Anda di halaman 1dari 3

Tugas Review Ceramah

Nama: M. Akram Arabi


Nim: A1D121044
Ruang: 002
Semester: 2
Link Youtube: https://youtu.be/abajYksqvJI

Cara Mengatasi Anxiety, Gelisah Berlebihan

Ustadz Adi Hidayat

Pertama, ustad adi hidayat menerangkan tentang takut? Lalu menjelaskan cara- cara
mengatasi rasa takut, dan bagaimana cara mengajarkan anak agar takut kepada allah swt.

Baiklah saya akan mencoba meriview, takut yang Allah yang tanamkan pada jiwa secara
Fitrah merupakan ketakutan yang wajar, ketakutan yang wajar sifatnya. Ustad adi hidayat
menjelaskan bahwa takut itu Wajar dan ada di tengah di dalam Alquran surah kedua ayat 143,
“demikian kami jadikan kalian umat yang pertengahan”. Jadi tengah-tengah ini maksudnya
adalah hal yang wajar, takut gelisah seperti, gelisah ketika anak pulang terlambat, gelisah ketika
awan pekat mendung itu merupakan gelisah yang wajar ini bisa kita tarik ke kanan, atau Bisa
kita tarik ke kiri. kalau yang standar atau wajar yang biasa ini dapat kita naikin levelnya untuk
mendekat kepada Allah dengan berlatih berzikir, belajar dan tidak harus meninggalkan aktivitas
harian. Contoh nya seperti kerabat-kerabat, sahabat-sahabat nabi yang pebisnis, politisi,
diplomat, birokrat itu banyak, tetapi mereka malamnya Masih sempat melaksanakan sholat
tahajud.

Menurut Imam an-nawawi dalam kitab at-tibyan Fi Adab hamalatil Qur'an walaupun
mereka bekerja mereka bisa sampai khatam al-qur'an, ketakwaannya tinggi dzikirnya tinggi.
mereka naikkan levelnya dari yang wajar menjadi tinggi sehingga harapannya dengan itu semua
selalu dalam perlindungan Allah subhanahuwata'ala jadi ketakutannya bukan ketakutan biasa lagi
bukan standar tapi naik di atas itu cuma sifatnya positif. sifat takut positif ini adalah sifat takut
yang mengantarkan dia selalu berada dalam perlindungan Allah.
jadi misalnya jika ingin berbicara kita tata dulu pembicaranya allah ridha apa tidak,
apakah jika bicara menyakiti orang lain atau tidak. Jikalau sedang Bercanda pun harus mencari
kata-kata yang tidak berlebihan. itu kita adalah penjaga jadi yang Keluarnya outputnya selalu
yang baik tapi jiwanya terkontrol dalam keadaan tenang itu yang positif.

kalau yang negative ustad adi hidayat mengatakan dari yang wajar tadi yang tengah-
tengah itu terbawa apa yang disebut dengan anxiety atau kegelisahan yang tidak wajar. Perasaan
yang tidak wajar ini dimana sedikit-sedikit menimbulkan perasaan gelisah atau sedikit-sedikit
menimbulkan rasa penasaran, sehingga memunculkan pertanyaan-pertanyaan yang tidak wajar,
dan pikiran-pikiran yang tidak wajar, sehingga memberikan beban kepada fikiran bukan
ketenangan.

Jika sedikit-sedikit merasakan kegelisahan yang memberikan beban kepada pikiran itu
was-was dari setan dan setan memberikan ketergesa-gesaan. ketergesa-gesaan itu dari setan
untuk bersikap dan sebagainya. maka Bagaimana keluar dari keadaan seperti itu yaitu dengan
mendekat kepada pilihan-pilihan zikir

1. pertama adalah membangun kekuatan keyakinan dengan Allah, berlindung kata nabi
kepada Allah dari godaan setan kita bisa membaca salah satu diantara doa yang ada
“Robbi A’uudzu Bika Min Hamazaatisy-syayaathiin Wa A’uudzu Bika Robbi
Ayyahdhuruun”
“Ya Rabbku, aku berlindung kepada-Mu dari bisikan-bisikan setan. Dan aku berlindung
(pula) kepada-Mu Ya Rabbku, dari kedatangan mereka kepadaku.”
(QS. al-Mukminun: 97 – 98)
Selain itu kita bisa mengucapkan
“Audzubillah Himinasyaitonirrajim”
“Aku berlindung kepada Allah dari syaithan yang terkutuk”
2. kedua Anda bisa isi dengan pilihan zikir, seperti membaca Al-quran, berwudhu,
membuka mushaf menghadap kiblat membaca al-Quran, itu untuk melatih sehingga lekat
dengan al-Quran. Selain itu dilakukan dengan sholat dua rakaat, dan meminta ketenangan
kepada Allah. Atau membaca doa ini
“Allahumma ‘ati nafsi taqwaha wa zakkaha anta khairu man zakkaha anta waliyyuha wa
maulaha”
Ya Allah berikan jiwaku ini ketakwaan, sucikan ia, Engkaulah sebaik-baik yang
mensucikannya, Engkau penolongnya dan pemiliknya.  (HR Muslim).

Namun jika kita dihadapkan pada situasi yang besar yang berpotensi melahirkan
kegelisahan bukan muncul dari kita tiba-tiba tapi hal yang besar akan kita hadapi
menghadap kepada seseorang misalnya dan berpotensi kita menimbulkan kekhawatianr
atau takut maka kita dapat membaca doanya Nabi Musa yaitu:

“Robbis rohlii shodrii, wa yassirlii amrii, wahlul 'uqdatam mil lisaani yafqohu qoulii”
Berkata Musa, "Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku
urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku."
(Surat Thaha: 25-28).

Selanjutnya bagaimana cara menanamkan rasa takut kepada anak-anak. Anak-anak itu
bening jernih dan hanya mendapatkan pantulan dari lingkungan sekitarnya. kata nabi setiap yang
lahir itu berada dalam fitrahnya. kata al-qur'an untuk menjadikan anak itu dekat dengan Allah,
takut kepada Allah, yaitu dengan membentuk lingkungan yang baik disekitarnya. orang tuanya
terlebih dahulu harus mempraktekannya contoh shalat berjamaah, ngaji al-quran bersama-sama.
Dalam al-quran surah luqman ayat 36 mengajarkan beberapa cara agar anak bisa takut kepada
alllah dan memiliki sikap yang baik.

a. memberikan harta yang halal


b. membangun lingkungan yang kondusif
c. mencari guru yang baik
d. dan selanjutnya kata Allah saya yang menjaga anak itu berada dalam penjagaan yang
terbaik.

Anda mungkin juga menyukai