Peta Konsep
Guru harus merinci setiap KD dari KI menjadi IPK sikap spiritual dan sosial yang
(Beberapa istilah dan nantinya akan dinilai oleh guru dalam bentuk perilaku peserta didik sehari-hari
1
definisi) di modul
bidang studi (Kunandar, 2013, hal. 115).
Teknik Penilaian Sikap terdiri atas:
a) Observasi, adalah sebuah pengamatan langsung terhadap objek pengamatan dengan
menggunakan indera, baik secara langsung maupun tidak langsung, dan
menggunakan pedoman observasi yang berisi sejumlah indikator pengamatan;
b) Penilaian diri, digunakan agar peserta didik mampu menilai diri sendiri mulai dari
kekurangan sampai kelebihan yang dimilikinya dalam konteks pencapaian kompetensi;
c) Penilaian antar peserta didik, digunakan untuk saling menilai antar peserta didik
terkait dengan pencapaian kompetensi;
d) Jurnal, merupakan catatan dari pendidik untuk mengamati dan menyimpan (tertulis)
terkait dengan sikap dan perilaku peserta didik baik di dalam maupun di luar kelas;
e) Wawancara, merupakan komunikasi antara dua orang untuk memperoleh informasi
dari informan berdasarkan pada pedoman wawancara yang telah dibuat.
- Penilaian sikap peserta didik oleh guru menggunakan lembar observasi dan
dilakukan dalam kegiatan pembelajaran. Adapun jurnal, penilaian diri, dan
penilaian antarteman dilakukan sewaktu-waktu.
- Jadi , observasi adalah yang paling sering dilakukan oleh guru PAI untuk
mengetahui kompetensi sikap peserta didik.
- Penilaian aspek afektif dapat diperoleh dari observasi harian yang dilakukan guru.
Penilaian ini juga dapat ditambah dengan penilaian antar teman, penilaian diri,
wawancara, dan catatan anekdot.
- Sikap yang dinilai memiliki tiga komponen yaitu: pertama, afektif yaitu perasaan yang
dimiliki oleh peserta didik atas penilaiannya terhadap suatu objek. Kedua, kognitif yaitu
kepercayaan atau keyakinan peserta didik mengenai objek. Ketiga, konatif yaitu
kecenderungan atau kesiapan untuk berperilaku atau berbuat dengan cara-cara tertentu
berkenaan dengan kehadiran objek sikap.
cara mencari nilainya adalah Skor = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 x 100.
Apabila kita sudah mendapatkan nilainya maka kita bisa mengkonversikan nilai
tersebut seperti nilai 0 – 79 mendapatkan nilai c, nilai 80 – 89 mendapatkan nilai B
dan nilai 90-100 mendapatkan nilai A.
B. Pengembangan Instrumen Penilaian Pengetahuan Berbasis HOTS
1) Pengertian HOTS
High Order Thinking Skill merupakan sebuah kemampuan untuk menghubungkan
sebuah konsep dengan konsep lainnya, memproses dan menerapkan informasi yang
berbeda-beda, menggunakan informasi untuk menyelesaikan masalah, dan menelaah
ide dan informasi secara kritis.
Soal-soal HOTS tidak hanya digunakan untuk sekedar mengukur kemampuan
mengingat, menyatakan Kembali, atau merujuk tanpa melakukan pengolahan. Soal-soal
yang disusun secara HOTS mengukur sisi metakognitif peserta didik yaitu
menggambarkan kemampuan menghubungkan beberapa konsep yang berbeda,
menginterpretasikan, memecahkan masalah, memilih strategi pemecahan masalah,
menemukan metode baru, berargumen, dan mengambil keputusan yang tepat.
2) Karakteristik Soal HOTS yaitu:
a) Bersifat divergen. menumbuhkan ide atau solusi ,instrumen dirancang dalam
tugas esai, uraian, dan kinerja.
b) Multi representasi. verbal (berbentuk kalimat), visual (gambar, bagan, grafik,
tabel, termasuk video), simbolis (simbol, ikon, inisial, isyarat), dan matematis
(angka, rumus, persamaan).
c) Kontekstual. berbasis situasi nyata dalam kehidupan sehari hari,
d) Menggunakan bentuk soal beragam.
c. Penilaian Proyek
Penilaian proyek dimaksudkan untuk mengetahui pemahaman,
kemampuan mengaplikasikan, kemampuan penyelidikan, dan
kemampuan menginformasikan dari peserta didik secara jelas.
Dalam penilaian proyek ada tiga hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu:
1) Kemampuan pengelolaan, yaitu kemampuan peserta didik dalam
memilih topik, mencari informasi, mengelola waktu pengumpulan data
dan penulisan laporan.
2) Relevansi, yaitu tugas atau proyek yang diberikan pada peserta
didik harus sesuai dengan karakteristik materi, lingkungan sekolah dan
karakteristik peserta didik.
3) Keaslian, yaitu tugas atau proyek yang dikerjakan peserta didik
benar-benar hasil pekerjaan peserta didik dengan bimbingan guru.
d. Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan berdasarkan
kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan
peserta didik dalam satu periode tertentu. Informasi tersebut dapat
berupa karya peserta didik dari proses pembelajaran yang dianggap
terbaik oleh peserta didik, hasil tes (bukan nilai) atau bentuk informasi
lain yang terkait dengan kompetensi tertentu dalam satu mata pelajaran.
(Kunandar, 2013, hal. 286).
Portofolio dapat memperlihatkan perkembangan kemajuan belajar
peserta didik melalui karyanya.
Portofolio peserta didik disimpan dalam suatu folder dan diberi tanggal
pembuatannya, sehingga perkembangan kualitasnya dapat dilihat dari
waktu ke waktu.