Anda di halaman 1dari 7

PENDALAMAN MATERI PPG 2022

(Lembar Kerja Resume Modul)

A. Nama : Nuzuliya Mu’jizatie


B. Kelas :3B
C. Judul Modul : Teori Belajar dan Pembelajaran
D. Judul KB : Teori Belajar Humanistik, Konstruktivistik, Dan Teori Belajar Sosial Serta
Penerapannya Dalam Kegiatan Pembelajaran
1. Peta Konsep
(buat peta/bagan tentang konsep yg ada dalam setiap KB dalam Modul. Tuliskan
penjelasan point –poin sangat penting (crucial points) yang merupakan refleksi dan intisari dari
modul maksimal 2 paragraf).

Pengertian Belajar Carl R.


Menurut Teori Rogers
Humanistik

Teori Belajar Arthur


Menurut Para Ahli
Humanistik
Combs

Toeri Belajar Pengertian Belajar


Humanistik Menurut Teori Abraham
Humanistik Maslow

Pengertian Belajar
Menurut Teori Jurgen
Teori Belajar Humanistik Haberm
Humanistik, as
Konsep Belajar
Konstruktivist
Menurut
ik, Dan Teori Konstruktivistik
Belajar Sosial Teori Belajar
Serta Konstruktivis Proses
Penerapannya me mengkonstruksi
pengetahuan
Dalam
Kegiatan Proses Belajar
Pembelajaran Menurut Teori
Konstruktivistik

Konstruksi
Pengetahuan Menurut
Lev Vygotsky

Teori Belajar Aplikasi Teori Belajar


Sosial Konstruktivistik dalam
Kegiatan Pembelajaran

Konsep Belajar Menurut


Teori Belajar Sosial

Aplikasi Teori Belajar


Sosial terhadap Kegiatan
Pembelajaran

1
Teori Belajar Humanistik, Konstruktivistik, Dan Teori Belajar Sosial Serta Penerapannya
Dalam Kegiatan Pembelajaran

A. Toeri Belajar Humanistik

1. Pengertian Belajar Menurut Teori Humanistik


Teori humanistik berangkat dari aliran humanisme sebagai reaksi atas aliran
behaviorisme. Teori belajar ini berusaha memahami perilaku belajar dari sudut
pandang pelakunya, bukan dari sudut pandang pengamatnya (Uno, 2006: 13).
Tujuan utama para pendidik adalah membantu peserta didik untuk
mengembangkan dirinya, yaitu membantu masing-masing individu untuk mengenal
diri mereka sendiri sebagai manusia yang unik dan membantu dalam mewujudkan
potensi-potensi yang ada dalam diri mereka.
Dalam teori belajar humanistik proses belajar harus berhulu dan bermuara pada
siswa itu sendiri sebagai manusia.
2. Teori Belajar Menurut Para Ahli Humanistik
Banyak tokoh penganut aliran humanistik yang menyampaikan teorinya tentang
belajar, diantaranya Carl Rogers, Arthur Combs, dan Abraham Maslow.
a. Carl R. Rogers
Carl Rogers dalam Hadis (2006: 71) kurang menaruh perhatian kepada mekanisme
proses belajar, tetapi lebih menaruh perhatian terhadap isi yang dipelajarinya,
sehingga belajar dipandang sebagai fungsi keseluruhan pribadi. Menurutnya, belajar
yang sebenarnya tidak dapat berlangsung bila tidak ada keterlibatan intelektual
maupun emosional peserta didik. Oleh karena itu, menurut teori belajar humanisme
bahwa motivasi belajar harus bersumber pada diri peserta didik.
b. Arthur Combs
Comb mencurahkan banyak perhatian terhadap dunia pendidikan. Meaning (makna
atau arti) adalah konsep dasar yang sering digunakan dan belajar terjadi bila
mempunyai arti bagi individu. Guru tidak bisa memaksakan materi yang tidak
disukai atau tidak relevan dengan kehidupan mereka.
c. Abraham Maslow
Maslow mengemukakan bahwa individu berperilaku dalam upaya untuk memenuhi
kebutuhan yang bersifat hirarkis. Pada diri masing-masing orang mempunyai
berbagai perasaan takut seperti rasa takut untuk berusaha atau berkembang, takut
untuk mengambil kesempatan, takut membahayakan apa yang sudah ia miliki dan
sebagainya, tetapi di sisi lain seseorang juga memiliki dorongan untuk lebih maju ke
arah keutuhan, keunikan diri, ke arah berfungsinya semua kemampuan, ke arah
kepercayaan diri menghadapi dunia luar dan pada saat itu juga ia dapat menerima
diri sendiri (self). Teori yang terkenal adalah Hierarchy of Needs (Hirarki Kebutuhan).
d. Pandangan Jurgen Habermas terhadap belajar
Tokoh humanis lain adalah Hubermas (1929-sekarang). Menurutnya, belajar baru akan
terjadi jika ada interaksi antara individu dengan lingkungannya. Lingkungan belajar
yang dimaksud di sini adalah lingkungan alam maupun lingkungan sosial, sebab antara
keduanya tidak dapat dipisahkan. Dengan pandangannya yang demikian, ia membagi
tipe belajar menjadi tiga, yaitu; 1) belajar teknis (technical learning), 2) belajar praktis
(practical learning), dan 3) belajar emansipatoris (emancipatory learning)

3. Prinsip-prinsip Teori Belajar Humanistik


Sebagai ahli dari teori belajar humanisme, Roger Roger mengemukakan beberapa
prinsip belajar yang penting yaitu:
a. Manusia itu memiliki keinginan alamiah untuk belajar, memiliki rasa ingin tahu

2
alamiah terhadap dunianya, dan keinginan yang mendalam untuk mengeksplorasi
dan asimilasi pengalaman baru;
b. Belajar akan cepat dan lebih bermakna bila bahan yang dipelajari relevan dengan
kebutuhan peserta didik;

c. Belajar dapat ditingkatkan dengan mengurangi ancaman dari luar;

d. Belajar secara partisipatif jauh lebih efektif daripada belajar secara pasif dan orang
belajar lebih banyak bila belajar atas pengarahan diri sendiri;

e. Belajar atas prakarsa sendiri yang melibatkan keseluruhan pribadi, pikiran


maupun perasaan akan lebih baik dan tahan lama; dan
f. Kebebasan, kreatifitas, dan kepercayaan diri dalam belajar dapat ditingkatkan
dengan evaluasi diri orang lain tidak begitu penting (Dakir, 1993: 64).
4. Aplikasi Teori Belajar Humanistik dalam Kegiatan Pembelajaran

Berdasarkan beberapa teori dari para ahli humanistik, maka dalam proses
pembelajaran harus menggunakan pendekatan student centered, yaitu pendekatan
yang menjadikan siswa sebagai pusat pembelajaran, artinya siswa sebagai objek dan
sekaligus subjek dalam pembelajaran. Guru berfungsi sebagai fasilitator dan
motivator agar siswa mau belajar.

B. Teori Belajar Konstruktivisme


1. Konsep Belajar Menurut Konstruktivistik
Teori belajar konstruktivisme adalah sebuah teori yang memberikan kebebasan
terhadap manusia yang ingin belajar atau mencari kebutuhannya dengan
kemampuan menemukan keinginan atau kebutuhannya tersebut dengan bantuan
orang lain, sehingga teori ini memberikan keaktifan terhadap seseorang untuk
belajar menemukan sendiri kompetensi, pengetahuan, atau teknologi dan hal lain
yang diperlukan guna mengembangkan dirinya sendiri.
2. Proses mengkonstruksi pengetahuan
Manusia dapat mengetahui sesuatu dengan menggunakan indranya. Melalui
interaksinya dengan obyek dan lingkungan, misalnya dengan melihat, mendengar,
menjamah, membau, atau merasakan, seseorang dapat mengetahui sesuatu.
3. Proses Belajar Menurut Teori Konstruktivistik
Secara konseptual, proses belajar jika dipandang dari pendekatan konstruktivistis,
bukan sebagai perolehan informasi yang berlangsung satu arah dari luar ke dalam
diri siswa, melainkan sebagai pemberian makna oleh siswa kepada pengalamannya
melalui proses asimilasi dan akomodasi yang bermuara pada pemutakhiran struktur
kognitifnya.
4. Konstruksi Pengetahuan Menurut Lev Vygotsky (1896-1934)
Teori belajar kokonstruktivistik merupakan teori belajar yang dipelopori oleh Lev
Vygotsky. Teori belajar ko-kontruktinvistik atau yang sering disebut sebagai teori
belajar sosiokultur merupakan teori belajar yang titik tekan utamanya adalah pada
bagaimana seseorang belajar dengan bantuan orang lain dalam suatu zona
keterbatasan dirinya yaitu Zona Proksimal Developmen (ZPD) atau Zona
Perkembangan Proksimal dan mediasi. Di mana anak dalam perkembangannya
membutuhkan orang lain untuk memahami sesuatu dan memecahkan masalah yang
dihadapinya. Inti dari teori belajar kokonstruktivistik ini adalah penggunaan alat
berfikir seseorang yang tidak dapat dilepaskan dari pengaruh lingkungan sosial

3
budayanya.
5. Aplikasi Teori Belajar Konstruktivistik dalam Kegiatan Pembelajaran
Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh para tokoh konstruktivisme di atas, maka
implikasi dari dari penerapan teori belajar konstruktivistik ini dalam kegiatan
pembelajaran adalah:
a. Proses pembelajaran harus menggunakan pendekatan student centered,
dimana fungsi guru hanya sebagai fasilitator yang bisa mendorong siswa
untuk menemukan sendiri potensi yang dimilikinya;
b. Proses pembelajaran tidak terlalu berorientasi kepada hasil, tetapi lebih
diorientasikan kepada proses bagaimana siswa memperoleh pemahaman;
c. Guru harus memberikan kebebasan kepada siswa untuk menggunakan
pengalaman dan pemahamannya untuk berpikir, sehingga menumbuhkan
kemandirian pada siswa dalam mengambil keputusan dan tindakan;
d. Guru harus mengembangkan pembelajaran yang collaborative, sehingga siswa
bisa mendapatkan pemahaman dan pengalaman melalui interaksi sosial
dengan teman-temannya.
e. Guru harus menghindari pola pembelajaran yang memberikan tekanan
kepada siswa untuk bertindak sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh
guru;
f. Guru harus membantu siswa menginternalisasi dan mentransformasi
informasi baru, sehingga menghasilkan pengetahuan baru yang selanjutnya
akan membentuk struktur kognitif baru bagi siswa;
g. Guru harus memfasilitasi siswa agar dia bisa belajar dengan sumber yang
tidak terbatas pada apa yang diberikan oleh guru, oleh karenanya guru harus
membantu siswa agar bisa memanfaatkan media internet untuk memperoleh
pengetahuan dan pemahaman.
C. Teori Belajar Sosial
1. Konsep Belajar Menurut Teori Belajar Sosial

Teori belajar sosial merupakan perluasan dari teori belajar perilaku yang tradisional
(behavioristik) yang dikembangkan oleh Albert Bandura (1986). Teori ini menerima
sebagian besar dari prinsip-prinsip teori-teori belajar perilaku, tetapi memberi lebih
banyak penekanan pada efek-efek dari isyarat-isyarat pada perilaku, dan pada
proses-proses mental internal.
Teori pembelajaran sosial Bandura adalah manusia cukup fleksibel dan sanggup
mempelajari bagaimana kecakapan bersikap maupun berperilaku. Titik pembelajaran
dari semua ini adalah pengalaman-pengalaman tak terduga (vicarious experiences).

2. Aplikasi Teori Belajar Sosial terhadap Kegiatan Pembelajaran


Berdasarkan konsep belajar yang dikemukakan oleh Albert Bandura di atas, maka
ada beberapa implikasi yang harus diperhatikan dalam kegiatan pembelajaran, yaitu:
a. Guru harus menampilkan contoh perilaku yang baik dan yang buruk dari tokoh-
tokoh yang dikenal oleh siswa, misalnya dengan menampilkan para sahabat nabi
atau orang-orang terkenal yang memiliki pengalaman untuk ditiru dalam hidupnya;
b. Dalam menentukan model, karakteristik model perlu diperhatikan karena akan
mempengaruhi efektif tidaknya modeling itu untuk siswa. Pilih model yang
memiliki kelebihan atau kekuatan di atas yang lain, sehingga siswa dapat
menentukan apakah perbuatan atau pengalamannya perlu ditiru atau tidak;

c. Observasi adalah kegiatan pembelajaran yang paling utama dilakukan oleh siswa,
sehingga penggunaan media pembelajaran yang bisa merangsang inderawi siswa

4
untuk mengamati secara maksimal menjadi penting untuk diperhatikan;

d. Mengamati perilaku orang lain lebih penting, dibandingkan dengan mengalami


sendiri, karena siswa akan lebih mudah mempelajari konsekuensi-konsekuensi dari
pengalaman orang dibandingkan dengan konsekuensi-konsekuensi yang dialami
sendiri;

e. Reinforcement bukanlah syarat yang utama untuk terjadinya proses pembelajaran,


karena yang paling penting adalah mengamati model-model yang harus terus
menerus diperkuat

1. Daftar materi yang sulit dipahami


(Tuliskan minimal 3 soal level HOTS, dengan menuliskan indikator soal sesuai kisi-kisi UP PPG 2021
dan menuliskan level soal [C4 atau C5 atau C6], betuk soal pilihan ganda dengan lima option (a.b,c,d,
dan e) dan kunci jawabannya).
Soal 1:
Indikator soal : (mahasiswa dapat menentukan konsep dasar tentang teori belajar Kontruktivistik)
Level taksonomi: (C3)
Soal:
Siswa-siswi kelas 5 sedang berdiskusi tentang bagaimana cara
mengangkat botol aqua kosong, sementara media yang ada hanya
ranting-ranting rumput. Ketika mereka gagal berkali-kali akhirnya guru
pun turun tangan dan memberi solusi. Akhirnya siswa pun paham
ternyata hal-hal yang tidak terduga pun bisa digunakan untuk
memecahkan masalah. Berdasarkan cerita di atas teori belajar yang
digunakan adalah teori ....
a. Belajar Sosial
b. Humanistic
c. Kontruktivistik
d. Behavioristik
e. kognitif

Soal 2
Indikator soal: (mahasiswa dapat menentukan konsep dasar tentang teori belajar Humanistik
Level taksonomi: ( C3)
Soal:
Siswa yang awalnya tidak suka belajar matematika mulai menunjukkan minat untuk
belajar berhitung dengan menggunakan jari, ia berusaha memahami cara berhitung
dengan senang hati tanpa ada paksaan dari guru. Ia termotivasi oleh ucapan guru
sehingga membuatnya semangat untuk menguasai materi. Teori belajar yang
digunakan oleh guru adalah ....
a. teori humanistik
b. teori kontruktivistik
c. teori behavioristik
d. teori kognitif
e. teori belajar sosial

Soal 3
Indikator soal: (mahasiswa dapat menentukan jenis teori belajar sosial dalam pembelajaran)

5
Level taksonomi: ( C3)
Soal:
Ani anak yang memiliki pemahaman yang kurang dibandingkan yang lain, namun ia mau
berusaha belajar pantang menyerah. Ia juga sabar menghadapi teman-teman yang
mengejeknya karena nilai-nilai yang kurang. Ani mampu bertahan karena ia meniru
keteladanan nabi Musa a.s. gurunya selalu memotivasi dia lewat cerita keteladanan para nabi.
Teori belajar yang digunakan Ani adalah ....
a. teori humanistik
b. teori kontruktivistik
c. teori behavioristik
d. teori kognitif
e. teori belajar sosial

Soal 4
Indikator soal: (mahasiswa dapat mengidentifikasi teori belajar konstruktivistik)
Level taksonomi: (C1)
Soal:
Berikut ini merupakan implikasi dari penerapan teori belajar konstruktivistik dalam
kegiatan pembelajaran, kecuali ....
a. Proses pembelajaran harus menggunakan pendekatan student centered, dimana
fungsi guru hanya sebagai fasilitator
b. Proses pembelajaran tidak terlalu berorientasi kepada hasil, tetapi lebih
diorientasikan kepada proses bagaimana siswa memperoleh pemahaman;
c. Guru harus memberikan kebebasan kepada siswa untuk menggunakan
pengalaman dan pemahamannya untuk berpikir, sehingga menumbuhkan
kemandirian pada siswa dalam mengambil keputusan dan tindakan;
d. Guru harus mengembangkan pembelajaran yang collaborative, sehingga siswa bisa
mendapatkan pemahaman dan pengalaman melalui interaksi sosial dengan
teman-temannya.
e. Mengamati perilaku orang lain lebih penting, dibandingkan dengan mengalami
sendiri,
Soal 5
Indikator soal: (mahasiswa dapat mengidentifikasi konsep teori belajar menurut para ahli)
Level taksonomi: ( C1)
Soal:
Guru harus menampilkan contoh perilaku yang baik dan yang buruk dari tokoh-
tokoh yang dikenal oleh siswa, misalnya dengan menampilkan para sahabat nabi
atau orang-orang terkenal yang memiliki pengalaman untuk ditiru dalam hidupnya
ini merupakan implikasi konsep belajar yang dikemukakan oleh ....
a. Albert Bandura
b. Carl R. Rogers
c. Abraham Maslow
d. Lev Vygotsky
e. Arthur Combs
2. Daftar materi yang sering mengalami miskonsepsi dalam Pembelajaran
(Tuliskan materi yang sering saudara salah pahami secara konseptual (misconception).
- Mengidentifikasi contoh-contoh pembelajaran dengan konsep teori belajar
Humanistik, kontruktivistik dan teori belajar sosial

6
7

Anda mungkin juga menyukai