Anda di halaman 1dari 15

DIAL INDICATOR DAN KOMPARATOR

TUGAS MAKALAH METROLOGI INDUSTRI


ROMBEL 3

OLEH :

ZAENI ALI ROSIDIN (5201411085)

PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


2011
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Metrologi (ilmu pengukuran) adalah ilmu yang mempelajari ilmu-ilmu pengukuran.
kalibrasi dan akurasi di bidang industri, ilmu pengetahuandan teknologi. Dalam dunia
moderen metrologi berperan vital untuk melindungi konsumen dan yang telah
ditetapkan. Metrologi industri banyak berhubungan dengan pengukuran massa , volume
, panjang , suhu , tegangan listrik , arus , keasaman , kelembapan dan besaran- besaran
fisika maupun kimia lainya yang diperlukan dalam pengontrolan proses dan produksi oleh
industri pengukuran .
Serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk menentukan nilai suatu besaran
dalam bentuk angka (kwantitatif). Jadi mengukur adalah suatu proses mengaitkan angka
secara empirik dan obyektif pada sifat-sifat obyek atau kejadian nyata sehingga angka
yang diperoleh tersebut dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai obyek atau
kejadian yang diukur . Cara cara pengukuran ada empat cara pengukuran yang dapat
dilakukan , yaitu pengukuran langsung , pengukuran tidak langsung , pengukuran dgn kaliber
batas dan pengukuran dengan bentuk standar .
Disini saya akan membahas tentang pengukuran tidak langsung . Pengukuran tidak
langsung adalah pengukuran yang dilakukan dengan memakai alat ukur dari bantuan alat
ukur lainnya . Seperti alat ukur tak langsung .
Penggunaan alat ukur tak langsung ini hasil pengukurannya tidak bisa langsung
dibaca pada skala yang terdapat pada alat ukur. Pada pelaksanaannya pengukuran
menggunakan alat ukur tak langsung ini membutuhkan bantuan alat ukur lain seperti
jangka sorong dan lain lain .
Makalah ini akan membahas mengenai alat ukur tak langsung yaitu Dial Indicator
dan Komparator .
B. Rumusan masalah

Adapun rumusan masalah yang digunakan pada makalah alat ukur tak langsung Dial
Indicator dan Komparator ini adalah sebagai berikut:

1. Apa itu Dial Indicator dan Komparator itu?


2. Bagaimana bentuk dan bagian dari Dial Indicator dan Komparator itu?
3. Bagaimana prosedur pengukuran Dial Indicator dan Komparator itu?

C. Tujuan

Adapun tujuan pembuatan makalah alat ukur tak langsung Dial Indicator dan
Komparator ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui apa itu Dial Indicator dan Komparator.


2. Mengetahui bentuk dan bagian-bagian dari Dial Indicator dan Komparator.
3. Mengetahui prosedur pengukuraaan Dial Indicator dan Komparator .

D. Manfaat

Adapun manfaat dari pembuatan makalah Dial Indicator dan Komparator ini adalah
sebagai berikut : Memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai alat ukur tak
langsung Dial Indicator dan Komparator . Baik dari bentuk , bagian-bagian, dan
bagaimana prosedur penggunaan Dial Indicator dan Komparator dengan benar.
BAB II
PEMBAHASAN

Alat Ukur Linier Tak Langsung


Kegunaan, untuk mengukur dimensi pada benda yang tidak dapat diukur dengan alat ukur
linier langsung karena beberapa sebab , antara lain : karena diperlukan kecermatan yang lebih
tinggi atau karena kondisi obyek ukur tidak memungkinkan penggunaan alat ukur langsung.
Berikut ini salah satu jenis alat ukur linier tak langsung antara lain :

1. Dial Indicator .
2. Komparator .

1. Dial Indicator

Dial indicator merupakan alat ukur dengan skala yang sangat kecil misalnya pada
pengukuran pergerakan suatu komponen (backlash , endplay) juga pengukuran
kerataanya (round out) . Komponen utamanya adalah : dial (skala pengukuran) , jarum
penunjuk dan contact poin . Dial dilengkapi denagn screw pengikat .

Prinsip kerjanya adalah menjadikan gerakan putaran jarum jam penunjuk pada
piringan berskala .

Salah satu cara alignment sepasang mesin, dengan cara mengunakan dial indicator.
dan dengan cara apapun, keahlihan tetap diperlukan untuk mendapatkan hasil yang
akurat . Maka pemahaman , latihan dan ketrampilan sangat diperlukan.
Metoda indicator ada 2 cara antara lain:
I. Rim & face dial indicator : kedua poros diputar bersamaan
II. Reverse dial indicator : cukup memutar salah satu poros.
(Dengan Cara kalkulasi : matematis atau grafis)

Reverse Rim & face


Metode dial indicator adalah metode yang paling banyak di lakukan, karena ketelitian
cukup dapat dipertanggung jawabkan, terutama jika dilakukan dengan professional.
Dan harga alat relative murah.
# cara lain :
- penggaris atau mistar, lebih murah, mudah tapi sangat kasar.
- optical, laser, lebih akurat, mudah tapi peralatan mahal, sehingga untuk pabrik
dengan banyak mesin menjadi sangat ekonomis.
Keuntungan metode Dial :
1. Metode ini cukup akurat .
2. Cukup efisien untuk poros berdiameter besar maupun kecil .
3. Dengan menggambar atau mudah melihat posisi kedua poros .
4. Dapat dilakukan untuk kedua poros yang dapat diputar ataupun hanya satu .
5. Alat cukup murah dibanding alat lacer atau alat lain .
6. Mudah di gambar , dibuat perhitungan perhitungan , sehingga pekerjaan dapat
diselesaikan lebih cepat .
7. Cukup sesuai untuk mesin mesin besar putaran tinggi .
Kerugian metode Dial :
1. Mengerjakanya harus sangat teliti dan hati hati , pemasangan dial harus kokoh ,
sehingga dapat dihindari salah baca atau salah penunjukan .
2. Toleransi , run-out , sag harus diketahui atau di chek dulu .
3. Jika permukaan kopling tidak rata atau run out nya besar , maka penunjukan dial
indicator menjadi tidak sebenarnya , sehingga selanjutnya perhitungan perhitungan
menjadi salah.
4. Aksial clearence sangat mempengaruhi kesalahan.
Membaca dial merupakan hal yang paling dasar yang harus dipahami dan dimengerti
oleh pelaksana , hasil bacaan salah akan mengakibatkan hasil salah dan fatal .
Kesalahan seperti dibahas dihalaman depan banyak sebab mengapa penunjukan bisa
salah .
Kesalahan utama di golongakan sebagai berikut :
Pemasangan dial tidak kokoh : kendor , ada sag , tidak sejajar , posisi tidak tepat .
Kesahan pada alat ada histiris , tidak lancar naik-turun plunjer .
Pemahaman membaca dial salah , terbalik-balik , pemahaman skala salah sehingga
hasil perhitungan atau penggambaran salah .
2. Komparator (Pembanding)

Komparator adalah sebuah rangkaian yang dapat membandingkan besar tegangan masukan .
Komparator merupakan rangkaian elektronik yang akan membandingkan suatu input dengan
referensi tertentu untuk menghasilkan output berupa dua nilai ( high dan low ) . Suatu
komparator mempunyai dua masukan yang terdiri dari tegangan acuan ( Vreverence ) dan
tegangan masukan ( Vinput ) serta satu tegangan output ( Voutput ) .

Besar isyarat tegangan keluaran dari komparator tidak bersifat linier secara
proporsional terhadap besar tegangan input. Terdapat dua macam komparator, antara lain :
1. Komparator Tak-Membalik (Non-Inverting Comparator)
2. Komparator Membalik (Inverting Comparator)

I. Komparator Tak-Membalik (Non-Inverting Comparator)


Pada jenis komparator ini, isyarat tegangan input dipasang pada saluran input tak-
membalik (saluran +) dan tegangan nol pada saluran input membalik (saluran -). Sehingga
saluran input membalik di-ground-kan. Isyarat tegangan masukan disimbolkan dengan Vin
dan isyarat tegangan referensi disimbolkan dengan Vref. Gambar 1. Menunjukkan rangkaian
komparator Tak-Membalik.

Gambar 1. Rangkaian Komparator Tak-Membalik

Pada rangkaian komparator Tak-Membalik, jika Vin lebih besar dari Vref, maka
tegangan output adalah +Vsat (mendekati tegangan +VCC). Jika Vin lebih kecil dari Vref,
maka tegangan output adalah -Vsat (mendekati tegangan -VEE)
Pada grafik Gambar 2. dijelaskan, saat Vref=0 dan Vin bernilai positif, maka Vout
(Vo) = +Vsat +VCC. Sedangkan saat Vin bernilai negatif, maka Vo= -Vsat -VEE. Hal
ini dikarenakan, saat Op Amp dalam kondisi open-loop, penguatan tegangan (AOL) yang
dihasilkan sangat besar bahkan untuk input Vin yang sangat kecil, Op Amp dapat
menghasilkan output saturasi.
Berdasarkan model kerjanya, tingkat saturasi yang dihasilkan berupa +Vsat dan
Vsat tanpa adanya feed-back pada Op Amp dan diopersaikan dalam konsisi open-loop.
Sehingga Op Amp bekerja dalam kondisi saturasi.
Gambar 2. Menunjukkan Vin dalam gelombang sinusoidal. Dengan AOL yang
besar, maka saat input inverting di-groundkan, tegangan input Vin dalam nilai mikrovolt pun
sudah cukup untuk membuat Op Amp dalam kondisi saturasi. Besar Vsat ditunjukkan pada
datasheet. Persamaan untuk mendapatkan tegangan input pada tingkat minimal saat saturasi
adalah


Vin(min)= saat saturasi .. (1)

Gambar 2. Grafik isyarat Vin dan Vout Komparator Tak-Membalik


Gambar 3. menunjukkan grafik karakteristik perpindahan tegangan saturasi yang
dihasilkan.

(a) Ideal (b) Secara Praktis

Gambar 3. Grafik Karakteristik Perpindahan Tegangan Saturasi

II. Komparator Membalik (Inverting Comparator)


Gambar 4. Menunjukkan komparator membalik yang menggunakan tegangan referensi (Vref)
pada saluran non-inverting (+) dan tegangan input (Vin) pada saluran inverting (-). Tegangan
referensi dapat menggunakan sumber catu daya tegangan konstan atau rangkaian pembagi
tegangan.

Gambar 4. Rangkaian Dasar Komparator Inverting

Pada saat Vin kurang dari Vref, tegangan output Vo adalah +Vsat ( +VCC). Hal ini
dikarenakan tegangan pada saluran input inverting lebih kecil dari saluran input non-
inverting.
Gambar 5. Gelombang Input dan Output pada Komparator Inverting

Gambar 6. Menunjukkan grafik karakteristik tegangan output yang dihasilkan


komparator inverting terhadap tegangan inverting.

Gambar 6. Karakteristik perubahan tegangan output terhadap tegangan input pada


komparator inverting
Schmitt Trigger

Schmitt trigger adalah jenis komparator dengan dua tegangan pembanding yang
berbeda (Threshold voltage). Saat tegangan input melebihi tegangan batas atas (high
threshold) maka tegangan komparator akan bernilai high pada model non-inverting input atau
low pada model inverting input. Tegangan output akan bernilai tetap sampai tegangan input
berada di bawah tegangan batas bawah (low threshold). Saat tegangan input berada di bawah
tegangan batas bawah, maka tegangan ouptut akan berubah dari keadaan sebelumnya.
Kondisi tegangan output high atau low bernilai mendekati tegangan positif atau
negatif dari catu daya yang digunakan pada komparator. Gambar 7. Menunjukkan grafik
perubahan tegangan output terhadap tegangan input pada rangkaian Schmitt Trigger

Gambar 7. Grafik perubahan tegangan output terhadap tegangan input pada rangkaian
Schmitt Trigger
Rangkaian Dasar Schmitt Trigger

Gambar 8. (a) Schmitt Trigger Non-Inverting (b) Schmitt Trigger Inverting


=
+

Dimana +Vth adalah tegangan batas atas dan Vth adalah tegangan batas bawah. RI adalah
hambatan input dan RFB adalah hambatan umpan-balik.

Rangkaian Non-Symetrical Schmitt Trigger

Gambar 9. Non-Symetrical Schmitt Trigger

1
=
1 1 1
1 + 2 +


=
1

=

= +

Rangkaian Non-Symetrical Schmitt Trigger dengan Single-Supply

Gambar 10. Non-Symetrical Schmitt Trigger dengan Single Supply

1
1 =
1 +

2
_ =
2 + 1

2
2 =
2 +


_ =
1 + 2
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Alat Ukur Linier Tak Langsung


Kegunaannya untuk mengukur dimensi pada benda yang tidak dapat diukur dengan alat ukur
linier langsung karena beberapa sebab, antara lain : karena diperlukan kecermatan yang lebih
tinggi atau karena kondisi obyek ukur tidak memungkinkan penggunaan alat ukur langsung .

Macam-macam alat ukur linier tak langsung :

1. Dial Indicator
Dial indicator Prinsip kerjanya adalah menjadikan gerakan putaran jarum jam
penunjuk pada piringan berskala .

2. Komparator
Komparator adalah sebuah rangkaian yang dapat membandingkan besar tegangan
masukan . Komparator merupakan rangkaian elektronik yang akan membandingkan
suatu input dengan referensi tertentu untuk menghasilkan output berupa dua nilai (
high dan low ) . Suatu komparator mempunyai dua masukan yang terdiri dari
tegangan acuan ( Vreverence ) dan tegangan masukan ( Vinput ) serta satu tegangan
output ( Voutput ) .
Besar isyarat tegangan keluaran dari komparator tidak bersifat linier secara
proporsional terhadap besar tegangan input. Terdapat dua macam komparator, antara
lain :
1. Komparator Tak-Membalik (Non-Inverting Comparator)
2. Komparator Membalik (Inverting Comparator)

Semua alat ukur yang dijelaskan diatas merupakan alat ukur yang presisi dan sudah biasa
digunakan .
Daftar Pustaka
http://mesin.ub.ac.id/fasilitas/metrologi.inc.php

blog.stikom.edu/ihya/files/2010/11/Materi-komparator.docx

Anda mungkin juga menyukai