Anda di halaman 1dari 12

PRAKTIKUM PENGUKURAN LISTRIK

UNIT 5
PENGUKURAN DAYA SATU FASA
LABORATORIUM DASAR ELEKTRO

Fachrian Luthfi Fadillah


3332190004
PL-12

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2021
BAB I
METODOLOGI
1.1. Prosedur Percobaan
1. Siapkan kit praktikum daya satu fasa.
2. Pastikan MCB kit praktikum dalam keadaan off.
3. Hubungkan kabel power kit praktikum pada stopkontak sumber PLN
220VAC.
4. Nyalakan MCB kit praktikum.
5. Hubungkan kabel probe multimeter pada titik A dan B pada kit
praktikum daya satu fasa. Pastikan bahwa tidak ada arus yang
mengalir pada display multimeter.
6. Lepas kabel probe multimeter pada titik pengukuran A dan B, lalu
hubungkan kabel penghubung pada titik A dan B.
7. Ukur tegangan keluaran stopkontak kit praktikum daya satu fasa.
8. Catat hasil pengukuran tegangan tersebut pada blangko percobaan.
9. Hubungkan beban pada stopkontak kit praktikum daya satu fasa, dan
hubungkan kabel probe multimeter pada titik A dan B kit praktikum
daya satu fasa (ukur besar arus beban).
10. Catat hasil pengukuran besar arus pada blangko percobaan.
11. Ukur hambatan beban (jika tidak terukur tanyakan asisten), dan catat
pada blangko percobaan.
12. Ulangi langkah 9 s.d. 11 untuk beban yang berbeda.

2
BAB II
TUGAS
2.1. Tugas Pendahuluan
1. Sebutkan tujuan unit 5!
Jawab:
a. Mengetahui pengukuran daya dan factor daya tegangan bolak-balik
dengan berbagai jenis beban. [1]
b. Mengetahui prinsip kerja alat multimeter dan powermeter.
2. Jelaskan tentang:
a. Daya Aktif
b. Daya Reaktif
c. Daya semu
Jawab:
a. Daya Aktif adalah daya yang sesungguhnya dibutuhkan oleh beban.
Satuan daya aktik adalah W (Watt) dan dapat diukur dengan
menggunakan alat ukur listrik Wattmeter. [2]
b. Daya Reaktif adalah daya yang mengakibatkan terjadinya kerugian-
kerugian daya, atau daya yang mengakibatkan terjadinya penurunan
nilai factor daya (Cosphi). Besar kecilnya daya reaktif tergantung
pada seberapa banyak alat-alat listrik yang menghasilkan daya
reaktif. [2]
c. Daya semu adalah perkalian nilai RMS dari tegangan dan arus. [2]
3. Apa fungsi dan pengertian Faktor daya?
Jawab:
Factor daya adalah cosinus dari perbedaan fasa antara tegangan dan arus.
Hal ini juga merupakan cosinus dari sudut impedansi beban. Fungsi factor
daya adalah sebuah rasio perbandingan antara daya nyata terhadap daya
semu. [3]
4. Jika diketahui sebuah beban dengan daya semu = 50VA dan daya aktif =
45Watt. Berapa nilai dari factor daya nya?

3
4

Jawab:
Diketahui : P = 50VA, S = 45Watt
Ditanya : Faktor daya
P 45
Jawab: cosθ = =0,9
S 50

2.2. Tugas Modul


1. Apa itu daya semu, daya aktif dan daya reaktif ?
Jawab:
a. Daya semu adalah perkalian nilai RMS dari tegangan dan arus. [2]
b. Daya Aktif adalah daya yang sesungguhnya dibutuhkan oleh beban.
Satuan daya aktik adalah W (Watt) dan dapat diukur dengan
menggunakan alat ukur listrik Wattmeter. [2]
c. Daya Reaktif adalah daya yang mengakibatkan terjadinya kerugian-
kerugian daya, atau daya yang mengakibatkan terjadinya penurunan
nilai factor daya (Cosphi). Besar kecilnya daya reaktif tergantung
pada seberapa banyak alat-alat listrik yang menghasilkan daya
reaktif. [2]
2. Bogan memiliki ruko dengan daya 1300VA. Berapa Ampere MCB yang
dijual dipasaran khususnya negara Indonesia yang digunakan Poki untuk 25
ruko miliknya. Serta berapa jumlah beban dalam Watt yang dapat terpakai,
jika semua peralatan elektronik ruko Bogan dihidupkan (catatan: cos φ =
0,9)?
Jawab:
P
cosφ=
S

P
0,9= =1300∗0,9
1300
5

P=1.170 W
BAB III
ANALISA
3.1. Dasar Teori
suatu beban yang dicatu oleh suatu sumber tegangan AC, sehingga
tegangan beban V dan arus yang mengalir pada beban I, maka yang terjadi
pada beban Z adalah
S=V . I (3.1)

S=P+ jQ (3.2)
Dimana:
S dalam VA, disebut daya semu
P dalam Watt, disebut daya aktif
Q dalam VAR, disebut daya reaktif

Gambar 3. 1 Segitiga Daya


Impedansi Z dalam hal ini dapat terdiri dari berbagai jenis beban
resistif, induktif, kapasitif ataupun kombinasi dari ketiga jenis beban
sehingga sebuah impedansi Z yang memiliki karakteristik gabungan dari
karakteristik berbagai jenis beban yang menyusunnya. Beban adalah jenis
daya yang diserapnya, sifat arus dan tegangan yang bila digabungkan dengan
jenis beban yang berbeda dapat terbentuk karakteristik yang lebih maupun
lebih buruk. (jika dilihat dari sudut pandang yang berbeda). [1]

6
7

3.2. Analisa
Pada analisa percobaan unit 5 tentang pengukuran Daya satu fasa, terdapat
berbagai pengukuran yang dilakukan yaitu terhadap solder, osiloskop EZ dan
Osiloskop Instec. Berikut ini adalah hasil percobaan yang sudah dilakukan.
Pada percobaan ini melakukan percobaan terhadap pengukuran terhadap daya satu
fasa dengan bebanya yaitu solder, Osiloskop EZ, dan Osiloskop Instec. Dari
percobaan yang telah dilakukan dan didapatkan nilai daya aktif, sumber tegangan dan
arus beban.

Tabel 3. 1 Data Hasil Pengukuran beban satu fasa

Daya Sumber Arus Daya Faktor


No Beban Aktif Tegangan Beban Semu Daya
(Watt) (Vrms) (mA) (VA) (cosφ )
1 Solder 60 228.1 245 55,8845 1,0736
2 Osiloskop Ez 45 228.1 207,7 47,37637 0,9498
Osiloskop
3 40 228.1 211,1 48,15191 0,8307
Instec

Berdasarkan pada tabel 3.1 data hasil pengukuran beban satu fasa didapat nilai
pada beban pertama yaitu solder dengan daya aktif 60W, sumber tegangan 228.1V
dan arus 245mA. Beban kedua yaitu Osiloskop EZ dengan daya aktif 45W, sumber
tegangan 228.1 dan arus 207,7mA. Dan yang terakhir adalah Osiloskop Instec dengan
daya aktif 40W, sumber tegangan 228.1V, dan arus 211,1mA.
untuk perhitungan nilai Daya semu (VA) dan factor daya dapat dilakukan
perhitungan secara matematis, berikut untuk perhitungannya.
a. Perhitungan Daya Semu (VA)
Vrms x Rrms (3.3)
Maka perhitungan terhadap 3 beban tersebut sebagai berikut.
1. Solder
228.1 x 0,245=55,884 VA
2. Osiloskop EZ
228.1 x 0,207,7=47,376 VA
8

3. Osiloskop Instec
228.1 x 0,211,1=48,151VA
Setelah melakukan perhitungan untuk mencari nilai daya semu diperoleh
hasilnya dari masing-masing beban, pada beban solder diperoleh nilai 55,884VA,
pada beban Osiloskop EZ diperoleh nilai 47,367VA, dan beban yang terakhit didapat
nilai 48,151VA. Dan untuk mencari nilai factor daya, yang bertujuan mengetahui
perbedaan fasa antar tegangan dan arus, berikut adalah perhitungan untuk factor daya.
b. Perhitungan Faktor Daya
P
cosθ (3.4)
S

Maka perhitungan terhadap 3 beban tersebut sebagai berikut.


1. Solder
60
cosφ =1,073
55,884
2. Osiloskop EZ

45
cosφ =0,94
47,376
3. Osiloskop Instec
40
cosφ =0,83
48,151

Setelah melakukan perhitungan untuk mencari nilai factor daya diperoleh


hasilnya dari masing-masing beban, pada beban solder diperoleh nilai 1,07, pada
beban Osiloskop EZ diperoleh nilai 0,94, dan beban yang terakhit didapat nilai 0,83 .
Setelah dilakukan pehitungan mencari daya semu dan factor daya dari ketida
beban yang dilakukan dalam percobaan pada perhitungan factor daya yang pertama
dengan beban solder nilai factor daya yang didapatkan 1,07cosφ , yang dimana
standar untuk nilai dari factor daya adalah 0 s.d 1 cosφ , seharusnya nilai dari factor
daya tidak melebihi dari dari angka yang sudah ditentukan oleh PLN, karena pada
9

percobaan nilai lebih sedikit hal ini bisa disebabkan oleh pada percobaan yang
dilakukan di kampus FT Untirta yang dimana pasokan lisktik yang digunakan bukan
dari PLN tapi berasal dari KDL (Krakatau Daya Listrik) nilai cos phi berbeda dengan
PLN jadi menyebabkan perhitungan tidak sama dengan PLN, kemudian bisa dari
kesalahan pembacaan alat ukur yang menyebabkan data yang terbaca kurang akurat.
10

BAB IV
KESIMPULAN
4.1. Kesimpulan
Jadi setelah melakukan praktikum unit 5 tentang pengukuran satu fasa dapat
disimpulkan bahwa.
1. Praktikan memahami pengukuran daya dan factor daya tegangan bolak –
balik dengan beban solder daya dengan daya 60W dan factor daya 1,07,
osiloskop EZ dengan daya 45W dan factor daya 0,94 dan terakhir osiloskop
Intec. Memiliki nilai daya 40W dan factor daya 0,84.
2. Mengetaui prinsip multimeter dan power meter nilai pada solder sumber
tegangan 228.1V dan arus 245mA, osiloskop EZ sumber tegangan 228.1V
dan arus 207,7mA, dan terakhir osiloskop Instec sumber tegangan 228.1V dan
arus 211,1mA.
11

Daftar Pustaka

[1] R. Munarto, "Pengukuran Daya 1 Fasa," in Modul Praktikum Pengukuran Listrik,


Cilegon , Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, 2021, pp. 23-26.
[2] A. Supri, "Pengertian Daya Semu, Daya Nyata dan Daya Reaktif," 15 Oktober
2015. [Online]. Available: http://blog.unnes.ac.id/antosupri/pengertian-daya-
semu-daya-nyata-dan-daya-reaktif/. [Accessed 4 Juni 2021].
[3] F. Zone, "Faktor Daya," 3 March 2015. [Online]. Available:
https://fisikazone.com/faktor-daya/. [Accessed 4 June 2021].
12

LAMPIRAN
KEMENTRIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNLOGI
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
LABORATORIUM TELEKOMUNIKASI DAN KOMPUTER
Jl. Jenderal Sudirman KM 03, Cilegon 42435
Telp. (0254) 395502, 376712, Fax. (0254) (0254) 395502, 376712
Email: lab.telekomunikasi.jte@gmail.com

BLANGKO PERCOBAAN
PENGUKURAN ILUMINASI CAHAYA
DATA PRAKTIKAN
NAMA Fachrian Luthfi Fadillah
NIM 3332190004
KELOMPOK PENGLIS-12
TANGGAL PRAKTIKUM 28 – Mei – 2021

Pengukuran Daya Satu Fasa


Daya Sumber Arus Daya Faktor
No Beban Aktif Tegangan Beban Semu Daya
(Watt) (Vrms) (mA) (VA) (cosφ )
1 Solder 60 228.1 245 55,8845 1,0736
2 Osiloskop Ez 45 228.1 207,7 47,37637 0,9498
Osiloskop 40 228.1 211,1 48,15191 0,8307
3
Instec

Anda mungkin juga menyukai