Anda di halaman 1dari 2

1.

Cassiodorus (480-570)

Cassiodorus, pegawai tinggi dari istana kaisar suku Goth Timur yaitu Theodorik. Akan tetapi
ia sendiri sebenarnya adalah orang Romawi katolik. Ia sesunguhnya keturunan orang Siria,
akan tetapi sudah sejak lama nenek moyangnya bekerja sebagai pejabat tinggi pada
kekaisaran Romawi. Ia juga pernah belajar pada sekolah “artes liberals (seni yang bebas,
yaitu retorica, gramatika dan dialektika). Buku pertamanya adalah Chronika, yang merupakan
buku asal-usul politik dari putra mahkota Kaisar Goth Timur sebelum tahun 519. Oleh karena
mempunyai pandangan atau misi politik, maka tidak dilaporkan mengenai kelahiran Kristus
dan kejatuhan dari kekaisaran Romawi Barat.

Setelah tidak menjadi pejabat, Cassiodorus masih menulis suatu karya lagi yang berasal dari
surat-surat resmi yang sangat banyak ketika masih menjadi pejabat. Karyanya itu diberi judul
Variae, yang bisa dianggap sebagai terbitan sumber-sumber sejarah tertua. Ketika itu ia juga
mengalami penyadaran agama (masuk agama Kristen), dan sesudah itu terutama sibuk
dengan kebudayaan. Selama lebih dari seperempat abad, walaupun ia sendiri bukan seorang
biara, ia mempelajari Injil, sejarah para murid Yesus dan para penulispenulis antik. Hasil dari
studinya disusun dalam suatu karangan yang berjudul Institutiones. Dalam edisi bahasa Latin
karyanya terkenal dengan nama historia exclesiastica of Historia tripatita, yang tidak lain
adalah sejarah gereja.

2. Procopius (500-565)

Tulisan-tulisan Procopius umumnya dalam bahasa Yunani. Menulis The History of His Own
Time yang menceritakan perang-perang Byzantium melawan Persia, Afrika, dan bangsa
Goths. Ia menyertai seorang jenderal Byzantium dalam perang, sehingga sebagian tulisannya
bisa dikatan sebagai saksi mata. Kelemahannya terletak dalam biasnya sebagai pengagum
empirium dan penggunaan sumber yang tanpa seleksi

3. Gregory of Tours (538-594)

Tulisannya yang terkenal yaitu History of The Franks yang menceritakan sejarah dunia sejak
zaman kuno sampai abad ke-5. Sejarah bangsa Franka dimulainya dari 417 sampai 591, lima
puluh tahun terakhir ditulisnya dari sudut pandang saksi mata. Dia menulis dalam bahas latin,
bahasa yang dimengerti kebanyakan orang pada masanya. Gregory menulis keajaiban-
keajaiban sebagai umsur yang membuat tulisannya saksi kekuasaan agama atas bangsa
Franka. Tulisannya menandai peralihan menuju abad pertengahan.
4. Saint Bede (672-735)

Menulis sebuah buku Ecclesiastical History of English Poeple, isinya menceritakan tentang
terbentuknya kebudayaan Anglo-Saxon. Ia menulisnya dalam bahasa latin. Bede
menggunakan banyak sumber dan berkonsultasi dengan gerejawan. Ia sangat berhati-hati
dengan hal-hal yang ajaib, sehingga tulisannya terkesan objektif. Bukunya dirancang secara
sistematis. Biografi dalam bukunya menjadi bagian yang sangat penting, karena dia menulis
tentang orang-orang yang berjasa dalam membawa misi kristen di Inggris.

Haikal Husain.1982.Mengenal Historiografi Barat : Historiografi Yunani dan


Romawi.Majalah Informasi No. 1 Th.XXI

Kuntowijoyo.2001.Pengantar Ilmu Sejarah.Yogyakarta:Yayasan Bentang Budaya.

Pradjoko Didik, dkk.2008.Modul I Sejarah Indonesia :Hibah Modul Pengajaran :Content


Development Tema B1.Depok:Universitas Indonesia.

Supriyono Agust.2003.Diktat Historiografi Eropa Barat.Semarang:Jurusan Sejarah Fakultas


Sastra Universitas Diponegoro.

Anda mungkin juga menyukai