Anda di halaman 1dari 3

HISTORIOGRAFI EROPA MODERN

Zaki Azmirrijali
Sejarah Peradaban Islam
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
zakiazmirrijali@gmail.com

A. Sejarah
Masa klasik berjalan cukup lama, berkisar antara abad ke-5 SM sampai dengan abad
ke-5 M. jika dihitung, setidaknya ada sekitar satu millennium. Setelah masa klasik berakhir,
dilanjutkan oleh masa pertengahan. Masa dimana ilmu pengetahuan hanya bisa berkembang
jika sesuai dengan gereja. Dalam hal ini, gereja memegang peranan besar dalam berbagai
aspek, termasuk dalam penulisan sejarah di Eropa.
Sebelum lebih jauh membahas mengenai Historiogrrafi Eropa Masa Pertengahan,
perlu diketahui bahwa Kristen telah mencapai masa jayanya. Dibandingkan dengan masa
sebelumnya, Kristen mengalami tekanan dari para kaisar Romawi. Namun, ketika Romawi
mengalami keruntuhan atau kemunduran, Kristen mulai mencapai kejayaannya secara
perlahan. Gereja sebagai pusat dari orang Kristen, tidak hanya menjadi tempat beribadah saja,
namun juga menjadi pusat kebudayaan, Pendidikan dan aktivitas intelektual. Dalam hal ini,
gereja memiliki derajat tertinggi dalam menentukan segala hal.
Berkaitan dengan gereja sebagai pusat segala hal, termasuk perkembangan ilmu
pengetahuan, maka begitu juga dengan perkembangan penulisan sejarah yang dipengaruhi
oleh gereja. Banyak tokoh-tokoh sejarawan yang muncul dan dipengaruhi oleh gereja,
misalnya saja adalah St. Augustine dengan karyanya yaitu city of god. Selain St. Augustine,
tentunya juga masih banyak sejarawan lain yang tulisan-tulisan sejarahnya dipengaruhi oleh
gereja.
B. Perkembangan
Berbeda dengan masa sebelumnya, jika penulisan sejarah pada masa Eropa Klasik
cenderung memiliki perkembangan yang baik dalam artian metodologinya, maka berbeda
dengan pada masa pertengahan yang cenderung mengalami perubahan yang cukup banyak.
Ketika melihat Herodotus mulai melakukan pengumpulan sumber, Thucydides dengan sifat
kritisnya, dan beberapa sejarawan lain yang mengembangkan metode baru dalam penulisan
sejarah, justru pada masa Eropa Pertengahan ini penulisan sejarah bisa dikatakan mengalami
sedikit kemunduran. hal ini dikarenakan semua harus sesuai dengan aturan gereja dan Kitab
Injil. Hal ini akan kita bahas lebih lanjut dalam ciri dan karakteristik yang ada di Historiografi
Eropa Masa Pertengahan ini.
Meskipun penulisan cenderung dipaksakan, namun berbeda dengan masa sebelumnya
yang kental dengan unsur-unsur mistis. Pada masa ini lebih banyak tulisan-tulisan sejarah
yang mentiadakan unsur-unsur mitos dan digantikan dengan unsur-unsur teologis. Dimana
semua kejadian dikaitkan dengan keberadaan tuhan. Hal ini tentunya selaras dengan istilah
“sejarah tidak ditentukan oleh manusia, tetapi merupakan penyelenggaraan tuhan”.
C. Perkembangan metodologi dan Sejarawan
Kesan dari penulisan sejarah Eropa Masa Pertengahan tentu saja adalah unsur
teologisnya yang cukup kental. Hal ini menyebabkan adanya beberapa hal yang diragukan
oleh beberapa orang seperti penggunaan sumber yang tidak melalui proses kritik dan juga
Kitab Injil yang mendominasi. Memang dalam penulisannya, Kitab Injil lebih mendominasi
dalam hal unsur-unsur teologis didalamnya, namun berkaitan dengan kritik terhadap sumber,
beberapa tokoh sejarawan telah melakukan kritik sumber. Pada subbab ini akan dipaparkan
beberapa sejarawan dari masa pertengahan.
Pertama, Santo Augustine dengan karyanya yaitu City of Gods. Hal unik yang ada
dalam karya St. Augustine ini adalah tentang sudut pandangnya mengenai sejarah dan dunia.
Tulisan-tulisannya banyak dipengaruhi oleh unsur-unsur teologis dimana St. Augustine
menggunakan pandangan keselamatan. Dalam karyanya tersebut, menjelaskan tentang
pertentangan antara kerajaan dunia dan kerajaan tuhan. mengenai pertentangan antara jahat
dan benar, dimana kebenaran yang akhirnya memenangkan pertentangan ini. Dari hal ini
dapat dilihat bahwa karya St. Augustine ini cukup kental dengan Kitab Injil.
Selanjutnya ada Marcus Aurelius Cassiodarus. Karyanya adalah History of The Goths.
Marcus memiliki ketertarikan kuat terhadap Roma, oleh karena itu dalam karyanya ini, dia
berimajinasi bahwa bangsa Goths adalah Bangsa Roma. Selain itu, karya lainnya adalah
Varae yang berisikan surat-surat yang ditulisnya waktu mengabdi kepada Raja Theodoric.
Surat-surat ini memiliki kedudukan penting dalam penulisan sejarah selanjutnya karena surat-
surat ini menjadi sumber primer. Dimana surat ini menggambarkan tentang kegiatan-kegiatan
yang dilakukan oleh Bangsa Ostrogoths.
Sejarawan lain yang cukup kental dengan unsur Kristen adalah Otto Of Freising.
Karyanya adalah Chronicle or History of Two Cities. Dalam karyanya ini, Otto
mengemukakan ideanya yaitu idea teologis dan idea teleologis. Idea Teologis sendiri
menurutnya menjelaskan bahwa proses sejarah manusia pada awalnya menyengsarakan dan
penuh penderitaan, namun atas bimbingan tuhan, manusia mendapatkan akhir keselamatan.
Sedangkan idea teleologisnya adalah bahwa sejarah manusia itu linear dan memiliki akhir
berupa alam baka.
D. Ciri dan Karakteristik
Seperti Historiografi Eropa Klasik, pada masa pertengahan ini juga memiliki ciri da
karakteristiknya tersendiri. Berikut beberapa ciri dan karakteristik dari Historiografi Eropa
Pertengahan:
- Kental dengan Agama Kristen
- Kitab Injil menjadi pedoman dan pandangan hidup manusia
- Ilmu pengetahuan diarahkan kepada pengetahuan agama
- Filsafat yang mendasari adalah filsafat scolastik atau filsafat agama
- Periodisasinya disesuaikan dengan Kitab Injil
- Sejarah memiliki jalan yang linear dengan akhirat sebagai tujuan akhirnya
- Sejarah tidak ditentukan oleh manusia, melainkan oleh tuhan
E. Kritik
Adanya unsur keagamaan yang kuat dalam Historiografi Eropa Masa Pertengahan ini
juga memiliki beberapa masalah yang sama dengan masa Klasik. Pertama tentu saja berkaitan
dengan bias sejarah. Kedua, lebih parah dari masa klasik, dimana terdapat unsur kepentingan
dalam sejarah, karena gereja menjadi pusat segala hal. Artinya, jika ada yang tidak
sependapat dengan gereja, maka gereja bisa saja mengeluarkan sebuah pernyataan bahwa
orang tersebut adalah kafir. Adanya unsur kepentingan inilah yang menyebabkan bias yang
ada dalam Historiografi Eropa Pertengan ini.
Selain itu, keterkaitannya dengan Kitab Injil, menjadikan penulisan terasa lebih
terkekang daripada masa sebelumnya. Oleh karena itu, pada masa pertengan ini, tidak hanya
sejarah, melainkan berbagai ilmu pengetahuan mengalami stagnasi yang cukup lama.
Meskipun terdapat kekurangan tersebut, namun penulisan pada masa ini tetap mengalami
perkembangan. Perkembangan ini dapat dilihat dari cara penulisannya dimana sumbernya
tidak hanya berupa sumber lisan, namun juga sudah menggunakan sumber manuskrip seperti
dokumen dan surat.
F. Relevansi
Penulisan sejarah Eropa masa pertengahan memiliki beberapa relevansi dengan masa
sekarang meskipun sedikit. Pertama, penulisan sejarah Eropa masa pertengahan ini
memberikan gambaran kepada kita tentang bagaiamana kondisi masyarakat dan ilmu
pengetahuan ketika agama berkuasa atas segala hal. Jika kita bandingkan dengan sekarang,
tentu jauh berbeda. Dimana pada masa dulu ilmu pengetahuan cukup terkekang, sedangkan
pada masa ini, ilmu pengetahuan mulai mengalami perkembangan yang signifikan. Kedua,
memberikan informasi mengenai bagaimana kehidupan Eropa masa pertengahan. Ketiga,
menjadi sebuah cermin kepada kita tentang bagaimana jika agama memiliki kuasa yang
sungguh besar.
G. Daftar Pustaka
Agustinus, Herawati. Potret Sejarawan Masa Pertengahan Dan Kontribusi Bagi Kajian
Sejarah Islam. Jurnal THAQAFIYAT, Vol. 13. No. 1, Juni 2012.
Iryana, Wahyu, Historiografi Barat, Bandung: Humaniora 2014.
Syukur , Abdul, Pengaruh Kristen Dalam Historiografi Barat. Jurnal Sejarah Lontar, Vol.6
No. 1. 2009.
Abdul Syukur,perkembangan historiografi barat pasca Herodotus, Lontar:jurnal sejarah
lontar Vol 5 no 1 tahun 2008.
Michael grant,1995, Greek and Roman Historians:information and Misinformation.
Michael bantley, comanion to historiography, 1997: the taylor &francis Rountledge’s.
Robinson and Breasted, 1920, History of Europe, United States of America: Ginn and
Company.

Anda mungkin juga menyukai