B. Kegiatan Belajar : N@ 0
C. ReFleksi
BUTIR RESPON/JAWABAN
NO REFLEKSI
I. Pengertian Penilaian Authentik
Penilaian Autentik adalah bentuk penilaian yang
menghendaki peserta didik menampilkan sikap, menggunakan
pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari
pembelajaran dalam melakukan tugas pada situasi yang
sesungguhnya.
Penilaian autRentik dilakukan secara komprehensif untuk
menilai dari masukan, proses dan keluaran, yang mengukur
hasil belajar peserta didik meliputi ranah sikap, pengetahuan
dan
ketrampilan. Makna autRentik adalah kondisi nyata atau
keadaan sesungguhnya yang berkaitan dengan kemampuan
peserta
didik.
@. Macam Macam Penilaian Authentik
Peta Konsep
(Beberapa 1. Teknik dan instrumen yang digunakan untuk penilaian kompetensi
istilah dan
sikap:
1 deFinisi) di i. Observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan
modul bidang secara berkesinambungan dengan menggunakan indera,
studi baik secara langsung maupun tidak langsung dengan
menggunakan pedoman observasi yang berisi sejumlah
indikator perilaku yang diamati.
`. Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara
mkeekmurinatnagpanesdeirrtiandyaiddikaluanmtukkomn
teenkgsepmeunkcakpaniaknekleobmihpaentednasni.
Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian diri.
c. Penilaian antarpeserta didik merupakan teknik penilaian
dengan cara meminta peserta didik untuk saling menilai
terkait dengan pencapaian kompetensi. Instrumen yang
digunakan berupa lembar penilaian antarpeserta didik.
m. Jurnal merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar
kelas yang berisi informasi hasil pengamatan tentang
kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkaitan
dengan sikap dan perilaku.
k. Wawancara merupakan komunikasi antara dua orang,
melibatkan pendidik yang ingin memperoleh informasi dari
peserta didik dengan mengajukan pertanyaan- pertanyaan
berdasarkan tujuan tertentu.
2. Teknik dan instrumen penilaian kompetensi keterampilan,
pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian
kinerja, yaitu penilaian yang menuntut peserta didik
mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan
menggunakan tes praktik, projek, dan penilaian portofolio.
Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau skala
penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik.
i. Tes praktik adalaR penilaian yang menuntut respon berupa
keterampilan melakukansuatu aktivitas atau perilaku
sesuai dengan tuntutan kompetensi.
`. Projek adalaR tugas-tugas belajar (learning tasks) yang
meliputi kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan.
c. Penilaian portofolio adalaR penilaian yang dilakukan
dengan cara menilai kumpulan seluruR karya peserta didik
dalam bidang tertentu yang bersifat reflektif-integratif
untuk mengetaRui minat, perkembangan, prestasi, dan/atau
kreativitas peserta didik dalam kurun waktu tertentu.
3. Teknik dan instrumen penilaian kompetensi pengetahuan,
pendidik menilai kompetensi pengetahuan melalui tes tulis,
tes lisan, dan penugasan.
3. Tingkatan Kognitif
Anderson & Krathwohl (2001) mengklasifikasikan
dimensi proses berpikir sebagai berikut:
Pengelompokan level kognitif tersebut yaitu:
pengetahuan danpemahaman (level 1), aplikasi (level 2),
dan penalaran (level 3). Berikut dijelaskan secara singkat
penjelasan untuk masing-masing level tersebut:
i. Pengetahuan dan Pemahaman (Level 1)
Level kognitif pengetahuan dan pemahaman
mencakup dimensi proses berpikir mengetahui (C1)
dan memahami (C2). Ciri-ciri soal pada level 1 adalah
mengukur pengetahuan faktual, konsep, dan
procedural.
`. Aplikasi (Level 2)
Level kognitif aplikasi mencakup dimensi proses
berpikir menerapkan atau mengaplikasikan (C3). Ciri-
ciri soal pada level 2 adalah mengukur kemampuan: a)
menggunakan pengetahuan faktual, konseptual, dan
proseduraltertentu pada konsep lain dalam mapel
yang sama atau mapel lainnya; atau b)
menerapkan
pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural
tertentu untuk menyelesaikan masalah kontekstual
(situasi lain).
C. Penalaran (Level 3)
Level penalaran merupakan level kemampuan berpikir
tingkat tinggi (HOTS),karena untuk menjawab soal-
soal pada level 3 peserta didik harus mampu
mengingat, memahami, dan menerapkan pengetahuan
faktual, konseptual, dan prosedural serta memiliki
logika dan penalaran yang tinggi untuk memecahkan
masalah- masalah kontekstual (situasi nyata yang
tidak rutin). Level penalaran mencakup dimensi proses
berpikir menganalisis (C4), mengevaluasi (C5),
danmengkreasi (C6).
Penyusunan soal HOTS yang dilakukan untuk mengukur
ranah kognitif , ranah afektif, dan ranah psikomotorik, dapat
dijelaskan dalam uraian berikut ini.
4. Penilaian Kognitif
Dalam penulian soal dituntut untuk dapat menentukan
perilaku yang hendak diukurdan merumuskan materi yang akan
dijadikan dasar pertanyaan (stimulus) dalam konteks tertentu
sesuai dengan perilaku yang diharapkan. Selain itu uraian
materi yang akan ditanyakan (yang menuntut penalaran
tinggi) tidak
selalu tersedia
penulisan soal diHOTS,
dalam dibutuhkan
buku pelajaran. Oleh karena
penguasaan itu dalam
materi ajar,
keterampilan dalam menulis soal (kontruksi soal), dan
kreativitas guru dalam memilih stimulus soal sesuai dengan
situasi dan kondisi daerah di sekitar satuan pendidikan. Berikut
dijelaskan langkah-langkah penyusunan soal-soal HOTS
i. Menganalisis KD yang dapat dibuat soal-soal HOTS
Guru-guru secara mandiri atau melalui forum KKG/MGMP
dapat melakukan analisisterhadap KD yang dapat dibuatkan
soal-soal HOTS.
`. Menyusun kisi-kisi soal
Kisi-kisi penulisan soal-soal diperlukan untuk memandu guru
dalam:
1) memilih KD yang dapat dibuat soal-soal HOTS
2) merumuskan IPK
3) memilih materi pokok yang terkait dengan KD yang akan diuji
4) merumuskan indikator soal
5) menentukan level kognitif
6) Menentukan bentuk soal dan nomor soal
5. Penilaian Afektif
Pa d a p e n i la i a n si k a p d i a s u
didik m e m il ik i p e r i la ku y a n g b a i k .
m s i k n b a h w a s e t i a p p e s e rt a
P e r i lak u m e n o nj o l ( s a ng a t b a ik
atau perlu bimbingan) yang dijumpai selama proses
pembelajaran dapat ditulis dalam bentuk jurnal atau catatan
pendidik. Penilaian sikap mengacu pada dua aspek kompetensi
sikap yaitu kompetensi inti 1 (KI 1) dan kompetensi inti 2 (KI 2).
1. Peran Soal HOTS
Bentuk instrumen yang berbasis HOT mempunyai banyak
manfaat bagi perkembangan kemampuan belajar siswa, karena
soal-soal HOT mempunyai peran untuk:
1. Mempersiapkan kompetensi peserta didik menyongsong
abad ke-21.
2. Memupuk rasa cinta dan peduli terRadap kemajuan daeraR,
dalam penilaian gurudiRarapkan dapat mengembangkan
soal-soal HOTS secara kreatif sesuai dengan situasi dan
kondisi di daeraRnya masing-masing.
3. Meningkatkan motivasi belajar peserta didik kemudian
Rendaknya pendidikan formal di sekolaR dapat menjawab
tantangan di masyarakat seRari Rari.
4. Meningkatkan mutu Penilaian, karena penilaian yang
berkualitas akan dapat meningkatkan mutu pendidikan.
Penilaian ketrampilan, didalamnya ada aspek HOTS karena
terdapat aspek transfer knowledge, critical thinking dan creativity
serta problem solving.
1. Bagaimana membedakan istilah-istilah ini, pengetahuan faktual,
konseptual, dan prosedural, sampai sekarang saya masih belum
DaFtar materi bisa memahami ini.
bidang studi 2. Anderson & Krathwohl (2001) mengklasifikasikan dimensi proses
2 yang sulit
berpikir sebagai berikut: Pengelompokan level kognitif tersebut yaitu:
dipahami
pengetahuan dan pemahaman (level 1), aplikasi (level 2), dan
pada modul
penalaran (level 3). Dari pengelompokan yang disampaikan oleh
Anderson ini saya masih belum paham penerapannya