Multitester, sering juga disebut avometer (ampere, volt, ohmmeter), adalah alat yang
berfungsi untuk menguji atau mengukur tegangan, arus dan hambatan listrik, serta untuk
memeriksa hubungan kelistrikan suatu komponen. Terdapat dua jenis multitester yaitu :
Multitester analog adalah multitester yang hasil pengukuran ditunjukkan oleh sebuah
jarum yang bergerak pada bidang yang diberi skala ukuran.
Multitester digital adalah multitester yang hasil pengukuran ditunjukkan langsung dengan
angka.
A. Multitester Analog
Multitester ditunjukkan pada Gambar 1.1. Alat ini dapat digunakan untuk bermacam
keperluan seperti yang akan diuraikan berikut ini. Rincian skalanya diberikan pada gambar
1.2.
1. Penyetelan Skala Awal
Sebelum menggunakan
multitester, anda harus memastikan
bahwa jarum penunjuk telah tepat berada
di bagian ujung sebeah kiri skala. Bila
tidakputarlah sekrup penyetel jarum
(pointer calibration) dengan sebuah
obeng minus (-) sampai jarum penunjuk
tersebut tepat berada pada garis ujung
sebelah kiri skala. Sekali anda telah
melakukan penyetelan awal ini, Anda
tidak memerlukan pengecekan yang
terlalu sering lagi. Akan tetapi, setiap
kali anda akan melakukan pengukuran,
pastikan bahwa jarum ini telah berada
tepat pada skala awalnya.
a. Mengukur Tegangan DC
Tegangan DC yang dapat diukur
ialah dari 0-500 volt. Skalanya dibagi
menjadi beberapa jangka pengukuran Gambar 1.1 Multitester analog beserta
seperti yang diberikan dalam Tabel nama bagian-bagiannya.
1.1 berikut.
Tabel 1.1 Jangka Skala Pengukuran Tegangan DC
Angka Selektor Tegangan yang dapat diukur (V)
2.5 0 – 2.5
10 0 – 10
25 0 – 25
50 0 – 50
500 0 – 500
Gambar 1.2 Jangka skala pengukuran tegangan DC.
Metode Pengukuran :
Pengukuran tegangan DC dapat dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah
berikut.
1. Menghubungkan kabel tester warna merah ke terminal positif dan kabel tester
hitam ke terminal negatif (perhatikan Gambar 1.3).
2. Memposisikan selektor skala pada salah satu jangka skala DCV yang
bersesuaian dengan tegangan yang akan diukur seperti yang diberikan pada tabel
1.1.
3. Menghubungkan kabel tester merah multitester ke terminal positif sumber
tegangan positif dan kabel tester hitam multitester ke terminal negative sumber
tegangan negative (hubungan antara multitester dengan sumber tegangan adalah
hubungan pararel).
4. Membaca hasil pengukuran tegangan pada skala DC.
Contoh 1.1
Misalnya terdapat baterai yang ingin diukur tegangannya. Untuk mengukur beda
potensial baterai, pilihlah jangka skala dengan nilai maksimum yang masih jauh
di atas tegangan yang akan kita ukur. Dalam hal ini, kita dapat memilih jangka
skala tegangan DC di bagian tengan dengan jangka 0-25 VDC. Sentuhkan ujung
kabel merah dengan terminal (+) dan ujung kabel hitam ke terminal (-) baterai,
jarum akan menunjuk ke angka 12 V atau di bawahnya. Hal ini bergantung pada
keadaan baterainya, apakah masih terisi penuh atau muatannya sudah berkurang.
b. Mengukur Tegangan AC
Tegangan AC yang dapat diukur
bergantung pada jenis dan merek
multitesternya. Dalam contoh ini,
kemampuan pengukuran tegangan
AC-nya ialah tegangan AC 0-1000
volt. Pengukurannya dapat dilakukan
dengan melakukan langkah-langkah
sebagai berikut (Gambar 1.5).
1. Menghubungkan kabel tester merah ke terminal positif multitester dan yang
berwarna hitam ke terminal negatifnya (Gambar 1.5).
2. Memposisikan selektor pada salah satu jangka skala AC volt yang masih
mencakup tegangan yang akan diukur.
3. Menghubungkan kabel tester secara pararel pada bagian yang akan diperiksa.
4. Membaca hasil pada skala ACV.
c. Mengukur Arus DC
Arus DC dapat diukur dengan dua cara. Pertama, arus DC 0-250 mA dapat
diukur dengan menggunakan lubang bersama kabel tester, yaitu lubang bertanda (+)
dan (-). Kedua, arus 0-20 A diukur dengan menggunakan lubang ketiga, yakni satu
lubang khusus yang digunakan untuk kabel tester warna merah.
a. Mengukur arus DC (dari 0-250 mA)
Metode pengukurannya ialah sebagai berikut :
1. Menghubungkan kabel tester merah ke terminal positif dan yang hitam ke
terminal negative.
2. Memposisikan selektor ke 250 mA DC (DC A).
3. Menghubungkan kabel tester merah dengan sumber arus positif, dan kabel
tester hitam dengan sumber arus negatif (hubungan antara multitester dengan
sumber arus dan beban adalah hubungan seri). Perhatikan Gambar 1.7.
4. Membaca hasil pengukuran pada skala DC A (A DC).
Penyelesaian
Dalam hal ini skala yang digunakan ialah skala 20 A DC. Karena jarum penunjuk
menunjuk angka 1, maka hasil pengukuran ialah :
1/20 x 20 A = 1 A DC
d. Mengukur Resistor
Penepatan Angka Nol (Kalibrasi)
Sebelum mengukur resistor, pertama-tama kita
harus menepatkan penunjukkan jarum ke angka
nol di ujung kanan skala “ohm”. Penepatan ini
dilakukan dengan memutar sekup kalibrasi ohm
sambil menyentuhkan kedua ujung kabel tester,
hingga pembacaan jarum penunjuk di angka 0
pada skala ohm (Ω), di ujung kanan skala tersebut
(lihat gambar 1.11). Kalibrasi ini harus
dilakukan setiap kali mengubah jangka
selektor.
Angka selektor untuk pengukuran ohm (Ω)
terdiri atas ‘x1’. ‘x10’, ‘x100’, dan ‘x1 k Ω’ (lihat
Tabel 1.4) dengan kΩ menyatakan 1000Ω. Angka
Gambar 1.11 Penempatan
selector ini dipilih berdasarkan nilai hambatan
jarum penunjuk tepat pada
yang akan diukur.
angka 0 skala “ohm”.
Metode pengukurannya adalah sebagai berikut :
1. Menepatkan jarum pada angka 0 di sebelah
kanan skala.
2. Menyentuhkan ujung kabel pengetesan dengan
kedua kawat hambatan yang akan diukur.
3. Membaca penunjukannya. Hasil pengukuran
diperoleh dengan mengalikan angka selektor
yang dipilih dengan angka pada jarum.
Perhatikan Gambar 1.12.
B. Multitester Digital
Multitester digital disarankan oleh pabrik pembuat komponen dan kendaraan untuk
digunakan pada rangakaian dan peralatan elektronik. Multitester digital seperti voltmeter,
amperemeter, dan ohmmeter digunakan untuk menguji kondisi rangkaian, nilai, dan
keterpakaian komponen. Multimeter digital lainnya seperti pemeriksa diode dan
frekuensimeter dapat digunakan untuk mendiagnosis sistem pengapian dan keterpakaian
komponen.
Fungsi frekuensimeter mampu mengukur :
Ketersediaan keluaran generator sinyal,
Frekuensi keluaran generator sinyal dibandingkan dengan variable lain yang sudah
diketahui seperti putaran mesin, dan
Masukan dan keluaran unit pengendali sistem elektronik.
LAMPIRAN 01 : MATERI
3. MetodePemeriksaan
Pemeriksaandapatdilakukandenganmengikutilangkah-langkahberikut :
1. Mematikanmesinpadawaktumemasangkabel-kabel.
2. Memasangkabel (10) padabaterai.
3. Memasangkabel (11) padakoil (-) ignition coilatau terminal platina.
4. Memasangkabel (12) padapemeriksakeluaran (5).
5. Memutarsaklar (2) sesuaidenganjumlahsilindernya.
6. Memutarsaklar (1) padaposisi rpm danbaut rpm mesinpada 800 rpm.
7. Menekansaklar (4) danjarum rpm harusbergerakkekanan 2 strip.
Kemudiancekputaranmesinpada 4000 rpm danmenariksaklar (4), jarum rpm
harusbergerakkekanan 2 strip.
8. Memutarsaklar (1) padaposisidiam(dwell), kemudianmatikanmesin.
Tekansaklar (4) padajarumposisi 450.Kemudiantariksaklar (4).Jarummenunjuk 900.