Anda di halaman 1dari 12

PRAKTIKUM FISIKA INTI FISIKA

TOPIK 4
EFEK ZEEMAN
PENGARUH MEDAN MAGNET LUAR TERHADAP SPEKTRUM EMISI
PADA EFEK ZEEMAN DALAM PENENTUAN NILAI MAGNETON
BOHR

Nama Praktikan : Maulina Putri Lestari


NIM : M0220052
Asisten : Carrisa Sukma Ilania

PROGRAM STUDI FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2022
Pengaruh Medan Magnet Luar Terhadap Spektrum Emisi Pada Efek
Zeeman Dalam Penentuan Nilai Magneton Bohr

I. TUJUAN
1.1 Menjelaskan prinsip kerja eksperimen efek zeeman.
1.2 Mengamati pemisahan spektrum Cadmiun (Cd) akibat medan magnet luar.
1.3 Menghitung moment magneton Bohr (µB) dari hasil pemisahan spektrum
Cadmium.
II. DASAR TEORI
Atom dalam suatu unsur dapat menghasilkkan spektrum emisi (spektrum diskret)
dengan menggunakan alat spektrometer, sebagai contoh spektrum hidrogen. Atom
hidrogen memiliki struktur paling sederhana. Spektrum yang dihasilkan adalah
atom hidrogen yang merupakan spektrum yang paling sedehana. Spektrum garis
atom hidrogen berhasil dijelaskan oleh Niels Bohr pada tahun 1913. Penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan cahaya yang dipancarkan oleh tabung elektron gas
hidrogen yang dirangsang dengan tegangan tinggi selain itu juga dirangsang dengan
medan magnetik eksternal. Selanjutnya dilewatkan pada sebuah prisma sehingga
akan menghasilkan cahaya monokromatis (warna-warna) dalam hal ini yaitu
spektrum emisi. Medan magnet eksternal homogen dalam penelitian ini besarnya
telah diketahui yang di ukur dengan gaussmeter, sehingga garis spektral akan
terpecah akibat adanya medan magnet eksternal tersebut. Terpecahnya garis
spektral oleh medan magnet dikenal dengan efek Zeeman (Setyawarno, 2013).
Efek zeeman adalah efek garis garis tambahan dalam spektrum emisi saat atom
atom ter eksitasi diletakkan di daerah bermedan magnet homogen. Dalam medan
magnet, energi keadaan atomic tertentu bergantung pada harga Mt seperti juga pada
n. Keadaan atom dengan bilangan kuantum nterbelah menjadi beberapa jika
keadaan itu berada dalam medan magnet, energinya bisa sedikit lebih besar atau
sedikit lebih kecil dari keadaan tanpa medan magnet. Gejala itu menyebabkan
terpisahnya spektrum garis menjadi garis-garis halus yang terpisah jika atom
diletakkan dalam medan magnet. Peristiwa terpecahnya garis menjadi garis-garis
halus dalam medan magnet disebut dengan efek zeeman.
Dalam penelitian efek zeeman dapat diperoleh besarnya magneton Bohr. Magneton
Bohr ini dapat diperoleh dari besarnya spektrum yang terpecah (Delta E) spektrum
garis yang dikalkulasikan dan diplotkan dengan medan magnet (B). Manfaat dari
magneton Bohr dapat digunakan untuk menentukan ikatan logam(Lestiana, 2011).
Terdapat dua macam efek zeeman yaitu efek zeeman normal yang merupakan
terpecahnya satu garis spektrum menjadi tiga baris spektrum yang sering diamati
dengan filter merah, dan efek zeeman anomaly yaitu peristiwa terpecahnya satu
garis spektrm menjadi lebih dari tiga baris spektrum diamati dengan filter hijau.
Secara teori spektrum efek zeeman anomaly ini akan diperoleh 9 komponen garis
jika diamati menggunakan filter hijau (Lestiana, 2011).
Hubungan antara medan magnetik eksternal dengan jarak perpecahan garis spektral
pada kasus efek Zeeman normal, secara teori adalah terpecah menjadi tiga garis
spektral dengan frekuensi yang berbeda yaitu (υ + ∆υ), (υ), dan (υ - ∆υ).
(Setyowarno, 2013).

Gambar 1. Perpecahan garis spektral

Dengan demikian secara kuantitatif akan diperoleh hubungan B terhadap ∆λ, yang
selanjutnya difitting menggunakan program Microsoft Origin sehingga didapatkan
grafik hubungan B Vs delta lamda untuk lamda tetap dan bentuk persamaan secara
umum adalah Y = A + B X , berupa persamaan linier atau garis lurus dimana

dan dan nilai B merupakan gradien persamaan garis yang bernilai

Dalam medan magnetik eksternal B, sebuah dwikutub magnetik mempunyai energi


potensial Vm yang bergantung dari besar momen magnetik µ dan orientasinya
terhadap medan. Dalam medan magnetik, energi keadaan atomik tertentu
bergantung pada harga ml sebagaimana pada n. Keadaan dengan bilangan kuantum
total n terpecah menjadi beberapa sub-keadaan jika atom berada dalam medan
magnetik, energinya bisa sedikit lebih besar atau lebih kecil dari keadaan tanpa
medan magnetic (Setyowarno dan Supahar, 2017).
Metode grafik yang dapat digunakan untuk penentuannya antara lain sebagai
berikut:

Gambar 2. Grafik hubungan antara kuat arus dengan medan magnet


Selisih kuadrat jari-jari:

Dari kedua persamaan diatas diperoleh hubungan dari bedan bilangan gelombang
anatara jari-jari dalam dan jari-jari luar adalah sebagai berikut :

Dimana t merupakan jarak antara kedua lensa pada fabry-perot etalon ( t = 3 x 10−3
meter). Setelah diperoleh kedua persamaan diatas maka dapat ditentukan ∆𝑣 /2 yang
besar medan magnet (B) dapat dihitung melalui persamaan garis linier yang
diperoleh dari hubungan medan magnet (B) dan arus (I). kemudian diplot hubungan
μμantara ∆𝑣 2 sebagai sumbu y dan medan magnet (B) sebagai sumbu x.

Gambar 3. Grafik hubungan antara medan magnet dengan ditentukan


delta v/2
Dimana nilai m (gradien) pada grafik digunakan untuk menghitung besar

magneton bohr :
Dengan c adalah kecepatan cahaya (c = 3 x 109 m/s), sedangkan h merupakan
konstanta Planck (h = 6,626 x 10-34 Js) ralat pengukuran magnetin Bhor (∆μB)
dapat ditentukan menggunakan persamaan :

III. METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Seperangkat alat percobaan efek zeeman

Gambar 4. Gambar alat percobaan zeeman


3.1.2 Power supply dan lampu cadmium

Gambar 5. Rangkaian power supplu dan lampu cadmium


3.1.3 Amperemeter

Gambar 6. Amperemeter
3.1.4 Teslameter dan gaussmeter

Gambar 7. Gaussmeter dan teslameter


3.1.5 Kawat kumparan

Gambar 8. Kawat kumparan


3.2 Fungsi alat dan bahan
3.2.1 Seperangkat alat percobaan efek zeeman sebagai pengamatan
spektrum percobaan
3.2.2 Power supply dan lampu cadmium sebaga sumber tegangan dan
sumber cahaya yang diamati
3.2.3 Amperemeter sebagai pengatur arus yang masuk
3.2.4 Teslameter dan gaussmeter sebagai pengukur medan magnet yang
diamati dalam percobaan
3.2.5 Kawat kumparan sebagai sumber kumparan yang menghasilkan
medan magnet
3.3 Rangkaian Alat dan gambar

Gambar 9. Rangkaian alat percobaan

3.4 Metode Grafik


3.4.1 Perbandinga medan magnet terhadap arus

3.4.2 Hubungan delta V/2 terhadao medan magnet


3.5 Cara Kerja

Merangkai alat seperti pada gambar rangkaian percoban

Menyalakan power supply dan lampu Cd Kemudian


mengubah tegangan hingga arus menjadi 1A, 2A, 3A, 4A,
5A dan menghitung medan magnet pada ujung kumparan.

Melihat pemisahan dari lingkaran cahaya Cd tersebut


melalui lensa okuler

Mencatat nilai arus dan medan magnet

Mencatat jari-jari lingkaran dalam dan luar untuk 4 lingkaran


didekat pusat

Mengolag data dan membuat grafik untuk mencari nilai


magneton Bohr.

IV. DATA HASIL PERCOBAAN


Tabel 5.1 Data arus dan
medan magnet
I (Ampere) B (mT)
1 93,2
2 168,3
3 278
4 371
5 442
Tabel 5.2 Data Jari-Jari Spektrum Lampu Cadmium
Rn
B (mT) L1 L2 L3 L4
RD 1 RD 2 RL 2 RD 3 RL 3 RD 4 RL 4
RL 1 (mm)
(mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm)
93,2 2,6 3,0 4,8 5,0 6,3 6,5 7,3 7,5
168,3 2,8 3,1 4,8 5,0 6,2 6,4 7,4 7,6
278 2,5 3,1 4,8 5,0 6,2 6,4 7,4 7,5
371 2,5 3,1 4,8 5,1 6,2 6,4 7,4 7,5
442 2,4 3,1 4,8 5,1 6,2 6,4 7,3 7,5

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar diatas merupakan gambar spectral yang diamati dalam percobaan.


Prinsip kerja dari percobaan ini adalah menguji lampu Cadmiun menggunakan
medan magnetic yang dihasilkan dari kumparan kawat yang diberikan arus listrik
yang berasal dari power supply. Kumparan tersebut dipasangi lampu cadmium
sebagai sumber atom yang akan siuji dalam percobaan. Untuk memudahkan
pengamatan dalam pengambilan data, rangkaian optic diberi filter cahaya sehingga
spektrum yang akan diteruskan adalah spektrum cahaya berwarna merah. Sehingga
dari lensa optik dapat dilihat pola melingkar dari garis-garis spektrum tersebut
membentuk pola gelap terang. Pada layar juga terbentuk garis spektral yang
terpisah antara satu garis dengan garis lainnya. Apabila medan magnetik diperbesar
maka garis spektral akan terlihat semakin terpisah dari garis awalnya.
Percobaan ini dilakukan untuk melakukan pengamatan terhadap pemisahan
spektrum Cadmiun (Cd) akibat medan magnet luar serta menghitung moment
magneton Bohr (µB) dari hasil pemisahan tersebut.
Percobaan ini dilakukan dengan variasi arus mulai dari 1 A hingga 5 A
berturut-turut dengan penambahan interval 1 Ampere. Semakin besar arus yang
dihasilkan maka akan semakin besar pula nilai medan magnet yang dihasilkan,
sehingga jari-jari akan semakin melebar dikarenakan pola spectral yang akan
semakin besar berbentuk lingkaran. Data yang diperoleh dari percobaan merupakan
data jari-jari luar serta data arus yang digunakan.

Hubungan antara arus dengan medan magnet s


linear
450

400

350

300
I (Ampere)

250
Equation y = a + b*x
Weight No Weighting
200 Residual Sum 394,871
of Squares
Pearson's r 0,99757
150 Adj. R-Square 0,99354
Value Standard Error
B Intercept 0,41 12,03271
100 B Slope 90,03 3,628

50
1 2 3 4 5
B (mT)

Gambar 10. Grafik hubungan arus dan medan magnet


Berdasarkan grafik plotting antara arus dan medan magnet B diatas keduanya
berbanding lurus dimana semakin besar arus maka semakin besar nilai medan
magnet yang dihasilkan oleh kumparan. Hal tersebut dapat berpengaruh terhadap
besarnya spectral lingkaran yang dihasilkan. Dari grafik tersebut didapatkan slope
sebesar 90,03 dengan ketidakpastian 99,3%.
Untuk penentuan nilai magneton Bohr maka dilakukan percobaan untuk
pengambilan nilai jari-jari luar serta jari-jari dalam dari 4 lingkaran mulai dari titik
pusat lingkaran. Hasil dari data tersebut digunakan untuk plotting garfik hubungan
antara ∆V/2 sebagai berikut:

Grafik Hubungan antara delta v/2 dan B


m=µB/hc
34 linear
Equation y = a + b*x
Weight No Weighting
Residual Sum 22,71427
of Squares
32 Pearson's r 0,73713
Adj. R-Square 0,39114
Value Standard Error
delta v/2 (1/m)

B Intercept 22,91482 2,88377


30 B Slope 18,21623 9,64154

28

26

24
0,05 0,10 0,15 0,20 0,25 0,30 0,35 0,40 0,45
B (T)

Gambar 11. Grafik hubungan medan magnet dengan ∆V/2


Dari grafik diatas diperoleh nilai gradien (m) yaitu 18,21623 sehingga jika
dimasukkan dalam persamaan akan didapatkan nilai dari magneton bohr (µB)
sebesar 3,62 x 10-24 ± 4,31 J/T. Hasil tersebut sedikit berbeda dengan literatur yang
menyatakan bahwa nilai magneton bohr (µB) adalah sebesar 9,27 x 10-24 J/T. Faktor
yang menyebabkan perbedaan hasil tersebut yaitu ketidakstabilan arus pada
kapasitor yang digunakan, intensitas cahaya lampu yang mulai berkurang,
kesalahan pembacaan nilai jari-jari, serta kesalahan perhitungan ketidakpastian
yang mungkin dalam olah data.
VI. KESIMPULAN
6.1 Prinsip kerja percobaan efek zeeman adalah menguji lampu cadmium
dengan menggunakan medan magnet yang dihasilkan dari kumparan
kawat yang diberi arus listrik kemudian dilewatkan pada celah
interferometer sehingga pola gelap terang dapat diamati dan dapat dihitung
jari-jari spektrum berupa jari-jari luar dan dalam untuk penentuan nilai
magneton Bohr.
6.2 Pemisahan spektrum cadmium akibat medan magnet luar disebut dengan
efek zeeman, Peristiwa ini terjadi ketika sebuah atom yang dipengaruhi
oleh medan magnetik maka spektrumnya akan terpecah dan energi yang
dihasilkan akan berkurang. Ketika medan magnetik diperbesar maka garis
spektral atom akan semakin terpecah, dan jari-jari pecahan yang dihasilkan
semakin besar. Namun ketika arus kecil maka hanya akan terjadi pendaran
saja pada spektral atomik.
6.3 Nilai magneton bohr (µB) sebesar 3,62 x 10-24 ± 4,31 J/T didapatkan dari
hasil percobaan sedangkan pada teori menyatakan magneton bohr (µB)
sebesar 9,27 x 10-24 J/T.

VII.DAFTAR PUSTAKA
Setyawarno, D. 2013. PENGARUH MEDAN MAGNETIK EKSTERNAL PADA
TABUNG GAS HIDROGEN TERHADAP SPEKTRUM EMISI PADA
EFEK ZEEMAN. Anterior Junal. 13(2): 190-17.
Setyawarno, D., dan Supahar. 2017. PENGARUH MEDAN MAGNETIK
EKSTERNAL PADA TABUNG GAS HIDROGEN TERHADAP
SPEKTRUM EMISI PADA EFEK ZEEMAN. Jurnal Ilmu Fisika dan
Pembelajarannya (JIFP). 1(1): 1-4.
Lestiana, D. 2011. PENGAMATAN EFEK ZEEMAN TRANSVERSAL DAN
LONGITUDINA PADA CADMIUM. Skripsi. Fakultas MIPA Universitas
Sebelas Maret Surakarta.

Anda mungkin juga menyukai