Anda di halaman 1dari 28

PENILAIAN AUTENTIK

MAKALAH

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Pengembangan Kurikulum

Dosen Pengampu:
1. Dr. Zaini, MA
2. Dr. Adi Wijayanto, M.Pd

Oleh:
CHOLILATUN NABILAH
(12850521006/1A)

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGRI
SAYYID ALI RAHMATULLAH TULUNGAGUNG
SEPTEMBER 2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Saat ini, penilaian autentik merupakan salah satu karakteristik utama
dalam penilaian pada kurikulum 2013. Agus Zaeul Fitri menjelaskan bahwa
penilaian autentik (authentic assesment) adalah penilaian yang berdasarkan atas
kinerja siswa. Penilaian ini di dalamnya melingkupi berbagai macam kompetensi
yaitu kompetensi sikap, pengetahuan, dan juga keterampilan yang dilakukan
oleh siswa selama berlangsungnya pembelajaran dalam berbagai persoalan yang
mereka hadapi.1
Kunandar menyampaikan bahwa penilaian autentik adalah proses
penilaian di mana segala proses yang dilakukan oleh siswa dinilai secara nyata
sesuai dengan kompetensi yang telah ditentukan oleh berbagai macam
2
instrumen. Ditambahkan pula oleh Elaine B. Johnson bahwa dalam penilaian
autentik siwa diajak untuk menggunakan pengetahuannya saat belajar dalam
penggambaran dunia nyata.3
Dari berbagai pernyataan para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
penilaian autentik adalah penilaian yang didasarkan atas segala proses yang
dilakukan siswa dalam pembelajaran yang melingkupi di dalamnya kompetensi
sikap, pengetahuan, dan juga keterampilan.

1
Agus Zaeul Fitri dan Binti Maunah, Model Penilaian Authentic Assesment, (Tulungagung: STAIN
Tulungagung Pers, Ed. Cetakan 1), hal. 14

2
Kunandar. Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013):
Suatu Pendekatan Praktis disertai dengan Contoh. Ed. Rev.( Jakarta: Rajawali Pers,2014),hal.35

3
Elaine B Johnson, CTL (Cotextual Teaching Learning), (Jakarta: Kaifa 2011, Cet. 3), hal. 28
Dalam makalah ini akan dibahas desain langkah langkah dalam penilaian
autentik berikut dengan contoh-contohnya sekaligus kelebihan dan kekurangan
dan kelebihan penilaian autentik.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah manfaat dari penilaian autentik?
2. Bagaimana desain dan langkah-langkah dalam penilaian autentik?
3. Apa keunggulan serta kelemahan dalam penilaian autentik?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Manfaat Penilaian Autentik


Ada beberapa bendapat dari para ahli tentang berbagai macam manfaat
dai penilaian autentik. Penilaian autentik sendiri merupakan penilaian yang
didasarkan atas kinerja-kinerja yang dilakukan oleh siswa dalam proses
pembelajaran.
Salah satu pendapat dari Kusnandar terkait dengan manfaat dari
penilaian autentik adalah sebagai berikut:4
a. Penilaian auentik membantu mengetahui pencapaian kompetensi
siwa selama proses pembelajaran dan juga sesudahnya.
b. Penilaian autentik membantu siswa untuk mengetahui apa-apa saja
yang menjadi kelebihan serta kekurangannya dalam pembelajaran
c. Penilaian autentik menjadi sarana guru untuk mengevaluasi metode,
pendekatan maupun sumber media yang digunakan dalam
pembelajaran.
d. Penilaian autentik mampu memberikan informasi terkait dengan
kualitas dan mutu pembelajaran yang dilakukan oleh siswa selama di
sekolah.
Selain itu ada pula pendapat yang dikemukakan oleh Mueller terkait
dengan manfaat dari penilaian autentik yaitu:
a. Dalam penilaian autentik, memungkinkan adanya penilaian kinerja
secara langsung sehingga guru mampu mengetahui hasil dari
pencapaian kinerja yang telah dicapai oleh peserta didik selama
pembelajaran.

4
Kunandar,Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013):
Suatu Pendekatan Praktis disertai dengan Contoh. Ed. Rev),( Jakarta: Rajawali Pers,2014),hal.70
b. Penilaian autentik memberikan kesempatan terhadap peserta didik
untuk mengkonstruksikan dari hasil-hasil belajar yang telah
dicapainya.
c. Penilaian autentik mampu mengintegrasikan proses dalam
pembelajaran temasuk di dalamnya tahap pengajaran, proses belajar,
dan juga penilaian.
Kokom Komalasari juga menambah pendapat serupa tentang manfaat
dari penilaian autentik khususnya terhadap guru antara lain:5
a. Penilaian autentik mampu mengetahui tingkatan pencapaian yang
telah diraih oleh peserta didik baik selama maupun setelah proses
pembelajaran berlangsung
b. Penilaian autentik mampu mengetahi kemajuan dan perkembangan
siswa serta mampu mendiagnosis kesulitan-kesulitan yang dihadapi
oleh siswa sehinggu guru mampu melakukan pengayaan maupun
remidial yang sesuai
c. Penilaian autentik mampu memberikan umpan balik bagi pengambil
kebijakan (Diknas) dalam mempertimbangkan konsep penilaian yang
digunakan
d. Penilaian autentik sebagai salah satu cara guru untuk mengvaluasi
metode, pendekakatan, teknik maupun sumber blejar dalam proses
pembelajaran.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa pada
dasarnya penilaian autentik dibuat untuk mengetahui perkembangan belajar
siswa sekaligus memberikan umpan balik terkait seberapa efektif metode,
teknik, metode, ataupun sumber belajar yang digunakan selama proses
pembelajaran.

5
Kokom Komalasari,Pembelajaran Kontekstual: Konsep dan Aplikasi, (Bandung: PT Refika
Aditama,2013), hal.70
B. Langkah-Langkah dalam Penelitian Autentik
Ada 3 kompetensi yang menjadi cakupan penilaian autentik. Antara lain
kompetensi sikap, pengetahuan dan juga keterampilan. Berikut ini adalah
langkah-langkah dan tahapan penilaian autentik pada masing-masing
kompetensi:
a. Penilaian Sikap
Penilaian kompetensi sikap adalah penilaian yang dilakukan oleh
guru untuk mengukur pencapaian kompetensi sikap dari peserta
didik. Penilaian ini termasuk didalamnya aspek memperhatikan,
merespon, menilai, mengorganisasi dan berkarakter. Kompetensi
sikap ini dalam Kurikulum 2013 dibagi menjadi dua yaitu sikap
spriritual dan juga sikap sosial.
Penilain sikap ini memilikki beberapa kelebihan dan kekurangan.
Untuk kelebihannya antara lain:6
1. Penilaian dapat dilakukan bersama dengan proses pembelajaran
2. Penilaian dapat dilakukan secara langsung tidak perlu menunggu
hasil kerja
3. Mampu mengaja peserta didik untuk bersikap jujur
4. Dapat mengetahui karakter peserta didik sekaligus kendala yang
dihadapi
5. Mempu mengajak peserta didik untuk bekerja sama
6. Peserta didik akan bertanggung jawab terhadap hasil kerja dan
tugasnya
7. Dapat mengetahui faktor-faktor yang menjadikan berhasil
tidaknya proses pembelajaran.
Sedangkan kelemahan dari penilaian sikap ini adalah:

6
Kunandar,Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013):
Suatu Pendekatan Praktis disertai dengan Contoh. Ed. Rev),( Jakarta: Rajawali Pers,2014),hal. 118
1. Penilaian memerlukan waktu pengamatan yang cukup lama
2. Penilaian cenderung subjektif
3. Sulit dilakukan apabila dalam pengamatan jumlah peserta didik
terlalu banyak
4. Peserta didik yang kurang aktif menjadi kurang terpantau.

Ada beberapa teknik yang digunakan dalam penilaian kompteensi


sikap. Antara lain observasi, jurnal, penilaian diri, dan penilaian
teman sejawat (peer evaluation). Pada jurnal penilaian berupa catatan
pendidik, sedangkan pada teknik yang lain penilaian berupa daftar
cek atau skala penilaian yang disertai dnegan rubrik. 7
Berikut ini adalah teknik-teknik dalam penilaian kompetensi
sikap sosial dan spiritual:
1. Observasi
Observasi merupakan teknik penilaian kompetensi sikap yang
dilakukan secara berksenimbungan. Termasuk di dalamnya
menggunakan indra, baik langsung maupun tidak langsung dengna
menggunakan pedoman observasi yang berisikan sejumlah indikator
yang diamati. Hasil dari pengamatan ini kemudian dijadikan sebagai
umpan balik dalam melakukan evaluasi terhadap peserta didik.
Langkah-langkah dalam pelaksanaan observasi adalah sebagai
berikut:
1) Perencanaan Penilaian Melalui Observasi
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merencanakan
sikap melalui observasi adalah sebagai berikut:8
- Menentukan kompetesnsi sikap yang akan dinilai
- Menetukan komponen sikap yang akan dinilai apakah terkait
dengan kognitif, afektif, ataupun konatif
7
Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan Repbulik Indonesia Nomor 57 tahun 2014 tentang
Kurikulum 2013 Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah
8
Ibid, hal. 191
- Menyusun indikator tampilan sikap yang diharapkan sesuai
dengan kompetensi yang akan diukur
- Merencakan waktu penilaian
- Memilih teknik penilaian yang sesuai dengan indikator-
indikator sikap yang akan diukur
- Menyusun rubrik penilaian sikap berupa kriteria kunci yang
nantinya menunjukkan capaian dalam indikator
- Merencanakan teknis pencatatan penilaian sikap. Apakah
bentuk checklist, deskripsi, atau kualikasi (contohny adalah
baik, sedang, kurang)
- Menyususn lembar observasi yang digunakan untuk mencatat
tampilan sikap
- Menyusun tugas untuk peserta didik apabila diperlukan.
2) Pelaksanaan Penilaian Melalui Observasi9
Berikut ini adalah hal-hal yang harus dilakukan dalam pelaksaan
penilaian sikap melalui observasi:
- Menyampaikan kompetensi sikap yang perlu dicapai peserta
didik
- Menyampaikan kriteria penilaian dan indikator capaian
- Melakukan pengamatan terhadap sikap yang ditampilakn
peserta didik selama pembelajaran
- Menemukan dan mengenali berbagai indikator kunci pada
rubrik penilaian yang menunjukkan capaian sikap pada
peserta didik
- Membandingkan tampilan sikap peserta didik dengan rubrik
- Menentukan tingkat capaian sikap peserta didik
3) Acuan Instrumen Penilaian Melalui Obsrevasi10

9
Ibid, hal 192
10
Ibid, hl. 192
BEberapa kriteria dalam penilaian sikap melalui observasi adalah
sebagai berikut:
- Mengukur aspek sikap yang dituntut pada kompetensi inti dan
kompetensi dasar
- Sesuai dengan kompetensi yang diukur
- Memuat sikap dan indikator yang dapat diobservasi
- Dapat merekam sikap peserta didik
4) Pemberian Umpan Balik Hasil Observasi
Kriteria yang harus dipenuhi dalam pemberian umpan baik pada
hasil observasi:
- Umpan balik disampaian kepada peserta didik dari hasil
observasi
- Umpan balik menggunakan bahasa yang jelas
- Umpan balik disampaikan secara lisan maupun tertulis serta
bersifat konstruktif
- Umpan balik diharapkan mampu memotivasi peserta didik

Observasi perilaku dapat dilakukan dengn menggunakan daftar


cek yang memuat berbagai macam perilaku yang diharapkan dari
peserta didik.
Contoh Format Penilaian Sikap Dalam Praktek

No Nama Perilaku

Bekerjasama Berinisiatif Penuh Bekerja Nilai Ket


Perhatian Sistematis

Catatan:
a. Kolom perilaku iisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria
berikut:
1= sangat kurang
2= kurang
3= sedang
4= baik
5= amat baik
b. Nilai merupakan jumlah dari skor-skor tiap indikator perilaku
c. Keterangan diisi dengan kriteria berikut
Nilai 18-20 berarti amat baik
Nilai 14-17 berarti baik
Nilai 10-13 berarti sedang
Nilai 6-9 berarti kurang
Nilai 0-5 berarti sangat kurang

Selain itu juga bisa menanyakan langsung atau wawancara


terhadap peserta didik tentang suatu hal. Misalnya bagaimana
tanggapan peserta didik terhadap sikap taling menolong antar teman.
Berdasarkan jawaban tersebut dpaat dipahami bagaimana sikap
peserta didik terhadap sesuatu.
2. Penilaian diri (self assessment)
Penilaian diri adalah suatu teknik penilaian dimana peserta didik
diminta untuk menilai dirinya sendiri dalam kompetensi sikap, baik
sikap sosial maupun sikap spiritual.
Langkah-langkah dalam Penilaian diri:
1) Menentukan kompetensi yang akan dinilai
2) Menyusun kriteria penilaian yang nantinya akan digunakan
3) Penyusunan format penilaian yang dapat berupa pedoman
penskoran, daftar tanda cek, ataupun sakala penilaian.
4) Meminta peserta didik untuk melkukan penilaian diri
5) Pengkajian hsil penilaian yang mendororong perserta didik untik
melakukan penilaian secara cermat dan objektif
6) Menyampaikan umpan balik kepada peserta didik
7) Membuat kesimpulan dari hasil penilaian yang berkaitan dengan
kompetensi sikap spiritual dan sosial
8) Melakukan tindak lanjut dengan mengacu dari hasil penilaian.
Contoh format penilaian diri dari aspek sikap11

Nama:
Nama Anggota Kelompok:
Kegiatan Kelompok:

Isilah pernyataan berikut ini dengan jujur. Untuk No.1 s.d 4,


isilah dengan angka 4-1 di depan tiap pernyataan:
4 : selalu 2 : kadamg-kadang
3 : sering 1 : tidak pernah

1.___selama diskusi saya mengusulkan ide kepada


kelompok untuk didiskusikan
2.___ketika berdiskusi, tiap orang diberikan kesempatan
untuk megusulkan sesuatu
3.___semua anggota kelompok melakukan sesuatu selama
kegiatan
4. Selama kerja kelompok, saya...
______mendengarkan orang lain
______mengajukan pertanyaan
______Mengorganisasi ide-ide saya
______Mengorganisasi kelompok

5. Apa yang kamu lakukan selama kegiatan?


_________________

3. Penilaian antarpeserta didik


Penilaian antar peserta didik ini meupakan teknik penilaian yang
digunakan dengan cara pserta didik saling menilai satu sama lain
untuk mengukur pencapaian kompetensi sikap spiritual dan sosial.
Langkah langkah dalam penilaian antarpserta ini antara lain:
1) Menentukan kompetensi yang akan dinilai
2) Menentukan kriteria penilaian
3) Merumuskan format penilaian (pedoman penskoran, daftar tanda
cek atau skala penilaian)
11
Peremndikbud hal 14
4) Meminta kepada peserta didik utnuk saling melakukan penilaian
antar pserta secara objektif
5) Guru mengkaji hasil penilaian
6) Guru menyampaikan umpan balik berdasrkan hasil kajian
penilaian
7) Membuat kesimpulan dari hasil penilaian yang berkaitan degan
kompetensi sikap yang dicapai
8) Melakukan tindak lanjut dari hasil penilaian12

Contoh format penilaian antar peserta didik13


No Pernyataan Skala
4 3 2 1
1 Teman saya berkata benar apa adanya
kepada orang lain
2 Teman saya menngerjakan sendiri tugas-
tugas sekolah
3 Teman saya mengembalikan alat
kebersihan ke tempat penyimpanan semula
4 Teman saya menyelesaikan pekerjaan
sesuai dengan petunjuk guru
5 Teman saya bertutur kata sopan kepada
orang lain
6 Teman saya menolong teman yang sedang
mendapat kesulitan

4. Jurnal
Jurnal merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas
yang di dalamnya berisikan informasi dan catatan hasil dari

12
Ibid,. hlm. 138
13
Permendikbud hal 15
pengamatan terhadap kelemahan dan kekuatan peserta didik berkaitan
dengan sikap dan perilakunya. Jurnal ini dapat membantu guru untuk
memantau perkembangan peserta didik secara periodik serta mampu
membantu guru untuk mengenal lebih detail tentang kondisi perseta
didik. 14
Langkah-langkah penilaian kompetensi sikap dengan
menggunakan jurnal adalah sebagai berikut:15
1) Menentukan kompetensi yang akan dinilai
2) Menentukan kriteria penilaian
3) Membuat format penilaian
4) Menuliskan kekuatan dan kelemahan peserta didik
5) Guru mengkaji hasil penilaian dengan jurnal data dan catatan
6) Menyampaikan umpan balik kepada peserta didik
7) Membuat kesimpulan berdasarkan dari hasil penilaian
8) Melakukan tindak lanjut yang mengaju dari hasil penilaian yang
telah didapatkan.
Contoh Penilaian Jurnal
Nama
Kelas
Hari/ Tanggal Kejadian Keterangan

Kolom kejdian ini diisi dengan kejadian positif maupun negatif.


Catatan pada jurnal ini digunakan untuk merekam dan menilai
perilaku peserta didik.

b. Penilaian Kompetensi Pengetahuan


Penilaian kompetensi pengetahuan adalah penilaian yang
dilakukan oleh guru untuk mengukur pencapaian peserta didik dalam
14
Ibid, hal. 151
15
Ibid, hal. 156
aspek pengetahuan. Aspek pengetahuan ini meliputi di dalamnya
ingatan atau hafalan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesisi, dan
juga evaluasi.16 Hal ini serupa dengan pernyataan dari Lorin W.
Anderson dan David R. Krathwol terkait dengan aspek-aspek dalam
penilaian kompetensi pengethauan atara lain:17
1. Mengingat
2. Memahami
3. Mengaplikasikan
4. Menganalisis
5. Mengevaluasi
6. Mencipta

Penilaian kompetensi pengetahuan ini dapat diukur melalui tes


tulis, lisan dan juga perbuatan. Contohnya adalah dengan
menggunakan pekerjaan rumah ataupun tugas yang dikerjakan baik
secara individu ataupun kelompok.18
Teknik-teknik dalam penilaian kompetensi pengetahuan antara
lain:
1. Tes Tertulis
Kunandar menyebutkan bahwa tes tertulis merupakan tes
kepada peserta didik dimana soal dan jawaban diberikan dalam
bentuk tulisan.19

16
Ibid, hlm. 148-149

17
Lorin W. Anderson dan David R. Krathwohl..A Taxonomy for Learning,Teaching, and Assessing: A
Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives (Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran,
Pengajaran, dan Asesmen: Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom). Penerjemah: Agung Prihantoro,
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2010), hal.44

18
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 2014 tentang
kurikulum 2013 Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah lampiran III
19
Kunandar, Op.Cit., hlm, 173
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 104 Tahun 2014 Tentang Penilaian
Hasil Belajar Oleh Pendidik Pada Pendidikan Dasar dan
Menengah, disebutkan bahwa tes tertulis ini dapat berupa:20
1) Memilih jawaban yang dapat berupa:
- pilihan ganda
- dua pilihan (benar-salah, ya-tidak)
- menjodohkan
- sebab-akibat
2) Mensuplai jawab yang dapat berupa:
- isian atau melengkapi
- jawaban singkat atau pendek
- uraian
2. Tes Lisan
Tes lisan digunakan sebagai pengukur pencapaian
kompetensi peserta didik secara verbal. Tes lisan bisa digunakan
pada ulangan harian, ulangan tengah semester, akhir semester,
ujian tingkat kompetensi maupun ujian sekolah.21
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Idonesia Nomor 104 Tahun 2014 Tentang Penilaian
Hasil Belajar Oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan
Menengah, disebutkan bahwa penilaian lisan bisa berupa diskusi,
tanya jawab dan percakapan.
Contoh Format Observasi terhadap diskusi, tanya jawab,
dan percakapan: 22
Nama Pernyataan
Pengungkapan Kebenaran Ketepatan
20
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 104 Tahun 2014 Tentang
Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik Pada Pendidikan Dasar dan Menengah, hlm. 15
21
Kunandar, Op Cit., hlm 225
22
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 104 Tahun 2014 Tentang
Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik Pada Pendidikan Dasar dan Menengah, hlm. 16
Peserta Gagasan yang Konsep Penggunaan
Didik orisinil Istilah
A Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
B
C
D
dst

3. Penugasan
Penugasan adalah salah satu instrumen penilaian yang
bisa berbentuk pekerjaan rumah ataupun proyek individu ataupun
kelompok. Adapun tujuan dari penilaian ini adalah peserta didik
diharapkan lebih mendalami dan menguasai kompetensi
pengetahuan yang telah ia pelajari selama proses pembelajaran di
sekolah.23

23
Ibid, hlm 17
c. Penilaian Kompetensi Keterampilan
Dalam Permendikbud Nomor 104 tahun 2014 tentang Penilaian
hasil Belajar oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah disebutkan ada beberapa sasaran pada penilaian autentik
dalam kompetensi keterampilan. Sasaran-sasaran itu antara lain
sebagai berikut:24
1. Mengamati
2. Menanya
3. Mengumpulkan Informasi
4. Menalar/ Mengasosiasi

Keterampilan atau yang bisa diesbut psikomotor ini berkaitan


dengan kemampuan bertindak peserta didik setalah menerima
pengalaman belajar. Latifatul Mida Muzamiroh menyebutkan bahwa
keteampilan ini berhubungan dengan tercapainya hasil belajar melalui
keterampilan (skill) yang merupakan hasil dari tercapainya
kompetensi pengetahuan. Ini berarti kompetensi keterampilan
merupakan implikasi dari tercapainya kompetensi pengetahuan oleh
peserta didik.25
Berikut ini adalah teknik-teknik penilaian dalam kompetensi
keterampilan:
1. Tes Praktik atau Penilaian Unjuk Kerja
Penilaian unjuk kerja adalah dimana peserta didikan
diminta untuk mendemonstrasikan pengetahuan yang telah ia
terima sesuai dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan.
Penilaian unjuk kerja ini berguna untuk mengamati bagaimana
peserta didik melakukan sesuatu. Contoh dari penilaian unjuk
24
Permendikbud Nomor 104tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada Pendidikan
Dasar dan Menengah
25
Latifatul MIda Muzmiroh, Kupad Tuntas Kurikulum 2013 (Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum 2013,
Kota Pena, 2013, hlm 56
kerja ini adalah praktek menyanyi, praktik lompat jauh, bermain
peran, memainkan seruling, membaca pantun, dan lain-lain26
Ada beberapa kelebihan dalam penilaian unjuk kerja ini.
Antara lain:
1) Guru dapat mengenal lebih dalam karakter peserta didik
2) Peserta didik menjado termotivasi untuk lebih aktif dalam
pembelajaran
3) Dapat mengukur kesesuaian antara pengetahuan teori dalam
pemebelajaran serta kemmpuan keterampilan peserta diidk.
4) Melaih peserta didik untuk lebih berani
5) Membuat peserta didik lebih mudah untuk memahami konsep
yang sebelumnya hanya teori menjadi sesuatu yang konkrit
Sedangkan kelemahan untuk penilaian unjuk kerj aini
antara lain:27
1) Nilai peserta didik menjadi bergantung dengan hasil kerja
2) Waktu yang terbatas untuk melakukan penilaian
3) Jika jumlah peserta didik banyak, guru akan mengalami
kesulitan
4) Memerlukan sarana dan prasarana yang lengkap
5) Memakan waktu yang lama dan biaya yang banyak
6) Peserta didik yang kurang mampu menjadi minder.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan sebelum
melakukan penilaian unjuk kerja antara lain:
1) Menetapkan KD yang akan dinilai
2) Mengidentifikasi langkah-langkah penting yang diperlukan
3) Menuliskan kemampuan-kemampuan spesifik yang
diperlukan peserta didik dalam menyelesaikan tugas
4) Merumuskan kriteria yang nantinya akan diukur

26
Abdul Majid, Op.cit halam. 253
27
Kunandar, Op.cit hlm 265-266
5) Menjelaskan kemampuan-kemampuan yang akan diukur atau
karakteristik produk yang nantiny akan dihasilikan
6) Mengurutkan kriteria-kriteria kemampuan yang akan diukur
berdasarkan urutan yang akan diamati28
Adapun cara-cara dalam merekam hasil penilaian unjuk kerja ini
adalah:29
1) Daftar Cek
Contoh Format Instrumen Penilaian

Nama Aspek Yang Dinilai


Menggunakan Membaca Membersihka Menyimpan
Peserta
jas lab Prosedur n alat alat
Didik
Kerja
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
a
b
c
d

28
Ibid, hlm 267
29
Permendikbud Nomor 104tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada Pendidikan
Dasar dan Menengah hlm 17
2) Skala Penilaian
Contoh Format Instrumen Penilaian Praktik Bola Volley

Nama Keterampilan yang dinilai


Peserta Cara servis Cara Cara Cara Smash Cara Blok
Didik Passing Passing
Atas Bawah
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

2. Penilaian Proyek
Dalam Permendikbud Nomor 57 Tahun 2014 Tentang
Kurikulum 2013 disebutkan bahwa peroyek adalah tugas-tugas
belajar yang di dalamnya meliputi perancangan, pelaksanaan, dan
pelaporan baik secara tertulis maupun lisan. Tugas-tugas ini dapat
berupa investigasi yang dilakukan peserta didik mulai dari
perencanaan, pengumpulan data, perngorganisasian dan juga
penyajian data.
Abdul Majid menambahkan bahwa dalam penilaian
proyek ada 3 hal yang harus diperhatikan: 30
1) Keterampilan Peserta didik. Didalamnya termasuk
kemampuan memilih topik, mencari dan mengumpulkan data,
mengolah, menganislis, memberi makna atas informasi yang
telah diperoleh serta kemudian menulis laporan
2) Relevansi antara materi pembelajaran dengan pengembangan
sikap, keterampilan dan juga pengetahuan peserta didik

30
Abdul Majid Opcit halaman 250
3) Keaslian sebuah proyek pembelajaran yang akan dikerjakan
Penilaian Proyek ini memiliki kelebihan antara lain:
1) Peserta didik menjadi lebih bebas untuk berkreasi dan
mengeluarkan ide
2) Menjadikan peserta didik memiliki rasa bertanggung jawab
dan mandiri
3) Meringankan guru dalam menyampaikan materi
Adapun kelemahan dari penilaian proyek ini adalah:
1) Didominasi peserta didik yang mampu bekerja
2) Guru tidak bisa memantau dengan saksama
3) Dalam proses belajar mengajar menghabiskan banyak waktu
Langkah-langkah dalam penilaian proyek31
1) Mengidentifikasi dan memetakan kompetensi dasar yang akan
dijadikan proyek
2) Membuat oerintah yang jelas untuk proyek tersebut seperti
nama proyek, durasi pengerjaan, aspek yang akan dinilai,
sistematika laporan dll
3) Menyusun rubrik penilaian yang nerisikan aspek-aspek apa
saja yang akan dinilai
4) Melakukan penilaian yang mengacu pada rubrik
5) Memberikan catatan-catatan untuk perbaikan pada proyek
selanjutnya
6) Melakukan analisis terkait dengan hasil dari penilaian proyek
dengan memetakan presentase dari ketuntasan peserta didik.
7) Memasukkan nilai laporan proyek ke buku nilai

31
Kunandar hlm 289
3. Penilaian Produk
Penilaian produk ini meliputi di dalamnya kemampuan
peserta didik dalam membuat produk-produk sebagai hasil dari
belajar. Contonhya adalah membuat tempe, tape, bel listrik,
patung, kolase dan banyak lagi.32
Adapun tahapan dari penilaian produk ini meliputi di
dalamnya antara lain:
1) Persiapan
Peserta didik merencanakan, menggali dan mengembangkan
gagasan dari produk
2) Pembuatan Produk
3) Penilaian Produk
Penilaian dari hasil produk peserta didik apakah sesuai
dengna kriteria yang telah ditetapkan33
Untuk penilaian dari penilaian produk ini bisa neggunakan dua
cra yaitu craa analitik atau cara holistik:34
1) Cara analitik
Berdasarkan aspek-aspek produk yang biasanya dilakukan
terhasap semua kriteria yang terlh ditetapkan dalam tahap-
tahap proses pengembangan
2) Cara holistik
Berdasarkan dari kesan keseluruhan dari produk

32
Permendikbud Nomor 104tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada Pendidikan
Dasar dan Menengah hlm 19
33
Ibid,. hlm 20
34
Asep Jihad dan Abdul Harris, Evaluasi Pemebelajaran, (Yogyakarta: Multi Presindo, 2013)
Contoh Format Penilaian Produk
Mata Pelajaran : Tematik
Nama proyek : Membuat Tempe
Nama Peserta Didik Kelas
No Aspek Skor
1 Perencanaan Bahan 1 2 3 4
2 Proses Pembuatan
a.Persiapan alat dan bahan
b.Teknik pengolahan
c.Keamanan, Keselamatan dan
Kebersihan
3 Hasil Produk
a.Bentuk
b.Bahan
c.Warna
d.Tekstur
Total Skor

4. Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio adalah penilaian yang berdasarkan
kumpulan dari artefak yang menunjukkan kemajuan dan dihargai
sebagai hasil kerja.35
Dalam Permendikbud No 104 tentang Penilaian Hasil
Belajar oleh Pendidik Pada Pendidikan Dasar dan Menengah
disebutkan bahwa pada dasarnya penilaian portofolio adalah
menilai karya-karya peserta didik pada satu periode untuk suatu
pmata pelajaran. Berdasarkan informasi perkembangan tersebut,
guru dan peserta didik dapat menilai perkembangan kemampuan
peserta didik dan dapat melakukan perbaikan. Contoh dari
portofolio ini adalah sekumpulan karya seperti puisi, foto,
lukisan, ataupun resensi.

35
Abdul Majid, Opcit hlm257
Adapun langkah-lankah dalam pelaksanaan penilaian
portofolio antara lain: 36
1) Guru menjelaskan esensi dari penilaian portofolio
2) Guru bersama dengan peserta didik menentukan jenis
portofolio yang akan dibuat
3) Peserta didik menyusun portofolio pembelajaran
4) Guru menghimpun dan menyimpan portofolio peserta didik
5) Guru menilai portofolio berdasarkan kriteria yang telah
ditentukan
6) Guru membahas portofolio bersama peserta didik
7) Guru memberikan umpan balik kepada peserta didik

Contoh Format Penilaian Portofolio


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Alokasi Waktu : 1 semester
Sampel yang dikumpulkan : Puisi
Nama Peserta Didik:
N Kompetens Periode Aspek yang Dinilai Keterangan
Tata penggunaan Keselaarasa Diksi
o i Dasar
Bahas majas n Tema
a
1 Menulis
Puisi

36
Abdull Majid, opcit hal 258
C. Keunggulan dan Kelemahan Penilaian Autentik
Penilaian autentik merupakan komponen penting dalam Kurikulum 2013.
Penilaian ini juga memiliki beberapa keunggulan dan juga kelemahan. Berikut
ini adalah keunggulan penilaian autentik menurut Kokom Komalasari:37
a. Peserta didik dilatih untuk menyelesaikan masalah sendiri
b. Prestasi belajar peserta didik dibandingkan dengan prestasi atau
kemampuannya yang sebelumnya. Jadi tidak dibandingkan dengan peserta
didik yang lain.
c. Penilaian autentik mengumpulkan informasi-informasi terkait dengan
perkembangan belajar siswa dalam suasana yang menyenangkan. Serta
peserta didik berkesempatan untuk unjuk kemampuan dan keterampilannya
d. Pengumpulan informasi dilakukan dengan berbagai cara sehingga guru lebih
mudah untuk mendeteksi perkembangan belajar peserta didik
e. Kriteria penilaian yang akan dikerjakan oleh peserta didik dibahas
sebelumnya bersama guru sehingga siswa memiliki acuan untuk mencapai
kriteria
f. Penilaian dilakukan di seluruh proses pembelajaran. Tidak hanya di akhir
Kemudian ada pula pendapat dari Ismet Basuki dan Hariyanto tentang
keunggulan dari penilaian autentik. Antara lain:38
a. Meningkatkan kreativitas
b. Mendorong peserta didik untuk bekerja secara kolaboratif
c. Berfokus terhadap keterampilan, serta analisis pengetahuan
d. Meningkatkan keterampilan lisan dan juga tertulis
e. Menghubungkan kegiatan pengajaraan dan asesmen secara terpadu
f. Mampu merefleksikan keterampilan dan pengetahuan secara nyata

37
Kokom Komalasari, Pembelajaran Kontekstual: Konsep dan Aplikasi, (Bandung: PT Refika Aditama,
2013), hal. 47
38
Ismet Basuki dan Hariyanto, Asesmen Pembelajaran. Bandung, PT Remaja ROsdakarya, 2014),hal. 175
Sedangkan kelemahan dari penilaian autentik ini adalah:
a. Menantang guru untuk memberikan skema penilaian yang kossiten
b. Penilaian cenderung subjektik
c. Kurang praktis apabila dalam satu kelas jumlah peserta didik banyak
d. Guru harus berusaha lebih keras untuk mengembangkan materi ajar dan
tujuan pembelajaran
e. Guru membutuhkan waktu yang lebih banyak untuk mengelola, memantau
serta melakukan koordinasi
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Penilaian autentik sangat bermanfaat dalam proses asesmen pada
peserta didik. Dimana proses penilaian hasil belajar siswa tidak hanya
terletak di akhir saja melainkan dari seluruh proses pembelajaran. Selain
itu penilaian autentik juga menuntut peserta didik untuk lebih aktif dan
juga kreatif dalam pembelajaran. Peserta didik akan memiliki rasa
tanggung jawab dan mandiri terhadap tugas-tugas yang dikerjakan dalam
proses pembelajaran. Umpan balik yang selalu diberikan oleh guru
terhadap peserta didik akan mampu memberikan peserta didik keinginan
untuk mencapai tujuan serta memperbaiki kekurangan dalam proses
pembelajaran. Perkembangan siswa juga terpantau berdasarkan atas
proses perkembangannya sendiri dan tidak dibandingkan dengan
kemampuan peserta didik yang lain.

Anda mungkin juga menyukai