“Sistem Among”
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
Febrian A1D121068
UNIVERSITAS JAMBI
2023
KATA PENGATAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayahnya
sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Sistem Among”.
Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Kepramukaan. Dalam proses
pengerjaan Makalah ini, tentunya tidak terlepas atas bimbingan, arahan serta saran. Untuk itu
penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Drs. Faizal Chan,
S.Pd., M.Pd dan Bapak Alirmansyah, S.Pd., M.Pd selaku dosen mata kuliah Kepramukaan.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGATAR...................................................................................................................i
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................3
PEMBAHASAN........................................................................................................................3
BAB III.......................................................................................................................................8
PENUTUP..................................................................................................................................8
3.1. Simpulan.........................................................................................................................8
3.2. Saran................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Pramuka, atau sering juga disebut pandu atau kepanduan (Inggris : scouting) adalah
sebuah gerakan pemuda yang telah merambah ke seluruh dunia. Gerakan kepanduan terdiri
dari berbagai organisasi kepemudaan, baik untuk pria maupun wanita, yang bertujuan untuk
melatih fisik, mental, dan spiritual para pesertanya dan mendorong mereka untuk melakukan
kegiatan positif di masyarakat.
Mungkin kita sering mendengar istilah gerakan pramuka, kepramukaan, dan pramuka.
Gerakan pramuka adalah nama organisasi pendidikan luar sekolah yang menggunakan prinsip
dasar kepramukaan dan metode kepramukaan. Pramuka adalah anggota dari Gerakan
Pramuka yang terdiri dari anggota muda, peserta didik, dan anggota dewasa selaku Pembina
Pramuka. Sedangkan kepramukaan adalah nama kegiatan anggota Gerakan Pramuka di
lingkungan sekolah dan di luar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik,
menyenangkan, sehat, teratur, terarah, dan praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan yang sasaran ahirnya yaitu
pembentukan akhlak, watak, dan budi pekerti luhur (Reka Kerja,2011:1).
1
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai
berikut,
Tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut,
2
BAB II
PEMBAHASAN
Sistem Among adalah hasil pemikiran dari Raden Mas Suwardi Suryaningrat yang
dikenal dengan nama Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Nasional Indonesia yang juga
pendiri Perguruan Taman Siswa. Beliau dilahirkan pada tanggal 2 Mei 1889 dan wafat pada
tanggal 28 April 1959. Untuk mengenang jasanya dalam dunia pendidikan, tanggal 2 Mei
ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional Indonesia.
Pendidikan dalam Gerakan Pramuka ditinjau dari hubungan antara Pembina dengan
peserta didik bersendikan sistem Among. Sistem Among berarti mendidik anggota Gerakan
Pramuka menjadi insan yang merdeka jasmani, rokhani, dan pikirannya, disertai rasa
tanggungjawab dan kesadaran akan pentingnya bermitra dengan orang lain.
Sistem Among adalah sistem pendidikan yang dilaksanakan dengan cara memberikan
kebebasan kepada peserta didik untuk dapat bergerak dan bertindak secara leluasa, dengan
sejauh mungkin menghindari unsur-unsur perintah, keharusan, paksaan, sepanjang tidak
merugikan, baik bagi diri peserta didik maupun bagi masyarakat sekitarnya, dengan maksud
untuk menumbuhkan dan mengembangkan rasa percaya pada diri sendiri, kreatifitas, dan
aktifitas sesuai dengan aspirasi peserta didik (Reka Kerja, 2011:17). Sistem Among memberi
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan kepribadiannya, bakat, kemampuan,
dan cita-citanya.
3
diharapkan dapat mengembangkan kreativitas sesuai aspirasinya dan dapat memperkuat rasa
percaya diri akan kemampuannya.
2. Sistem Among merupakan proses pendidikan yang membentuk anggota Gerakan Pramuka
berjiwa merdeka, disiplin, dan mandiri dalam kerangka saling ketergantungan antar manusia.
3. Pendidikan Kepramukaan jika ditinjau dari hubungan antara anggota dewasa dengan
anggota muda bersendikan Sistem Among.
4. Sistem Among pada Gerakan Pramuka berarti mendidik anggota Gerakan Pramuka
menjadi insan merdeka jasmani, rohani dan pikirannya, disertai rasa tanggung jawab dan
kesadaran akan pentingnya bermitra dengan orang lain.
7. Hubungan anggota dewasa dengan anggota muda merupakan hubungan khas, yaitu setiap
aggota dewasa wajib memperhatikan perkembangan anggota muda secara pribadi agar
pembinaan yang dilakukan sesuai dengan tujuan Gerakan Pramuka.
4
2.2. Alasan Penerapan Sistem Among
Sasaran proses pendidikan itu dikatakan tercapai dengan efektif kalau sikap, tingkah
laku, dan kegiatan peserta didik merupakan refleksi dari proses pendidikan yang dialaminya.
Tegasnya, hasil pendidikan Kepramukaan itu membudaya pada diri setiap Pramuka.
Untuk mencapai maksud itu, maka proses pendidikan itu harus diberikan secara
kongkrit. Untuk mengkongkritkan sesuatu pada peserta didik, jalan yang praktis dan mudah
adalah dengan menggunakan contoh. Contoh tersebut dapat berupa contoh teladan yang
diberikan oleh pendidik, yang dalam hal ini adalah Pamong.
Apabila bahan disampaikan kepada peserta didik berupa contoh-contoh yang sangat
kongkrit, maka peserta didik akan mengalami proses melihat, lalu tahu, kemuadian mengerti,
dan akhirnya paham. Jika keempat proses ini terlaksana, maka peserta didik dapat dikatakan
menghayati bahan tersebut.
Dengan penghayatan ini, berarti peserta didik akan menggunakan bahan tersebut
dalam kehidupannya sehari-hari, sehingga bahan itu telah menjadi miliknya dan membudaya
dalam dirinya. Dengan membudayakan bahan pendidikan pada setiap peserta didik, maka
perlu diberi motivasi agar dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah membuadaya itu,
peserta didik dapat mengembangkan diri dan mampu untuk berkarya atas dasar karsanya
yang positif.
5
Gerakan Pramuka menyelenggarakan pendidikan Kepramukaan dalam rangka
membina watak anak, remaja dan pemuda Indonesia, agar mereka menjadi manusia yang
bermoral Pancasila. Pendidikan moral tidak akan berhasil dilakukan dalam bentuk klasikal
dan masal, lebih efektif dilaksanakan secara individual.
Proses pendidikan Kepramukaan atas dasar sistem Among, harus dilaksanakan dalam
suasana kekeluargaan. Penerapan sistem Among dalam Gerakan Pramuka tidak lain
merupakan tuntutan sikap laku seorang Pembina harus menjadi manusia pemberi teladan,
manusia pendorong positif bagi peserta didik.
Sistem Among mengharuskan Pembina mempunyai sikap laku yang sesuai dengan :
Rasa cinta kasih, rasa keadilan, rasa kepantasan dan rasa kesanggupan berkorban
Rasa disiplin disertai inisiatif dan rasa tanggungjawab terhadap Tuhan, masyarakat
dan dirinya.
6
Sistem Among digunakan secara terpadu, tidak terpisah-pisah, satu dengan lainnya
saling berkaitan, karena itu untuk semua golongan peserta didik (S,G,T,D) digunakan teladan,
memberikan daya kreasi dan dorongan. Ketiga golongan peserta didik itu memerlukan :
1) Konkritisasi (Perwujudan)
2) Daya Kemampuan
3) Dorongan/Motivasi
Motivasi untuk berani berdiri di atas kaki sendiri. Namun tentu saja sesuai dengan prinsip-
prinsip dasar Kepramukaan dan metodik pendidikan Kepramukaan , pelaksanaannya akan
berbeda.
BAB III
PENUTUP
7
3.1. Simpulan
1. Sistem Among adalah sistem pendidikan yang dilaksanakan dengan cara memberikan
kebebasan kepada peserta didik untuk dapat bergerak dan bertindak secara leluasa.
2. Alasan diterapkannya sistem among agar proses Kepramukaan itu hasilnya pada diri setiap
pramuka, sedangkan Pembina pramuka bersikap laku pemberi teladan, pembangun karsa, dan
pemberi motivasi
3.2. Saran
Adapun saran yang dapat kami sampaikan melalui makalah ini agar para pembaca memahami
sistem among dan mampu menerapkannya dalam kegiatan kepramukaan.
DAFTAR PUSTAKA
8
Sistem among. gitachan. (2011, November 7). Retrieved March 13, 2023, from
https://gitachan.wordpress.com/2011/11/07/sistem-among/