TOPIK 6
KARAKTERISTIK PELURUHAN RADIOAKTIF
PENENTUAN AKTIVITAS PELURUHAN ZAT RADIOAKTIVITAS
I. TUJUAN
1.1 Mengidentifikasi dan memperkirakan sisa aktivitas sumber radiasi.
1.2 Menentukan pengaruh banyaknya pengambilan data cacahan
terhadap karakteristik kurva statistik radiasi yang dihasilkan.
1.3 Membandingkan distribusi statistik hasil eksperimen dengan
perhitungan
II. DASAR TEORI
Radioaktivitas disebut juga peluruhan radioaktif yaitu peristiwa
terurainya beberapa inti atom tertentu secara spontan yang diikuti
dengan pancaran partikel alfa (inti helium), partikel beta (elektron), atau
radiasi gamma (gelombang elektromagnetik gelombang pendek). Kita
dapat mendeteksi aktivitas radiasi dari bahan radioaktif dengan
menggunakan pencacah Geiger-Muller. Beberapa berkas radiasi
dibelokkan oleh medan magnetic sehingga lintasannya tidak mengenai
tabung Geiger. Pemelokan berkas radiasi oleh medan magnet
menunjukkan bahwa berkas radiasi tersebut terdiri atas partikel-partikel
bermuatan. Prinsip tersebut dapat digunakan oleh berkas radioaktif lain.
Radioaktif terdiri dari beberapa bagian, yaitu :
a. Radioaktif alam yang ditunjukan oleh elektron yang ditemukan di
alam.
b. Radioaktif buatan yang ditunjukan oleh teknik modern transmutasi
buatan dari elemen-elemen yang lebih ringan dari elemen alam
(Fayanto, dkk, 2016).
Hukum kekekalan yang diterapkan pada proses peluruhan yaitu :
a. Kekekalan energi : peluruhan mana yang mungkin terjadi dan kita
dapat menghitung energi diam dan energi kinetik dari hasil
peluruhan.
b. Kekekalan momentum linear : Jika inti yang meluruh pada awalnya
diam, maka momentum totalnya dari hasil peluruhan adalah nol.
c. Kekekalan momentum sudut
d. Kekekalan muatan elektrik : muatan elektrik total sebelum dan
sesudah peluruhan haruslah sama besar.
e. Kekekalan nomor massa : Jumlah nomor massa A tidak berubah
dalam proses peluruhan atau reaksi.
Adapun jenis peluruhan yaitu terdiri dari peluruhan alfa, peluruhan
beta, peluruhan gamma (Fayanto, dkk, 2016).
Penjelasannya sebagai berikut:
a. Sinar alfa (α)
Sinar alfa merupakan radiasi partikel yang bermuatan positif.
Partikel sinar alfa sama dengan inti helium -4, bermuatan +2e dan
bermassa 4 sma. Partikel alfa adalah partikel terberat yang
dihasilkan oleh zat radioaktif. Karena memiliki massa yang besar
daya tembusnya sangat lemah diantara sinar radioaktif lainnya.
Sinar alfa dapat dihentikan oleh selembar kertas biasa.
Dalam peluruhan alfa (sebuah inti 4He) menurut reaksi :
Gambar 5. Stopwatch
3.1.4 Pinset (1 buah)
Gambar 6. Pinset
3.2 Fungsi alat dan bahan
3.2.1 Survey meter berfungsi untuk mengukur intensitas
radiasi, dalam bentuk paparan atau dosis radiasi di lokasi
pengukuran secara langsung. Surveymeter lebih
diutamakan untuk mengukur radiasi eksternal seperti
sinar gamma, sinar-X dan neutron, selain
itu surveymeter juga dapat mengukur radiasi alfa dan
beta
3.2.2 Sumber radiasi(ZRA) sebaga sumber energi atau sumber
at yang memancarkan radiasi yang akan diukur dalam
percobaan
3.2.3 Stopwatch berfungsi untuk mengukur waktu lamanya
cacahan berlangsung
3.2.4 Pinset berfungsi untuk mengambil sample ZRA yang
akan di radiasi
3.3 Cara Kerja
3.3.1 Prosedur praktikum
Merangkai Alat
Melakukan pencacahan sumber radiasi ZRA sebanyak 150 kali setiap 10 detik
pada detik 10, 20, 30 dst
Menuliskan nilai cacah netto ZRA dari yang terkecil hingga terbesar tanpa
menuliskan kembali nilai yang sama
Dengan
P(x) : Probabilitas
µ : cacahan – rata
x : cacahan
Setelah dilakukan plot data pada origin maka didapatkan grafik
untuk masing-masing cacahan seperti berikut
Grafik Hubungan Cacahan Radiasi Terhadap B
Peluang Eksperimen dan Teoritis (10 Data) C
0,135
0,20
0,130
0,125
Peluang Eksperimen
0,15
Peluang Teoritis
0,120
0,10 0,115
0,110
0,05
0,105
0,100
0,00
0,095
36 38 40 42 44 46
Cacahan Radiasi
0,20 0,130
0,125
Peluang Eksperimen
0,15 0,120
Peluang Teoritis
0,115
0,10
0,110
0,105
0,05
0,100
0,095
0,00
0,090
36 38 40 42 44 46
Cacahan Radiasi
Peluang Eksperimen
Peluang Teoritis
0,20
0,120
0,15
0,115
0,10
0,110
0,05 0,105
0,00 0,100
36 38 40 42 44 46
Cacahan Radiasi
0,25
Peluang Teoritis
0,120
0,20
0,115
0,15
0,10 0,110
0,05 0,105
0,00 0,100
36 38 40 42 44 46
Cacahan Radiasi
0,30 0,35
0,20 0,20
Equation y = a + b*x
0,30
Plot
Weight
B
No Weighting
0,25
Intercept -0,15273 ± 0,38834
0,15 Slope
Residual Sum of Squares
0,00606 ± 0,00929
0,05697
0,15 0,25
Pearson's r
R-Square (COD)
0,22473
0,05051
0,20
Adj. R-Square -0,06818
0,20
0,10 0,10 0,15
0,15
0,10
0,05 0,05 0,10
0,05
0,05
0,00 0,00
0,00 0,00
36 38 40 42 44 46
Cacahan
0,130 0,130
0,130 0,130
0,125
0,125 0,125 0,125
0,120
0,120
0,120 0,120
0,115
0,115
0,110 0,115 0,115
Equation y = a + b*x
0,110 Plot
Weight
B
No Weighting 0,105
Intercept 0,09086 ± 0,05153 0,110 0,110
Slope 6,67315E-4 ± 0,00123
0,105
Residual Sum of Squares
Pearson's r
0,001
0,18797
0,100
R-Square (COD) 0,03533
Adj. R-Square -0,08525 0,105 0,105
0,095
0,100
0,090 0,100 0,100
0,095
36 38 40 42 44 46
Cacahan