Anda di halaman 1dari 13

PRAKTIKUM I

A. Judul
Struktur sel pada tumbuhan
B. Tujuan praktikum
Mahasiswa dapat melihat bagian-bagian sel yang hidup seperti nukleus, kloroplas,
plastidaan arus sitoplasma
C. Dasar Teori
Pada umumnya sel itu bersifat mikroskopis yang artinya tidak dapat dilihat dengan
mata telanjan. Besarnya dibatasi membran, suatu sel yang sangat aktif melakukan
metabolisme tidak akan mempunyai volume yang besar. Sel bergantung pada sel-sel
lain untuk melakukan fungsi-fungsi yang tidak dapat melakukan sendiri. Meskipun sel
itu bermacam-macam, terdapat persamaan tertentu pada sfat-sifat bentuk dan
fungsional yang lazim bagi kebanyakan sel (Kimball, 1991).
Semua makhluk hidup tersusun dari sel. Baik yang bersel satu (uniseluler) dan yang
bersel banyak (multiseluler). Sel dikatakan sebagai unit atau kesatuan dasar
kehidupan. Sel berasal dari bahasa Latin Cella atau Cellulae yang berarti kamar-kamar
kecil atau ruangan yang berukuran kecil (Waluyo, 2006).
Sel terbagi menjadi dua tipe yaitu, prokariotik dan eukariotik. Perbedaan karateristik
antara dua sel tersebut adalah keberadaan membran yang meyelubungi nukleus
maupun organel lainnya yang mempunyai fungsi spesifik, seperti mitokondria,
retikulum endoplasma (RE), badan golgi dan lisosom. Sel eukariotik memiliki
karakteristik tersebut, sedangkan pada sel prokariotik tidak (Nelson, 2004).
Sel tumbuhan mempunyai bentuk dan struktur yang bervariasi tergantung pada
tempat dan fungsi masing-masing. Sel tumbuhan berbeda dengan sel hewan, karena
sel tumbuhan mempunyai dinding sel yang nyata, sedang pada sel hewan bagian
disebut dinding sel adalah membran plasma. Selain perbedaan tersebut, pada sel
tumbuhan dijumpai adanya plastida serta vakuola sel yang dapat membesar, sedang
pada sel hewan tidak demikian (Nelson, 2004).
Sel yang dikatakan hidup adalah sel yang masih memiliki inti sel dan sitoplasma.
Apabila dalam ruangan sel terdapat protoplasma maka sel tersebut bisa dikatakan
hidup karena pada protoplasma tedapat plasma sel yang mengandung inti sel, butir-
butir plastida dan mitokondria (Winarto, 1981)
Sel tumbuhan merupakan kumpulan sel eukariotik, yaitu kelompok sel yang memiliki
materi genetik atau DNA yang diselimuti atau dibungkus oleh membran. Dinding pada
sel tumbuhan ini tersusun dari senyawa, seperti pectin, lignin, selulosa serta
hemiselilosa yang fungsinya menguatkan struktur tumbuhan (Kimball, 1991).
Secara umum struktur sel tumbuhan dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu sel,
sitoplasma dan membran plasma, setiap bagian sel tumbuhan memiliki fungsi yang
berbeda (Campbell, 2003).
A. Inti sel
Inti sel (Nukleus) adalah salah satu dari tiga bagian utama sel. Nukleus merupakan
organel yang ditemukan hampir pada semua organisme eukariotik. Inti sel
mengandung beberapa materi genetik seperti DNA, Kromosom dan protein. Sebagian
besar sel hanya mempunyai satu nukleus, tetapi ada juga yang mempunyai dua atau
lebih nukleus, adapula sel yang tidak mempunyai nukleus sama sekali. Fungsi utama
dari Nukleus adalah untuk mengatur aktivitas sel. Fungsi tersebut dijalankan dengan
mengelola ekspresi gen,mereka mengatur kapan dan dimana ekspresi gen dimulai,
diproses, dan diakhiri. Secara umum terdapat 3 bagian utama dari Inti Sel (Nukleus),
yaitu :
a. Membran inti
Membran inti merupakan membran ganda fosfolipid yang menyelimuti seluruh intin
sel dan berfungsi sebagai pemisah antara inti sel dengan sitoplasma sel. Sama halnya
seperti membran sel, membran inti juga berperan untuk mengatur proses pertukaran
zat di dalam inti sel dengan di luar inti sel.

b. Nukleoplasma
Nukleoplasma merupakan cairan transparan dan kental yang terdapat di dalam inti
sel. Di dalam nukleoplasma terdapat beberapa komponen penting seperti kromatin,
granula, nukleoprotein, dan senyawa kimia kompleks. Fungsi dari cairan nukleoplasma
kurang lebih sama dengan fungsi sitoplasma.
c. Nukleolus
Nukleolus merupakan anak inti yang teradapat di dalam inti sel (nukleus). Nukleolus
tersusun atas fosfoprotein, orthosfatm, DNA, dan beberapa jenis enzim. Nukleus
tidak dilindungi oleh membran apapun. Nukleolus berfungsi untuk mensintesis rRNA
dan membuat ribosom. Nukleus bukanlah sebuah struktur yang tetap, anak inti ini
bisa menghilang atau mengecil setelah mereka selesai melakukan tugasnya (Campbell,
2003).
B. Sitoplasma
Sitoplasma merupakan bagian cair pada sel yang terbungkus oleh membran sel. Setiap
sel memiliki sitoplasma, tetapi struktur dari sitoplasma antar sel ini berbeda satu
dengan yang lain, tergantung dari fungsi sel tersebut. 70 – 90% sitoplasma
merupakan cairan yang tidak berwarna. Selebihnya merupakan sitoskeleton (rangka
sel), dan berbagai organel. Sitoplasma merupakan salah satu dari tiga bagian utama sel
selain membran sel dan inti sel. Oleh karena itu sitoplasma merupakan bagian yang
sangat pending. Fungsi sitoplasma Sebagai perantara transportasi zat dari luar sel ke
organel atau inti sel, Tempat berlangsungnya metabolisme dan sintesisi melalui
berbagai reaksi kimia dan memberikan bentuk pada suatu sel. Secara garis besar
sitoplasma bisa dibagi menjadi tiga yaitu sitosol, organel sel dan inklusi sitoplasma
(Campbell, 2003).
a. Sitosol
Sitosol merupakan cairan kental yang terdiri dari ai (70%), garam dan senyawa-
senyawa organik. Fungsi sitosol sebagai sumber bahan makanan bagi sel dan organel-
organel sel.

b. Organel sel
Organel sel pada tumbuhan terdiri dari ribosom, lisosom, retikulum endoplasma,
mitkondria, adan golgi, kloroplas, vakuola, mikrotubulus, mikrofilamen, dan
peroksisom. Fungsi organel sel secara keseluruhan adalah untuk mendukung aktivitas
sel.
1) Ribosom
Ribosom adalah organel sel tumbuhan yang mengandung protein (40%) dan asam
ribonukleat atau RNA (60%). Terdapat 2 jenis ribosom yaitu ribosom terikat dan
ribosom bebas. Ribosom terikat biasanya bergabung dengan retikulum endoplasma.
merupakan komponen seluler yang melaksanakan sintesis protein.
2) Retikulum endoplasma
Retikulum endoplasma adalah organel sel yang berbentuk seperti ruangan labirin,
dinding atau membran pada RE terlihat berliku-liku seperti labirin. Pada RE kasar
permukaannya ditempeli oleh butiran-butiran ribosom. Sedangkan pada RE halus
tidak ditempeli ribosom. Retikulum endoplasma adalah sebagai jalur yang
menghubungkan nukleus dan sitoplasma.
3) Mitokondria
Berdasarkan hasil pengamatan menggunakan mikroskop elektron organel sel ini
memiliki dua bagian yaitu membran luar dan membran dalam. Di antara keduanya
terdapat sebuah celah sempit yang disebut intermembran space. Membran dalam
memiliki bentuk berbelit-belit seperti labirin yang disebut sebagai krista. Mitokondria
pada tumbuhan berfungsi untuk merubah okesigen dan zat gula menjadi
karbondioksida dan energi melalui proses respirasi selular.
4) Badan golgi
Badan golgi atau aparatus golgi adalah organel sel yang berbentuk kantung tipis
tersusun secara berlapis-lapis. Fungsi badan golgi adalah sebagai alat sekresi pada sel.
Di dalamnya terjadi proses perubahan dari enzim yang tidak aktif menjadi enzim aktif,
Selain itu, badan golgi juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan sekunder protein
dan zat-zat lainnya yang berasal dari retikulum endoplasma.
5) Kloroplas ( plastida)
Kloroplas berbentuk bulat lonjong dan berwarna hijau. Seperti halnya mitokondria,
kloroplas juga memiliki 2 membran yaitu membran luar dan dalam. Pada bagian dalam
membran dalam terdapat stroma dan tilakoid. Stroma adalah cairan yang mengisi
rongga di dalam kloroplas dan tilakoid tersusun dari kantung kecil yang ditumpuk
secara vertikal di dalam kloroplas.
6) Vakuola
Vakuola berbentuk seperti karung yang didalamnya terdapat cairan yang mengandung
senyawa organik dan anorganik. Vakuola memiliki lapisan membran yang disebut
sebagai tonoplas. Fungsi vakuola adalah sebagai tempat menyimpan zat-zat makanan
seperti protein dan zat gula. Di dalamnya juga tersimpan pigmen daun, buah, dan
daun (Campbell, 2003).
C. Dinding sel (Membran plasma)
Membran sel atau dinding sel adalah lapisan terluar yang menyelubungi seluruh badan
sel. Membran sel tersusun atas fosfolipid dan protein. Sehingga menyebabkan
membran sel memiliki sifat selektif permeabel. Sifat ini menunjukkan bahwa membran
sel hanya bisa dilalui oleh zat-zat atau ion-ion tertentu saja. Beberapa zat-zat tersebut
adalah asam amino, glukosa, dan gliserol. Fungsi utama membran sel adalah untuk
melindungi bagian dalam sel dan membatasi nya dengan lingkungan diluar sel. Dengan
sifat selektif permeabel maka membran sel juga berfungsi untuk mengatur keluar dan
masuknya suatu zat yang menuju ke dalam atau keluar meninggalkan sel. Sehingga
zat-zat berbahaya dari luar sel tidak dapat masuk ke dalam sel (George, 2006).

D. Bahan Praktikum
1. Preparat 1 : Selaput dalam umbi lapis Allium cepa (dalam air)
2. Preparat 2 : Daun Hydrilla verticullata (dalam air)
3. Preparat 3 : Ganggang Spyrogyra sp (dalam air)
4. Preparat 4 : Irisan melintang akar Daucus carota (dalam air)
E. Prosedur Kerja
1. Preparat 1

2. Preparat 2

3. Preparat 3
4. Preparat 4

F. Hasil Pengamatan
1. Gambar Allium Cepa
Foto Gambar Tangan
Perbesaran mikroskop 10×10
Keterangan Gambar:
2. Gambar Hydrilla verticullata
Foto Gambar Tangan
Perbesaran mikroskop 10×10
Keterangan Gambar:

3. Gambar Spyrogyra sp
Foto Gambar Tangan
Perbesaran mikroskop 10×10
Keterangan:
4. Gambar Daucus carota
Foto Gambar Tangan
Perbesaran mikroskop 10×10
Keterangan:

G. Pembahasan
1. Sel tumbuhan Allium cepa
Saat mengamati sel tumbuhan pada bawang merah (Allium cepa) yang dilakukan
pertama adalah mengiris bawang merah secara vetikal, kemudian mengambil selaput
bagian dalam. Setelah itu selaput bagian dalam pada bawang merah diletakan pada
kaca objek, pada saat meletakan selaput bagian dalam bawang merah jangan sampai
terlipat atau sobek, karena itu dapat mempengaruhi pada saat melakukan
pengamatan. Kemudian selaput bawang merah yang sudah diletakan di kaca objek
ditetesi dengan aquadest, dan sehabis itu ditutup dengan kaca penutup.
Selaput bagian dalam bawang merah yang sudah diletakan, kemudian diamati
menggunakan mikroskop. Ketika melakukan pengamatan, ada beberapa bagian sel
tumbuhan yang nampak pada sel bawang merah (Allium cepa). Bagian- bagian sel
tersebut yaitu:
a. Dinding sel
Dinding sel yang terdapat pada sel tumbuhan bawang merah (Allium cepa) tampak
bentuk dindingnya sangat beraturan, seperti susunan batu bata. Dinding sel tersebut
berfungsi untuk melindungi, mempertahankan bentuk tumbuhan serta mencegah
kehilanagn air yang berlebihan.
b. Sitoplasma
Sitoplasma yang terdapat pada sel tumbuhan bawang merah (Allium cepa) berbentuk
cairan yang terdapat didalam sel tersebut. Sitoplasma yang terdapat pada sel
tumbuhan bawang merah (Allium cepa) berfungsi sebagai tempat penyimpanan
bahan-bahan kimia yang penting bagi metabolisme sel seperti, enzim, glukosa, lipid
dan sebagainya.
c. Inti Sel
Inti sel merupakan organel yang nampaknya lebih besar, terdapat pada semua sel. Inti
sel yang tampak pada sel tumbuhan bawang merah (Allium Cepa) berbentuk bulat
lonjong. Inti sel atau nukleus ini berfungsi untuk menjaga integritas gen-gen tersebut
dan mengontrol aktivitas sel dengan mengelola eksperigen.

2. Hydrilla verticillata
Berdasarkan pengamatan pada daun Hydrilla verticillata terlihat beberapa organel sel
tumbuhan. Diantaranya adalah dinding sel dengan ruang antar sel yang terlihat jelas,
selain itu juga terdapat plastid yang berupa kloroplas dan nucleus serta sitoplasma.
Sel pada daun pada Hydrilla verticillata merupakan sel tumbuhan yang hidup selain
karena mempunyai bagian-bagian sel di atas, juga didukung oleh adanya gerakan
aliran sitoplasma yang searah dengan jarum jam. Pergerakan ini menandakan adanya
sifat-sifat hidup. Pengaruh daya hidup dari plasma ini disebut visvitalis. Gerakan
kloroplast secara rotasi merupakan gerakan yang berarah melingkar secara tetap.
Pada sel Hydrilla yang kami amati ditemukan adanya gerakan sitoplasma dikarenakan
sel dari Hydrilla terebut hidup. Gerakan ini terjadi dalam sel-sel yang bervakuola besar
dan terlihat jika Hydrilla verticillata di rendam dalam air sehingga sel yang diamati sel
hidup.
Hal yang paling mencolok pada sel tumbuhan ini adalah adanya kloroplas (plastida
berwarna hijau). Kloroplas berfungsi untuk memproduksi makanan yang digunakan
untuk hidup dan berperan penting dalam proses fotosintesis. Kloroplas pada
tumbuhan ini berbentuk lensa.
3. Spyrogyra sp
Berdasarkan pengamatan pada sel Spirogyra sp. Terlihat bentuk selnya yang panjang
seperti benang, namun di dalam selnya terdapat berbagai organel sel. Pada bagian
luarnya terdapat dinding sel dengan ruang antar sel. Selain itu juga terdapat plastida
yang berupa kloroplas, sitoplasma, nukleus.
Sel-sel tumbuhan ini membentuk koloni berupa benang (filamen) yang tidak
bercabang. koloni tersebut selalu bertambah panjang karena pembelahan selnya yang
vegetatif, tiap selnya satu inti dan satu kloroplas (plastida berpigmen hijau) berbentuk
pita yang membujur seperti spiral dan menempel pada dinding sel yang mengandung
pirenoid. Pirenoid yang berada di tengah kloroplas ini tersusun dari zat-zat protein
dan disekitar tempat letaknya banyak terkandung tepung yang sering di sebut tepung
asimilasi. Pirenoid berfungsi dalam fotosintesis untuk menghasilkan amilum.
Disamping kloroplas, bagian hidup sel lain yang terlihat pada saat pengamatan adalah
sitoplasma sel.
Spirogyra ini biasanya ditemukan di kolam air tawar yang jernih dalam massa yang
sangat besar, biasanya hidup melayang di permukaan air (planktofit). Talus pada
Spirogyramerupakan filamen tidak bercabang. Koloni Spirogyra berbentuk benang.
Dinding lateral sel terdiri dari tiga lapis. Lapisan terluar dari pektose, dan dua lapisan
dalam dari selulose. Pada beberapa spesies, lapisan pektose tipis, tapi kebanyakan
tebal, yaitu antara 10-15 mikron. Dinding transversal tersusun dari 3 lapis: yang
tengah merupakan lamela dari pektose, dan dua lapisan di kiri dan kanan lamela
tersusun dari selulose. Setiap sel Spirogyra mengandung sebutir kloroplas yang
umumnya berukuran besar dan terikat dalam sitoplasma tepat di dalam dinding sel.
4. Daucus carota
Berdasarkan pengamatan sel tumbuhan Daucus carota terlihat di dalam sel umbi
Daucus carota terdapat dinding sel yang membatasi sel yang satu dengan yang lain
dan diantara dinding sel ini terdapat ruang antar sel. Selain itu juga terdapat
kromoplas berupa pigmen karoten (plastida yang berwarna kuning atau jingga) yang
berbentuk segitiga. Pada kromoplas terkandung zat warna karotenoid dalam hal ini
yaitu alfa dan beta karoten yang menyebabkan warna jingga pada umbi wortel
sebagai pigmen karotenoid utama. Kandungan beta karoten yang mencapai minimal
50 % pada umbi wortel juga menyebabkan warna jingga. Di samping kromoplast yang
jelas diamati pada percobaan juga terdapat sitoplasma.

H. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat di simpulkan bahwa:
Sel adalah unit terkecil penyusun tubuh makhluk hidup. Pada umumnya sel makhluk
hidup terdiri dari membran plasma, sitoplasma, dan inti sel.
Daftar Pustaka
Campbell, Neil. A, dkk. 2008. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
George. 2006. Biologi Edisi Kedua, Jakarta: PT. Erlangga.
Kimball, J. W. 1991. Biologi. Erlagga Jakarta.
Nelson, Dl dan Cox, Mm. 2004. Molecular dan Ecullar Biology Edisi Keempat. Jakarta:
Erlangga
Waluyo, Joko. 2006. Biologi Dasar. Jember: Universitas Press
Winrarto L. M. 1981. Penuntun Pelajaran Biologi. Ganeca Exact. Bandung.
Tugas
1. Apa yang dimaksud dengan piranoid, kondriokon,fisoda,amiloplas dan elaioplas.
2. Gam barkan 2 (dua) aliran sitoplasma dalam vakuola
Jawab :
1. a.Pirenoid adalah struktur pada kloroplas ganggang yang berfungsi
sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan.
b.Kondriokon adalah benang-benang kecil yang terdapt pada
mitokondria dan kondriosom.
c.Fisoda adalah butir-butir halus yang terdapat pada polioplasma dan
polioplas.
d.Amiloplas adalah organel yang tidak mengandung pigmen, yang
terdapat dalam sel tumbuhan. Fungsinya untuk menyimpan udara.
e.Elaioplas adalah organel yang tidak mengandung pigmen,yang
terdapat dalam sel tumbuhan. Fungsinya untuk menyimpan lemak.
A. JUDUL :
STRUKTUR SEL
TUJUAN: :
Mahasiswa dapat :Menjelaskan struktur sel hewan dan sel tumbuhan.Menyebutkan
bagian-bagian sel hewan dan sel tumbuhan.Menjelaskan perbedaan sel hewan dan sel
tumbuhan.
DASAR TEORI
Kehidupan dapat dipahami dalam hubungannya dengan atom-atom, molekul, sel, dan
jaringan, sebagai jasad yang utuh. Asas organisasi yang minimal bagi kehidupan yang
dapat didefinisikan sebagai satuan yang hidup adalah sel. Maka sel dinyatakan sebagai
satuan (unit) dasar kehidupan (Suprih, 2013).
Sel dapat berada pada berbagai bentuk :
Sel yang hidup bebas, sebagai jasad sel tunggal, contoh : Amoeba, ukuran
melintangnya ± 300 µm. Di dalam amoeba terdapat mesin yang melakukan semua
fungsi kehidupan. Makhluk ini memberi makan dirinya sendiri dengan cara-cara
mempertukarkan bahan dan energi dengan alam sekitarnya, tanggap terhadap
rangsangan dalam lingkungannya, tumbuh, dan berkembangbiak. Contoh lainnya
Stafilokokus 1 ± µm, Mikoplasma ± 0,5 µm.Sel yang tidak hidup bebas, misal manusia
dewasa terdiri dari 6×1013 sel yang berbeda-beda : Sel otot, sel saraf, sel darah, sel
tulang, dll. Berbeda dengan organisme bersel satu, organisme bersel banyak tidak
dapat hidup sendiri, masing-masing sel tidak dapat melakukan semua fungsi
organisme hidup. Masing-masing dikhususkan dalam melakukan satu atau beberapa
fungsi organisme. Setiap sel bergantung pada sel-sel lainnya, misalnya sel saraf dapat
meneruskan sinyal listrik kedalam tubuh tetapi tergantung pada sel-sel darah merah
untuk memberinya oksigen (Suprih,2013).
Walaupun ada perbedaan pada setiap sel, namun pada umumnya sel mempunyai ciri-
ciri penting yang sama. Konsep mengenai sel pada dasarnya mengandung empat sifat
umum, yaitu :
Pada kenyataannya jasad terdiri dari sel atau banyak sel. Hal ini dijumpai pada
mikroorganisme, hewan, tumbuhan, manusia. Sel adalah satuan (unit) struktural dasar
jasad hidup.Sel adalah tempat bagi semua reaksi kimia kehidupan. Jasad dapat hidup
karena dapat menggunakan energi yang terdapat pada bahan-bahan yang berada
disekelilingnya. Reaksi-reaksi kimia yang terjadi dengan menggunakan energi atau
penggunaan bahan-bahan kimia disebut metabolisme. Semua reaksi metabolisme
berlangsung didalam sel.Sel hanya terjadi dari sel yang telah ada sebelumnya. Pada
zaman sekarang tidak ditemukan lagi terjadi sel secara spontan. Dalam sel tunggal
(misalnya : bakteri, protozoa) sel berasal dari hasil pembelahan sel yang telah ada
sebelumnya. Pada jasad multiseluler (misalnya : tumbuhan, hewan), semua selnya
berasal dari sel-sel yang telah ada sebelumnya. Sel ini berasal dari sel telur dan sel
sperma.Sel mengandung instruksi-instruksi sifat keturunan yang diteruskan dari
generasi kegenerasi berikutnya. Tiap-tiap sel mengandung DNA, tiap-tiap DNA
mengandung suatu sandi (kode) yang menentukkan sifat-sifat khusus dari sel dan
menentukkan pula hubungan sel satu dengan sel lainnya (Suprih, 2013).
Struktur sel terbagi menjadi dua yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik. Sel
prokariotik memiliki inti tidak jelas (membran inti tidak ada), memiliki nukleoid yang
mengandung DNA, dan dalam sitoplasma ada ribosom. Sedangkan sel aukariotik
memiliki inti yang jelas, bentuk bisa tetap contohnya spermatozoa, sel syaraf, eritrosit,
epitel dan berubah-ubah leukosit, amuba (Dewi, 2010).
Struktur Sel dan Fungsi bagian-bagian Sel :
Membran Plasma
Membran plasma merupakan batas kehidupan, batas yang memisahkan sel hidup
dengan sekelilingnya yang mati. Membran plasma memiliki permeabilitas selektif,
yakni membran ini memungkinkan beberapa substansi dapat melintasinya dengan
mudah dari pada substansi lainnya (Ima, 2011).
Secara umum fungsi membran plasma sebagai berikut :
Mengatur transport zatMelindungi sitoplasma dan isi selTerdapat protein integral
untuk transport aktifTerdapat protein porifer untuk menangkap zat yang dibutuhkan
(Ima, 2011).Nukleus (Inti Sel)
Nukleus merupakan bagian yang paling penting bagi sel. Ada sel yang mempunyai dua
nukleus seperti sel otot jantung dan sel otot rangka. Fungsi inti sel adalah sebagai
pusat aktivitas sel dan sebagai pengatur pewarisan sifat-sifat keturunan (kromosom)
(Ima, 2011).
Dari segi morfologi sel, nukleus terdiri atas :
Membran nukleusKromatinNukleolusNukleoplasma inti sel berbentuk bulat atau
lonjong, di batasi oleh membran rangkap (Ima, 2011).Sitoplasma
Sitoplasma berada dalam sistem koloid kompleks, sebagian besar adalah air yang
didalamnya terlarut molekul-molekul kecil maupun besar, ion-ion, dan bahan hidup
atau organel-organel (Ima, 2011).
Organel yang terdapat di sitoplasma antara lain :
Mitokondria
Mitokondria adalah membrane ganda yang berikatan dengan membrane dalam yang
penuh lekukan. Mitokondria berfungsi sebagai tempat respirasi sel dan tempat
menyimpan energy (Stephen, 2012).
Kloroplas
Kloroplas yaitu plastida yang mengandung klorofil, karotenoid dan pigmen
fotosintetik lainnya. Kloroplas tersusun atas membran luar dan dalam. Membran luar
berfungsi mengatur keluar masuknya zat dan membran dalam membungkus cairan
kloroplas yang disebut stroma (Stephen, 2012).
Retikulum endoplasma
Retikulum endoplasma adalah kantong mrmbran dan tubulus. Reticulum endoplasma
berfungsi membuat protein ekspor, protein, membrane, dan lipid (Stephen, 2012).
Aparatus golgi
Aparatus golgi berfungsi sebagai tempat sintesis polisakarida seperti mucus,
selulosa,hemiselulosa, dan peptin (Stephen, 2012).
Lisosom
Lisosom merupakan kantong membrane dengan enzim hidrolitik. Lisosom berfungsi
sebagai pencerna dan daur ulang organel (Stephen, 2012).
Tabel perbedaan antara sel hewan dan tumbuhan sebagai berikut :
Sel hewan
Sel tumbuhan
Tidak memiliki dinding selTidak memiliki plastidaMemiliki lisosomBentuk tidak
tetapPada hewan tertentu memiliki vakuola ukuran kecil, sedikit.Memiliki dinding sel
dan membran selUmumnya memiliki plastisidaTidak memiliki lisosomBentuk
tetapMemiliki vakuola ukuran besar, banyak.
(sumber : Abdurrahmat, 2010).
ALAT DAN BAHANMikroskopPipet tetesGelas objekGelas penutupTisuPisauAllium
CepaAquadestMukosa pipih
10. Tusuk gigi
11. Zat pewarna
PROSEDUR KERJAPembuatan preparat tumbuhan :
Allium cepa
Membelah menjadi dua bagian secara vertical menggunakan pisau.
Mengambil selaput bagian dalam yang berwarna putih dengan menggunakan pinset.
Meletakkan pada gelas objek.
Meneteskan aquadest.
Menutup dengan gelas penutup.
Mengamati dibawah mikroskop.
Memotret perbesaran sel 4x10
Pembuatan preparat hewan :
Mukosa pipi
Mengorek secara perlahan-lahan bagian dalam pipi menggunakan tusuk gigi.
Meletakkan diatas kaca preparat.
Meneteskan aquadest.
Meneteskan pewarna.
Menutup dengan gelas penutup.
Mengamati dibawah mikroskop.
Memotret perbesaran sel 4x10
HASIL PENGAMATANGambar sel tumbuhan
Foto sel tumbuhan
(Allium cepa)
Gambar tangan sel tumbuhan
(Allium cepa)
( Perbesaran 4 x 10 )
Keterangan :
Dinding selInti selsitoplasma
Gambar sel hewan
Foto sel hewan
gambar tangan sel hewan
( Perbesaran : 4 x 10)
Keterangan :
Inti selSitoplasmaMembran plasma
PEMBAHASAN
Pada praktikum ini, kami melakukan praktikum dari mata kuliah biologi umum.
Praktikum 1 membahas tentang struktur sel. Mempelajari sel sangat penting karena
yang kita ketahui sel adalah penyusun tubuh makhluk hidup
Sel adalah satuan struktural dan fungsional terkecil dari suatu organisme hidup.
Struktur sel terbagi menjadi 2 yaitu, sel prokariotik dan sel eukariotik. Sel prokariotik
memiliki inti tidak jelas (membran inti tidak ada), memiliki nukleoid yang mengandung
DNA, dan dalam sitoplasma ada ribosom. Sel prokariotik hanya dimiliki oleh bakteri.
Sedangkan sel eukariotik memiliki inti yang jelas dan memiliki bagian sel pada
umumnya dan dimiliki oleh tumbuhan dan hewan.
Pada praktikum ini, kami meneliti sel eukariotik, yaitu sel tumbuhan dan sel hewan.
Untuk meneliti sel tumbuhan kami menggunakan allium cepa, sedangkan untuk
meneliti sel hewan kami menggunakan mukosa pipih. Kami menggunakan bahan-
bahan tersebut karena mudah di dapat. Sehingga dapat mempermudah praktikum.
Sel tumbuhan
Kami meneliti sel tumbuhan dengan mengambil selaput bagian dalam umbi lapis
(allium cepa) yang berwarna putih dan tipis. Kami mengambil selaput yang tipis agar
sel nampak/terlihat. Kemudian kami menaruhnya di kaca preparat kemudian kami
meneteskan aquadest. Aquadest yang di teteskan bertujuan agar sel tetap hidup.
Kemudian kami melihat menggunakan mikroskop dengan perbesaran 40 x 10.
Mikroskop adalah alat yang dapat menampakan perbesaran objek berupa
mikroorganisme. Setelah itu kami dapat melihat jaringan sel tumbuhan yang saling
berikatan. Jaringan sel adalah kumpulan sel. Satu sel tumbuhan berbentuk seperti
persegi enam. Sel tumbuhan memiliki bentuk yang sama antara sel satu dengan sel
lainnya. Sel tumbuhan memiliki bentuk yang sama karena memiliki dinding sel.
Dinding sel berfungsi sebagai pembentuk sel. Kemudian bagian-bagian sel tumbuhan
yang terlihat yaitu nukleus, sitoplasma, dan dinding sel.
Nukleus
Nukleus adalah inti sel yang berfungsi sebagai pusat pengendali aktifitas sel dan
pengatur pewarisan sifat-sifat keturunan (kromosom).
Sitoplasma
Sitoplasma berada dalam sistem koloid kompleks, sebagian besar adalah air yang
didalamnya terlarut molekul-molekul kecil maupun besar, ion-ion, dan bahan hidup
atau organel-organel.
Dinding sel
Dinding sel merupakan bagian terluar sel tumbuhan. Dinding sel berfungsi melindungi
sel dan memberi bentuk tetap pada sel.
Sel hewan
Kedua, kami meneliti sel hewan dengan mengambil mukosa pipih yang berada dalam
rongga mulut. Setelah itu kami melakukan hal yang sama dengann meneliti sel
tumbuhan yaitu menaruhnya di kaca preparat dan meneteskan air. Kemudian kami
mengacak-acak mukosa di atas kaca preparat yang bertujuan agar jaringan sel atau sel
hewan yang terikat akan terpisah satu sama lainnya. Kemudian kami memberikan zat
pewarna yang bertujuan agar sel terlihat lebih jelas. Setelah itu kami meneliti
menggunakan mikroskop pada perbesaran 4 x 10. Kami melihat bentuk sel tidak
beraturan. Sel hewan tidak beraturan karena sel hewan tidak memiliki dinding sel.
Kemudian bagian-bagian sel hewan yang terlihat yaitu, nukleus, sitoplasma, dan
membran sel.
Nukleus
Nukleus ialah inti sel yang berfungsi sebagai pusat pengendali sel dan pengatur
pewarisan sifat-sifat keturunan (kromosom).
Sitoplasma
Sitoplasma berada dalam sistem koloid kompleks, sebagian besar adalah air yang
didalamnya terlarut molekul-molekul kecil maupun besar, ion-ion, dan bahan hidup
atau organel-organel.
Membran plasma
Membran plasma merupakan bagian terluar sel hewan. Membran plasma berfungsi
sebagai pelindung sel, mengatur transport zat, dan menyeleleksi zat yang keluar
masuk.
KESIMPULAN
Sel adalah satuan struktural dan fungsional terkecil dari suatu organisme hidup Sel
terbagi menjadi dua yaitu sel prokariotik dan eukariotik. Sel eukariotik dimiliki oleh sel
tumbuhan dan sel hewan. Adapun bagian-bagian sel tumbuhan yang dapat kami lihat
menggunakan mikroskop yaitu dinding sel, sitoplasma, dan inti sel. Pada sel tumbuhan
bentuk selnya sama. Karena sel tumbuhan memiliki dinding sel. Sedangkan pada sel
hewan memiliki membran plasma, sitoplasma dan inti sel. Sel hewan bentuknya tidak
beraturan karena tidak memiliki dinding sel. Kemudian dapat disimpulkan perbedaan
sel hewan dan tumbuhan yaitu karena sel tumbuhan memiliki dinding sel sedangkan
sel hewan tidak memiliki. Akan tetapi, sel tumbuhan dan sel hewan sama-sama
memiliki sitoplasma dan inti sel.

Anda mungkin juga menyukai