C. Refleksi
Daftar materi pada KB Daftar materi yang sulit untuk dipahami adalah Penilaian
2
yang sulit dipahami Berorientasi HOTS dan Penyusunan soal HOTS
ONSEP DAN
PENERAPAN
PENILAIAN
AUTHENTIK
Penilaian diri
kompetensi sikap
Penilaian antar peserta
Jurnal
Wawancara
Penilaian portofolio
Tingkatan Kognitif
Anderson & Krathwohl (2001) mengklasifikasikan dimensi proses berpikir sebagai
berikut. Tabel 1 Dimensi Proses Berpikir
1. Penilaian Kognitif
Dalam penulian soal dituntut untuk dapat menentukan perilaku yang hendak
diukur dan merumuskan materi yang akan dijadikan dasar pertanyaan
(stimulus) dalam konteks tertentu sesuai dengan perilaku yang diharapkan.
a. Menganalisis KD yang dapat dibuat soal-soal HOTS. Guru-guru secara mandiri atau
melalui forum KKG/MGMP dapat melakukan analisis terhadap KD yang dapat dibuatkan
soal-soal HOTS
b. Menyusun kisi-kisi soal. Kisi-kisi penulisan soal diperlukan untuk memandu guru dalam:
1) memilih KD yang dapat dibuat soal-soal HOTS
2) merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3) memilih materi pokok yang terkait dengan KD yang akan diuji
4) merumuskan indikator soal
5) menentukan level kognitif
6) Menentukan bentuk soal dan nomor soal
c. Menulis butir pertanyaan sesuai dengan kisi-kisi soal Kaidah penulisan butir soal HOTS
pada umumnya sama dengan kaidah penulisan butir soal pada umumnya, perbedaan terletak
pada aspek materi, sedangkan pada aspek konstruksi dan bahasa relatif sama.
d. Merumuskan soal Soal yang dirumuskan bisa dalam bentuk essay atau tes objektif.
2. Penilaian Afektif
Teknik penilaian sikap pada Kurikulum 2013 antara lain meliputi: observasi,
catatan kejadian tertentu (incidental record), penilaian antar teman,
penilaian diri dan wawancar. Hasil observasi guru terhadap sikap siswa yang
menonjol (positif maupun negatif) saat pembelajaran dicatat dalam jurnal
harian. Adapun pengertian sikap yaitu dari perasaan (suka atau tidak suka)
yang terkait dengan kecenderungan seseorang dalam merespon
sesuatu/objek. Sikap merupakan ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan
hidup yang dimiliki oleh seseorang. Sikap dapat dibentuk, sehingga
terjadinya perilaku atau tindakan yang diinginkan.
Sikap terdiri dari tiga komponen, yakni: afektif, kognitif, dan konatif.
Komponen afektif adalah perasaan yang dimiliki oleh seseorang atau
penilaiannya terhadap sesuatu objek. Komponen kognitif adalah kepercayaan
atau keyakinan seseorang mengenai objek. Adapun komponen konatif adalah
kecenderungan atau kesiapan untuk berperilaku atau berbuat dengan cara-
cara tertentu berkenaan dengan kehadiran objek sikap.
3. Penilaian Keterampilan
Dalam proses penilaian keterampilan, sudah tentu ada aspek HOTS di
dalamnya, contoh penilaian adalah teknik praktik, produk dan proyek, karena
dalam proses tersebut ada kreativitas, ada proses transfer knowledge dan
ada proses penyelesaian masalah. Jadi proses penilaian keterampilan bisa
mencakup aspek transfer knowledge, critical thinking dan creativity serta
problem solving.
Keterampilan yang menjadi kompetensi inti ke-4 merupakan kemampuan
siswa yang berkaitan dengan keterampilan melakukan aktivitas fisik, seperti
melakukan ibadah shalat, wudhu, tayamum, atau keterampilan motorik
lainnya.
Ada beberapa teknik penilaian keterampilan, yaitu praktik, produk,
projek, dan portofolio. Untuk menggunakan teknik tersebut, dibutuhkan
rubrik penilaian yang akan mempermudah dan bisa menjaga objektivitas
penilaian.