas:
a) Observasi, adalah sebuah pengamatan langsung terhadap objek pengamatan dengan
menggunakan indera, baik secara langsung maupun tidak langsung, dan
menggunakan pedoman observasi yang berisi sejumlah indikator pengamatan;
b) Penilaian diri, digunakan agar peserta didik mampu menilai diri sendiri mulai dari
kekurangan sampai kelebihan yang dimilikinya dalam konteks pencapaian kompetensi;
c) Penilaian antar peserta didik, digunakan untuk saling menilai antar peserta didik
terkait dengan pencapaian kompetensi;
d) Jurnal, merupakan catatan dari pendidik untuk mengamati dan menyimpan (tertulis)
terkait dengan sikap dan perilaku peserta didik baik di dalam maupun di luar kelas;
e) Wawancara, merupakan komunikasi antara dua orang untuk memperoleh informasi
dari informan berdasarkan pada pedoman wawancara yang telah dibuat.
- Penilaian sikap peserta didik oleh guru menggunakan lembar observasi dan
dilakukan dalam kegiatan pembelajaran. Adapun jurnal, penilaian diri, dan
penilaian antarteman dilakukan sewaktu-waktu.
- Jadi , observasi adalah yang paling sering dilakukan oleh guru PAI untuk
mengetahui kompetensi sikap peserta didik.
- Penilaian aspek afektif dapat diperoleh dari observasi harian yang dilakukan guru.
Penilaian ini juga dapat ditambah dengan penilaian antar teman, penilaian diri,
wawancara, dan catatan anekdot.
- Sikap yang dinilai memiliki tiga komponen yaitu: pertama, afektif yaitu perasaan yang
dimiliki oleh peserta didik atas penilaiannya terhadap suatu objek. Kedua, kognitif yaitu
kepercayaan atau keyakinan peserta didik mengenai objek. Ketiga, konatif yaitu
kecenderungan atau kesiapan untuk berperilaku atau berbuat dengan cara-cara tertentu
berkenaan dengan kehadiran objek sikap.

cara mencari nilainya adalah Skor = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 x 100.
Apabila kita sudah mendapatkan nilainya maka kita bisa mengkonversikan nilai
tersebut seperti nilai 0 – 79 mendapatkan nilai c, nilai 80 – 89 mendapatkan nilai B
dan nilai 90-100 mendapatkan nilai A.
B. Pengembangan Instrumen Penilaian Pengetahuan Berbasis HOTS
1) Pengertian HOTS
High Order Thinking Skill merupakan sebuah kemampuan untuk menghubungkan
sebuah konsep dengan konsep lainnya, memproses dan menerapkan informasi yang
berbeda-beda, menggunakan informasi untuk menyelesaikan masalah, dan menelaah
ide dan informasi secara kritis.
Soal-soal HOTS tidak hanya digunakan untuk sekedar mengukur kemampuan
mengingat, menyatakan Kembali, atau merujuk tanpa melakukan pengolahan. Soal-soal
yang disusun secara HOTS mengukur sisi metakognitif peserta didik yaitu
menggambarkan kemampuan menghubungkan beberapa konsep yang berbeda,
menginterpretasikan, memecahkan masalah, memilih strategi pemecahan masalah,
menemukan metode baru, berargumen, dan mengambil keputusan yang tepat.
2) Karakteristik Soal HOTS yaitu:
a) Bersifat divergen. menumbuhkan ide atau solusi ,instrumen dirancang dalam
tugas esai, uraian, dan kinerja.
b) Multi representasi. verbal (berbentuk kalimat), visual (gambar, bagan, grafik,
tabel, termasuk video), simbolis (simbol, ikon, inisial, isyarat), dan matematis
(angka, rumus, persamaan).
c) Kontekstual. berbasis situasi nyata dalam kehidupan sehari hari,
d) Menggunakan bentuk soal beragam.

3) langkah-langkah dalam penyusunan soal berbasis HOTS.


A) Menganalisis KD;
B) Menyusun Kisi-kisi;
C) Memilih stimulus yang menarik dan kontekstual;
D) Menulis butir pertanyaan sesuai dengan kisi-kisi;
E) Membuat pedoman penskoran.
4) Teknik menilai kompetensi pengetahuan (Kunandar, 2013, h. 167).
(1) tes tertulis dengan menggunakan butir soal,
(2) tes lisan dengan bertanya langsung terhadap peserta didik
menggunakan daftar pertanyaan, dan
(3) penugasan atau proyek dengan lembar kerja tertentu yang harus
dikerjakan oleh peserta didik dalam kurun waktu tertentu.
- Pada tes tulis pilihan ganda, butir soal terdiri atas pokok soal (stem)
dan pilihan jawaban (option). Dari pilihan jawaban tersebut, salah satu
adalah kunci (key) yaitu jawaban yang benar atau paling tepat, dan
lainnya disebut pengecoh (distractor).
- Tes PG mengikuti Kaidah penulisan soal bentuk pilihan ganda.( dapat
dilihat pada buku Kaidah penyusunan soal HOTS)
- Sedangkan Tes tulis bentuk uraian atau esai menuntut peserta didik
mengorganisasikan dan menuliskan jawaban dengan kalimatnya
sendiri. Penilaian sebaiknya lebih banyak menilai keterampilan
berpikir tingkat tinggi/high order thinking skills (HOTS) yaitu bentuk
soal yang memiliki tingkatan berpikir menganalisis, mengevaluasi,
sampai ke mencipta. Untuk melatih HOTS sebaiknya penilaian lebih
banyak diberikan dalam bentuk uraian.
- Tes Uraian mengikuti Kaidah penulisan soal bentuk soal Uraian. .(
dapat dilihat pada buku Kaidah penyusunan soal HOTS)
- jenis-jenis soal pengetahuan HOTS
a. Jenis instrument soal uraian
1) Pertanyaan Inferensial, untuk mengungkap apa yang dilihat atau
didapati dan apa yang dipahami oleh peserta didik setelah
mengamati atau membaca bahan yang disajikan oleh guru.
2) Pertanyaan Interpretasi. berkaitan dengan informasi yang tidak
lengkap atau tidak ada dalam bahan yang disajikan oleh guru,
dan para peserta didik mesti bisa memberikan makna.
Pertanyaan Interpretasi ditujukan agar para peserta didik bisa
memberikan makna suatu konsekuensi dari suatu gejala atau
sebab yang ada.
3) Pertanyaan Transfer, merupakan upaya untuk memperluas
wawasan atau bersifat horizontal. Pertanyaan transfer mencakup
pula aplikasi ilmu pada kasus yang lain. Contoh Pertanyaan
Transfer, seperti: Apakah perbedaan teori…dengan teori…?
Bagaimana kalau teori ini diterapkan pada kasus…?
4) Pertanyaan Hipotetik. mendorong peserta didik melakukan
prediksi atau peramalan dari sesuatu permasalahan yang
dihadapi dan/atau mengambil kesimpulan untuk generalisasi.
b. Jenis soal pilihan ganda HOTS
1) Pilihan ganda biasa; hanya ada satu jawaban benar
2) Pilihan ganda kompleks; memiliki lebih dari satu jawaban benar
3)Pilihan ganda Kasuistik; menganalisa suatu kasus disajikan
dalam bentuk cerita, peristiwa, dan sejenisnya.
4) Pilihan ganda asosiatif, pilihan jawaban lebih kompleks.

C. Pengembangan Instrumen Penilaian Keterampilan


a. Teknik Penilaian Keterampilan (Kunandar, 2013, hal. 257).
(1) penilaian kinerja yaitu peserta didik mendemonstrasikan,tes
praktek (unjuk kerja) dengan menggunakan instrumen lembar
pengamatan (observasi),
(2) proyek dengan menggunakan instrumen lembar penilaian
dokumen laporan proyek,
(3) penilaian portofolio dengan menggunakan instrumen lembar
penilaian dokumen kumpulan portofolio dan penilaian produk.
Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau skala
penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik.
- Penilaian keterampilan dilakukan melalui penilaian praktik, produk, dan
proyek.
b. Penilaian Unjuk Kerja/Kinerja/Praktik
- Penilaian unjuk kerja adalah penilaian tindakan atau tes praktik yang
secara efektif dapat digunakan untuk kepentingan pengumpulan
berbagai informasi tentang bentuk-bentuk perilaku atau keterampilan
yang diharapkan muncul dalam diri peserta didik. (Kunandar, 2013, hal.
257)
- Dalam pelaksanaannya perlu disiapkan format observasi dan rubrik
penilaian berisi “ kriteria, skor, dan Indikator pencapaian. Serta
Tabel pengolahan penilaian kinerja.
Dapat pula diberikan pembobotan untuk aspek yang dinilai,misalnya
persiapan 20%, pelaksanaan dan hasil 50%, dan pelaporan 30%.

c. Penilaian Proyek
Penilaian proyek dimaksudkan untuk mengetahui pemahaman,
kemampuan mengaplikasikan, kemampuan penyelidikan, dan
kemampuan menginformasikan dari peserta didik secara jelas.
Dalam penilaian proyek ada tiga hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu:
1) Kemampuan pengelolaan, yaitu kemampuan peserta didik dalam
memilih topik, mencari informasi, mengelola waktu pengumpulan data
dan penulisan laporan.
2) Relevansi, yaitu tugas atau proyek yang diberikan pada peserta
didik harus sesuai dengan karakteristik materi, lingkungan sekolah dan
karakteristik peserta didik.
3) Keaslian, yaitu tugas atau proyek yang dikerjakan peserta didik
benar-benar hasil pekerjaan peserta didik dengan bimbingan guru.

d. Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan berdasarkan
kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan
peserta didik dalam satu periode tertentu. Informasi tersebut dapat
berupa karya peserta didik dari proses pembelajaran yang dianggap
terbaik oleh peserta didik, hasil tes (bukan nilai) atau bentuk informasi
lain yang terkait dengan kompetensi tertentu dalam satu mata pelajaran.
(Kunandar, 2013, hal. 286).
Portofolio dapat memperlihatkan perkembangan kemajuan belajar
peserta didik melalui karyanya.
Portofolio peserta didik disimpan dalam suatu folder dan diberi tanggal
pembuatannya, sehingga perkembangan kualitasnya dapat dilihat dari
waktu ke waktu.

Rambu-rambu penilaian portofolio yaitu:


1) Tugas sesuai dengan kompetensi dan tujuan pembelajaran
2) Hasil karya peserta didik berupa hasil tes, perilaku sehari-hari, hasil
tugas terstruktur, dokumentasi aktivitas.
3) Tugas portofolio memuat judul, tujuan pembelajaran, ruang lingkup
belajar, uraian tugas, dan kriteria penilaian.
4) Uraian tugas memuat kegiatan yang melatih aspek (sikap,
pengetahuan, keterampilan).
5) Uraian tugas bersifat terbuka, mengakomodir portofolio yang beragam
6) Kalimat dalam uraian tugas komunikatif dan mudah dilaksanakan.
7) Alat dan bahan yang digunakan tersedia.

Rubrik penilaian portofolio memuat: (Kunandar, 2013, hal. 295-296).


1) Indikator kunci dari KD yang dinilai pencapaiannya dengan portofolio.
2) Aspek-aspek penilaian yang relevan dengan isi tugas portofolio.
3) Kriteria kesempurnaan (tingkat, level) hasil tugas.
4) Rubrik mudah untuk digunakan oleh guru dan peserta didik.
5) Rubrik menggunakan bahasa yang lugas dan mudah dipahami.
Penjelasan tentang konsep Jenis soal pilihan ganda HOTS, masih belum
begitu jelas. Meskipun sudah ada contoh-contohnya dalam modul ini,
namun masih perlu penjelasan tentang karakteristik atau perbedaan
antara Pilihan ganda biasa; Pilihan ganda kompleks; Pilihan ganda
Kasuistik; dan Pilihan ganda asosiatif, pilihan jawaban lebih kompleks,
pemahaman saya (mungkin keliru): PG biasa ( hanya 1 jawaban benar), PG
Daftar materi bidang Kompleks (memuat jawaban benar lebih dari 1), PG Kasustik ( soal
2 studi yang sulit
dipahami pada modul menganalisa kasus), PG Asosiatif ( pilihan jawaban lebih kompleks/kalimat
yg panjang).
Demikian juga dengan instrumen pertanyaan soal uraian Hots,
(Inferensial, Interpretasi, Transfer & Hipotetik) memerlukan contoh
agar lebih mudah dipaham.
Hal ini sangat penting, karena saya takut ketika ada penugasan membuat
soal dengan jenis ini, saya masih kesulitan.

Daftar materi yang


sering mengalami Karakteristik soal Hots bentuk Pilihan Ganda dan bentuk Uraian
3
miskonsepsi dalam Teknik Penilaian sikap : Observasi dengan jurnal,
pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai