Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIKA GEOGRAFI

Disusun

Oleh :

Nama Mahasiswa : FIRDAUS

NPM : 2206101040045

Jurusan : Pendidikan Geografi

Kelompok : 5 ( lima )

Hari/Unit : 02

LABORATORIUM PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA
2022
LAPORAN PRAKTIKUM

JUDUL PERCOBAAN : Alat Ukur Dasar Listrik

TANGGAL PERCOBAAN : 21 Oktober 2022

I. Tujuan Percobaan
1) Mempelajari cara pemakaian basic meter manual
2) Mempelajari cara menggunakan alat ukur arus dan tegangan lsitrik
menggunakan alat ukur multimeter
3) Mengukur hambatan listrik sebuah resistor (lampu pijar)
4) Mengetahui kesalahan-kesalahan dalam pengukuran
II. Tugas Bacaan dan Pretes

1) Geografi mempelajari lsitrik karena listrik juga banyak manfaat pada kehidupan
dibumi. Dengan adanya pembelajaran listrik, kita perlu mengetahui dasar-dasar
dari listrik-listrik yang juga salah satu faktor penting untuk kehidupan
manusisa, ekonomi, pemerintahan dan lain sebagainya. Listrik juga banyak
dimanfaatkan dikehidupan sehari-hari, selain sebagai penerangan, listrik juga
bisa menyalakan alat-alat seperti televisi, kipas, setrika, dan lain sebangainya.
2) Fungsi dari OCV, ACV, DCmA, dan ohm.
 Fungsi ACV
Sebagai alat untuk mengukur tegangan DC (voltmeter DC) yang terdiri dari
batas ukur : 0,25,2,5,5,10,50,100 dan 500.
 Fungsi ACV
Sebagai alat untuk mengukur tegangan AC(voltmeter AC) yang terdiri atas
batas ukur : 10,50,250, dan 500 volt.
 Fungsi DCMA
Sebagai miliampermeter DC yyang terdiri dari batas ukur 0,25,250,500 tapi
batas ukur diatas untuk tipe multimeter yang satu dengan yang lain batas
ukuranya belum tentu sama.
 Fungsi ohm
 Digunakan untuk mengukur nilai hambatan dari suatu komponen
ohmmeter diapsang Bersama-sama dengan voltmeter dan ampermeter
ada satu perang yang disebut miltimeter.
3) Gambar multimeter dan bagian-bagianya.
III. Teori Dasar

Multimeter adalah alat untuk mengukur listrik tegangan (voltmeter), hambatan


(ohm meter), maupun arus (amper) ada dua kategori multimeter yaitu multimeter
digital dan multimeter analog. Masing-masing kategori dapat mengukur listrik
AC, maupum DC, multimeter yang digunakan pada percobaan kali ini adalah
multimeter analog, yang menggunakan kumparan putar untuk menggerakan jarum
petunjuk pada papan skala. Selain mengukur tegangan listrik, arus listrik dan
tahanan, multimeter juga dapat digunakan sebagai mengukur temperature, induksi,
frekuensi, dan lain-lain. Tingkat ketelitian multimeter iakah 0,001 volt. Multimeter
dan indicator control yang terdapat pada sebuah multimeter.
Multimeter dapat bekerja berdasarkan prinsip kumpuran putaran magnet
permanen. Pada alat ukur kumpran putar, besaran listrik diubah menjadi gaya
gerak pada jarum penunjuk, prinsip kerja multimeter dengan kumparan putar
hanya dapat digunakann paa pengukuran besaran arus listrik searah. Perubahan
besaran listrik menjadi gerakan jarum dilakukan melalui sistem induksi
elektromagnetik.
a. Arus listrik, adalah aliaran mauatan postif dari potensial tinggi ke potensial
rendah. Arus listrik terjadi apabila ada perbedaan petensial.
b. Tegangan lsitrik atau beda potensial adalah tegangan yang bekerja pada
elemen atau komponen dari satu termianal/ kutub ke terminal/kutub lainya
yang dapat menggerakan muatan listrik. Satuanya adalah volt.
c. Berdasarkan persamaan hukum ohm, hambatan lsitrik dapat didefenesikan
sebagai hasil bagi beda petensial anatar ujung-ujung penghantaran dengan
kauat arus yang mengalir pada pengantar tersebut.
IV. Alat dan Bahan
➢ Alat

Nama Alat Gambar

1) multimeter

2) papan rangakaian

3) kabel biasa

4) kabel buaya

5) lampu dan
dudukan lampu
6) batrai dan
dudukan batrai
➢ Bahan

…………………………………………………………………………………………

……..…batrai…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

V. Prosedur Percobaan

1) Susun rangkaian hambatan (R), Volmeter(V), ampermeter (A) dan batrai


( satu daya )
2) Sambungan batrai dengan tegangan tertetntu, mulai dari dari nilai yang
terendah hingga tertinggi.
3) Baca hasil pengukuran sesuai petunjuk jarum skala lakukan dengan baik dan
teliti.
4) Lakukan beberapa kali pengukuran dengan nilai tegangan yang berbeda-beda
5) Matikan batrai dan hitunglah nilai perbandingan V/1 dan kemudian ukur
mulai hambatan dengan menggunakan ohm meter.

➢ Bahan
…………………………………………………………………………………………

……..……… …………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

V. Prosedur Percobaan

A. Cara mengukur kuat arus mengguanakan Multimeter


Untuk mengukur kuat arus pada suatu rangkaian perlu melakukan pengukuran
secara seri agar besar arus yang mengalir pada suatu rangakaian dapat
terukur. Ketika melakukan pengukuran kalian perlu memperhatikan rangkaian
diamana pengukuran kauat arus dilakuakan secara seri dan rangkaian dalam
kondisi tertutup atau mengalir.
1) Pastiakan kabel probe postif tercolok pada socket positif, dan kabel probe
nengatif tercolok pada socket negative.
2) Ubah selector voltmeter ke arah mA dengan batasan kauat arus tertinggi
3) Pastikan kutub positigf rangakain terhubung dengan kabel probe positif dan
kutub negative terhubung dengan kabel probe negative untuk menghindari
kerusakan.
4) Setelah masing-masing kabel probe terhubung secara seri dengan rangkaian
yang akan diukur kuat arusnya, perhatikan jarum pengukuran.
5) Jka jarum selector belum ada pergerakan ubah selector mA dengan batasan
yang lebih kecil, (missal 500 mA putar ke 250mA)
6) Lakuakan langakagh kelima hingga jarum penunjuk bergerak menunjuk
angka pada papan skala
7) Perhatikan angka yang ditunjuk dan catat angka pada papan skala, gunakan
papan skala mAuntuk memebaca pengukuran
8) Hasil pengukuran dapat dihitung dengan memebaca cara menghitung hasil
pengukuran Multimeter Analog.

VI. Hasil Setelah Percobaan


Pada percobaan kali ini dilakaukan sebanyak 2 kali. Hal ini dilakaukan untuk
menghindari kesalahan dalam percobaan yang dilakukan. Setelah melakukan
percobaaan dilaboratorium maka didapatkan 2 hasil yang ditemukan.
a. Kuat arus (mA)
b. Potensial (V)

Percobaan 1
V mA
2 0,150
2 0,200
2,4 0,080
2,4 0,110

Percobaan 2
V mA
2 0,165
2 0,220
2,4 0,008
2,4 0,125

Berikut hasil dari kedua percobaan tersebut :


Percobaan 1 Percobaan 2
13,3 Ω 12,1 Ω
10 Ω 9Ω
30 Ω 28 Ω
21 Ω 19,2 Ω

Sesuia dengan prosedur yang ada pada modul, setelah mendapatkan hasil dari uji
coba atau percobaan yang telah dilakukan, kemudian carilah ohm meter dari
kedua hasil tersebut.
 Contoh hasil ohm meter  Contoh hasil ohm meter dari
dari percobaan 1 percobaan 2
V=1.R V=1.R
2 = 15 x 10-3 A.R 2 = 165 x 10-3 A
2 2
R= −3 R= −3
150 x 10 A 165 x 10 A
R = 0,0133 x 10-3 A R = 0,0121 x 10-3 A
R = 13,3 Ω R = 12,1 Ω
Catatan : sebelum melakukan perhitungan ubahlah besaran kuat arus dari
milimeter menjadi amper.
Seperti yang telah dilakukan pada percobaan tersebut, kenapa pada percobaan I
dan II mendapatkan hasil yang tidak sama atau berbeda. Hal ini terjadi
dikarenakan saat melakukan percobaan I multimeter yang digunakan tidak
dikalibrasi, sedangkan pada percobaan II multimeter yang digunakan dikalibrasi
terlebih dahulu. Jadi kesimpulan yang dapat diambil pada hasil percobaan kedua
II ketika dialkuakn kalibarasi agar digunakan untuk mencapai keterusan
pengukuran yang dilakukan sesuai dan akurat.
VII. Pembahasan Setelah Pengukuran

Setelah melaukan pengukuran selain sebuah nilai, saya juga mendapatkan


materi bagaimana caranya mengunakan multimeter dan bagaimana cara
kerja nya, serta mengenai alat-alat dasr ukur lsitrik.
A. Cara menggunakan Multimeter
Ketika ingin menggunakan multimeter hal pertama yang harus
dilakukan adalah mengkalibrasi multimeter dan cara mengkalibrasi nya
multimeter adalah dengan cara menggeserkan atau menggesekan kedua
kutubnya agar jarum penggukuranya kembali sesuai atau kembali
normal. Kemudian baru disesuaikan apabila hal ini tidak dilakukan
maka akan dapat merusak alat yang digunakan.
B. Cara kerja multimeter
Didalam multimer terdapat sebuah hamparan yang diletakan diatara 2
kutub , yaitu kutub uatara dan kutub selatan, pada hamparan tersebut
ada sebuah jarum ukur/ meter sebagai petunjuk ongham, apbila kedua
yang kumparan akan begerak menuju skala tertentu sesuai dengan yang
sedang diukur.
Multimeter digunakan untuk mengecek suatu rangakain listrik,
kesalahan yang terjadi bisa diketahui dengan tingkat akurasi yang
tinggi.

Sesuia dengan prosedur yang ada pada modul, setelah mendapatkan hasil dari uji
coba atau percobaan yang telah dilakukan, kemudian carilah ohm meter dari
kedua hasil tersebut.
 Contoh hasil ohm meter  Contoh hasil ohm meter dari
dari percobaan 1 percobaan 2
V=1.R V=1.R
2 = 15 x 10-3 A.R 2 = 165 x 10-3 A
2 2
R= −3 R= −3
150 x 10 A 165 x 10 A
R = 0,0133 x 10-3 A R = 0,0121 x 10-3 A
R = 13,3 Ω R = 12,1 Ω
VIII. Tugas dan Pertanyaan Akhir

1) Bagaimana cara pembacaan skala yang benar pada alat ukur ohm meter, volt
meter dan ampermeter jelaskan
Jawaban :
- Ohmmeter : langkah pertamanya kita hanya perlu memperhatikan nilai yang
ditunjukan oleh jeruk petunjuk. Kemudiam untuk memperoleh nilai
hamabatan listrik :
Hasil ukur = skala yang ditunjuk jarum x batas ukur
- Voltmeter : langkah pertamanya kita tentukan batas ukurnya terlebih dahulu
dengan melihat kapasitas baterai yang diapakai. Kemudian untuk
memperoleh nilai arus listik dihitung dengan cara :
skala yang ditunjuk jarum x batasukur
Hasil ukur =
skala maksimal
- Ampermeter : langkah pertamanya kita tentukan bats ukurnya terlbih dahulu
dengan melihat kapasitas baterai yang diapakai. Kemudian untuk
memperoleh nilai arus listrik dihitung dengan cara :
skala yang ditunjuk jarum x batasukur
Hasil ukur :
skala maksimal
2)Bagaimana hubungan anatara tegangan dengan kelas arus listrik sebagaimana
yang diperoleh oleh hasil pengukuran (pengalaman)
Jawaban :
Hubungan antara V dan I pertama kali George simon ohm (1787-1854)
menenttukan pada eksperimen , bahwa arus pada koccat logam sebanding
dengan potensial V yang diberikan ke ujung-ujungnya berikut : 1-4 (bahwa
semakin besar tegangan maka arus yang mengalir semakin besar)
3)Bagaimana nilai hambatan yang diperoleh dari pengukuran langsung dengan
ohm meter disbanding hasil percobaan :
Jawaban : nilai hamabatan yang diperoleh dari pengukuran langsung
dengan ohm meter yaitu sesuai dengan percobaan.
4)Apa saja sumber kesalahan yang dapat terjadi pada hasil percobaan
Jawaban : - kesalahan yang diakibatkan oleh manusia karena kurangnya
ketelitian kesalahan pembaca alat ukur.
5) Kesimpulan terhadap percobaan
Semakin besar hambatan yang kita pasang, maka kuat arus dan tegangannya
semakin kecil dan begitu juga sebaliknya. Penghalang cahaya dibagian
belakangnya jadi cahaya dapat diluruskan
6) Prinsip kerja teropong adalah lensa pbjektif membentuk bayangan nyata dari
sebuah objek jauh dari lensa okuler berfungsi sebagi lop, dengan demikian
cara mengamati objek apakah mau dengan cara berakomedasi maupun tidak
berakumodasi tergantung dari posisi lensa okuler
IX. Kesimpulan

1) Ketika hendak melakukan percobaan sebaik kita memahami teori terlebih


dahulu agar percobaan mudah dilakukan.
2) Pada saat melakukan percobaan sebaiknya kita harus mengerti cara
membaca skala pada alat percobaan agar data yang diperoleh lebih akurat
3) Setelah melakukan percobaan tentang hambatan dapat disimpulkan bahwa
semakin besar hambatan yang kita pasang, kuat arus dan tegangannya
semakin kecil dan begitu juga sebaliknya semakin kecil hambatan maka
semakin besar arus dan tegangan.

X. Daftar Pustaka

Naufal, al majid. (2021). Cara Menggunakan Analog Dengan Mudah. Di akses


dari https : //www.tugassains.com/2022/07/cara-menggunakan-
multimeter-analog.html?m=1

Admin. (2020). Cara Membaca Ampermeter Dan Voltmeter. Diakses dari


https://idschoolnet/umum1cara membaca-ampermeter/?amp.

Kamaruddin, Thamrin. (2016). Fisika Geografi. Banda Aceh : Team Lab


Geografi
HALAMAN KOREKSI DAN PENGESAHAN LAPORAN

TANGGAL :
DIKOREKSI
CATATAN KOREKSI :

Perbaiki di Laporan
Akhir!

Darussalam, 28 Oktober 2022

Asisten yang membimbing, Praktikan,

FIRDAUS
NPM. 22061010400045

Anda mungkin juga menyukai