Anda di halaman 1dari 5

VKJMILIEIJ EI]KPD

(Lembar Kerja Resume Modul)

A. Judul Modul : NGJSKV MIJ VKJKPIVIJ VKJDLIDIJ I[]BKJ]DN

B. Kegiatan Belajar : N@ 0

C. ReFleksi

BUTIR RESPON/JAWABAN
NO REFLEKSI
I. Pengertian Penilaian Authentik
Penilaian Autentik adalah bentuk penilaian yang
menghendaki peserta didik menampilkan sikap, menggunakan
pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari
pembelajaran dalam melakukan tugas pada situasi yang
sesungguhnya.
Penilaian autRentik dilakukan secara komprehensif untuk
menilai dari masukan, proses dan keluaran, yang mengukur
hasil belajar peserta didik meliputi ranah sikap, pengetahuan
dan
ketrampilan. Makna autRentik adalah kondisi nyata atau
keadaan sesungguhnya yang berkaitan dengan kemampuan
peserta
didik.
@. Macam Macam Penilaian Authentik
Peta Konsep
(Beberapa 1. Teknik dan instrumen yang digunakan untuk penilaian kompetensi
istilah dan
sikap:
1 deFinisi) di i. Observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan
modul bidang secara berkesinambungan dengan menggunakan indera,
studi baik secara langsung maupun tidak langsung dengan
menggunakan pedoman observasi yang berisi sejumlah
indikator perilaku yang diamati.
`. Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara

mkeekmurinatnagpanesdeirrtiandyaiddikaluanmtukkomn

teenkgsepmeunkcakpaniaknekleobmihpaentednasni.
Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian diri.
c. Penilaian antarpeserta didik merupakan teknik penilaian
dengan cara meminta peserta didik untuk saling menilai
terkait dengan pencapaian kompetensi. Instrumen yang
digunakan berupa lembar penilaian antarpeserta didik.
m. Jurnal merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar
kelas yang berisi informasi hasil pengamatan tentang
kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkaitan
dengan sikap dan perilaku.
k. Wawancara merupakan komunikasi antara dua orang,
melibatkan pendidik yang ingin memperoleh informasi dari
peserta didik dengan mengajukan pertanyaan- pertanyaan
berdasarkan tujuan tertentu.
2. Teknik dan instrumen penilaian kompetensi keterampilan,
pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian
kinerja, yaitu penilaian yang menuntut peserta didik
mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan
menggunakan tes praktik, projek, dan penilaian portofolio.
Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau skala
penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik.
i. Tes praktik adalaR penilaian yang menuntut respon berupa
keterampilan melakukansuatu aktivitas atau perilaku
sesuai dengan tuntutan kompetensi.
`. Projek adalaR tugas-tugas belajar (learning tasks) yang
meliputi kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan.
c. Penilaian portofolio adalaR penilaian yang dilakukan
dengan cara menilai kumpulan seluruR karya peserta didik
dalam bidang tertentu yang bersifat reflektif-integratif
untuk mengetaRui minat, perkembangan, prestasi, dan/atau
kreativitas peserta didik dalam kurun waktu tertentu.
3. Teknik dan instrumen penilaian kompetensi pengetahuan,
pendidik menilai kompetensi pengetahuan melalui tes tulis,
tes lisan, dan penugasan.

i. Instrumen tes tulis berupa soal piliRan


singkat, benar-salaR,menjodoRkan, ganda,
dan isian, jawaban
uraian.
`. Instrumen tes lisan berupa daftar pertanyaan.
C. Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumaR dan/atau
projek yang dikerjakan secara individu atau kelompok
sesuai dengan karakteristik tugas.
C. Penilaian Beroreantasi HOTS
Terkait dengan tuntutan dan tantangan kehidupan di
abad 21 terjadi penyempurnaan kurikulum 2013 antara lain
pada standar isi diperkaya dengan kebutuhan peserta didik
untuk berpikir kritis dan analitis sesuai dengan
standarinternasional, sedangkan pada standar penilaian
memberi ruang pada pengembangan instrumen penilaian
yang mengukur berpikir tingkat tinggi. Penilaian hasil belajar
diharapkan dapat membantu peserta didik untuk
meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi (Higher
Order Thinking Skills /HOTS).
1. Pengertian HOTS
Soal-soal HOTS merupakan instrumen pengukuran
yang digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir
tingkat tinggi, Soal-soal HOTS merupakan instrumen
pengukuran yang digunakan untuk mengukur kemampuan
berpikir tingkat tinggi, yaitu kemampuan berpikir yang
tidak sekadar mengingat (recall), menyatakan kembali
(restate), atau merujuk tanpa melakukan pengolahan
(recite).Soal-soal HOTS pada konteks asesmen mengukur
kemampuan: transfer satu konsep ke konsep lainnya,
memproses dan menerapkan informasi, mencari kaitan
dari berbagai informasi yang berbeda-beda,
menggunakan informasi untuk menyelesaikan masalah,
dan menelaah ide dan informasi secara kritis.
2. Karakteristik Soal HOTS
i. Mengukur kemampuan tingkat tinggi.
Kemampuan berpikir tingkat tinggi yaitu kemampuan
untuk memecahkan masalah (problem solving),
keterampilan berpikir kritis (critical tRinking),
berpikir kreatif (creative tRinking), kemampuan
berargumen (reasoning), dan kemampuan mengambil
keputusan (decision making). Berati bukan sekedar
berfikir dalam teraf menghafal atau mengingat
`. Berbasis masalah kontekstual.
Soal-soal HOTS merupakan asesmen yang berbasis
situasi nyata dalam kehidupan sehari-hari, dimana
peserta didik diharapkan dapat menerapkan konsep-
konsep pembelajaran di kelas untuk menyelesaikan
masalah.
C. Bertujuan untuk meningkatkan dan mengembangkan
HOTS, sikap dan perilaku positif dari peserta didik,
serta memperbaiki pembelajaran dan berusaha
meningkatkan kualitas pembelajaran
m. Proses penilaiannya dapat pula terintegrasi dengan
proses pembelajaran dan bersifat on going
k. Menggunakan bentuk soal yang beragam.

3. Tingkatan Kognitif
Anderson & Krathwohl (2001) mengklasifikasikan
dimensi proses berpikir sebagai berikut:
Pengelompokan level kognitif tersebut yaitu:
pengetahuan danpemahaman (level 1), aplikasi (level 2),
dan penalaran (level 3). Berikut dijelaskan secara singkat
penjelasan untuk masing-masing level tersebut:
i. Pengetahuan dan Pemahaman (Level 1)
Level kognitif pengetahuan dan pemahaman
mencakup dimensi proses berpikir mengetahui (C1)
dan memahami (C2). Ciri-ciri soal pada level 1 adalah
mengukur pengetahuan faktual, konsep, dan
procedural.
`. Aplikasi (Level 2)
Level kognitif aplikasi mencakup dimensi proses
berpikir menerapkan atau mengaplikasikan (C3). Ciri-
ciri soal pada level 2 adalah mengukur kemampuan: a)
menggunakan pengetahuan faktual, konseptual, dan
proseduraltertentu pada konsep lain dalam mapel
yang sama atau mapel lainnya; atau b)
menerapkan
pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural
tertentu untuk menyelesaikan masalah kontekstual
(situasi lain).
C. Penalaran (Level 3)
Level penalaran merupakan level kemampuan berpikir
tingkat tinggi (HOTS),karena untuk menjawab soal-
soal pada level 3 peserta didik harus mampu
mengingat, memahami, dan menerapkan pengetahuan
faktual, konseptual, dan prosedural serta memiliki
logika dan penalaran yang tinggi untuk memecahkan
masalah- masalah kontekstual (situasi nyata yang
tidak rutin). Level penalaran mencakup dimensi proses
berpikir menganalisis (C4), mengevaluasi (C5),
danmengkreasi (C6).
Penyusunan soal HOTS yang dilakukan untuk mengukur
ranah kognitif , ranah afektif, dan ranah psikomotorik, dapat
dijelaskan dalam uraian berikut ini.
4. Penilaian Kognitif
Dalam penulian soal dituntut untuk dapat menentukan
perilaku yang hendak diukurdan merumuskan materi yang akan
dijadikan dasar pertanyaan (stimulus) dalam konteks tertentu
sesuai dengan perilaku yang diharapkan. Selain itu uraian
materi yang akan ditanyakan (yang menuntut penalaran
tinggi) tidak
selalu tersedia
penulisan soal diHOTS,
dalam dibutuhkan
buku pelajaran. Oleh karena
penguasaan itu dalam
materi ajar,
keterampilan dalam menulis soal (kontruksi soal), dan
kreativitas guru dalam memilih stimulus soal sesuai dengan
situasi dan kondisi daerah di sekitar satuan pendidikan. Berikut
dijelaskan langkah-langkah penyusunan soal-soal HOTS
i. Menganalisis KD yang dapat dibuat soal-soal HOTS
Guru-guru secara mandiri atau melalui forum KKG/MGMP
dapat melakukan analisisterhadap KD yang dapat dibuatkan
soal-soal HOTS.
`. Menyusun kisi-kisi soal
Kisi-kisi penulisan soal-soal diperlukan untuk memandu guru
dalam:
1) memilih KD yang dapat dibuat soal-soal HOTS
2) merumuskan IPK
3) memilih materi pokok yang terkait dengan KD yang akan diuji
4) merumuskan indikator soal
5) menentukan level kognitif
6) Menentukan bentuk soal dan nomor soal

C. Memilih stimulus yang menarik dan kontekstual


m. Menulis butir pertanyaan sesuai dengan kisi-kisi soal
k. Membuat pedoman penskoran (rubrik) atau kunci jawaban.

5. Penilaian Afektif

Pa d a p e n i la i a n si k a p d i a s u
didik m e m il ik i p e r i la ku y a n g b a i k .
m s i k n b a h w a s e t i a p p e s e rt a
P e r i lak u m e n o nj o l ( s a ng a t b a ik
atau perlu bimbingan) yang dijumpai selama proses
pembelajaran dapat ditulis dalam bentuk jurnal atau catatan
pendidik. Penilaian sikap mengacu pada dua aspek kompetensi
sikap yaitu kompetensi inti 1 (KI 1) dan kompetensi inti 2 (KI 2).
1. Peran Soal HOTS
Bentuk instrumen yang berbasis HOT mempunyai banyak
manfaat bagi perkembangan kemampuan belajar siswa, karena
soal-soal HOT mempunyai peran untuk:
1. Mempersiapkan kompetensi peserta didik menyongsong
abad ke-21.
2. Memupuk rasa cinta dan peduli terRadap kemajuan daeraR,
dalam penilaian gurudiRarapkan dapat mengembangkan
soal-soal HOTS secara kreatif sesuai dengan situasi dan
kondisi di daeraRnya masing-masing.
3. Meningkatkan motivasi belajar peserta didik kemudian
Rendaknya pendidikan formal di sekolaR dapat menjawab
tantangan di masyarakat seRari Rari.
4. Meningkatkan mutu Penilaian, karena penilaian yang
berkualitas akan dapat meningkatkan mutu pendidikan.
Penilaian ketrampilan, didalamnya ada aspek HOTS karena
terdapat aspek transfer knowledge, critical thinking dan creativity
serta problem solving.
1. Bagaimana membedakan istilah-istilah ini, pengetahuan faktual,
konseptual, dan prosedural, sampai sekarang saya masih belum
DaFtar materi bisa memahami ini.
bidang studi 2. Anderson & Krathwohl (2001) mengklasifikasikan dimensi proses
2 yang sulit
berpikir sebagai berikut: Pengelompokan level kognitif tersebut yaitu:
dipahami
pengetahuan dan pemahaman (level 1), aplikasi (level 2), dan
pada modul
penalaran (level 3). Dari pengelompokan yang disampaikan oleh
Anderson ini saya masih belum paham penerapannya

1. Penilaian authentik dilakukan secara komprehensif untuk menilai


dan mengukur hasil belajar peserta didik meliputi ranah sikap,
pengetahuan
DaFtar materi
d a n ke t ra m p i la n . Y a n g
yang sering si k ap s p ir it u a l p e s e rt a
3 mengalami m e n jad i p e r tan y a a n k ira - k i ra u n tu k
miskonsepsi di d ik d en g a n p e n il aia n a u t h en ti c in i
dalam m e n i la
pembelajaran se p e r ti gambarannya?
2. Kalau saya mencermati dari konsep HOTS, Pada Aspek HOTS terdapat
aspek transfer knowledge, critical thinking dan creativity serta
problem solving. Sementara karakteristik generasi Z salah satunya
adalah prakmatis serba instan, bagaimana membedakan siswa yang
berpikir kritis dengan siswa yang tidak sopan dengan selalu
mengkritik guru dan mengatas namakan berfikir kritis tapi nadanya
meremehkan dan merendahkan.

Anda mungkin juga menyukai