TOPIK 4
EFEK ZEEMAN
PENGARUH MEDAN MAGNET LUAR TERHADAP SPEKTRUM EMISI
PADA EFEK ZEEMAN DALAM PENENTUAN NILAI MAGNETON
BOHR
I. TUJUAN
1.1 Menjelaskan prinsip kerja eksperimen efek zeeman.
1.2 Mengamati pemisahan spektrum Cadmiun (Cd) akibat medan magnet luar.
1.3 Menghitung moment magneton Bohr (µB) dari hasil pemisahan spektrum
Cadmium.
II. DASAR TEORI
Atom dalam suatu unsur dapat menghasilkkan spektrum emisi (spektrum diskret)
dengan menggunakan alat spektrometer, sebagai contoh spektrum hidrogen. Atom
hidrogen memiliki struktur paling sederhana. Spektrum yang dihasilkan adalah
atom hidrogen yang merupakan spektrum yang paling sedehana. Spektrum garis
atom hidrogen berhasil dijelaskan oleh Niels Bohr pada tahun 1913. Penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan cahaya yang dipancarkan oleh tabung elektron gas
hidrogen yang dirangsang dengan tegangan tinggi selain itu juga dirangsang dengan
medan magnetik eksternal. Selanjutnya dilewatkan pada sebuah prisma sehingga
akan menghasilkan cahaya monokromatis (warna-warna) dalam hal ini yaitu
spektrum emisi. Medan magnet eksternal homogen dalam penelitian ini besarnya
telah diketahui yang di ukur dengan gaussmeter, sehingga garis spektral akan
terpecah akibat adanya medan magnet eksternal tersebut. Terpecahnya garis
spektral oleh medan magnet dikenal dengan efek Zeeman (Setyawarno, 2013).
Efek zeeman adalah efek garis garis tambahan dalam spektrum emisi saat atom
atom ter eksitasi diletakkan di daerah bermedan magnet homogen. Dalam medan
magnet, energi keadaan atomic tertentu bergantung pada harga Mt seperti juga pada
n. Keadaan atom dengan bilangan kuantum nterbelah menjadi beberapa jika
keadaan itu berada dalam medan magnet, energinya bisa sedikit lebih besar atau
sedikit lebih kecil dari keadaan tanpa medan magnet. Gejala itu menyebabkan
terpisahnya spektrum garis menjadi garis-garis halus yang terpisah jika atom
diletakkan dalam medan magnet. Peristiwa terpecahnya garis menjadi garis-garis
halus dalam medan magnet disebut dengan efek zeeman.
Dalam penelitian efek zeeman dapat diperoleh besarnya magneton Bohr. Magneton
Bohr ini dapat diperoleh dari besarnya spektrum yang terpecah (Delta E) spektrum
garis yang dikalkulasikan dan diplotkan dengan medan magnet (B). Manfaat dari
magneton Bohr dapat digunakan untuk menentukan ikatan logam(Lestiana, 2011).
Terdapat dua macam efek zeeman yaitu efek zeeman normal yang merupakan
terpecahnya satu garis spektrum menjadi tiga baris spektrum yang sering diamati
dengan filter merah, dan efek zeeman anomaly yaitu peristiwa terpecahnya satu
garis spektrm menjadi lebih dari tiga baris spektrum diamati dengan filter hijau.
Secara teori spektrum efek zeeman anomaly ini akan diperoleh 9 komponen garis
jika diamati menggunakan filter hijau (Lestiana, 2011).
Hubungan antara medan magnetik eksternal dengan jarak perpecahan garis spektral
pada kasus efek Zeeman normal, secara teori adalah terpecah menjadi tiga garis
spektral dengan frekuensi yang berbeda yaitu (υ + ∆υ), (υ), dan (υ - ∆υ).
(Setyowarno, 2013).
Dengan demikian secara kuantitatif akan diperoleh hubungan B terhadap ∆λ, yang
selanjutnya difitting menggunakan program Microsoft Origin sehingga didapatkan
grafik hubungan B Vs delta lamda untuk lamda tetap dan bentuk persamaan secara
umum adalah Y = A + B X , berupa persamaan linier atau garis lurus dimana
Dari kedua persamaan diatas diperoleh hubungan dari bedan bilangan gelombang
anatara jari-jari dalam dan jari-jari luar adalah sebagai berikut :
Dimana t merupakan jarak antara kedua lensa pada fabry-perot etalon ( t = 3 x 10−3
meter). Setelah diperoleh kedua persamaan diatas maka dapat ditentukan ∆𝑣 /2 yang
besar medan magnet (B) dapat dihitung melalui persamaan garis linier yang
diperoleh dari hubungan medan magnet (B) dan arus (I). kemudian diplot hubungan
μμantara ∆𝑣 2 sebagai sumbu y dan medan magnet (B) sebagai sumbu x.
magneton bohr :
Dengan c adalah kecepatan cahaya (c = 3 x 109 m/s), sedangkan h merupakan
konstanta Planck (h = 6,626 x 10-34 Js) ralat pengukuran magnetin Bhor (∆μB)
dapat ditentukan menggunakan persamaan :
III. METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Seperangkat alat percobaan efek zeeman
Gambar 6. Amperemeter
3.1.4 Teslameter dan gaussmeter
400
350
300
I (Ampere)
250
Equation y = a + b*x
Weight No Weighting
200 Residual Sum 394,871
of Squares
Pearson's r 0,99757
150 Adj. R-Square 0,99354
Value Standard Error
B Intercept 0,41 12,03271
100 B Slope 90,03 3,628
50
1 2 3 4 5
B (mT)
28
26
24
0,05 0,10 0,15 0,20 0,25 0,30 0,35 0,40 0,45
B (T)
VII.DAFTAR PUSTAKA
Setyawarno, D. 2013. PENGARUH MEDAN MAGNETIK EKSTERNAL PADA
TABUNG GAS HIDROGEN TERHADAP SPEKTRUM EMISI PADA
EFEK ZEEMAN. Anterior Junal. 13(2): 190-17.
Setyawarno, D., dan Supahar. 2017. PENGARUH MEDAN MAGNETIK
EKSTERNAL PADA TABUNG GAS HIDROGEN TERHADAP
SPEKTRUM EMISI PADA EFEK ZEEMAN. Jurnal Ilmu Fisika dan
Pembelajarannya (JIFP). 1(1): 1-4.
Lestiana, D. 2011. PENGAMATAN EFEK ZEEMAN TRANSVERSAL DAN
LONGITUDINA PADA CADMIUM. Skripsi. Fakultas MIPA Universitas
Sebelas Maret Surakarta.