Evaluasi Pembelajaran
Tentang:
“Pengembangan Jenis-Jenis Penilaian Otentik”
Disusun Oleh
Kelompok 5
1. Ari Rahmatullah
2. Khairatil Isra
3. Raudhatya Ummamy
Seksi :
18 BB 02
Dosen Pembimbing:
Dra. Rifda Elyasni M.Pd
2. Pengetahuan
Berdasarkan olahan dari Anderson (2001) dalam Salinan Lampiran
Permendikbud Nomor 104 tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar, sasaran
penilaian otentik oleh pendidik pada kemampuan berpikir adalah sebagai
berikut:
a. Mengingat, yaitu kemampuan untuk mengemukakan kembali apa yang
sudah dipelajari dari guru, buku, sumber lainnya sebagaimana aslinya,
tanpa melakukan perubahan.
b. Memahami, yaitu kemampuan mengolah pengetahuan yang dipelajari
menjadi sesuatu yang baru tanpa mengubah artinya.
c. Menerapkan, yaitu kesanggupan untuk menerapkan atau menggunakan ide-
ide umum, tata cara ataupun metodemetode, prinsip-prinsip, rumus, teori
dan sebagainya dalam situasi yang baru dan kongkret (Kunandar,
2013:169).
d. Menganalisis, yaitu “kemampuan merinci atau menguraikan suatu bahan
atau keadaan menurut bagianbagian yang lebih kecil dan mampu
memahami hubungan di antara bagian-bagian atau faktor-faktor yang satu
dengan faktor-faktor yang lainnya” (Kunandar, 2013:169).
e. Mengevaluasi, yaitu kemampuan dalam pengambilan keputusan
berdasarkan kriteria dan standar.
f. Mencipta, yaitu kemampuan membuat sesuatu hal yang baru dari apa yang
sudah ada.
3. Keterampilan
Berdasarkan olahan dari Dyers dalam Salinan Lampiran Permendikbud
Nomor 104 tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar, sasaran penilaian
otentik oleh pendidik pada ranah keterampilan abstrak berupa kemampuan
belajar adalah sebagai berikut:
a. Mengamati, yaitu perhatian pada waktu mengamati suatu objek/membaca
suatu tulisan/mendengar suatu penjelasan, catatan yang dibuat tentang yang
diamati, kesabaran, waktu (on task) yang digunakan untuk mengamati.
b. Menanya, yaitu jenis, kualitas, dan jumlah pertanyaan yang diajukan
peserta didik (pertanyaan faktual, konseptual, prosedural, dan hipotetik)
c. Mengumpulkan informasi/mencoba, yaitu jumlah dan kualitas sumber yang
dikaji/digunakan, kelengkapan informasi, validitas informasi yang
dikumpulkan, dan instrumen/alat yang digunakan untuk mengumpulkan
data.
d. Menalar atau mengasosiasi, yaitu mengembangkan interpretasi,
argumentasi dan kesimpulan mengenai keterkaitan informasi dari dua
fakta/konsep.
e. Mengomunikasikan, yaitu menyajikan hasil kajian (dari mengamati sampai
menalar) dalam bentuk tulisan, grafis, media elektronik, multimedia dan
lain-lain.
3. Penilaian Portofolio
Portofolio merupakan kumpulan pekerjaan siswa (tugas-tugas) dalam
periode waktu tertentu yang dapat memberikan informasi penilaian (Majid &
Firdaus, 2014: 66). Fokus tugas-tugas kegiatan dalam portofolio adalah
pemecahan masalah, berpikir dan pemahaman, menulis, komunikasi, dan
pandangan siswa sendiri terhadap dirinya sebagai pembelajar. Tugas yang
diberikan kepada siswa dalam penilaian portofolio adalah tugas dalam konteks
kehidupan sehari-hari. Siswa diharapkan untuk mengerjakan tugas tersebut
secara lebih kreatif, sehingga siswa memperoleh kebebasan dalam belajar.
Penilaian portofolio dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah
seperti berikut ini:
a. Guru menjelaskan secara ringkas esensi penilaian portofolio.
b. Guru atau guru bersama peserta didik menentukan jenis portofolio yang
akan dibuat. Peserta didik, baik sendiri maupun kelompok, mandiri atau di
bawah bimbingan guru menyusun portofolio pembelajaran.
c. Guru menghimpun dan menyimpan portofolio peserta didik pada tempat
yang sesuai, disertai catatan tanggal pengumpulannya.
d. Guru menilai portofolio peserta didik dengan kriteria tertentu. Jika
memungkinkan, guru bersama peserta didik membahas bersama dokumen
portofolio yang dihasilkan.
e. Guru memberi umpan balik kepada peserta didik atas hasil penilaian
portofolio.
4. Penilaian Tertulis
Tes tertulis berbentuk uraian atau esai menuntut peserta didik mampu
mengingat, memahami, mengorganisasikan, menerapkan, menganalisis,
mensintesis, mengevaluasi, dan sebagainya atas materi yang sudah dipelajari.
Tes tertulis berbentuk uraian sebisa mungkin bersifat komprehensif, sehingga
mampu menggambarkan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta
didik (Dirman dan Juarsih, 2014: 118).