Anda di halaman 1dari 3

LOKAKARYA

(Lembar Kerja Resume Modul)

A. Nama : AGUS SUNARKO, S.Pd.I


B. Judul Modul : Perangkat dan Media Pembelajaran
C. Kegiatan Belajar : Pengembangan Materi, Media, Sumber Belajar, dan Isntrumen Penilaian (KB 2)

KB 2.5 Pengembangan Instrumen Penilaian Sikap dan Karakter

D. Kelas : PAI 3F

NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN

PETA KONSEP

4. Pengembangan Instrumen Penilaian Sikap dan Karakter (Profil Pancasila)

Penilaian sikap adalah penilaian yang dilakukan guru untuk mengukur


tingkat pencapaian kompetensi sikap dari peserta didik yang meliputi aspek
menerima atau memerhatikan (receiving atau attending), merespons atau
menanggapi (responding), menilai atau menghargai (valuing), mengorganisasi atau
mengelola (organization), dan berkarakter (characterization).

Dalam Kurikulum
2013 sikap dibagi
menjadi 2

Peta Konsep dan


beberapa definisi
1
dan istilah pada
KB
Sikap
Sikap Sosial
Spiritual

Pada kurikulum 2013, mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
dan mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), KD pada
KI-1 dan KD pada KI-2 disusun secara koheren dan linier dengan KD pada KI-3
dan KD pada KI-4. Dengan demikian aspek sikap untuk mata pelajaran Pendidikan
Agama dan Budi Pekerti dan PPKn dibelajarkan secara langsung (direct teaching)
maupun tidak langsung (indirect teaching) yang memiliki dampak instruksional
(instructional effect) dan memiliki dampak pengiring (nurturant effect).

a) Teknik Penilaian Sikap


Penilaian sikap harus mengacu pada indikator yang dirinci dari Kompetensi
Dasar (KD) dari kompetensi inti spiritual dan sosial pada kurikulum 2013 dan
Capaian Pembelajaran pada kurikulum merdeka yang ada di kerangka dasar dan
struktur kurikulum untuk setiap jenjang dari dasar sampai menengah.

1) Observasi
Observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara
berkesinambungan dengan menggunakan indera, baik secara langsung
maupun tidak langsung dengan menggunakan pedoman atau lembar observasi
yang berisi sejumlah indikator perilaku atau aspek yang diamati (Kunandar,
2013, hal. 117)

Penilaian sikap peserta didik oleh guru menggunakan lembar observasi dan
dilakukan dalam kegiatan pembelajaran. Adapun jurnal, penilaian diri, dan
penilaian antarteman dilakukan sewaktu-waktu. Penilai sikap bisa menjadi
bagian dari penilaian proses, misalnya pada saat diskusi kelompok guru
berkeliling dan mengamati dan aktivitas peserta didik selama diskusi
berlangsung.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan penilaian sikap


dengan teknik observasi:
a) Jurnal digunakan oleh guru mata pelajaran, guru BK, dan wali kelas selama
periode satu semester.
b) Jurnal oleh guru mata pelajaran dibuat untuk seluruh peserta didik yang
mengikuti mata pelajarannya. Jurnal oleh guru BK dibuat untuk semua
peserta didik yang menjadi tanggung jawab bimbingannya, dan jurnal oleh
wali kelas digunakan untuk satu kelas yang menjadi tanggung jawabnya.
c) Hasil observasi guru mata pelajaran dan guru BK dibahas dalam rapat
dewan guru dan selanjutnya wali kelas membuat predikat dan deskripsi
sikap setiap peserta didik di kelasnya.
d) Perilaku sangat baik atau kurang baik yang dicatat dalam jurnal tidak
terbatas pada butir-butir sikap (perilaku) yang hendak ditumbuhkan
melalui pembelajaran yang saat itu sedang berlangsung sebagaimana
dirancang dalam RPP, tetapi dapat mencakup butir-butir sikap lainnya yang
ditanamkan dalam semester itu, jika butir-butir sikap tersebut
muncul/ditunjukkan oleh peserta didik melalui perilakunya.
e) Catatan dalam jurnal dilakukan selama satu semester sehingga ada
kemungkinan dalam satu hari perilaku yang sangat baik dan/atau kurang
baik muncul lebih dari satu kali atau tidak muncul sama sekali.
f) Perilaku peserta didik selain sangat baik atau kurang baik tidak perlu dicatat
dan dianggap peserta didik tersebut menunjukkan perilaku baik atau sesuai
dengan norma yang diharapkan.

2) Penilaian Diri
Penilaian diri dilakukan dengan cara meminta peserta didik untuk
mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam berperilaku. Selain itu
penilaian diri juga dapat digunakan untuk membentuk sikap peserta didik
terhadap mata pelajaran.
1) Dapat menumbuhkan rasa percaya diri, karena
diberi kepercayaan untuk menilai diri sendiri;
Penilaian diri
2) Peserta didik menyadari kekuatan dan kelemahan
dapat memberi
dirinya, karena ketika melakukan penilaian harus
dampak positif
melakukan introspeksi terhadap kekuatan dan
terhadap
kelemahan yang dimiliki;
perkembangan
3) Dapat mendorong, membiasakan, dan melatih
kepribadian
peserta didik untuk berbuat jujur, karena dituntut
peserta didik,
untuk jujur dan objektif dalam melakukan penilaian;
antara lain:
4) Membentuk sikap terhadap mata pelajaran /
pengetahuan.

Instrumen yang digunakan untuk penilaian diri berupa lembar penilaian


diri yang dirumuskan secara sederhana, namun jelas dan tidak bermakna
ganda, dengan bahasa lugas yang dapat dipahami peserta didik, dan
menggunakan format sederhana yang mudah diisi peserta didik. Lembar
penilaian diri dibuat sedemikian rupa sehingga dapat menunjukkan sikap
peserta didik dalam situasi yang nyata/sebenarnya, bermakna, dan
mengarahkan peserta didik mengidentifikasi kekuatan maupun kelemahannya.

3) Penilaian Antra Peserta Didik atau Penilaian Antar Teman


Penilaian antar peserta didik merupakan teknik penilaian yang dapat
digunakan untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi sikap, baik sikap
spiritual maupun sosial dengan cara meminta peserta didik untuk menilai satu
sama lain.
Penilaian
Antar
Teman
dapat
mendorong
a)
d) Refleksi
Objektivitas
Diri
peserta didik

c) Meng
apresiasi
b) Empati
Keragama/
Perbedaan

Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian antar teman. Kriteria


penyusunan instrumen penilaian antar teman sebagai berikut .

a) Sesuai dengan indikator yang akan diukur


b) Indikator dapat diukur melalui pengamatan
peserta didik.
c) Kriteria penilaian dirumuskan secara sederhana,
namun jelas dan tidak berpotensi munculnya
Kriteria penyusunan penafsiran makna ganda/berbeda.
instrumen penilaian d) Menggunakan bahasa lugas yang dapat dipahami
antarteman peserta didik.
e) Menggunakan format sederhana dan mudah
digunakan oleh peserta didik.
f) Indikator menunjukkan sikap/perilaku peserta
didik dalam situasi yang nyata atau sebenarnya
dan dapat diukur.

Anda mungkin juga menyukai