Anda di halaman 1dari 5

PENDALAMAN MATERI PPG 2022

(Lembar Kerja Resume Modul)

A. Nama : Nuzuliya Mu’jizatie


B. Kelas :3B
C. Judul Modul : Perkembangan Peserta Didik
D. Judul KB : Perkembangan Emosi, Sosial, Dan Spiritual Peserta Didik

1. Peta Konsep
(buat peta/bagan tentang konsep yg ada dalam setiap KB dalam Modul. Tuliskan
penjelasan point –poin sangat penting (crucial points) yang merupakan refleksi dan intisari dari
modul maksimal 2 paragraf).

Perkembangan Emosi,
Sosial, Dan Spiritual
Peserta Didik

Pengertian Pengertian
Pengertian Pengertian
Perkemban Perkemban
Perkemban Perkemban
gan Emosi, gan Emosi,
gan Emosi, gan Emosi,
Sosial, dan Sosial, dan
Sosial, dan Sosial, dan
Spiritual Spiritual
Spiritual Spiritual
Peserta Peserta
Peserta Peserta
Didik Didik
Didik Didik

Perkembangan Emosi, Sosial, Dan Spiritual Peserta Didik

A. Pengertian Perkembangan Emosi, Sosial, dan Spiritual Peserta Didik


- Emosi adalah perasaan yang ada dalam diri individu. Emosi dapat
berupa perasaan senang atau tidak senang, perasaan baik atau buruk.
Emosi juga didefinisikan sebagai “berbagai perasaan yang kuat” (World
Book, 2015: 690). Perasaan benci, takut, marah, cinta, senang, dan
kesedihan. Macam-macam perasaan tersebut adalah gambaran dari
emosi. Goleman menyatakan bahwa “emosi merujuk pada suatu
perasaan atau pikiran-pikiran khasnya, suatu keadaan biologis dan
psikologis serangkaian kecenderungan untuk bertindak
- Perkembangan sosial merupakan perolehan kemampuan berperilaku
yang sesuai dengan tuntutan sosial (Hurlock, 2012). Menurut Allen dan
Marotz (Musyarofah, 2017: 31) perkembangan sosial adalah area yang

1
mencakup perasaan dan mengacu pada perilaku dan respon individu
terhadap hubungan mereka dengan individu lain. Dapat juga diartikan
sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap norma-norma
kelompok, moral, dan tradisi, meleburkan diri menjadi satu kesatuan
dan saling berkomunikasi dan bekerja sama.
- Adapun spiritualitas merupakan aspek yang lebih banyak melihat lubuk
hati, riak getaran hati nurani pribadi, dan sikap personal. Spiritualitas
adalah cita rasa totalitas kedalaman pribadi manusia. Ada yang
menyamakan antara spiritualitas dengan religiusitas, namun banyak
pula yang membedakan keduanya. Yang jelas bahwa dalam spiritualitas
mengandung makna semangat, roh, jiwa, dan keteguhan hati atau
keyakinan.

B. Karakteristik Perkembangan Emosi, Sosial, dan Spiritual


- Lewis dan Rosenblam (Stewart, dkk., 1985) mengatakan proses
terjadinya emosi atau mekanisme emosi melalui lima tahapan, yaitu (1)
elicitors, yaitu adanya dorongan berupa situasi atau peristiwa; (2)
receptors, yaitu aktivitas di pusat sistem saraf; (3) state, yaitu perubahan
spesifik yang terjadi dalam aspek fisiologi; (4) expression, yaitu terjadinya
perubahan pada daerah yang diamati, seperti pada wajah, tubuh, suara
atau tindakan yang terdorong oleh perubahan fisiologis; dan (5)
experience, yaitu persepsi dan interpretasi individu pada kondisi
emosionalnya.

- Proses pembentukan perkembangan sosial dimulai sejak bayi, dan itu


merupakan pondasi yang terus berlanjut hingga usia lanjut usia. Salah
satu tokoh psikologi perkembangan yang merumuskan teori
perkembangan sosial peserta didik adalah Erik Erikson. Erikson
berpendapat bahwa sepanjang sejarah hidup manusia, setiap orang
mengalami tahapan perkembangan dari bayi sampai dengan usia lanjut.

- Adapun perkembangan spiritual keagamaan dibagi menjadi tiga


tingkatan, yaitu: pertama, the fairy tale stage (tingkat dongeng), dimulai
3-6 tahun. Konsep ketuhanan dipengaruhi oleh fantasi dan emosi.
Hurlock (2012) menambahkan bahwa disebut sebagai tahap dongeng
karena anak menerima semua keyakinannya dengan unsur yang tidak
nyata. Oleh karena itu, cerita-cerita agama dan kebesaran upacara
agama sangat menarik anak-anak. Kedua, the realistic stage (tingkat
kenyataan), dimulai 7-12 tahun. Pada masa ini, anak mampu memahami
konsep ketuhanan secara realistik dan konkrit. Sedangkan yang ketiga,
the individual stage, terjadi pada usia remaja dimana pada masa ini
situasi jiwa mendukung untuk mampu berpikir abstrak dan kesensitifan
emosinya. Pemahaman ketuhanan dapat ditekankan pada makna dan
keberadaan Tuhan bagi kehidupan manusia
C. Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Emosi, Sosial, dan Spiritual
Peserta Didik
1. Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Emosi
Perkembangan emosi yang muncul pada setiap anak berbeda antara satu
dengan lainnya. Hal ini disebabkan karena adanya faktor-faktor yang
mempengaruhinya. Sebagai contoh, peserta didik yang dalam usia remaja
umumnya memiliki emosi yang meledak-ledak. Hal ini disebabkan karena
terjadinya perubahan hormon di dalam tubuh dan juga tekanan-tekanan
yang dialami para remaja sehingga mengakibatkan perubahan emosi pada

2
diri remaja. Pada remaja awal, perkembangan emosinya menunjukkan sifat
yang sensitif dan reaktif terhadap situasi yang dialaminya dan emosinya
dapat bersifat negatif dan tempramental.
2. Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial
Kehidupan sosial banyak dipengaruhi oleh kondisi sosial ekonomi keluarga
dalam masyarakat. Perilaku anak akan banyak memperhatikan kondisi
normatif yang telah ditanamkan oleh keluarganya. Faktor lainnya yang
berpengaruh terhadap perkembangan sosial anak yakni pendidikan.
Semakin tinggi dan semakin baik pendidikan, maka perkembangan sosial
semakin terarah; semakin santun dan semakin sesuai harapan normatif
masyarakat pada umumnya.
3. Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Spiritual
Adapun faktor yang berpengaruh terhadap perkembangan moral dan
spiritual individu mencakup aspek psikologis, sosial, budaya, dan fisik
kebendaan, baik yang terdapat dalam lingkungan keluarga, sekolah,
maupun masyarakat.

D. Implikasi Perkembangan Emosi, Sosial, dan Spiritual Peserta Didik


dalam Pembelajaran

- Remaja yang dapat mengendalikan emosinya dengan baik maka


hubungan sosialnya pun akan baik, karena para remaja sudah bisa
menilai orang lain melalui ucapan dan tidakan yang dilakukan oleh
temanya, saat temanya adalah seseorang yang baik hati, penyabar dan
tidak mudah tersinggung maka akan banyak orang yang menyukainya
tapi sebaliknya jika seorang remaja tidak bisa bersikap dengan baik
maka akan dijauhi oleh teman sebayanya. Untuk melatih perkembangan
emosi anak dapat melalui kegiatan olahraga dan juga organisasi dimana
anak dapat menjalin hubungan dengan banyak orang, di mana anak
perlu memahami karakter setiap orang, anak dilatih untuk menghargai
orang lain, sabar, belajar untuk menekan ego, dan hal-hal positif lainya
sehingga perkembangan emosi anak dapat berkembang dengan baik.
- Dalam perkembangan sosial, diharapkan remaja dapat mencapai
hubungan yang lebih matang dengan teman sebaya, yaitu dapat
memahami satu sama lain, dapat membina persahabatan dengan teman
sebayanya, karena para remaja umumnya akan lebih dekat dengan
teman sebayanya dibandingkan dengan orangtuanya sendiri. Anak
remaja biasanya mudah terpengaruh dengan lingkungan sosialnya
terutama teman sebaya sehingga orang tua perlu mengenal teman-teman
yang bergaul dengan anaknya.
- Guru dan orangtua perlu untuk memberitahukan kepada anak mengenai
nilai-nilai moral ataupun norma-norma yang ada di dalam masyarakat
sehingga anak dapat mematuhi norma-norma yang ada sehingga akan
memudahkan anak untuk bergaul dan juga mudah untuk diterima di
lingkungan sosialnya. Selain itu, orangtua perlu menanamkan nilai-nilai
agama sejak dini sehingga saat anak memasuki masa remaja anak
menjadi lebih berhati-hati dalam bertindak karena anak sudah tahu apa
saja hal-hal yang dilarang oleh agamanya dan juga hal-hal apa saja yang
bertentangan dengan norma-norma yang ada di lingkungan sekitarnya.

1. Daftar materi yang sulit dipahami

3
(Tuliskan minimal 3 soal level HOTS, dengan menuliskan indikator soal sesuai kisi-kisi UP PPG 2021
dan menuliskan level soal [C4 atau C5 atau C6], betuk soal pilihan ganda dengan lima option (a.b,c,d,
dan e) dan kunci jawabannya).
Soal 1:
Kisi-kisi : mahasiswa mampu menganalisis perkembangan emosi sosial anak
Level taksonomi : C 4
Seorang balita yang perkembangan hubungan sosialnya baru dalam tahap
mengekspresikan ketidaknyamanannya dengan cemberut, mengekspresikan
bahagianya dengan tertawa, mengekspresikan kesedihannya dengan menangis.
Merupakan fungsi emosi terhadap perkembangan anak sebagai bentuk ....
a. Komunikasi
b. Karakter
c. Tingkah laku
d. Kebiasaan
e. Norma sosial
Soal 2
Kisi-kisi : mahasiswa mampu mennyimpulkan mekanisme karakteristik
perkembangan emosi
Level taksonomi : C 4

Menurut Syamsudin Emosi adalah gabungan lima komponen (elicitors,


receptors, state, expression, experience), yang kemudian dibagi dalam tiga
variabel,yaitu ....
a. variabel stimulus, variabel organik, variabel komunikasi
b. variabel organik, variabel komunikasi, variable respon
c. variabel organik, variabel komunikasi, variable social
d. variabel stimulus, variabel organik, variabel respon,
e. variabel komunikasi, variable social, variable respon
Soal 3
Kisi-kisi : Mahasiswa mampu menganalisis cara-cara untuk meningkatkan
kecerdasan emosi
Level taksonomi : C 4

Berikut ini merupakan cara-cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan


kecerdasan emosi menurut Golemen, kecuali ....
a. belajar mengembangkan kesadaran diri,
b. belajar mengambil keputusan pribadi,
c. belajar mengelola perasaan,
d. belajar menangani stress,
e. Belajar materi pelajaran
Soal 4
Kisi-kisi : mahasiswa mampu menentukan fase perkembangan manusia
berdasarkan usia
Level taksonomi : C 3

Erikson berpendapat bahwa sepanjang sejarah hidup manusia, setiap orang


mengalami tahapan perkembangan dari bayi sampai dengan usia lanjut.
Menurut erikson tahapan manusia banyak bertanya dalam segala hal, sehingga
terkesan cerewet juga mengalami perngembangan inisiatif/ide, sampai pada
hal-hal yang berbau fantasi merupakan tahap perkembangan perilaku pada
usia ....
a. 0-1tahun

4
b. 2-3 tahun
c. 4-5 tahun
d. 6-11 tahun
e. 12-18 tahun

Soal 5 :
Kisi-kisi : mahasiswa mampu mengemukakan proses terjadinya emosi menurut
para ahli
Level taksonomi : C 3

Lewis dan Rosenblam mengemukakan proses terjadinya emosi melalui lima


tahapan, yaitu ....
a. elicitors, receptors, state, expression, experience,
b. elicitors, receptors, respon, expression, experience,
c. elicitors, receptors, state, expression, eksperimen,
d. intuitive, receptors, state, expression, experience,
e. elicitors, receptors, intuitive, expression, experience
2. Daftar materi yang sering mengalami miskonsepsi dalam Pembelajaran
(Tuliskan materi yang sering saudara salah pahami secara konseptual (misconception).
- Membedakan karakteristik emosi menurut beberapa ahli

Anda mungkin juga menyukai