Anda di halaman 1dari 5

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

A. Judul Modul : Pengembangan Profesi Guru


B. Kegiatan Belajar : Konsep Dasar Profesi (KB 1)
C. Refleksi

NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN

KONSEP DASAR PROFESI

Pengertian Istilah-Istilah Syarat- Urgensi


Profesi dalam profesi Profesi Profesi

A. Pengertian Profesi
Secara etimologi profesi dari kata profession yang berarti
pekerjaan. Profesional artinya orang yang ahli atau tenaga
ahli. Professionalism artinya sifat profesional .
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, istilah
Peta Konsep (Beberapa istilah profesionalisasi ditemukan sebagai berikut:
1 dan definisi) di modul bidang Profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi Pendidikan
studi keahlian (keterampilan, kejuruan dan sebagainya)
tertentu
Profesional adalah
(1) bersangkutan dengan profesi,
(2) memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya
(3)mengharuskan adanya pembayaran untuk
melakukannya. Profesionalisasi adalah proses membuat
suatu badan organisasi agar menjadi professional
Secara istilah profesi biasa diartikan sebagai suatu bidang
pekerjaan yang didasarkan pada keahlian tertentu.
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
profesi adalah suatu keahlian (skill) dan kewenangan
dalam suatu jabatan tertentu yang mensyaratkan
kompetensi (pengetahuan, sikap dan ketrampilan) tertentu
secara khusus yang diperoleh dari pendidikan akademis
yang intensif.
B. Beberapa Istilah yang Berkaitan dengan Profesi

Istilah-istilah profesi

Profesi jabatan atau pekerjaan


yang menuntut keahlian
dari para anggotanya

Profesional orang yang menyandang


suatu profesi

Profesionalis komitmen para anggota


me suatu profesi untuk
meningkatkan
kemampuan
profesionalnya dan terus-
menerus
Profesionalitas
mengembangkan adalah
Profesiona suatu sebutan terhadap
litas strategi-strategi yang
kualitas sikapdalam
digunakannya para
anggota suatu
melakukan profesi
pekerjaan
terhadap profesinya
yang sesuai dengan
profesinya.

Profesionali proses peningkatan


sasi kualifikasi maupun
kemampuan para
anggota profesi
C. Syarat-syarat Profesi

Bakat, Minat dan


Keahlian

Kualifikasi
Pendidikan

Kompetensi

Syarat-syarat Kode Etik


Profesi dalam UU
no 14 tahun 2005
Tanggung Jawab

Penghasilan

Kesempatan untuk
mengembangkan
profesi

Jaminan
Perlindungan
hukum

Organisasi Profesi

Menurut Syafrudin Nurdin syarat-syarat yang harus dipenui


oleh suatu pekerjaan agar dapat disebut sebagai profesi,
yaitu:
1. Panggilan hidup yang sepenuh waktu;
2. Pengetahuan dan kecakapan atau keahlian;
3. Kebakuan yang universal;
4. Pengabdian;
5. Kecakapan diagnostik dan kompetensi aplikatif;
6. Otonomi;
7. Kode etik;
8. Klien;
9. Berperilaku pamong;
10. Bertanggung jawab, dan lain sebagainya.

Ahmad Tafsir berpendapat bahwa pekerjaan dapat disebut


sebagai profesi harus memenuhi syarat, yaitu:
1. Profesi harus memiliki suatu keahlian yang khusus.
2. Profesi harus diambil sebagai pemenuhan panggilan
hidup.
3. Profesi memiliki teori-teori yang baku secara universal.
4. Profesi adalah diperuntukkan bagi masyarakat.
5. Profesi harus dilengkapi dengan kecakapan diagnostic
dan kompetensi aplikatif.
6. Pemegang profesi memegang otonomi dalam melakukan
profesinya.
7. Profesi memiliki kode etik.
8. Profesi miliki klien yang jelas.
9. Profesi memiliki organisasi profesi.
10. Profesi mengenali hubungan profesinya dengan bidang-
bidang lain.

D. Urgensi Profesionalisme dalam Kehidupan

Pada dasarnya profesionalisme dan sikap professional itu


merupakan motivasi intrinsik yang ada pada diri seseorang
sebagai pendorong untuk mengembangkan dirinya menjadi
tenaga profesional.
Motivasi intrinsik tersebut akan berdampak pada
munculnya etos kerja yang unggul (exellence) yang
ditunjukkan dalam lima bentuk kerja sebagai berikut:

1. Keinginan untuk selalu menampilkan perilaku yang


mendekati standar ideal.
2. Meningkatkan dan memelihara citra profesi.
3. Memanfaatkan setiap kesempatan pengembangan
profesional.
4. Mengejar kualitas dan cita-cita dalam profesi.
5. Memiliki kebanggaan terhadap profesinya.

UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen


menempatkan kedudukan guru sebagai tenaga profesional
sangat urgen karena berfungsi untuk meningkatkan
martabat guru sendiri dan meningkatkan mutu pendidikan
nasional. Ini tertera pada pasal 4: “Kedudukan guru sebagai
tenaga profesional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
ayat (1) berfungsi untuk meningkatkan martabat dan peran
guru sebagai agen pembelajaran berfungsi untuk
meningkatkan mutu pendidikan nasional”.

Selanjutnya Pasal 6 menyatakan tujuan menempatkan guru


sebagai tenaga profesional yaitu:
“Kedudukan guru dan dosen sebagai tenaga profesional
bertujuan untuk melaksanakan sistem pendidikan nasional
dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwakepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
serta menjadi warga negara yang demokratis dan
bertanggung jawab”.
1. Pembelajaran pada Kb ini tidak terlalu sulit dipahami. Yang menjadi
Daftar materi bidang studi kendalanya adalah bagaimana kita menjadikan diri kita menjadi guru
2 yang sulit dipahami pada yang betul-betul professional dalam bidangnya apalagi kita mengajar
modul Pendididkan Agama Islam tentu tanggung jawabnya dunia dan
akhirat.

Daftar materi yang sering Pada KB ini materi yang mengalami miskonsepsi adalah mengenai
3 mengalami miskonsepsi dalam istilah-istilah yang terkait dengan profesi seperti profesionalisme,
pembelajaran profesionalisasi, dan profesionalitas.

Anda mungkin juga menyukai