Anda di halaman 1dari 25

PT PLN (Persero)

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Teori Dasar kWh Meter

3. TEORI DASAR kWh METER

3.1. PRINSIP DASAR kWh METER

kWh meter adalah alat pengukur energi listrik yang mengukur secara langsung hasil
kali tegangan, arus factor kerja,kali waktu yang tertentu (UI Cos t) yang bekerja
padanya selama jangka waktu tertentu tersebut. Hal ini berdasarkan bekerjanya
induksi megnetis oleh medan magnit yang dibangkitkan oleh arus melalui kumparan
arus terhadap disc (piring putar) kWh meter, dimana induksi megnetis ini
berpotongan dengan induksi mgnetis yang dibangkitkan oleh arus melewati
kumparan tegangan terhadap disc yang sama.

Koppel putar dapat dibangkitkan terhadap disc karena induksi magnetis kedua medan
magnit tersebut diatas bergeser fasa sebesar 900 satu terhadap lainnya (azas Ferrari).
Hal ini dimungkinkan dengan konstruksi kumparan tegangan dibuat dalam jumlah
besar gulungan sehingga dapat dianggap inductance murni.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 43


PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Teori Dasar kWh Meter

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 44


PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Teori Dasar kWh Meter

Gambar 1A. Prinsip suatu meter penunjuk Gambar 1B Arus arus Eddy pada
suatu piringan
Energi listrik arus B-B (jenis induksi)

GAMBAR 1
Keterangan Gambar :

M = Magnit permanent
Cp = inti besi kumparan tegangan
Wp = kumparan tegangan yang dapat dianggap sebagai reaktansi murni,
karena lilitan cukup besar
Cc = Inti besi kumparan arus
Wc = kumparan arus
Ip = arus yang mengalir melalui Wp
I = Arus beban yang mengalir melalui Wc
F = Kumparan penyesuaian fasa yang diberi tahanan R
RGS = Register
1L & 2S = Terminal sumber daya masuk
2L & 1S = Terminal daya keluar

Prinsip Kerja

1 ditimbulkan oleh arus I mengalir di kumparan Wc


2 ditimbulkan oleh arus Ip mengalir di kumparan Wp dan Ip lagging 90 0 terhadap
tegangannya
V


Sin = Cos

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 45


PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Teori Dasar kWh Meter
Gambar 2
2

Dengan mengambil persamaan moment alat ukur type induksi :

T = KW 1. 2 Sin
1 sebanding dengan I
V
2 sebanding dengan W

Sin = Cos

V
Maka : TD = W W.I Cos = V.I. Cos

Dengan demikian maka terhadap piringan logam D terdapat momen gerak TD yang
berbanding lurus terhadap daya beban. Apabila oleh karena pengaruh momen TD.
Piring logam D berputar dengan kecepatan n, maka sambil berputar piringan tersebut
memotong garis garis fluksi magnetic m (akibat adanya magnit permanen) sehingga
menyebabkan terjadinya arus arus putar (arus Foucault) didalam piringan logam
yang berbanding lurus terhadap n m.

Arus arus putar yang terjadi pada piringan logam D akibat adanya 1, 2 dan m
seperti dalam gambar 1.B
Arus arus putar yang memotong garis garis fluksi m menyebabkan piringan
logam D mengalami momen redaman TD yang berbanding lurus dengan n. m2

Bila momen TD dan Td dalam keadaan seimbang maka :

Kd. V.I. Cos = Km.n. m2


Kd
n= V.I Cos
Km m2

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 46


PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Teori Dasar kWh Meter
Kd, Km = konstanta

Sehingga didapat kecepatan n dari piringan logam D adalah berbanding lurus dengan
V.I.Cos, maka jumlah putaran piringan D untuk jangka waktu tertentu sebanding
dengan energi yang diukur pada jangka waktu tersebut. Kemudian untuk mendapat
angka hasil pengukuran dari piringan D tadi harus ditransformasikan lagi kealat
register.

kWh meter 1 fasa


kWh meter 3 fasa

3.2. BAGIAN BAGIAN KWH METER DAN FUNGSINYA

1. Kumparan Tegangan
2. Kumparan arus
3. Elemen Penggerak/piringan
4. Rem Magnit
5. Register
6. Name Plate
7.Terminal Klemp

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 47


PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Teori Dasar kWh Meter

Gambar 3

Badan (body) terdiri dari :

a. Bagian atas
b. Bagian bawah

Kumparan arus terdiri dari :

a. Pada kWh meter 1 phasa kumparan arus 1 set


b. Pada kWh meter 3 phasa 3 kawat kumparan arus 2 set
c. Pada kWh meter 3 phasa 4 kawat kumparan 3 set

Pada kumparan arus dilengkapi dengan kawat tahanan atau lempengan besi yang
berfungsi sebagai pengatur Cosinus phi (factor kerja)
Kumparan Tegangan terdiri dari :
Pada kWh meter 1 phasa 1 Set
Pada kWh meter 3 phasa 3 kawat . 2 set
Pada kWh meter 3 phasa 4 kawat . 3 Set

Piringan
Piringan kWh meter ditempatkan dengan dua buah bantalan (atas dan bawah) yang
digunakan agar piringan kWh meter dapat berputar dengan mendapat gesekan sekecil
mungin.

Rem Magnit

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 48


PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Teori Dasar kWh Meter
Rem magnit adalah terbuat dari magnit permanen, mempunyai satu pasang kutub
(Utara dan selatan) yang gunanya untuk :

a. Mengatasi akibat adanya gaya berat dari piringan kWh meter


b. Menghilangkan / meredam ayunan perputaran piringan serta alat kalibrasi
semua batas arus.

Roda gigi dan Alat Pencatat (register)


Sebagai transmisi perputaran piringan, sehingga alat pencatat merasakan adanya
perputaran, untuk mencatat jumlah energi yang diukur oleh kWh meter tersebut dan
mempunyai satuan, puluhan, ratusan, ribuan dan puluh ribuan

Data kWh Meter


Pada papan nama dari meter energi tercantum data sebagai berikut :
- Nama alat / merek pabrik
- Tipe atau jenis meter
- Cara pengawatan : satu fasa, 2 kawat
tiga fasa, 3 kawat
tiga fasa, 4 kawat
- Tegangan
- Arus
- Frekuensi
- Konstanta meter
- Kelas
- Satuan energi listrik

3.3. PRINSIP KERJA kVARh METER.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 49


PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Teori Dasar kWh Meter
Meter kVARh pada prinsipnya adalah seperti meter kWh. Kalau pada meter kWh
yang diukur adalah daya nyata atau I.E.Cos x t, maka pada kVARh yang diukur
adalah daya buta atau I.E.Sin x t.

Untuk bisa mendapatkan hasil pengukuran E.I.Sin x t, prinsip dasarnya adalah


membalik polaritas kumparan tegangan kWh dengan jalan membalik pengawatannya.

kWh kVARh

1 2 3 5 7 8 9
1 2 3 5 7 8 9

Gambar 5

kVARh dipergunakan untuk mengukur besarnya pemakaian energi rekatif pada


konsumen konsumen yang mempunyai Cos kurang dari 0,85 atau pada konsumen
konsumen yang mempunyai sudut phasa lebih besar dari 36,860.

Apabila kita perhatikan pada tiga daya dibawah ini (lihat gambar)

kVA
c kVAR
b


a
kW

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 50


PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Teori Dasar kWh Meter
Gambar 6

Apabila pada segi tiga daya tersebut kita coba gambarkan suatu besaran sudut (FI)
yang berubah ubah dengan besaran Kw yang tetap, maka dapat terlihat disini bahwa
:

- Besarnya kVA akan berubah ubah


Semakin besar sudut atau semakin jeleknya Cos maka kVA akan semakin
besar

- Besarnya kVAR akan berubah - ubah


Semakin besar sudut atau semakin jeleknya Cos maka kVAR akan semakin
besar.

Lihat gambar.

D
kVA
C
kVAR
B

3 4 5
2 A
kW

GAMBAR 7

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 51


PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Teori Dasar kWh Meter
Pada titik A besarnya sudut =0
Maka besar Cos =1
Sehingga kVA = kW
Sedangkan kVAR nya adalah =0

Pada titik B :
Sudut 2 semakin besar sehingga Cos menjadi lebih kecil dari 1
kVA akan menjadi lebih besar dari kW, sedangkan kVARnya menjadi lebih besar dari
nol ( 0 ).
3.4. DIAGRAM RANGKAIAN DAN PENANDAAN TERMINAL

Diagram rangkaian harus tertera pada bagian disekitar terminal. Diagram rangkaian
dan cara penyambungannya dapat dilihat pada gambar 9 sampai 18

.1 .3 .44 .5
.1 .3 .4 .5
54
.64.74
B
F E
B B
N A E
F
N B
N A
N
Gbr. 8a Gbr. 8b
Diagram pengawatan kWh meter fase tunggal, 2 Diagram pengawatan kWh meter fase tunggal, 2
kawat sambungan langsung tarip tungal kawat sambungan langsung, tarip ganda

.1 .3 .4 .6 .7 .93 .10 .11

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 52


PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Teori Dasar kWh Meter

R
B
S E
B
A
T N

N
Gbr. 8c
Diagram pengawatan kWh meter fase tiga, 4 kawat sambungan langsung, tarip tungal

3 .6
.
.1 .2 .4 5 .7 .83.93 .113
.

R B
E
S B
T A
N N

Gbr. 8d
Diagram pengawatan kWh meter fase tiga, 4 kawat sambungan tidak langsung, tarip tunggal

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 53


PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Teori Dasar kWh Meter

. .
M

.13.23.33 .43
. . . . . . . . . . .13 .153
1 2 3 4 5 6 7 83 93 123

k . l. k. l. .
. . K. L. K. L.
k l

R CT

K L
.
B
E
B
S A
TM N
T
N

Gbr. 8e
Diagram pengawatan kWh meter fase tiga, 4 kawat sambungan melalui trafo arus dan trafo
tegangan tarip ganda

. . .13.23.33 .43
.1 .2 .3 5
. ..
73
83 93
13 153
. .

k . l.
. . .
CT

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 54


PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Teori Dasar kWh Meter
20000/100
PT =
100
V
K . L. K L

B
R E
TM B
S
A
N
T

Gbr. 8f
Diagram pengawatan kWh meter fase tiga, 3 kawat sambungan dengan trafo arus dan trafo
tegangan, tarip ganda

.1 .2.3 .4.5.6 .7 .83.93 .113

B
R E
S B
T A
N N

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 55


PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Teori Dasar kWh Meter

Gbr. 8g
Diagram pengawatan kWh meter fase tiga, 4 kawat sambungan melalui transformator tegangan dan
tarnsformator arus, tarip tungal

.13.23.33 .43
...
1 2 3 5
. . . .13 .153
73 83 93

. k. l.
20000/100 CT
K. L .
PT = V K. L.
100

R
TM S

B
E
B
A
N

Gbr. 8h
Diagram pengawatan kWh meter fase tiga, 3 kawat sambungan melalui transformator tegangan
dan tarnsformator arus, tarip ganda

.
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 56
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Teori Dasar kWh Meter

.1 .2 .3 5
.73.83.93
.

. k. l.
20000/100 CT
K. L .
PT = V K. L.
100
B
E
R B
TM S A
T N

Gbr. 8i
Diagram pengawatan kWh meter fase tiga, 3 kawat sambungan melalui transformator tegangan
dan tarnsformator arus, tarip tungal

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 57


.1 . .3 . .. . . . .. .
2 5 73 83 93 13 153 13
M 23 33 43

PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan
. k. l. Teori Dasar kWh Meter

20000/100 CT
K. L .
PT = V K. L.
100

B
R E
TM S B
A
T N

Gbr. 8j
Diagram pengawatan kWh meter fase tiga, 3 kawat sambungan melalui transformator tegangan
dan tarnsformator arus, tarip ganda

Susunan terminal harus sama dengan diagram rangkaian. Setiap terminal harus diberi
tanda yang sesuai dengan fungsinya.

Cara pengawatan kWh meter dibedakan menurut jumlah elemennya :

- Fase tunggal, 2 kawat mempunyai 1 elemen


- Fase tiga, 3 kawat mempunyai 2 elemen
- Fase tiga, 4 kawat mwmpunyai 3 elemen

3.4.1. Klasifikasi kWh Meter Dan Batas Kesalahan.

Klasifikasi kWh meter dibagi dalam 3 klas :

- kWh meter kelas 0,5 dipakai sebagai meter standard


- Kwh meter kelas 1 dipakai untuk pengukuran skunder (memakai trafo ukur)
- kWh meter kelas 2 dipakai untuk pengukuran primer (tanpa trafo ukur)

Batas batas kesalahan kWh meter yang ditentukan oleh kamar tera PLN (atas
kebijaksanaan PLN Wilayah/Distribusi setempat)

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 58


PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Teori Dasar kWh Meter
Arus Faktor Kerja Batas kesalahan kWh meter dalam %
Kl 2 Kl 1 Kl 0,5
100% In 11 + 0 .. + 2 + 0 . + 1 +0 .. +
100% In 0,5 (ind) + 0 ...+ 2 + 0 . + 1 0,5*
50% In 1 + 0 + 2 + 0 . + 1 +0 .+ 0,8*
50% In 0,5 (ind) + 0 + 2 + 0 . + 1 +0 .+ 0,5 +
10% In 1 + 0 + 2 + 0 . + 1 +0 .+ 0,8 +
5% In 1 + 0 .+ 2,5 + 0 . + 1,5 +0 .+ 0,5 +
+0 .+ 1

Keterangan :

Tanda * : Titik 2 kesalahan yang biasa dirobah, bila menyimpang dari batas
yang ditentukan.
Tanda + : Titik 2 kesalahan yang tidak boleh dirubah, bila menyimpang
batas yang ditentukan

3.5. ALAT BANTU kWh METER

Ada tiga alat bantu yang digunakan dalam pengukuran dengan kWh meter :

a. Current transformator (trafo Arus)


b. Potensial transformator (Trafo tegangan)
c. Time switch

Tidak semua alat Bantu tersebut harus dipasang pada suatu pengukuran kWh meter,
hal tersebut tentu tergantung dari kebutuhan untuk pengukuran itu sendiri. Maksud
dari penggunaan alat bantu kWh meter adalah untuk menyederhanakan disain
pemuatan kWh sehingga :

- Dengan satu jenis kWh meter yang tertentu dapat digunakan untuk
pengukuran dari beberapa macam besarnya daya listrik.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 59


PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Teori Dasar kWh Meter
- Untuk pengukuran tarif ganda maka didesain dengan coil perubahan
register yang menggunakan relay komando dari luar (Time Switch)

- Supaya kWh meter dapat digunakan untuk pengukuran energi listrik baik
pada sistem tegangan rendah maupun pada sistem tegangan menengah juga
pada sistem tegangan tinggi

- Untuk mempermudah pemasangan dan penempatan kWh meter

3.5.1. Transformator Arus

Transformator arus adalah suatu alat listrik yang berfungsi untuk mengubah besar
arus tertentu (di lilitan primer) ke besaran arus tertentu lainnya (di lilitan sekunder)
melalui suatu kopling elektro megnetis.

Transformtor arus ini banyak digunakan didalam bidang pengukuran pengukuran


listrik untuk memperoleh besaran ukur bagi ampere meter, kWh meter, watt meter
dan sebagainya

Karena meter meter umumnya hanya dapat dilewati besaran ukur (arus) yang
kecil sedangkan arus yang mengalir ke jaringan distribusi adalah besar, maka besar
arus pada belitan primer transformator arus lebih besar dari pada besar arus di lilitan
sekundernya.

Jadi transformator arus yang dipergunakan pada meter meter akan mengubah arus
primer yang besar menjadi arus sekunder yang lebih kecil sehingga pengukuran
dapat dilakukan.

3.5.2. Pemeriksaan Spesifikasi Transformator Arus (CT)

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 60


PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Teori Dasar kWh Meter
Transformator arus yang digunakan untuk pengukuran tegangan menengah dan
tegangan tinggi adalah kelas 0,5. setiap transformator arus harus mempunyai data
minimal sebagai berikut :

a. Nama pabrik pembuat atau tanda lain yang menunjukkan


identitasnya.
b. Tipe dan nomor seri
c. Arus pengenal primer dan sekunder sebagai contoh :
Kn = Ipn/Isn (kn = 100/5 A)
d. Frekuensi pengenal (misalnya 50 Hz)
e. Keluaran pengenal dan kelas ketelitian (misalnya : 1S; 15 VA, kelas
0,5; 2S; 30 VA, kelas 1)
f. Tegangan tertinggi untuk perlengkapan
g. Tingkat isolasi pengenal
h. Arus thermal singkat pengenal (I th) dan arus dinamik pengenal
(Idyn)
i. Kelas isolasi bila bukan isolasi kelas A

3.5.3. Pengujian Polaritas CT

Transformator arus secara individual harus diuji polaritasnya untuk membuktikan


bahwa penandaan polaritas primer dan sekundernya adalah benar. Pengujian
dilakukan dengan sirkit seperti pada gambar berikut :

P2 P1
_-_ S2 S1 +

Push Oution
Switch

Batery

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 61


PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Teori Dasar kWh Meter

Gambar 9
Pengujian Polaritas

Sebuah ampere meter dengan skala Nol ditengah, tipe permanent magnet moving
coil dihubungkan pada sekunder transformator arus. Battrey tegangan 1,5 Volt
dihubungkan melalui saklar kutub tunggal pada sisi primer, pada saat saklar
dimasukkan maka ampere meter akan menunjuk kearah positip sesaat dan pada
waktu saklar dibuka ampere meter akan menunjuk kearah negatep sesaat.

Pengujian polaritas dapat diukur langsung pada terminal lemari APP (10 tipe II F
Nomor : 1 dan 3; 1 dan 5; 1 dan 7)

3.5.4. Pengujian Rasio

Pengujian ini dilakukan dengan menginjeksi sisi primer, arus dialirkan dan diukur
dengan A 1 melalui transformator arus standar seperti pada gambar berikut.

Test Arus
Skunder
A
2

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 62


PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Teori Dasar kWh Meter

CT
Yang diuji

CT
A Standar
1

Current Transformer
Test Set

~
AC Supply
Gambar 10. Pengujian Rasio

Arus sekunder diukur dengan ampere meter A2 dan nilai perbandingannya antara
A1 dan A2 adalah merupakan rasio yang tertulis pada nama transformator arus.
Kesalahan arus dinyatakan dalam (%) dengan rumus :

(kn Is Ip)
Kesalahan arus (%) = X 100%
Ip

Is = arus sisi sekunder


Ip = arus sisi primer
Kn = rasio transformasi transformator arus

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 63


PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Teori Dasar kWh Meter
3.5.5. Batas - Batas Kesalahan

Persentasi kesalahan Pergeseran fasa pada persentase


Kelas Arus (rasio) pada arus pengenalnya
ketelitian persentase arus
pengenalnya Menit Centi Radian
10 12 10
5 20 5 20 120 5 20 100 120
0 0 0
0,1 0,4 0,2 0,1 0,1 15 8 5 5 0,45 0,24 0,15 0,15
0,2 0,75 0,35 0,2 0,2 30 15 10 10 0,9 0,45 0,3 0,3
0,5 1,5 0,75 0,5 0,5 90 30 30 30 2,7 0,35 0,9 0,9
1,0 3,0 1,5 1,0 1,0 180 90 60 600 5,4 2,7 1,8 1,8

Batas kesalahan transformator arus penggunaan khusus.


Tabel ini hanya berlaku untuk transformator dengan arus sekunder pengenal 5A
Persentasi kesalahan arus Pergeseran fasa pada persentase arus pengenalnya
Kelas
(rasio) pada
ketelitian
persentase arus pengenalnya Menit Centi Radian
5 20 100 120 5 20 10 120 5 20 10 120
0 0
0,25 0,75 0,35 0,2 0,2 30 15 10 10 0,9 0,45 0,3 0,3
0,35 1,5 0,75 0,5 0,5 90 45 30 30 0,7 0,35 0,9 0,9

3.6. TRANSFORMATOR TEGANGAN

Transformator tegangan adalah alat pengubah besaran listrik (tegangan) dari suatu
harga ke harga yang lain yang tertentu besarnya.

Transformator tegangan merupakan salah satu dari beberapa jenis transformator yang
ada, yang berfungsi sebagai alat pembantu dalam pengukuran tegangan. Alat ini biasa

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 64


PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Teori Dasar kWh Meter
digunakan untuk memberi tegangan kepada meter meter dan peralatan pengaman
yang memerlukannya, dan biasa dipasang pada sisi tegangan tinggi dari suatu
jaringan listrik (6 kV ke atas)

Faktor ketelitian yang harus diperhatikan pada transformator alat pengukuran


(termasuk juga transformator tegangan). Hal ini disebabkan karena besaran
ukurannya yang lebih diperhatikan dari pada rugi-rugi yang terjadi pada alat tersebut.

3.6.1. Pemeriksaan Spesifikasi Transformator Tegangan (PT)

Transformator yang digunakan adalah kelas 0,5 setiap Transformator tegangan


minimal harus diberi penandaan sebagai berikut :

a. Nama pabrik pembuat atau tanda lain yang menunjukkan


identitasnya
b. Tipe dan nomor serie
c. Tagangan pengenal primer dan sekunder
d. Frekuensi pengenal
e. Keluaran pengenal dan kelas ketelitian yang bersesuaian (missal 50
VA kelas 0,5)
f. Tegangan sistem tertinggi
g. Tingkat isolasi pengenal

3.6.2. Pengujian Polaritas PT

Polaritas transformator tegangan dapat dilaksanakan sama seperti transformator


arus. Perlu diperhatikan pada waktu menghubungkan suplai tegangan baterai pada
sisi primer PT (bila PT sudah terpasang pada sirkit)

3.6.3. Pengujian Rasio Transformator Tegangan

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 65


PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Teori Dasar kWh Meter
Metode yang digunakan adalah metode pembanding yakni dengan membandingkan
standar, lihat gambar rangkaian sebagai berikut :

250 V Hight
AC Voltage Test
Supply
Set

PT STANDAR PT YANG DIUJI

V V
1 2

GAMBAR 11

Kesalahan trafo tegangan dinyatakan dalam (%)

(Kn Us Up)
% = x 100%
Up

Us = Tegangan sisi sekunder


Up = Tegangan sisi primer
Kn = Rasio transformasi transformator tegangan

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 66


PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Teori Dasar kWh Meter
3.6.4. Batas Kesalahan Tegangan dan Pergeseran Fasa

Kelas Persentase kesalahan Pergeseran fasa ()


Menit Centiradian
tegangan (ratio)
()
0,1 0,1 5 0,15
0,2 0,2 10 0,3
0,5 0,5 20 0,6
1,0 1,0 40 1,2
Tidak disyaratkan
3,0 3,0

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 67

Anda mungkin juga menyukai