VARIAC Z Z VARIAC V
V Z
Z << RV
Z >> RA
Sedangkan untuk pemasangan Watt meter adalah sebagai berikut :
1 3 1
3
2 2
statis
putar
Z Z
Vs Vs
5 5
Dalam pengukuran energi listrik suatu beban tertentu diperlukan peralatan yang umum
dijumpai baik itu didalam pemakaian rumah tangga maupun didalam industri.
Alat yang dimaksud adalah : Kilo Watt Hour (KWH)
Alat ini bekerja berdasar atas berputarnya suatu piringan logam, sebagai akibat momen putar hasil
interaksi antara medan magnit dari kumparan arus dan kumparan tegangan.
Secara matematis relasi tersebut dapat ditulis sebagai :
n = k V I Cos
n = kecepatan putar piringan logam
V = Tegangan beban
I = Arus beban
Cos = power faktor
k = kostanta
jadi dengan menghitung jumlah putaran piringan dapatlah ditentukan energi yang telah ditarik beban
tersebut.
1 3 4 6
INPUT OUTPUT
A. Pengukuran daya dan energi dengan Metoda V, A, Cos dan KWH meter.
KWH A Cos
VS V Z
B. Pengukuran daya dan energi dengan Watt meter dan KWH meter.
KWH Watmeter
VS Z
P = Cos V I
DAYA
NO BEBAN
Cos Watt
V I
meter
1. Kompor(600 watt) 215 V 2,8 A 602 W
VI. Pembahasan
Praktikum pengukuran factor kerja, daya, dan energy ini bertujuan untuk menentukan nilai
daya/watt dan cos phi (factor daya) dari suatu beban listrik, untuk menentukan energy yang
dikosumsi beban listrik terpasang
Pratikum ini terdapat dua percobaan. Percobaan pertama yaitu pengukuran daya dan energy
dengan watt meter dan KWH meter. Percobaan kedua yaitu pengukuran daya dan energy metode
V, A, Cos phi, dan KWH meter. Hasil dari kedua praktikum ini dibandingkan dengan teori yang ada
1. Percobaan Pertama
Pada percobaan pengukuran daya dan energy dengan watt meter dan KWH meter
diawali dengan merangkai pemasangan KWh meter, outputnya dihubungkan dengan
rangkaian watt meter. Dan dihubungkan dengan suatu beban listrik. Pada percobaan ini
memakai beban listrik berupa kompor yang memiliki daya 600 watt, hair dryer dengan daya
350 watt, dan yang terakhir kompor dan hair dryer digunakan secara bersamaan.
Saat beban listrik memakai kompor yang memiliki daya 600 watt, praktikan
mendapat data tegangan 215 volt dan arus 2,8 A. dengan adanya data ini maka didapatkan
hasil perhitungan daya sesuai praktikum yaitu 602 watt. Terdapat perbedaan antara data
yang didapat saat praktikum dengan data teori yaitu sebesar 0,3%
Saat beban listrik memakai hair dryer yang memiliki daya 300 watt, praktikan
mendapat data tegangan 220 volt dan arus 1,7 A. dengan adanya data ini maka didapatkan
hasil perhitungan daya sesuai praktikum yaitu 374 watt. Terdapat perbedaan antara data
yang didapat saat praktikum dengan data teori yaitu sebesar 7,14%
Saat bebean listrik memakai kompor dan hairdryer yang memiliki daya 950,
praktikan mendapat data tegangan 205 volt dan arus 4,3 A. dengan adanya data ini maka
didapatkan hasil perhitungan daya sesuai praktikum yaitu 881,5 watt. Terdapat perbedaan
antara data yang didapat saat praktikum dengan data teori yaitu sebesar 7,2%.
Pada percobaan pertama ini, beban yang digunakan merupakan resistif murni
sehingga cos phi yang dihasilkan adalah 1. Sehingga cos phi tidak mempengaruhi besarnya
daya.
2. Percobaan Kedua
Pada percobaan pengukuran daya dan energy dengan watt meter dan KWH meter
diawali dengan merangkai pemasangan KWh meter, outputnya dihubungkan dengan
rangkaian watt meter. Dan dihubungkan dengan suatu beban listrik. Pada percobaan ini
memakai beban listrik berupa motor dengan nilai kapasitor 3,5 F, motor dengan nilai
kapasitor 7,5 F, dan yang terakhir motor dan kompor yang digunakan secara bersamaan
dengan nilai kapasitor 7,5 F.
Dalam hal ini terdapat nilai Cos akibat sudut antara daya nyata dan daya aktif,
sedangkan daya reaktif sendiri dari perkalian daya nyata dengan Sin . Adanya daya
reaktif ini terjadi karena induktansi oleh komponen berbentuk kumparan yaitu motor. Untuk
meminimalkan daya, maka sebisa mungkin daya reaktif harus dieliminasi. Beban bersifat
induktif maka diperlukan kapasitor sehingga daya reaktif mendekati nol.
VII. Kesimpulan
IX. Lampiran