Anda di halaman 1dari 9

Historiografi Abad Pertengahan

Nama Kelompok 3/ Ilmu Sejarah A 2019 :

1. Imroatul Sholikhah (19407141001)


2. Ananda Rizky Amalia (19407141028)
3. Muhammad Zakaria (19407141021)

Universitas Negeri Yogyakarta

2020

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Historiografi merupakan gabungan dari dua kata yaitu history yang berarti sejarah dan grafi yang
berarti deskripsi atau penulisan. Dengan menggunakan metode sejarah dan historiografi
sejarawan berusaha untuk merekonstruksi masa lampau dari manusia. Tetapi, dalam
merekonstruksi tersebut, sejarawan sering mengalami kesulitan- kesulitan. Jarang sekali
sejarawan yang bisa mengisahkan atau merekonstruksi kejadian masa lampau secara rinci
bagaimana peristiwa tersebut terjadi. Hal tersebut disebabkan tidak lengkapnya sumber-sumber,
terbatasnya imajinasi, dan bahasa manusia untuk menunjukkan peristiwa secara “
sesungguhnya”.

Secara etimologis, istilah historiografi berasal dari bahasa Yunani: “historia” yang berarti
“penyelidikan tentang gejala alam fisik” dan “grafient” yang berarti gambaran, lukisan atau
uraian. Rujukan lain mengatakan bahwa, historiografi berasal dari bahasa latin, yaitu “historia,
history” yang berarti sejarah, bukti, bijaksana dan graaf. Sebagai sebuah ilmu, historiografi
merupakan bagian dari ilmu sejarah yang mempelajari hasil-hasil dari tulisan atau karya sejarah
generasi ke generasi, zaman ke zaman.

Historiografi, sebagai salah satu aspek kajian dalam ilmu sejarah telah mengalami beberapa
perkembangan struktur dan konsep. Secara geohistoris, historiografi barat mengalami periodisasi
perkembangannya yakni, historiografi Yunani Kuno, historiografi Romawi, historiografi Abad
Pertengahan, historiografi zaman Renaissance, dan historiografi Modern yang kelimanya
merupakan bagian penting dari perjalanan sejarah historiografi bangsa Barat.

Historiografi Abad Pertengahan terjadi pada abad ke-6 sampai 16 Masehi. Abad ini sering juga
disebut dengan zaman patristik dan skolastik. Kata “patristik” berasal dari kata “patres” yang
artinya bapak bapak gereja. Ajaran filsafat patristik menunjukkan adanya pengaruh dari zaman
hellenisme. Mereka berusaha untuk memperlihatkan bahwa iman itu sesuai dengan pikiran
manusia yang sangat dalam dan mereka berhasil membela ajaran ajaran kristiani terhadap
tuduhan dari pemikir pemikir kafir.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana awal munculnya Historiografi Abad Pertengahan?


2. Siapa saja tokoh dan karyanya yang berpengaruh dalam perkembangan Historiografi Abad
Pertengahan?
3. Bagaimana berakhirnya Historiografi Abad Pertengahan?

C. Tujuan
1. Mengetahui awal munculnya Historiografi Abad Pertengahan
2. Mengetahui siapa saja tokoh dan karyanya yang berpengaruh dalam perkembangan
Historiografi Abad Pertengahan
3. Mengetahui berakhirnya Historiografi Abad Pertengahan
BAB II

PEMBAHASAN

A. Awal munculnya Historiografi Abad Pertengahan

Awal historiografi abad pertengahan dimulai dari munculnya agama kristen. Pada masa
historiografi kristen, awal penulisan sejarah telah dilakukan oleh bapak gereja atau uskup. Sebab,
penulisan sejarah pada masa itu bersamaan dengan perkembangan filsafat katolik. Filsafat
katolik pada perkembangannya membuat gereja memiliki peranan dan pengaruh yang
sangat besar. Penulisan itu berbentuk tulisan-tulisan yang memuat pengalaman mereka bersama
Yesus dan bersifat seperti Kitab Suci Injil.

Agama Kristen pada awal perkembangannya telah menyebabkan terjadinya perubahan besar
terhadap penulisan sejarah. Namun seiring dengan perubahan itu, karya-karya para sejarawan
Yunani dan Romawi pada umumnya diabaikan karena dianggap sebagai hasil dari pemikiran
“orang-orang belum beragama” (pagan). Sikap pemikiran sempit itu tentusaja memusuhi setiap
pencapaian dari kebudayaan “pagan” ini, tetapi penafsiran mereka dicondongkan
sedemikian rupa untuk membuat agama kristen bisa disukai (Grawronski 1969: 69-70). 

Semangat anti-pagan dan perjuangan penyebaran agama Kristen mendasari dibuatnya karya-
karya historiografis oleh tokoh-tokoh agama kristen saat itu. Salah satunya yang cukup kelihatan
dalam memperjuangkan agama Kristen dalam kancah politik perkotaan kota Roma adalah karya
Agustinus yang berjudul De Civitate Dei (City of God). City of God dibuat oleh Agustinus
sebagai jawaban atas serangan-serangan kaum pagan yang menyalahkan kekristenan sebagai
penyebabkeruntuhan Kerajaan Romawi, karena pada saat itu Kota Roma sedangdikuasai oleh
kaum Visigoth yang mengakibatkan Kerajaan Romawiterkoyak-koyak akibat serangan Visigoth
tersebut (Collins, Michael, 2006: 68-71).

B. Tokoh-tokoh dan Karya pada Historiografi Abad Pertengahan

1. Tokoh- tokoh dan karya Historiografi Kristen Awal

 Eubius Pamphilus (260-340)


Eusebius merupakan Uskup dari Caesaria (Kaisaria), sering disebut juga Eusebius
Pamfili, "Eusebius sahabat Pamfilus dari Kaisaria", adalah seorang Uskup di
Kaisaria, Palestina. Ia sering disebut sebagai seorang Bapak Sejarah Gereja
karena karyanya dalam mencatat sejarah Gereja Kristen awal. Eusbius mulai
menulis sebelum tahun 303 M.
Karyanya ialah Chronicle merupakan dasar untuk memberikan latar belakang
sejarah dan kronologis bagi buku yang disampaikan yaitu Ecclesiastical History
(sejarah gereja) mengenai kehidupan dan karya dari para gerejawan terkemuka.
Chronicle dibagi atas dua bagian yaitu Chronographia mengenai kehidupan dan
karya dari para gerejawan terkemuka. Chronicle dibagi atas dua bagian yaitu
Chronographia adalah rangkuman dari sistem penanggalan klasik (pagan),
penanggalan Yahudi, dan singkatan dari sejarah umum dari berbagai negara yang
berasal dari penulis-penulis sejarah sebelumnya (tentang Khaldes, Yahudi, Mesir,
Yunani, dan Romawi). Dan Chronological Canons merupakan hasil buah pikiran
dari Eusebius. Peristiwa-peristiwa dalam sejarah dibagi atas dua kategori yaitu
sakral (Yahudi-Kristen) dan profan (pagan: Yunani dan Romawi) yang
disinkronkan dalam dua kolom paralel.

Eusebius menulis dalam bahasa Yunani sedangkan pada waktu itu hanya sedikit
sarjana yang dapat menggunakan bahasa itu di Empirium Romawi Barat yang
beragama Kristen. Oleh sebab itu karyanya diterjemahkan ke dalam bahasa Latin
oleh pendeta terpelajar, St. Jerome. (Barnes, 1963: 46-47).

 St. Jerome (340-420)


St. Jerome lahir di Aquilea, Dalmati. Jerome dididik di Roma. Dia tertarik dalam
belajar segala hal, tetapi terutama tertarik pada puisi klasik. Suatu malam dalam
mimpi ia diperintahkan untuk mengabdikan dirinya kepada Injil. Setelah
kebangkitan, Jerome memutuskan untuk mengabdikan hidupnya untuk
mempelajari firman Tuhan. Seperti banyak orang sezamannya, Jerome
memutuskan untuk menjadi pertapa.

Pada tahun 379, St. Jerome menerjemahkan Chronicle ke dalam bahasa Latin dari
Eusebius dengan revisi dan tambahan tertentu. Agar dapat digunkan di negara
Barat, ia menambahkan fakta-fakta sejarah umum pada terjemahan Chronogical
Canons, terutama berhubungan dengan sejarah dan sastra Romawi. Terjemahan
Chronicle oleh Jerome ini menjadi dasar kronologi yang dipercayai di dunia
Kristen Barat. (Barnes, 1963: 47).

Karya Jerome sendiri ialah De Viris Illustribus (Ilustrious Men, orang-orang


terkenal) yang ditulis di Bethlehem tahun 392. Ini merupakan koleksi formal
pertama tentang biografi dari orang-orang Kristen terkemuka. Tulisannya ini
merupakan sanggahan terhadap penulis-penulis “pagan” yang menyindir orang-
orang Kristen tidak mempunyai bakat sastra, buta huruf dan masa bodoh. Jerome
menyangkal dengan menunjukkan sejumlah tokoh-tokoh Kristen terkemuka dan
berbakat. Model koleksi biografi dari Jerome ini kelak dicontohkan oleh penulis-
penulis kemudian sehingga merupakan salah satu bentuk historiografi yaitu
biografi sejarah. (Barnes, 1963: 53).

 St. Augustinus (354-430)


St. Augustinus adalah penulis terbesar dari masa Kristen awal yang memberikan
sumbangan penting bagi disiplin sejarah. St. Agustinus yang dilahirkan oleh
pasangan Monika dengan Patrisius tanggal 13 November 354 di Afrika Utara,
umur semenjak kecil sudah dididik agama oleh Monika yang saleh.

St. Augustinus memiliki banyak keahlian dibeberapa disiplin ilmu diantaranya


ahli teologi, filosof, pendeta, penyair, dan pemikir politik. Dalam karyanya yang
terbesar berjudul De Civitate Dei (The City Of God / Kota Tuhan) tidak seperti
karyakarya para penulis “pagan” yang telah merasa puas dengan penafsiran
siklus, ia menawarkn suatu tujuan (pandangan teologis) untuk sejarah. Tulisan ini
merupakan sumbangan penting bagi filsafat sejarah. (Thompson, 1958: 136-137;
Collins, Michael, 2006: 68-69).

The City of God menggambarkan proses sejarah sebagai pernyataan dari


pergulatan antara kekuatan Baik dan Jahat, antara “City of God” dari masyarakat
yang percaya kepada Tuhan Hebrew dan Kristen, melawan “City of Satan” dari
masyarakat pagan dan non-Kristen lain yang berakhir dengan kemenangan yang
pertama (Barnes, 1963: 43).

2. Tokoh- tokoh dan karya Historiografi Abad Pertengahan

a. David Hume

David Hume lahir di Edinburgh, Skotlandia pada tanggal 26 April 1711. Beliau
meninggal pada tanggal 25 Agustus 1776 diusianya yang ke 65 tahun. Nama asli
David Hume sendiri adalah David Home, namun karena di Inggris kesulitan
mengucapkan kata Home dengan cara Skotlandia maka, ia menggantinya menjadi
Hume. Dalam bahasa Perancis, David Hume sendiri sering dipanggil dengan
sebutan Le Bon David. Dalam bahasa Skotlandia ia biasa disebut Saint David.
Sementara oleh para pencemooh teistiknya ia disebut “The Teribble David”.
David Hume merupakan anak dari pasangan Yusuf Chrinside dan Khatrine
Falcorner. Saat masih kecil, ayah David Hume meninggal sehingga ia diasuh
sendiri oleh ibunya. Solomon menyebutkan bahwa filsafat Hume menjanjung
skeptisisme. Pemikiran David Hume lebih menekankan kearah empiris. Empiris
sendiri merupakan doktrin filsafat yang menekankan pada peranan pengalaman
dalam memperoleh pengetahuan dan mengecilkan peranan akal.
David Hume menyelesaikan karya pertamanya pada tahun 1737, karya tulisannya
yang berjudul “A Treatise of Human Nature” ini merupakan karya sejarah Inggris
terbaik yang ditulis pada abad 18. Saat usianya 26 tahun, ia berharap banyak
terhadap karyanya ini namun, karya ini tidak banyak mendapat perhatian. Pada
tahun 1741-1742 saat berada di Skotlandia, ia menerbitkan buku yang berjudul
“Essays, Moral and Political”. Karya mendatangkan kesuksesan dan Hume
bersemangat untuk merevisi karya tulis pertamanya.

Pada tahun 1751, revisi terakhir dibagian pertama dan ketiga karyanya yang
pertama, “A Treatise of Human Nature” masing-masing diterbitkan ulang dengan
judul “An Enquiry Concerning Human Understanding” dan “An Enquiry
Concerning The Principles of Moral”. Pada saat yang sama, Human menulis
karyanya yang berjudul “Dialogue Concerning Natural Religion. Buku yang
dijelaskan terakhir menjelaskan tentang sikap Hume tentang eksistensi Tuhan dan
agama. Namun, atas saran teman-temannya yang mempunyai perhatian lebih pada
pandangannya yang radikal, Hume urung menerbitkan buku tersebut. Namun,
dengan ketetapan dari kehendak Hume, karyanya tersebut diterbitkan setelah ia
meninggal pada tahun 1779.

b. Voltaire
Nama asli Voltaire adalah Francis Marie Arouet, ia lahir pada 1694 di Paris dari
keluarga yang menengah. Ayahnya adalah seorang ahli hukum. Di masa
mudanya, Voltaire belajar di perguruan tinggi Jesuit Louis le-Grand di Paris. Saat
masih remaja, dan sekolah di Paris ia dikenal sebagai anak yang cerdas dan sering
keluar dari mulutnya kalimat-kalimat satire. Oleh karena hal tersebut, akhirnya ia
ditahan dan dipenjarakan dalam penjara Bastille. Di dalam tahanan ini ia menulis
sajak-sajak kepahlawanan Henriade dan melalui karyanya itu ia mendapat
penghargaan yang tinggi.

Ketika ia kembali ke Perancis, ia menulis karya falsafah pertamanya yang


berjudul, “Lettres Philosophiques”, dan diterjemahkan dalam bahasa Inggris yang
berarti, “The Letters on the English”. Buku ini diterbitkan pada tahun 1734, buku
inilah yang menjadi tanda dan era kebangkitan pembaharuan Perancis. Dalam
Letters on English, Voltaire menyuguhkan gambaran umum mengenai sistem
politik Inggris serta pemikiran-pemikiran John Locke dan pemikir Inggris lainnya.
Namun, buku ini membuat marah penguasa Perancis sehingga Voltaire dipaksa
keluar dari Perancis.

Karya lain yang sudah diterbitkan oleh Voltaire adalah, Esaais Surles Moeurs
(1756), dan karyanya yang terkenal di bidang sejarah adalah “The Age of Louis
XIV” yang ditulis pada awal tahun 1732. Dengan membaca buku ini orang akan
mengetahui dan memahami bagaimana kebudayaan Perancis pada abad 17.

C. Berakhirnya Historiografi Abad Pertengahan

Historiografi Abad Pertengahan berakhir ditandai dengan runtuhnya Konstantinopel.


Selama abad pertengahan, di sekitar laut Mediterania telah berdiri sejumlah
pemerintahan.. Di sebelah utara tepatnya di Selat Bosporus terletak ibukota Kekaisaran
Bizantium, Konstatinopel. Dalam masa keberadaannya, Bizantium merupakan pusat dari
kekuatan ekonomi, budaya dan militer yang paling berpengaruh di Eropa. Konstatinopel
merupakan ibukota dari Kekaisaran Romawi Timur.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Historiografi pada masa Abad Pertengahan adalah ditandai perkembangan Kristen di Eropa.
Tokoh-tokoh yang berpengaruh dalam penulisan sejarah Abad Tengah ini adalah David Hume
dan Voltaire. Karya-karya mereka mempunyai pengaruh yang cukup besar dalam pemikiran
masyarakat pada masa itu.
DAFTAR PUSTAKA

Iryana, Wahyu.2014. Historiografi Barat. Bandung: Humaniora

Jawad Mughofar. Historiografi Kristen Awal. Bandung: Universitas Islam Negeri Sunan Gunung
Djati.

Monica Ladyana Monalisa, dkk. Tinjauan Historis Runtuhnya Kekaisaran Bizantium (Romawi
Timur) Tahun 1453.
https://www.academia.edu/30143391/HISTORIOGRAFI_KRISTEN_AWAL. Diakses pada
tanggal 25 Februari 2020

Anda mungkin juga menyukai