Assalamualaikum wr wb
Perkenalkan nama saya Irfan syahputra nim 2206101010064 prodi ppkn fakultas kip
univ usk
Baiklah dalam video ini kita akan membahas :
Sejarah penulisan sejarah atau sejarah ilmu sejarah
mengapa dikatakan sama antara penulisan sejarah dengan ilmu sejarah?
Karena ilmu sejarah terbentuk dari penulisan sejarah yang tercipta atau disebut juga
historiografi. Jika tidak ada penulisan sejarah maka ilmu yang mempelajari tentang
sejarah tidak akan pernah ada
Sejarah perkembangan penulisan sejarah didunia
Pada awalnya Penemuan waktu dan kronologi sebenamya sudah ada sejak lebih dari
4.000 tahun SM di Mesir, tetapi orang tidak segera menulis sumber sejarah tersebut
ZAMAN YUNANI DAN ROMAWI
Tulisan sejarah pertama kali di Eropa muncul di Yunani dalam bentuk puisi, yaitu
karya Homer, ditulis berdasarkan cerita-cerita lama, menceritakan kehancuran Troya
pada masa 1.200 SM.
Tulisan itu banyak mengandung informasi mengenai kebudayaan dan masyarakat pada
zamannya.
Tulisan sejarah dalam bentuk prosa baru muncul pada abad ke-6 SM di Ionia, karena
waktu itu masyarakatnya memungkinkan perseorangan untuk berekspresi.
Penulisan sejarah dari Yunani yang paling terkenal ialah Herodotus (484-425
SM),Thucydides ( 456-396 SM), dan Polybius (ca 198-117 SM).
Herodotus melukiskan abad ke-6 dan ke-5, sehingga ia menulis semacam sejarah
kebudayaan. Hal tersebut menjadikan dia bapak sejarah.
Penulisan sejarah Romawi pada mulanya memang menggunakan bahasa Yunani, baru
kemudian memakai bahasa Latin, tetapi tulisan Yunani tetap menjadi acuan.
Diantara penulis sejarah Romawi adalah Julius Caesar (100-44 SM), Salustius (86-34
SM), Livius (59 SM -17 M), dan Tacitus (55-120 M).[5]
AKHIR ABAD KE-19 DAN ABAD KE-20:SEJARAH KRITIS DAN SEJARAH BARU
Sebagai penumbuh penulisan sejarah modern, Ranke menganjurkan supaya sejarawan
menulis apa yang sebenarnya terjadi, sebab setiap periode sejarah itu dipengaruhi oleh
semangat zamannya.
Apa yang dikerjakan oleh Ranke di abad ke-19, secara terpisah juga dikerjakan oleh
Theodore Mommsen.Kemudian Ranke mulai diragukan kebenarannya. Menulis
sejarah ‘sebagaimana terjadi’ bertentangan dengan psikologi. Sadar atau tidak, orang
menulis pasti mempunyai maksud. Carl L. Becker mengatakan bahwa pemujaan pada
fakta, dan pembedahan antara fakta keras dan lunak hanyalah ilusi.[17]
Selanjutnya James Harvey Robinson, juga dari Amerika, mengatakan bahwa dengan
sejarah kritis kita hanya dapat menangkap ‘permukaan’ tetapi tidak ‘yang dibawah’
realitas, tidak dapat memahami perilaku manusia.[18]
Maka, di Amerika lalu muncul gagasan perlunya Sejarah Baru. Tokohnya adalah
Robinson dan Becker. Sejarah baru menekankan pentingnya ilmu-ilmu sosial. Jika
penulisan sejarah klasik menekankan retorika, maka penulisan sejarah modern
menekankan kritik, maka sejarah baru menekankan ilmu sosial.
Sekalipun ada kecenderungan balik yang menekankan sejarah naratif, seperti pada
sejarah mentalitas dan sejarah kebudayaan. Jadi, sejarah kembali pada retorik,tetapi
pendidikan ilmu sosial tetap penting. ***