Anda di halaman 1dari 23

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

KD 3.7 SEJARAH INDONESIA

Untuk Memenuhi Tugas


STRATEGI PEMBELAJARAN SEJARAH

FIKRI PRATAMA GEMILANG


1403617061

FAKULTAS ILMU SOSIAL


PENDIDIKAN SEJARAH KELAS A 2017
AGUSTUS, 2019
Nama Sekolah : SMA Suluh Jakarta
Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Kelas / Semester : XI / Genap
Materi Pokok : Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Alokasi Waktu : 1 x 45 menit

A. Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa mampu mengidentifikasikan latar belakang terjadinya
proklamasi kemerdekaan dengan tepat.(C1)

2. Siswa mampu menjelaskan proses terbentuknya PPKI dengan tepat.


(C1)

3.Siswa mampu menjabarkan proses terjadinya peristiwa


Rengasdengklok secara tepat. (C2)

4. Siswa akan dapat mengurutkan secara kronologis peristiwa perumusan


naskah proklamasi sampai detik – detik pembacaan naskah proklamasi
dengan tepat.(C3)

5. Siswa mampu mengklasifikasikan hasil – hasil sidang PPKI secara


tepat. (C3)

6.Siswa Menganalisis peristiwa proklamasi bagi kehidupan budaya,


sosial, politik, dan pendidikan bangsa Indonesia dengan tepat. (C4)

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator


3.7. Menganalisis peristiwa proklamasi 3. 7. 1 Mengidentifikasikan latar
kemerdekaan dan maknana bagi belakang terjadinya proklamasi
kehidupan sosial, budaya, ekonomi, kemerdekaan dengan tepat. (C1)
politik, dan pendidikan bangsa 3.7.2 Menjelaskan proses terbentuknya
Indonesia. PPKI dengan tepat. (C1)
3.7.3 Menjabarkan proses terjadinya
peristiwa Rengasdengklok secara
tepat. (C2)
3.7.4 Mengurutkan secara kronologis
peristiwa perumusan naskah
proklamasi sampai detik – detik
pembacaan naskah proklamasi dengan
tepat (C3)
3.7.5 Mengklasifikasikan hasil – hasil
sidang PPKI secara tepat. (C3)
3.7.6 Menganalisis peristiwa
proklamasi bagi kehidupan budaya,
sosial, politik, dan pendidikan bangsa
Indonesia dengan tepat. (C4)

4.7 Menalar peristiwa proklamasi


kemerdekaan dan maknanya bagi
kehidupan sosial, budaya,
ekonomi, politik, dan pendidikan
bangsa Indonesia dan
menyajikannya dalam bentuk
cerita sejarah

C. Materi Pembelajaran:
1. Latar belakang peristiwa Proklamasi (Pemboman kota Nagasaki
dan Hiroshima) (Terlampir)
2. Pembentukkan PPKI (Terlampir)
3. Peristiwa ke Dallat, Vietnam (Terlampir)
4. Peristiwa Rengasdengklok (Terlampir)
5. Perumusan Teks Proklamasi (Terlampir)
6. Sidang PPKI (Terlampir)
7. Makna Proklamasi bagi kehidupan sosial, budaya, ekonomi,
politik, dan pendidikan bangsa Indonesia (Terlampir)

D. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan: saintifik
2. Metode Pembelajaran : ceramah, diskusi, tanya jawab dan penugasan
3. Model Pembelajaran : Discovery Learning

E. Media/ Alat , Bahan dan Sumber Pembelajaran


 Media
Media : Peta, Power Point yang berkaitan dengan materi, Gambar tokoh
proklamator
Alat dan Bahan : White Board, Spidol, Laptop, LCD Proyektor.

 Sumber Belajar
1. Pusponegoro, Marwati Djoened dan Nugroho Notosusanto, Sejarah
Nasional Indonesia Jilid VI. Jakarta: Balai Pustaka, 2009.
2. AM Sardiman, dan Amurwani Dwi Lestariningsih, Sejarah Indonesia
(Buku Siswa). Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementrian Pendidikan
dan Kebudayaan, 2014.
3. AM Sardiman, dan Amurwani Dwi Lestariningsih, Sejarah Indonesia
(Buku Guru). Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementrian Pendidikan
dan Kebudayaan, 2017.
4. Internet

F.Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Abstraksi
Kegiatan Deskripsi
Waktu
Penda  Memberikan deskripsi singkat tentang 5 menit
huluan Peristiwa Proklamasi kepada peserta
didik
 Guru memberikan penjelasan relevansi isi
pelajaran dengan pengalaman siswa
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
dan kompetensi dasar yang harus dicapai
yaitu Menganalisis peristiwa proklamasi
kemerdekaan dan maknanya bagi
kehidupan sosial, budaya, ekonomi,
politik, dan pendidikan bangsa
Indonnesia.

Kegiat 1. MENGAMATI 38 menit


an Inti  Peserta didik mengamati buku teks
dan melihat Power Point yang
ditampilkan oleh guru tentang
peristiwa proklamasi kemerdekaan.
2. MENANYA
 Guru memberikan kesempatan
kepada Peserta Didik untuk bertanya
mengenai materi yang belum/sulit
dimengerti.
3. MENGEKSPLORASIKAN
Peserta didik akan dibentuk 5 kelompok
untuk berdiskusi mengenai makna
peristiwa proklamasi bagi kehidupan sosial,
budaya, ekonomi, politik, dan pendidikan
bangsa Indonesia, dengan rincian sebagai
berikut:
1. Kelompok 1: makna peristiwa
proklamasi bagi kehidupan sosial
2. Kelompok 2: makna peristiwa
proklamasi bagi kehidupan budaya
3. Kelompok 3: makna peristiwa
proklamasi bagi kehidupan ekonomi
4. Kelompok 4: makna peristiwa
proklamasi bagi kehidupan politik
5. Kelompok 5: makna peristiwa
proklamasi bagi kehidupan pendidikan
bangsa Indonesia

4. MENGUMPULKAN INFORMASI

 Mengumpulkan informasi terkait


peristiwa proklamasi kemerdekaan
dan maknanya bagi kehidupan sosial,
budaya, ekonomi, politik, dan
pendidikan bangsa Indonesia,
melalui sumber bacaan, buku teks,
internet, serta sumber – sumber
lainnya.

5. MENGASOSIASI
 Peserta didik menganalisis informasi
dan data – data yang didapat dari
sumber – sumber terkait untuk
mendapatkan kesimpulan tentang
peristiwa proklamasi kemerdekaan
dan maknanya bagi kehidupan sosial,
politik, budaya, ekonomi dan
pendidikan bangsa Indonesia.

6. MENGKOMUNIKASIKAN
 Peserta didik dari perwakilan tiap
kelompok mempresentasikan hasil
analisisnya berkaitan dengan materi
yang sudah diberikan oleh guru.

Penutu  Memberitahu Peserta didik materi pada 1


p pertemuan selanjutnya 2 Menit
 Mengucapkan salam

PENILAIAN, PEMBELAJARAN REMEDIAL DAN PENGAYAAN


a. Penilaian
1. Teknik Penilaian Sikap : menilai sikap spiritual dan sikap sosial peserta
didik melalui observasi terhadap kegiatan peserta didik dalam proses
mengamatinya, menanya, mengumpulkan informasi,
menalar/mengasosiasi dan mengomunikasikan. (Terlampir)
2. Teknik Penilaian Pengetahuan : menilai kemampuan peserta didik dalam
menganalisis Revolusi Industri melalui :
 Bentuk : Soal Uraian
 Instrumen: Terlampir

3.Teknik Penilaian Keterampilan :


 Bentuk : Lembar Pengamatan Diskusi dan Presentasi
 Instrumen : Terlampir
 Portofolio : Kumpulan tugas siswa
Guru Pamong PKM Guru PKM

Dra. Corry Iriani R., M.Pd Fikri Pratama

Lampiran 1
Materi ajar

A. Latar Belakang Peristiwa Proklamasi

Pada tanggal 6 Agustus 1945 bom atom dijatuhkan di atas kota


Hiroshima Jepang oleh Amerika Serikat yang mulai menurunkan
semangat tentara Jepang. Sehari kemudian, Badan Penyidik Usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), atau
DokuritsuJunbiCosakai berganti nama menjadi Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI), atau DokuritsuJunbiInkai dalam bahasa
Jepang. Hal tersebut ditujukan untuk lebih menegaskan keinginan serta
tujuan untuk mencapapai kemerdekaan Indonesia. Pada tanggal 9
Agustus 1945, bom atom kedua dijatuhkan di atas kota Nagasaki yang
menyebabkan Jepang menyerah kepada Amerika Serikat dan sekutunya.
Momen ini dimanfaatkan Indonesia untuk memproklamasikan
kemerdekaannya.Soekarno dan Hatta selaku pimpinan PPKI beserta
RadjimanWedyodiningrat sebagai mantan ketua BPUPKI diterbangkan
ke Dalat, Vietnam untuk bertemu Marsekal Terauchi.Mereka dikabarkan
bahwa pasukan Jepang sedang diambang kekalahan dan akan memberi
kemerdekaan kepada Indonesia. sementara pada tanggal 10 Agustus
1945, Sutan Syahrir telah mendengar berita lewat radio bahwa Jepang
telah menyerah kepada sekutu.

Para pejuang bawah tanah bersiap memproklamasikan kemerdekaan


Indonesia, dan menolak bentuk kemerdekaan yang diberikan sebagai
hadiah Jepang. Tanggal 12 Agustus 1945, Jepang melalui Marsekal
Terauchi di Dalat, Vietnam, mengatakan kepada Soekarno, Hatta, dan
RadjimanWedyodiningrat bahwa pemerintah Jepang akan segera
memberikan kemerdekaan kepada Indonesia dan proklamasi
kemerdekaan bisa dilaksanakan dalam beberapa hari.Dua hari kemudian,
saat Soekarno, Hatta, dan Radjiman kembali ke tanah air dari Dalat,
Sutah Syahrir mendesak agar Soekarno segera memproklamasikan
kemerdekaaan karena menganggap hasil pertemuan di Dalat sebagai tipu
muslihat Jepang, karena Jepang telah menyerah kepada sekutu dan demi
menghindari perpecahan dalam kubu nasionalis, antara yang pro dan anti
Jepang.Soekarno mengingatkan Hatta bahwa Syahrir tidak berhak
memproklamasikan kemerdekaan karena itu adalah hak PPKI. Sementara,
Syahrir menganggap bahwa PPKI adalah bentukan Jepang dan
proklamasi kemerdekaan oleh PPKI hanya merupakan hadiah Jepang.

B. Pembentukan PPKI

Apabila kita berbicara mengenai tujuan dibentuknya PPKI atau panitia


persiapan kemerdekaan Indonesia, maka kita harus melihat sejarah
mengapa PPKI ini bisa terbentuk. Jadi awal mulanya sebelum
dibentuknya PPKI sudah ada BPUPKI yang mana kurang lebih
memilikitujuan yang sama, akan tetapi karena dalam proses
pembentukannya kurang matang, maka BPUPKI tersebut berhasil di
bubarkan oleh Jepang sehingga pada saat itu juga BPUPKI diganti
dengan PPKI. Pembentukan PPKI dilakukan pada tanggal 7 Agustus
1945 dengan menunjuk Ir. Soekarno sebagai ketua dan Moh. Hatta
Sebagai wakilnya. Sementara itu di dalamnya terdapat sejumahnama
yang juga memiliki pengaruh besar dalam upaya memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia.

Tujuan PPKI Secara Umum


Berbicara mengenai tujuan dibentuknya PPKI pada umumnya untuk
melanjutkan tugas dari BPUPKI. Jadi mereka memiliki tujuan utama
yakni menyegerakan proklamasi kemerdekaan dan juga melakukan tata
negara beserta membuat struktur kenegaraan.

Jumlah Anggota Keseluruhan PPKI


Seperti yang kita tahu bahwa anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia secara keseluruhan berjumlah 27 orang. Adapun 21 anggota di
antaranya merupakan anggota resmi yang telah mendapatkan persetujuan
dari Jepang, sementara 6 lainnya merupakan anggota tambahan yang
dilantik tanpa sepengetahuan Jepang.
C. Peristiwa Rengasdengklok
Peristiwa Rengasdengklok adalah sebuah peristiwa yang terjadi sangat
dekat dengan proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia. Peristiwa ini
juga boleh dibilang sebagai momen yang sangat krusial untuk
menyelesaikan perjuangan bangsa Indonesia mencapai kemerdekaan.
Peristiwa ini boleh dibilang sebagai tahap penyelesaian. Kita sebagai
bangsa Indonesia wajib menghargai perjuangan para pahlawan, karena
tanpa mereka mungkin kita tidak akan merdeka seperti saat ini.
Latar Belakang Peristiwa Rengasdengklok
Latar belakang Peristiwa Rengasdengklok adalah adanya perbedaan
pendapat yang terjadi antara golongan muda dan golongan tua dalam
rangka memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Golongan tua lebih
setuju untuk menunggu proses perundingan dengan komite panitia
kemerdekaan yang telah disusun oleh bangsa Jepang, untuk
mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.Sementara golongan muda lebih
setuju untuk segera langsung memproklamasikan kemerdekaan bangsa
Indonesia tanpa menunggu keputusan panitia kemerdekaan bentukan
Jepang (PPKI). Golongan muda sangat ingin untuk merealisasikan hal ini,
karena melihat posisi kekalahan Jepang dan terjepit itu sebagai sebuah
kesempatan emas.

Tujuan Peristiwa Rengasdengklok


Tujuan dari peristiwa ini tidak lepas dari peran para anggota muda yang
ingin segera menyatakan proklamasi kemerdekaan Indonesia sesegera
mungkin. Para anggota muda ini ingin mengamankan para tokoh tua ke
suatu tempat yang aman.

Tempat yang aman ini jatuh kepada Rengasdengklok, yang berada di


daerah Karawang provinsi Jawa Barat. Golongan tua yang nantinya
menjadi presiden dan wakil presiden pertama Republik Indonesia ini
diamankan ke dalam sebuah rumah sederhana milik
petani.Rengasdengklok dipilih karena dinilai sebagai tempat yang paling
aman di antara tempat yang lainnya. Tempat ini dinilai dapat
menghindarkan para golongan tua dari intervensi pihak
luar.Rengasdengklok dinilai paling aman karena berdasarkan perhitungan
secara militer, tempat ini jauh dari daerah Jakarta dan juga Cirebon.
Wilayah Rengasdengklokjuga dipilih karena tempat ini dapat dengan
mudah mengawasi pergerakan tentara Jepang dari arah Jakarta dan juga
Bandung.

D. Perumusan Teks Proklamasi


Kronologis Perumusan Teks Proklamasi
Setelah peristiwa Rengasdengklok, rombongan Ir. Soekarno segera
kembali ke Jakarta sekitar pukul 23.00 WIB pada 16 Agustus 1945.
Semula tempat yang dituju adalah Hotel desIndes (Duta Indonesia).
Namun, tidak jadi karena pihak hotel tidak mengizinkan kegiatan apa pun
selepas pukul 22.30 WIB. Di hotel yang terletak di Jalan Gajah Mada ini,
pada pagi sebelumnya juga telah direncanakan pertemuan anggota PPKI,
tetapi pihak Jepang melarangnya. Dalam keadaan demikian, Achmad
Soebardjo membawa rombongan menuju rumah Laksamana Maeda di
Jalan Imam Bonjol No. 1. Setelah tiba di Jl. Imam Bonjol No. 1,
Soekarno dan Moh. Hatta lalu diantarkan Laksamana Maeda menemui
Gunseikan (Kepala Pemerintahan Militer Jepang) Mayor Jenderal
HoichiYamamoto. Akan tetapi, Gunseikan menolak menerima Soekarno -
Hatta pada tengah malam. Dengan ditemani oleh Maeda,
ShigetadaNishijima, TomegoroYoshizumi, dan Miyoshi sebagai
penterjemah, mereka pergi menemui Somubuco (Direktur/ Kepala
Departemen Umum Pemerintah Militer Jepang) Mayor Jenderal
OtoshiNishimura. Tujuannya untuk menjajaki sikapnya terhadap
pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Pada pertemuan tersebut tidak dicapai kata sepakat antara Soekarno -
Hatta di satu pihak dengan Nishimura di lain pihak. Soekarno - Hatta
bertekad untuk melangsungkan rapat PPKI pada pagi hari tanggal 16
Agustus 1945 Rapat PPKI itu tidak jadi diadakan karena mereka dibawa
ke Rengasdengklok. Mereka menekankan kepada Nishimura bahwa
Jenderal Besar Terauchi telah menyerahkan pelaksanaan Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia kepada PPKI. Di lain pihak, Nishimura
menegaskan garis kebijaksanaan Panglima Tentara ke-XVI di Jawa,
bahwa dengan menyerahnya Jepang kepada Sekutu berlaku ketentuan
bahwa tentara Jepang tidak diperbolehkan lagi mengubah status quo.
Berdasarkan garis kebijaksanaan itu, Nishimura melarang Soekarno -
Hatta untuk mengadakan rapat PPKI dalam rangkan pelaksanaan
Proklamasi Kemerdekaan. Sampailah Soekarno - Hatta pada kesimpulan
bahwa tidak ada gunanya lagi membicarakan soal kemerdekaan Indonesia
dengan pihak Jepang. Mereka hanya berharap pihak Jepang supaya tidak
menghalang-halangi pelaksanaan Proklamasi oleh rakyat Indonesia
sendiri.

Proses Perumusan Teks Proklamasi


Setelah pertemuan itu, Soekarno dan Hatta kembali ke rumah Maeda. Di
rumah Maeda telah hadir, para anggota PPKI, para pemimpin pemuda,
para pemimpin pergerakan dan beberapa anggota Chuo Sangi In yang ada
di Jakarta. Setelah berbicara sebentar dengan Soekarno, Moh. Hatta, dan
Achmad Soebardjo, maka kemudian Laksamana Maeda minta diri untuk
beristirahat dan mempersilahkan para pemimpin Indonesia berunding di
rumahnya. Para tokoh nasionalis berkumpul di rumah Maeda untuk
merumuskan teks proklamasi. Kemudian di ruang makan Maeda
dirumuskan naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Ketika peristiwa
bersejarah itu berlangsung Maeda tidak hadir, tetapi Miyoshi sebagai
orang kepercayaan Nishimura bersama Sukarni, Sudiro, dan B. M. Diah
menyaksikan Soekarno, Hatta, dan Achmad Soebardjo membahas
perumusan naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Soekarno pertama kali menuliskan kata pernyataan Proklamasi sebagai


judul pada pukul 03.00 WIB. Achmad Soebardjo menyampaikan kalimat
“Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan
Indonesia”. Moh. Hatta menambahkan kalimat: “Hal-hal yang mengenai
pemindahan kekuasaan dan lain-lain diselenggarakan dengan cara
saksama dan dalam tempoh yang sesingkat-singkatnya”. Soekarno
menuliskan: Jakarta, 17 – 8 – 05 Wakil-wakil bangsa Indonesia sebagai
penutup.
Pada pukul 04.00 WIB dini hari Soekarno meminta persetujuan dan tanda
tangan kepada semua yang hadir sebagai wakil-wakil bangsa Indonesia.
Para pemuda menolak dengan alasan sebagian yang hadir banyak yang
menjadi kolaborator Jepang. Sukarno mengusulkan agar teks proklamasi
cukup ditandatangani dua orang tokoh, yakni Soekarno dan Moh. Hatta,
atas nama bangsa Indonesia. Usul Sukarni diterima. Dengan beberapa
perubahan yang telah disetujui, maka konsep itu kemudian diserahkan
kepada Sayuti Melik untuk diketik. Perubahan dalam naskah Proklamasi
terdiri dari:
 Kata tempoh diubah mendai tempo
 Kata-kata "wakil-wakil bangsa Indonesia" pada bagian akhir
naskah diubah menjadi "atas nama bangsa Indonesia".
 Perubahan penulisan tanggal, yaitu "Djakarta, 17-8-05" menjadi
Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05. Tahun 05 merupakan
singkatan dari tahun Jepang (Sumera), yakni tahun 2605 yang
bertepatan dengan tahun 1945 Masehi.

Pertemuan dini hari itu menghasilkan naskah Proklamasi. Agar seluruh


rakyat Indonesia mengetahuinya, naskah itu harus disebarluaskan.
Timbullah persoalan tentang cara penyebaran naskah tersebut ke seluruh
Indonesia. Sukarni mengusulkan agar naskah tersebut dibacakan di
Lapangan Ikada, yang telah dipersiapkan bagi berkumpulnya masyarakat
Jakarta untuk mendengar pembacaan naskah Proklamasi. Namun,
Soekarno tidak setuju karena lapangan Ikada merupakan tempat umum
yang dapat memancing bentrokan antara rakyat dengan militer Jepang. Ia
sendiri mengusulkan agar Proklamasi dilakukan di rumahnya di Jalan
Pegangsaan Timur No. 56. Usul tersebut disetujui dan naskah Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia dibacakannya bersama Hatta di tempat itu pada
hari Jumat tanggal 17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB.
E. Hasil Sidang PPKI
Hasil Sidang PPKI Pertama yaitu pada tanggal 18 Agustus 1945
menghasilkan 3 keputusan penting. Apa saja ketiga hasil sidang
tersebut? :
 Menetapkan dan mengesahkan UUD negara RI yang
rancangannya telah dipersiapkan oleh BPUPKI sebelumnya.
 Memilih Ir. Soekarno dan Drs. Moh Hatta sebagai Presiden dan
Wakil Presiden pertama Indonesia.
 Akan dibentuk sebuah Komite Nasional, sebagai badan
pembantu presiden dan dalam menjalankan tugas sehari-hari
sebelum MPR/DPR terbentuk sesuai dengan UUD.
Hasil Sidang PPKI tanggal 19 Agustus 1945, Sidang Kedua PPKI

Setelah melakukan sidang pertama tanggal 18 Agustus, pada hari selanjutnya,


PPKI mengadakan sidang lagi. Nah sidang PPKI kedua tanggal 19 Agustus
1945 menghasilkan 3 keputusan penting, antara lain sebagai berikut :
 Membentuk Komite Nasional Indonesia.
 Membentuk kementerian negara yang terdiri dari 12 kementerian
yang memimpin departemen dan 4 menteri negara non departemen
sekaligus mengangkat menteri-menterinya.
 Menetapkan pembagian wilayah Indonesia menjadi 8 Provinsi
sekaligus menunjuk gubernurnya.
Hasil Sidang PPKI tanggal 22 Agustus 1945, Sidang Ketiga PPKI

Pada tanggal 22 Agustus 1945 rapat PPKI dilanjutkan kembali untuk membahas
3 masalah utama yang pernah dibahas dalam sidang-sidang sebelumnya. Rapat
mengambil keputusan untuk membentuk 3 badan baru yaitu :

 Komite Nasional Indonesia (KNI), adalah badan yang berfungsi


sebagai DPR sebelum pemilu diselenggarakan dan disusun dari pusat
hingga daerah.
 Partai Nasional Indonesia (PNI), PNI dirancang menjadi partai
tunggal negara RI (namun pada akhir Agustus 1945 dibatalkan).
 Badan Keamanan Rakyat (BKR), berfungsi sebagai penjaga
keamanan umum bagi masing-masing daerah.
Pada tanggal 25 Agustus 1945 pemerintah secara resmi mengumumkan
dibentuknya KNIP dengan ketua Mr. Kasman Singadimedjo dan Suwiryo
sebagai sekretaris, dengan anggota berjumlah 136 orang.

F. Makna Proklamasi

1. Dalam Bidang Ekonomi


Proklamasi memberikan arah dan kesempatan bagi bangsa Indonesia
untuk menciptakan rakyat yang sejahtera dan mempunyai kekuasaan
dalm mengelola sumber daya ekonomi secara mandiri.
2. Dalam Bidang Politik
Melalui Proklamasi yang merupakan suatu pernyataan kemerdekaan yang
berisi pernyataan keputusan bangsa Indonesia yang telah berhasil
melepaskan diri dari segala belenggu penjajahan dari para penjajah serta
bukti kemenangan atas para penjajah, kemudian bangsa Indonesia
memiliki kedaulatan bebas untuk menentukan nasibnya sendiri.
3. Dalam Bidang Pendidikan
Melalui proklamasi juga Indonesia bertekad untuk memajukan kehidupan
rakyat dengan cara menjadikan rakyat yang pintar jauh dari
keterbelakanganserta merata bagi setiap warga dengan tidak ada
pembatasan ataupun hukum diskriminasi, jadi semua lapisan masyarakat
berhak mendapatkan kesempatan bersekolah, dapat mendirikan sekolah,
mengembangkan pelajaran di sekolah sesuai dengan nilai – nilai dan
martabat bangsa Indonesia.
4. Dalam bidang Sosial
Ketika Proklamasi sudah dilaksanakan sudah tidak ada lagi sistem strata
dalam lingkungan masyarakat, itu berarti Stratifikasi Sosial sudah tidak
berlaku, yang berdampak seluruh lapisan masyarakat kedudukannya sama
di mata hukum.
5. Dalam bidang Kebudayaan
Masyarakat bebas menjalankan dan melestarikan adat istiadatnya sesuai
dengan nili – nilai dan martabat bangsa Indonesia tanpa diikut campuri
oleh pemerintah colonial.

Lampiran 2

Penilaian Sikap Spiritual dan Sikap Sosial

N NAMA MENSYUKUR JUJU KERJ HARG JUMLA NILA


O SISWA I R A A DIRI H SKOR I
SAMA
1 Sharfina 4 3 4 3 10 3,33
2 Lula
3 Stefanie
4 Sumant
o
Indikator sikap spiritual “mensyukuri”:

 Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran


 Memberi salam pada saat awal dan akhir presentasi sesuai agama yang
dianut
 Saling menghormati, toleransi
 Memelihara hubungan baik sesama teman sekelas

Indikator sikap sosial “jujur”:

 Tidak berbohong
 Mengembalikan kepada yang berhak bila menemukan sesuatu
 Tidak nyontek, tidak plagiarism
 Terus terang

Indikator sikap sosial “kerja sama”:

 Peduli kepada sesama


 Saling membantu dalam hal kebaikan
 Saling menghargai/ toleran
 Ramah dengan sesama

Indikator sikap sosial “Harga Diri”:

 Tidak suka dengan dominasi asing


 Bersikap sopan untuk menegur bagi mereka yang mengejek
 Cinta produk negeri sendiri
 Menghargai dan menjaga karya – karya sekolah dan masyarakat
sendiri

Rubrik pemberian skor

4 = jika peserta didik melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut

3 = jika peserta didik melakukan 3 (tiga) kegiatan tersebut

2 = jika peserta didik melakukan 2 ( dua ) kegiatan tersebut

1 = jika peserta didik melakukan salah satu (empat) kegiatan tersebut

Perhitungan skor akhir


skor
x 4 = Skor akhir
skor tertinggi

Contoh : Skor diperoleh 9, Skor tertinggi 4 x 3 = 12, maka skor akhir;


4
× 4=3,5(Sangat Baik)
3

Petunjuk nilai:

Sangat Baik : Apabila memperoleh skor 3,20 – 4,00 (80 – 100)

Baik : Apabila memperoleh skor 2,80 – 3,19 (70 – 79)

Cukup : Apabila memperoleh skor 2,40 – 2,79 (60 – 69)

Kurang : Apabila memperoleh skor 2,40 (kurang dari 60%)

Lampiran 3

Penilaian Pengetahuan:
Skor Penilaian Tes Tertulis
No soal Skor Maksimal
1 25
2 25
3 25
4 25
Jml skor 100
maksimal

NA = Jumlah Skor Maksimal Keterangan:

= 100 NA : Nilai Akhir

Lampiran 4
Penilaian Keterampilan:
RUBRIK OBSERVASI
KEGIATAN DISKUSI BERSAMA
Mata Sejarah Tahun Pelajaran : 2019/2020
:
Pelajaran (Peminatan)
Kelas / X I/1 Waktu :
:
Semester Pengamatan

Mengkomunikas Mendenga Berargumentas Keaktifa Juml


NO NAMA ikan rkan i n ah
0-100 0-100 0-100 0-100 Skor
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Keterangan :
Nilai = Jumlah skor dibagi 3
a. Keterampilan mengomunikasikan adalah kemampuan peserta didik untuk
mengungkapkan atau menyampaikan ide atau gagasan dengan bahasa lisan
yang efektif.
b. Keterampilan mendengarkan dipahami sebagai kemampuan peserta didik
untuk tidak menyela, memotong, atau menginterupsi pembicaraan seseorang
ketika sedang mengungkapkan gagasannya.
c. Kemampuan berargumentasi menunjukkan kemampuan peserta didik
dalam mengemukakan argumentasi logis ketika ada pihak yang bertanya
atau mempertanyakan gagasannya.
d. Kemampuan berkontribusi dimaksudkan sebagai kemampuan peserta
didik memberikan gagasan-gagasan yang mendukung atau mengarah ke
penarikan kesimpulan termasuk di dalamnya menghargai perbedaan
pendapat.
e. Skor rentang antara 0 – 100
• 91 – 100 = Amat Baik
• 81 – 90 = Baik
• 75 – 80 = Cukup
• 0 – 74 = Kurang
Lampiran 5
Penilaian Keterampilan:
RUBRIK OBSERVASI
KEGIATAN PRESENTASI

Mata Sejarah Tahun Pelajaran : 2019/2020


:
Pelajaran (Peminatan)
Kelas / XI/1 Waktu :
:
Semester Pengamatan

Menangg
api dan
Mengkomun
menjawa
Isi (materi) ikasikan Jumla
NO Nama Peserta Didik b
0-100 hasil h Skor
pertanya
0-100
an
0-100

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

Keterangan :
a. Keterampilan menjelaskan adalah kemampuan menyampaikan hasil
observasi dan diskusi secara meyakinkan.
b. Keterampilan memvisualisasikan berkaitan dengan kemampuan peserta
didik untuk membuat atau mengemas informasi seunik mungkin, semenarik
mungkin, atau sekreatif mungkin.
c. Keterampilan merespon adalah kemampuan peserta didik menyampaikan
tanggapan atas pertanyaan, bantahan, sanggahan dari pihak lain secara
empatik.
f. Skor rentang antara 0 – 100
 91 – 100 = Amat Baik.
 81 – 90 = Baik
 75 – 80 = Cukup
 0 – 74 = Kurang

Lampiran 6
Penilaian Keterampilan

Mata Tahun
: : 2019/2020
Pelajaran Pelajaran
Kelas / Waktu
: XI/1 :
Semester Pengamatan

N Relevansi Kelengkapan Kebahasaan Jumlah


NAMA
O 0-100 0-100 0-100 Skor
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Nilai = Jumlah skor dibagi 3


Keterangan :
a. Kegiatan mengamati dalam hal ini dipahami sebagai cara peserta didik
mengumpulkan informasi faktual dengan memanfaatkan indera penglihat,
pembau, pendengar, pengecap dan peraba. Maka secara keseluruhan yang
dinilai adalah HASIL pengamatan (berupa informasi) bukan CARA
mengamati.
b. Relevansi, kelengkapan, dan kebahasaan diperlakukan sebagai indikator
penilaian kegiatan mengamati.
Relevansi merujuk pada ketepatan atau keterhubungan fakta yang diamati
dengan informasi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan Kompetensi
Dasar/Tujuan Pembelajaran (TP).
Kelengkapan dalam arti semakin banyak komponen fakta yang terliput atau
semakin sedikit sisa (residu) fakta yang tertinggal.
Kebahasaan menunjukan bagaimana peserta didik mendeskripsikan fakta-
fakta yang dikumpulkan dalam bahasa tulis yang efektif (tata kata atau tata
kalimat yang benar dan mudah dipahami).
g. Skor rentang antara 0 – 100
 91 – 100 = Amat Baik
 81 – 90 = Baik
 75 – 80 = Cukup
 0 – 74 = Kurang

Ketua : ………………………………..
Anggota :
1. …………………………………………………………
Lampiran 6 2. …………………………………………………………
3. …………………………………………………………
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) 4. …………………………………………………………
5. …………………………………………………………
No. 01.04
Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Materi Pokok : Peristiwa Proklamasi Indonesia
Kelas : ………
Kelompok : ………
Diskusikan dan pecahkan masalah berikut:
 Kelompok I mendiskusikan tentang makan proklamasi bagi kehidupan
sosial
Selamat bekerja!

Lampiran 7
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Ketua : ………………………………..
No. 01.04 Anggota :
Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia 1. …………………………………………………………
Materi Pokok : Peristiwa Proklamasi Indonesia 2. …………………………………………………………
3. …………………………………………………………
Kelas : ……… 4. …………………………………………………………
Kelompok : ……… 5. …………………………………………………………
Diskusikan dan pecahkan masalah berikut:
 Kelompok 2 mendiskusikan tentang makna peristiwa proklamasi bagi
kehidupan budaya
Selamat bekerja!

Lampiran 8
Ketua : ………………………………..
Lembar Kerja Peserta Didik Anggota :
No. 01.04 1. …………………………………………………………
2. …………………………………………………………
3. …………………………………………………………
4. …………………………………………………………
5. …………………………………………………………
Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Materi Pokok : Peristiwa Proklamasi Indonesia
Kelas : ………
Kelompok : ………
Diskusikan dan pecahkan masalah berikut:
 Kelompok 3 mendiskusikan tentang makna peristiwa proklamasi bagi
kehidupan ekonomi!
Selamat bekerja!

Lampiran 9

Lembar Kerja Peserta Didik


No. 01.04
Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Materi Pokok : Peristiwa Proklamasi Indonesia
Kelas : ………
Kelompok : ………

Diskusikan dan pecahkan masalah berikut:


 Kelompok 4membahas tentang makna peristiwa proklamasi bagi kehidupan
politik!
Selamat bekerja!
Ketua : ………………………………..
Anggota :
1. …………………………………………………………
2. …………………………………………………………
3. …………………………………………………………
4. …………………………………………………………
5. …………………………………………………………

Lampiran 10

Lembar Kerja Peserta Didik


No. 01.04
Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Materi Pokok : PeristiwaProklamasi Indonesia
Kelas : ………
Kelompok : ………

Diskusikan dan pecahkan masalah berikut:


 Kelompok 5 membahas tentang makna peristiwa proklamasi bagi kehidupan
pendidikan bangsa Indonesia!
Selamat Bekerja!

Anda mungkin juga menyukai