G. Pembahasan
Tanah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan tumbuhan karena
tanah merupakan media bagi tumbuhan yang hidup di atasnya, sumber nutrisi dan tempat
melekatnya tumbuhan dengan akarnya Kapasitas lapang adalah keadaan tanah yang cukup
lembab yang menunjukan air terbanyak yang dapat ditahan oleh tanah terhadap gaya tarik
gravitasi. Air yang dapat ditahan oleh tanah tersebut terus menerus diserap oleh akar tanaman
atau menguap sehingga tanah makin lama makin mengering. Pada suatu saat akar tanaman
tidak mampu lagi menyerap air tersebut sehingga tanaman menjadi layu (titik layu
permanen).
Pada hasil pengamatan tekstur tanah jenis tanah gambut dalam keadaan kering kasar
dan berongga dan dalam keadaan basah kasar dan lembek, jenis tanah lempung dalam
keadaan kering kasar dan berongga, dalam keadaan basah kasar dan lembek, jenis tanah liat
tekstur tanah dalam keadaan kering adalah lembek dan padat, dalam keadaan basah tanah
lembut dan padat, jenis tanah pasir dalam keadaan kering adalah kasar berongga, dalam
keadaan basah kasar dan lembek.
Persentase layu permanen adalah kandungan air tanah pada keadaan dimana
tumbuhan menjadi layu karena air pada tanah. Untuk persentase layu permanen merupakan
pengukuran secara fisiologi karena parameter yang digunakan adalah tumbuhan.
Berdasarkan hasil pengamatan pada kandungan air tanah berat kaleng + kertas saring
pada tanah gambut, tanah lempung, tanah liat dan pasir adalah 20 gram, berat kaleng + tanah
kering pada tanah gambut adalah 240 gr, tanah lempung adalah 340 gr, tanah liat dan pasir
adalah 320 gr, berat kaleng + tanah basah pada tanah gambut 300 gr, tanah lempung 400 gr,
tanah liat adalah 340 gr, tpasir adalah 360 gr, berat air yang hilang pada tanah gambut dan
tanah lempung adalah 60 gr, pada tanah liat adalah 20 gr, pada pasir adalah 40 gr, berat
kering tanah pada tanah gambut dan tanah lempung adalah 260 gr, pada tanah liat dan oasir
adalah 340 gr, berat air gram tanah yang kering pada tanah gambut adalah 0, 25, pada tanah
lempung adalah 0,17 gr, pada tanah liat adalah 0,06 gr, pada pasir adalah 0,125 gr, % air dari
berat kering pada tanah gambut adalah 0,0025 %, pada tanah lempung adalah 0,0017 %, pada
tanah liat adalah 0,0006 %, pada pasir 0,00125 %. Pada percobaan layu permanen pada
tanaman spesies A % layu permanennya adalah 0,0018 %
H. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diperoleh pada praktikum ini yaitu Jumlah air dalam
tanah pada keadaan kapasitas lapang (air yang tersisa setelah pengeringan) sangat
bergantung pada tekstur tanah, struktur tanah dan jumlah serta jenis bahan organik yang ada
di tanah tersebut. Makin halus terkstur tanah dan makin kecil partikelnya maka
kemampuannya dalam menyimpan air lebih besar. . Untuk persentase layu permanen
merupakan pengukuran secara fisiologi
karena parameter yang digunakan adalah tumbuhan.
DAFTAR PUSTAKA
Indranada, Henry . 1994 . Pengelolaan Kesuburan Tanah . Bumi Aksara :Semarang, 1994.
Mulyani, M. 1991. Pengantar Ilmu Tanah. Rineka Cipta. Jakarta, 1991.
Pairunan ,A.K., JL.Nanere, Arifin. S.R.Samosir, R.Tangkai Sari, J.R.Lalopouo, B.Ibrahim,
H.Asmadi., 1997. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Negeri
Indonesia Timur, Ujung Pandang, 1997.