Disusun oleh
Mintarsih, S.Pd.SD.
NTA :
ABSTRAK
Alhamdulillah segala puji milik Allah pembuatan makalah penelitian tindakan satuan
ini bisa diselesaikan dengan lancar tanpa adanya hambatan yang berarti.
Dalam penelitian ini penulis mencoba mengangkat sebuah tema yang menurut penulis patut
untuk dijadikan penelitian meskipun sederhana dan temanya adalah “Peningkatan
Kemampuan Pramuka Siaga Dalam Menyebutkan Rukun Islam Pada SKU No. I Melalui
Metode Bernyanyi”.
Kegiatan latihan kepramukaan merupakan kegiatan yang dilakukan pramuka yang
giat berkarya dengan tujuan dapat mambangun karakter bangsa (Caracter Building) malalui
bimbingan dari orang dewasa yang disebut Pembina Pramuka. Pembimbingan pada setiap
pemuda yang giat berkarya dengan menggunakan sistem among yaitu “Ing Ngarso
Sungtulodo, Ing Madya Mangun Karso, Tut Wuri Handayani” yang artinya di depan memberi
teladan di belakang memberi dorongan.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyadari sangat jauh dari kesempurnaan dan
masih banyak kekurangan, untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis sangat banyak
berharap kepada siapa saja yang ingin memajukan pendidikan dan kepramukaan dimohon
untuk memberikan kritik dan sarannya yang membangun.
Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan dorongan baik moril maupun materil hingga terwujudnya makalah ini, terutama
kepada para pembimbing yang telah berkenan membantunya.
Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa dapat melimpahkan pahalanya kepada Kakak-Kakak atas
segala amal ilmu yang telah diberikan, Amin.
Banjaran,
Penulis
Daftar Isi
- Lembar Pengesahan
- Judul Makalah
- Abstrak
- Kata Pengantar
- Daftar Isi
- BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian
- BAB II PENINGKATAN KEMAMPUAN PRAMUKA SIAGA MULA DALAM
MENYEBUTKAN RUKUN IMAN DAN RUKUN ISLAM PADA SKU NO. I
MELALUI METODE BERNYANYI
A. Tujuan dan Fungsi Pendidikan Anak
B. Macam-macam Metode Pembelajaran Kepada Anak.
C. Karakteristik Pembelajaran Untuk Anak.
D. Beberapa Kelebihan dan Kelemahan Metode-Metode Pembelajaran Anak.
E. Rukun Iman dan Rukun Islam
BAB I
PENDAHULUAN
Hampir setengah abad lebih Gerakan Pramuka berdiri atau tepatnya hampir 52 tahun
sejak dicanangkan Keputusan Presiden Republik Indonesia nomor 238 tahun 1961 namun
demikian keberadaan gerakan kepanduan sejatinya jauh sebelum itu bahkan sebelum
Republik ini berdiri pendidikan kepanduan telah terwujud pada puluhan organisasi
Kepanduan yang sebagian besar pada Ormas ataupun Partai Politik
Sejak berdirinya Budi Oetomo pada tanggal 20 Mei 1908 Adicita merupakan dorongan
para Pemuda Indonesia melakukan Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Untuk
lebih menggalang persatuan merebut kemerdekaan dan dengan jiwa dan semangat Sumpah
Pemuda inilah Rakyat Indonesia berjuang untuk Kemerdekaan Nusa dan Bangsa Indonesia
yang diproklamasikan pada tangga 17 Agustus 1945, Kemerdekaan ini merupakan karunia
dan berkah Rahmat Tuhan Yang Maha Esa
Gerakan Pramuka merupakan sebagian kelanjutan dan pembaruan gerakan Kepanduan
Nasional dibentuk karena dorongan kesadaran dan bertanggungjawab atas kelestarian Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Dengan asas Pancasila, Gerakan Pramuka menyelenggarakan upaya pendidikan bagi kaum
muda melalui Kepramukaan dengan sasaran meningkatkan sumber daya kaum muda
mewujudkan masyarakat madani, melestarikan keutuhan:
- Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berbhineka Tunggal Ika
- Ideologi Pancasila
- Kehidupan rakyat yang rukun dan damai
- Lingkungan hidup di Nusantara
Gerakan Pramuka mendidik dan membina kaum muda Indonesia guna mengembangkan
keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga menjadi :
a. Manusia berwatak kepribadian dan berbudi pekerti yang luhur :
1) Tinggi moral, spiritual, kuat mental, sosial, intelektual, emosional dan fisiknya.
2) Tinggi kecerdasan dan mutu keterampilannya.
3) Kuat dan sehat jasmaninya.
b. Warga negara Republik Indonesia yang berjiwa Pancasila setia dan patuh kepada
Negara Kesatuan Republik Indonesia serta menjadi anggota masyarakat yang baik dan
berguna, yang dapat membangun dirinya sendiri secara mandiri serta bersama-sama
bertanggungjawab atas pembangunan Bangsa dan Negara, memiliki kepedulian
terhadap sesama makhluk hidup dan alam lingkungan baik lokal, nasional maupun
internasional. Pendidikan Kepramukaan merupakan proses belajar mandiri yang
progresif bagi kaum muda untuk mengembangkan diri pribadi seutuhnya meliputi
aspek mental, moral, spiritual, emosional, sosial, intelektual dan fisik baik sebagai
individu maupun sebagai anggota masyarakat.
Gerakan Pramuka berfungsi sebagai organisasi pendidikan nonformal diluar sekolah dan
keluarga dan sebagai wadah pembinaan dan pengembangan generasi muda berlandaskan
sistem Among dengan menerapkan Prinsip Dasar Kepramukaan, Metode Kepramukaan dan
Motto Gerakan Pramuka yang pelaksanaannya disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan
perkembangan bangsa serta masyarakat Indonesia
Dalam fungsi gerakan Kepramukaan dikemukakan metode Kepramukaan yaitu
“merupakan cara memberikan pendidikan watak kepada peserta didik melalui kegiatan
Kepramukaan yang menarik, menyenangkan dan menantang yang disesuaikan kondisi, situasi
dan kegiatan peserta didik”.
Berdasarkan pada latar belakang di atas maka dirumuskan dalam suatu rumusan
masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana motivasi peserta didik siaga mula dalam melakukan pembelajaran tentang
Rukun Iman dan Rukun Islam?
2. Bagaimana aktifitas peserta didik siaga mula dalam melakukan pembelajaran tentang
Rukun Iman dan Rukun Islam?
3. Bagaimana kreatifitas peserta didik siaga mula dalam melakukan pembelajaran
tentang Rukun Iman dan Rukun Islam?
1. Tujuan Penelitian
Penelitian dalam materi Rukun Iman dan Rukun Islam bagi peserta didik siaga mula
mempunyai tujuan sebagai berikut :
a. Meningkatkan motivasi peserta didik dalam melakukan pembelajaran tentang
Rukun Iman dan Rukun Islam.
b. Meningkatkan aktifitas peserta didik dalam melakukan pembelajaran tentang
Rukun Iman dan Rukun Islam.
c. Meningkatkan kreatifitas peserta didik dalam melakukan pembelajaran tentang
Rukun Iman dan Rukun Islam.
2. Manfaat Penelitian
Dengan melakukan penelitian pada materi menyebutkan Rukun Iman dan Rukun
Islam diharapkan dapat bermanfaat untuk semua pihak seperti uraian berikut ini :
a. Bagi peserta didik :
1) Peserta didik dapat mengembangkan potensi yang mereka punyai supaya
dengan cepat menyebutkan Rukun Iman dan Rukun Islam.
2) Dapat mengembangkan aktifitas peserta didik dengan melakukan kegiatan
yang menantang dan menyenangkan.
3) Dapat mengembangkan kreatifitas aktifitas peserta didik dengan melakukan
kegiatan yang menantang dan menyenangkan.
b. Bagi Pembina :
1) Melakukan uji coba terhadap berbagai metode yang akan diteliti yaitu metode
bernyanyi.
2) Mengembangkan wawasan bagi Pembina dalam mencari solusi penyelesaian
masalah sehingga dicapai suatu keberhasilan dalam melatih peserta didik.
BAB II
PENINGKATAN KEMAMPUAN PRAMUKA SIAGA MULA DALAM
MENYEBUTKAN RUKUN IMAN DAN RUKUN ISLAM PADA SKU NO. I MELALUI
METODE BERNYANYI
Sesuai dengan rumusan tujuan di atas dapat dikemukakan bahwa secara garis besar terdapat
lima fungsi utama pendidikan prasekolah yakni :
1. Fungsi pengembangan potensi.
2. Fungsi penanaman dasar-dasar aqidah dan keimanan.
3. Fungsi pembentukan dan pembiasaan perilaku yang diharapkan.
4. Fungsi pengembangan pengetahuan dan keterampilan dasar yang diperlukan.
5. Fungsi pengembangan motivasi dan sikap belajar yang positif.
Lima fungsi pendidikan prasekolah tersebut sebenarnya susah untuk dipisahkan satu
sama lain karena semuanya merupakan sesuatu yang saling terjalin dan bersifat terpadu
dalam perwujudannya.
Namun untuk kepentingan penjelasan lima fungsi pendidikan prasekolah tersebut perlu
dinyatakan secara eksplisit agar para pendidik atau guru prasekolah tidak melupakan atau
mengabaikan salah satu diantaranya.
Diasumsikan bahwa setiap bagi yang lahir ke dunia dilengkapi dengan sejumlah potensi
yang diperlukan untuk menjalani kehidupannya. Dibalik ketidakberdayaan bayi manusia yang
baru lahir terpendam sejumlah potensi kehidupan yang jauh lebih kaya bila dibanding dengan
yang dimiliki oleh makhluk-makhluk lainnya.
Ia memiliki potensi untuk beragama, berfikir, berkreasi, merasa berkomunikasi dengan orang
lain dan potensi-potensi lainnya. Mengembangkan potensi-potensi anak tersebut adalah
kewajiban para pendidikan orang tua dan guru.
Kegiatan pembelajaran pada anak usia dini dasarnya adalah pengembangan kurikulum
secara konkret berupa seperangkat rencana yang berisi sejumlah pengalaman belajar melalui
bermain yang diberikan pada anak usia dini berdasarkan potensi dan tugas perkembangan
yang harus dikuasainya dalam rangka pencapaian kompetensi yang harus dimiliki oleh anak.
Atas dasar diatas dapat dinyatakan bahwa pembelajaran untuk anak usia dini memiliki
karakteristik sebagai berikut :
2. Metode Bermain
Bermain merupakan prinsip dasar pendidikan anak usia dini, sehingga wajar apabila
bermain menjadi salah satu metode wajib dilakukan guru dalam pembelajaran anak usia
dini.
Adapun kelebihan metode ini adalah :
- Sesuai dengan tahap perkembangan anak yang membutuhkan wahana dalam
mengembangkan semua aspek-aspek perkembangannya, baik perkembangan fisik,
perkembangan kognitif maupun perkembangan emosionalnya.
- Dapat mendorong minat anak untuk belajar, dengan bermain anak biasanya tidak
menyadari bahwa ia sedang belajar sesuatu sebab yang menjadi fokus utama
mereka adalah ketertarikan terhadap bermainnya.
Adapun kelemahan metode ini adalah sebagai berikut :
- Apabila metode ini dilakukan tanpa persiapan yang matang, maka ada
kemungkinan tujuan-tujuan pembelajaran tidak tercapai secara maksimal sebab
anak terlalu larut dalam proses bermain apabila misalnya guru kurang
memperhatikan tahap-tahap pembelajaran melalui metode ini.
- Metode ini biasanya memerlukan strategi dan media pembelajaran yang disiapkan
secara baik. Oleh karena itu ketersediaan media bermain merupakan syarat
diterapkannya metode ini. Media disini bukan saja terbentuk barang tetapi dapat
berbentuk berbagai jenis permainan yang harus dikuasai guru agar pembelajaran
berjalan dengan baik. Apabila guru tidak menyediakan media pembelajaran maka
tujuan pembelajaran akan sulit tercapai.
3. Metode Bercerita
Metode bercerita sangat umum digunakan dalam pembelajaran anak usia dini,
khususnya dalam menyampaikan pesan-pesan dan nilai-nilai yang hendak di
internalisasikan kepada anak.
Adapun kelebihan metode ini adalah :
- Dapat meningkatkan motivasi anak untuk belajar, karena anak sangat senang
dengan cerita-cerita.
- Sangat sesuai untuk pendidikan afektif (nilai) sebab metode ini dapat
menyampaikan nilai-nilai kebaikan kepada anak melalui contoh-contoh dalam
cerita sehingga mendorong anak untuk melakukan kebaikan tersebut, sekaligus
menghindari perbuatan buruk yang digambarkan dalam cerita guru.
- Tidak membutuhkan banyak alat dan media pembelajaran.
Adapun kelemahannya antara lain :
- Dalam pembelajaran ini biasanya guru lebih dominan, sehingga peran anktif anak
lebih terbatas. Oleh karena itu, guru harus mampu mengkolaborasikan metode ini
dengan metode-metode yang lainnya seperti tanya jawab dan bernyanyi.
- Guru dituntun benar-benar menguasai tekhnik bercerita yang baik, sehingga anak
tertarik dengan cerita yang dibawakannya sekaligus pesan yang ingin disampaikan
akan diterima anak dengan baik.
-
4. Metode Bernyanyi.
Kelebihan metode bernyanyi antara lain :
- Dapat meningkatkan motivasi anak untuk belajar, anak-anak biasanya sangat
senang bernyanyi sehingga pembelajaran melalui metode bernyanyi sangat disukai
anak.
- Tidak membutuhkan media yang terlalu sulit didapat, metode ini dapat dilakukan
dengan tanpa musik ataupun dengan musik, dapat pula dengan melihat gambar
dalam VCD.
Kelemahannya antara lain :
- Metode bernyanyi kalau dilakukan tanpa diikuti metode-metode lainnya maka
tujuan pembelajaran yang dicapai sedikit terbatas, misalnya hanya
mengembangkan kecerdasan musik saja.
Perlu diketahui agama islam yaitu aturan Allah Swt. bagi menata kehidupan manusia di
dunia, yang sesuai dengan akal pikiran yang dibawa Rasul utusan Allah, yaitu KN.
Muhammad SAW bagi seluruh umat manusia, untuk mengangkat umat manusia dari
kegelapan menuju terang benderang. Agama islam itu sebenarnya agama Allah Yang Maha
Esa, Maha Kuasa, yang menjadikan dan menciptakan, yang menguasai jagat raya ini. Jadi
anak yang tidak beragama tidak berhak menjadi Pramuka. Bagi orang yang tidak beragama
disebut dengan bahasa asing Atheis.
Bangsa indonesia mempunyai Pancasila, oleh karena itu setiap warga negara wajib menganut
sesuatu agama menurut kepercayaan masing-masing. Sebagai seorang penganut agama, kita
wajib mengetahui aturan-aturan dan hukum-hukumnya dan taat melaksanakannya.
Melaksanakan agama adalah wajib bagi seorang siaga sesuai dengan Dwisatya.
Salah satu syair tentang keimanan, dengan metode bernyanyi :
1. Siapa Tuhanmu?
Apa Agamamu?
Siapa Nabimu?
Apa Kitabmu?
2. Tuhanku hanyalah Allah
Agamaku islam
Nabiku Nabi Muhammad
Kitabku Al’Quran
3. Ya ya ya ya Allah Tuhanku
Ya ya ya ya Islam Agamaku
Ya ya ya ya Muhammad Nabiku
Ya ya ya ya Al’Quran Kitabku
Metode bernyanyi sengaja digunakan oleh penulis karena penulis beranggapan bahwa
dengan menerapkan pendidikan melalui bernyanyi maka peserta didik akan mudah mengingat
apa yang kita ajarkan.