Tatap muka Kedua ini berisikan materi tentang Alat Ukur, Jenis alat ukur juga dalam
penggunaannya dalam suatu pekerjaan serta ketelitian dalam membaca ukuran dari alat
ukur elektrik. Bagaimana membaca ukuran dari suatu alat ukur elektrik yang dapat dilakukan
oleh mahasiswa.
MEDIA PEMBELAJARAN
Dalam paparan materi ini akan menjelaskan mengenai cara menggunakan beberapa alat
ukur yang banyak digunakan di bidang otomotif dengan memakai alatbukur elektrik. Dengan
mencermatinya Anda diharapkan dapat lebih memahami penggunaan dan cara membaca
alat ukur elektrik ini di bidang otomotif, seperti Amper meter , Vol Meter , ohm meter dan
multi meter dll.
JUDUL
ALAT UKUR ELEKTRIK
URAIAN MATERI
2. ALAT UKUR ELEKTRIK
1. Ampermeter
Untuk mengukur arus listrik yang mengalir pada suatu rangkaian listrik
digunakan Ampermeter. Dalam pemasangannya, Ampermeter harus dihubungkan
secara seri dengan rangkaian listriknya. Arah datangnya arus (arah sumber arus)
dipasangkan pada terminal ( + ) dan selanjutnya dihubungkan terminal ( - ) seperti
pada gambar berikut.
2. Voltmeter
Untuk mengukur tegangan dari suatu rangkaian listrik, Volt meter harus
dihubungkan secara paralel terhadap kedua ujung rangkaiannya. Pada bagian yang
mempunyai tegangan yang lebih tinggi (pada arah sumber) dipasangkan terminal ( +
) Voltmeter dan selanjutnya pada terminal ( - ) seperti pada gambar berikut.
3. Ohmmeter
Pada saat mengukur tahanan, benda yang diukur harus dilepas dari
rangkaian listriknya. Pada kedua ujung benda yang diukur dihubungkan dengan
Ohmmeter. Dengan demikian besar tahanan dapat dibaca seperti pada gambar 3.
Terminal ( - ) dari Ohmmeter sudah dihubungkan dengan terminal ( + ) pada baterei
yang terdapat didalamnya.
4. Multimeter
Multimeter atau multitester, ada juga yang menyebut avometer merupakan alat
ukur elektrik serbaguna karena dapat digunakan untuk mengukur beberapa besaran
listrik. Adapun besaran listrik yang dapat diukur dengan multimeter antara lain: arus,
tegangan, tahanan, kapasitas kondensor dengan berbagai rentang kapasitas
pengukuran. Di samping itu, multimeter dapat digunakan untuk memeriksa
kontinuitas instalasi listrik, mengukur kebocoran transistor, dan keperluan lain yang
terkait dengan besaran listrik
a. Bagian-bagian Multimeter
Dari gambar di atas nampak bahwa fungsi skala pengukuran dapat dilihat
pada sisi kanan dan kiri skala tersebut. Sebagai contoh skala paling atas digunakan
untuk pengukuran tahanan, sedang skala di bawahnya untuk pengukuran tegangan
DC dan seterusnya sampai yang paling bawah adalah skala pengukuran arus DC
maksimum 20 amper. Nilai tiap divisi atau tiap bagian pada skala tahanan untuk
masing-masing daerah pengukuran berbeda-beda. Misal: pada sisi paling kanan nilai
tiap divisi adalah 0,1 Ω, karena dari angka 0 s.d. 1 terdapat 10 divisi. Pada tengah-
tengah skala pengukuran, dari angka 5 s.d. 10, tiap divisi nilainya 0,5 Ω, sedangkan
sisi paling kiri nilai tiap divisi adalah 0,5 k Ω.
Untuk skala tegangan nilai tiap-tiap divisi pada bagian kanan, tengah, dan kiri
sama besarnya. Namun nilai tiap divisi untuk tiap daerah (range) pengukuran
berbeda-beda antara range: 0 – 50, 0 – 25, dan 0 – 10. Dengan cara yang sama
dapat
3) Pengukuran Arus DC
a) Menset range selector
knob pada DCA
b) Menghubungkan test pin
hitam ke terminal (-) dan test
pin merah ke terminal (+)
c) Membaca penunjukan
pointer pada skala V-A
4) Pengukuran Tahanan
a) Menset range selector knob pada Ω
b) Menghubungkan test pin hitam dan
test pin merah. Putar 0 Ω adjuster
sehingga pointer menunjuk angka
0 pada skala Ω
c) Menghubungkan test pin hitam
dan test pin merah pada tahanan
d) Membaca penunjukan pointer
pada skala Ω
3) Pada posisi tegangan 10 DCV, maka hasil pengukurannya adalah 1,2 volt
5) Pada posisi tegangan 1000 DCV, maka hasil pengukurannya adalah 120
volt (yang dibaca range: 0 – 10, hasilnya dikalikan 100)
6) Pada posisi tegangan 2,5 DCV, maka hasil pengukurannya adalah 0,3
volt (yang dibaca range: 0 – 250, hasilnya dibagi 100)
Perhatian:
Apabila selector menunjuk ke 10 ACV, maka yang dilihat adalah skala tegangan
yang bawah (AC 10V) dengan rentang pengukuran 0 – 10, sehingga hasil
pengukurannya 1,4 volt (bukan 1,2 volt)
f. Pemeliharaan Multimeter
a. Jangan menempatkan multimeter di dalam medan magnit yang kuat, karena
komponen dalam multimeter terdiri atas komponen elektronika yang sangat
peka terhadap medan magnet.
b. Apabila mengukur besaran listrik yang tidak diketahui, mulailah dengan
jangkauan yang terbesar. Sebagai contoh apabila mengukur tegangan
sumber PLN yang tidak diketahui, maka selector diarahkan ke ACV 750.
Apabila pada posisi tersebut jarum penunjuk tidak bergerak, maka selector
diarahkan ke posisi yang lebih rendah, misal: ACV 250, dan seterusnya.
c. Jangan menempatkan multimeter di tengah terik mata hari
d. Jangan menempatkan multimeter di tempat yang bergetar, misal di atas
engine stand yang sedang dihidupkan.
e. Jangan mencuci multimeter dengan cairan pelarut seperti: bensin, thiner, dan
dan bahan pelarut lainnya.
5. Engine Tuner
Perlengkapan yang diperlukan untuk melakukan tune up motor bensin
konvensional adalah engine tuner. Terdapat berbagai merk dan type engine tuner,
satu diantaranya adalah engine tuner EA 800 A. Alat tersebut dapat digunakan untuk
Universitas Muhammadiyah Riau
Lembaga Penjaminan dan Pengendalian Kualitas Mutu
33
mengukur: berbagai besaran antara lain: putaran motor, sudut dwell, tegangan
baterey, kevakuman, tekanan bahan bakar, saat pengapian, dan menentukan
kondisi platina.
Alat ini dapat digunakan untuk melakukan pengukuran besaran tersebut pada motor
bensin dengan jumlah silinder lebih dari satu (2, 3, 4, 5, 6, dan 8 silinder).
Pada panel depan terdapat meter untuk pengukuran putaran motor (rpm),
sudut dwell ( ° ), tegangan baterey (volt), dan kondisi platina. Skala paling atas
(warna hijau) adalah skala pengukuran putaran motor (0 – 1600 rpm), sehingga
apabila selector pada posisi low rpm, maka putaran motor tidak boleh dinaikkan
karena dapat merusakkan alat ukur. Di bawah skala low rpm adalah skala high rpm
(0 - 8000 rpm). Apabila posisi selector di high rpm, putaran motor boleh dinaikkan
sampai maksimum 8000 rpm. Pada skala sudut dwell (warna biru) terdapat berbagai
skala untuk berbagai jumlah siilinder (2, 3, 6, 4, 8, dan paling bawah 5 silinder). Di
bawah skala sudut dwell adalah skala tegangan (0-20 volt), sedang skala paling
bawah adalah skala untuk kondisi platina. Pada skala kondisi platina hanya
ditunjukkan daerah yang bagus (putih) atau OK dan tidak bagus (warna coklat) atau
bad.
69
2. Prosedur Pengukuran
a. Prosedur Pengukuran Putaran Motor
1) Menghubungkan clip merah ke terminal positip baterey atau terminal
positip coil dan clip hitam ke terminal negatip coil atau ke body (massa).
2) Menghubungkan clip kuning ke terminal distributor atau terminal negatip
coil.
3) Memposisikan selector switch pada putaran motor (rpm)
4) Memposisikan cylinder switch sesuai dengan jumlah silinder motor
5) Menghidupkan motor
6) Menekan tombol power
7) Membaca penunjukan pointer untuk skala rpm, sebagai contoh dapat
dilihat pada gambar berikut:
Dari gambar di atas tersebut nampak bahwa pointer sedang menunjuk: 12 volt.
6. Engine Scanner
Untuk mengakomodir seluruh data pada teknologi mesin modern (misalnya
EFI), maka sekarang ini telah tersedia engine scanner. Dengan alat ini kecepatan
dan akurasi hasil diagnosa bisa lebih optimal.
Alat ini dipergunakan untuk menentukan sumber gangguan atau diagnosa
mesin EFI. Penggunaan alat tersebut sangat penting karena pada saat ini
teknologi sistem EFI berkembang dengan pesat, sehingga kalau dahulu ECU
hanya mengontrol sistem EFI, namun pada saat ini ECU mengontrol semua
sistem secara terintregrasi seperti sistem AC, sistem Anti Lock Brake System
(ABS),
RANGKUMAN
Setelah mempelajari materi diatas, dapat disimpulkan bahwa dalam melakukan pekerjaan
pada bidang otomotif diperlukan ukuran yang tepat dan sangat presisi. Ketika terjadi
kerusakan dan memerlukan perbaikan dan penyetelan komponen kendaraan, juga
menggunakan ukuran yang tepat, agar kendaraan dapat kembali bekerja seperti aslinya,
sehingga tetap nyaman dan aman ketika dikendarai. Oleh karena itu beberapa peralatan
pengukuran diperlukan. Setiap teknisi atau mekanik harus menguasai dasar-dasar
pengukuran baik mekanik maupun elektronik, sehingga kompetensi memperbaiki kendaraan
dapat dicapai. Dari beberapa peralatan alat ukur Elektrik pada bidang otomotif diantaranya
Amper meter , Vol Meter , ohm meter dan multi meter dll. Berbagai alat tersebut digunakan
pada pekerjaan otomotif, yang meliputi karakteristik dari alat ukur, cara penggunaan dan
perawatannya.
LATIHAN/TUGAS/LUARAN
Anda telah mempelajari materi pada pada modul tersebut, Apakah Anda sudah benar-benar
menguasai materi tersebut? Tunjukkan kemampuan Anda dengan mengerjakan tugas
berikut ini, yaitu coba nada mengukur arus batre ( accu ) yang ada di worksop atau
dikendaraan anda..