Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

INSTALASI LISTRIK PENERANGAN


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktikum Dasar Teknik Elektro
Dosen Pengampu: Dr. Hasbullah, S.Pd., M.T.

Disusun Oleh:
Kelompok 4

Diki Firmansyah 2108015


Ilyas Tohirin 2107992
Yuri Nur Azizah 2110128

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2022
PRAKTIKUM

A. Judul Praktikum
Instalasi Listrik Penerangan
B. Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa dapat mengimplementasikan rangkaian elektronika dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Mahasiswa dapat menentukan komponen instalasi listrik penerangan.
3. Mahasiswa mampu merencanakan tata letak komponen dan jalur
sambungan berdasarkan skema diagram.
4. Mahasiswa dapat melaksanakan instalasi penerangan listrik sesuai dengan
gambar rangkaian.
5. Mahasiswa dapat melakukan uji fungsi hasil instalasi sesuai dengan
gambar rangkaian.
6. Mahsiswa dapat mengukur besaran tegangan, arus, dan daya pada rangkaian
dengan menggunakan alat ukur.
C. Teori Dasar
Instalasi litrik merupakan suatu rangkaian dari peralatan listrik yang
berhubungan antar satu dengan yang lain dan berada dalam satu lingkup sistem
ketenaga listrikan. Instalasi listrik yang baik adalah instalasi yang aman bagi
manusia dan akrab dengan lingkungan sekitarnya. Mengingat bahaya listrik
dapat pula membahayakan manusia maka selalu diupayakan agar listrik yang
didistribusikan dapat dilaksanakan secara aman bagi manusia dan peralatan.
Sketsa dan ilustrasi dari sebuah rungan dalam suatu bangunan sangat
mempunyai peranan penting dalam merangkai dan menentukan rancangan
suatu instalasi listrik dari bangunan tersebut. Berkaitan dengan perencanaan
pemasangan instalasi suatu tempat apakah gedung, rumah, aula, gudang, dan
sebagainya. Sebelum melakukan suatu pekerjaan pemasangan atau instalasi
maka harus terlebih dahulu membuat suatu gambar yang berupa diagram
rencana instalasi dan gambar diagram pelaksanaan atau pengawatan. Sehingga
dalam pelaksanaan pekerjaan sudah terbayang langkah-langkah yang harus
ditempuh. Dalam merangkai instalasi listrik sederhana khususnya berkaitan
dengan pemasangan lampu, dikenal ada beberapa macam diantaranya:
instalasi dua lampu pijar dengan sakelar tunggal, instalasi dua lampu pijar
hubungan gudang, instalasi sebuah lampu pijar dengan sakelar tunggal,
instalasi dua lampu pijar dengan sakelar seri atau deret dan sebagainya.
Pada waktu melakukan pemasangan instalasi tentunya harus mengetahui
prosedur-prosedur yang telah ditentukan untuk pemasangan instalasi listrik
tersebut. Beberapa prosedur yang harus ditempuh oleh seorang instalatir dalam
melakukan sutu pemasangan instalasi listrik, antara lain: membuat gambar
situasi, membuat gambar instalasi, membuat diagram instalasi garis tunggal,
membuat gambar perincian atau keterangan pelaksanaan, melakukan
pengawasan, melakukan pemeriksaan, dan pengujian apabila sudah selesai,
serta bertanggung jawab atas semua pekerjaan yang telah diselesaikannya
dalam jangka waktu tertentu apabila terjadi suatu kecelakaan akibat dari
kesalahan pemasangan.
1. Arus Listrik.
Arus listrik dalam penghantar adalah gerak elektron membawa
muatan negatif listrik mengalirkan arus dari tegangan yang tinggi menuju
tegangan yang rendah. Benda yang menghasilkan arus listrik di sebut
sumber arus listrik, misalnya baterai, acu, dynamo, sumber arus AC, dan
sebagainya.

Gambar 1 dan 2 : pergerakan arus


Rumus arus listrik adalah:
𝑄
I= (𝑎𝑚𝑝𝑒𝑟𝑒)
𝑡
Dimana:
I = Arus listrik yang mengalir (A)
Q = Muatan listrik (C)
t = Waktu (s)
2. Kuat arus
Kuat arus adalah arus listrikyang mengalir melalui penghantar selama
satu detikdimana satuan kuat arus adalah ampere (A). Rumus kuat arus:
𝑄 = 𝐼×𝑡
𝑄
I=
𝑡
𝑄
t=
𝐼
Dimana:
I = Arus listrik yang mengalir (A)
Q = Muatan listrik (C)
t = Waktu (s)
3. Tahanan Listrik
Tahanan aatau hambatan adalah sesuatu yang mengurangi arus
listrik. Arus listrik yang mengalir melalui konduktor akan mengalami
tahanan dari kawat penghantar (konduktor) itu sendiri. Besarnya hambatan
listrik di ukur dengan satuan ohm. Rumus untuk menghitung besarnya
tahanan listrik terhadap daya hantar arus:
𝐼
R=
𝐺
𝐼
G=
𝑅
Dimana:
R = Tahanan / resistansi [ Ω/ohm]
G = Daya hantar arus / konduktivitas [mho]

Gambar 3. Resistansi Konduktor


Tahanan penghantar besarnya berbanding terbalik terhadap luas
penampangnya dan juga besarnya tahanan konduktor sesuai hukum Ohm.
“Bila suatu penghantar dengan panjang l , dan diameter penampang q
sertatahanan jenis ρ (rho), maka tahanan penghantar tersebut adalah” :
𝐼
R=ρx
𝑞
Dimana :
R = Tahanan Kawat [ Ω/ohm]
l = Panjang Kawat [meter/m]
ρ = Tahanan Jenis Kawat [Ωmm²/meter]
q = Penampang Kawat [mm²]
Faktot-faktor yang mempengaruhi nilai resistan atau tahanan, karena
tahanan suatu jenis material sangat tergantung pada:
• Panjang penghantar.
• Luas penampang konduktor.
• Jenis konduktor .
• Temperatur.
4. Daya Listrik
Daya listrik adalah besarnya energi listrik yang di perlukan oleh
beban selamasatu detik. Rumus energi listrik adalah:
W=V.I .T
Dimana :
W = Energi
V = Tegangan (Volt)
I = Kuat Arus
t = Waktu
Karena (p) adalah energi selama satu detik berarti t = satu detik.
Sehingga rumusdaya listrik adalah P = V x I.
5. Daya Listik
Definisi: “rapat arus ialah besarnya arus listrik tiap-tiap mm² luas
penampang kawat”.

Gambar 4. Kerapatan arus listrik.


Arus listrik mengalir dalam kawat penghantar secara merata menurut
luas penampangnya. Arus listrik 12 A mengalir dalam kawat berpenampang
4mm².
Maka kerapatan arusnya 3A/mm² (12A/4 mm2), ketika penampang
penghantar mengecil 1,5mm², maka kerapatan arusnya menjadi 8A/mm2
(12A/1,5 mm²).
Kerapatan arus berpengaruh pada kenaikan temperatur. Suhu
penghantar dipertahankan sekitar 300°C, dimana kemampuan hantar arus
kabel sudah ditetapkan dalam tabel Kemampuan Hantar Arus (KHA).

Tabel 1. Kemampuan Hantar Arus (KHA).


Berdasarkan tabel KHA kabel pada tabel diatas, kabel berpenampang
4 mm², 2 inti kabel memiliki KHA 30A, memiliki kerapatan arus 8,5A/mm².
Kerapatan arus berbanding terbalik dengan penampang penghantar, semakin
besar penampang penghantar kerapatan arusnya mengecil.
Rumus-rumus dibawah ini untuk menghitung besarnya rapat arus,
kuat arus dan penampang kawat:
Dimana:
J = Rapat arus [ A/mm²]
I = Kuat arus [ Amp]
A = luas penampang kawat [ mm²]
D. Alat dan Bahan Praktikum
1. Alat
a. Tang Pemotong
b. Tang Kombinasi
c. Diveting Tools
d. Obeng (+) dan (-)
e. Papan Trainer (termasuk Kotak Kontak dan Saklar)
f. Avometer
2. Bahan
a. Kabel NYM 1,5 mm2 (2 warna)
b. Lampu Pijar dan Lampu TL
c. Saklar Tunggal, Seri dan Tukar
d. Junction Box
e. Socket
E. Langkah Kerja
1. Berdoa sebelum mulai.
2. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam praktikum.
3. Menggunakan kabel sesuai kebutuhan praktikum instalasi.
4. Pasang pada papan trainer.
5. Sebelum dihubungkan dengan sumber AC, cek setiap instalasi dasar
menggunakan Avometer.
6. Pindahkan tuas MCB pada posisi ON, dan tekan saklar untuk menyalakan
lampu.
7. Ulangi poin 3 sampai 6 pada job sheet selanjutnya.
F. Tugas
1. Buatlah pemasangan instalasi listrik pada papan trainer sesuai diagram
berikut.
2. Gambar terlebih dahulu digram pengawatan dari rangkain tersebut!
3. Hitung besar arus,tegangan dan daya yang mengalir pada setiap rangkaian
yang dibuat dengan menggunakan AVO Meter!
G. Percobaan Rangkaian
1. Rangkaian listrik 1 saklar tunggal dengan 1 lampu.

Gambar 5. SLD dan WD Rangkaian listrik 1 saklar tunggal dengan 1


lampu.
2. Rangkaian 1 saklar seri dan dua lampu pijar.

Gambar 6. SLD dan WD Rangkaian 1 saklar seri dan dua lampu pijar.
3. Rangkaian 2 saklar tukar (hotel), dan 1 lampu pijar.

Gambar 7. SLD dan WD Rangkaian 2 saklar tukar (hotel), dan 1 lampu


pijar.
H. Hasil Praktikum
1. Buatlah pemasangan instalasi listrik pada papan trainer sesuai diagram
berikut.
No. Judul Praktikum Dokumentasi Instalasi Listrik

Rangkaian listrik 1 saklar


1.
tunggal dengan 1 lampu.
Rangkaian 1 saklar seri dan
2.
dua lampu pijar.

Rangkaian 2 saklar tukar


3.
(hotel), dan 1 lampu pijar.

Tabel 2. Hasil praktikum pembuatan Instalasi Listrik Penerangan.


2. Diagram pengawatan dari rangkain tersebut!
Judul
No. Diagram Pengawatan
Praktikum

Rangkaian listrik
1. 1 saklar tunggal
dengan 1 lampu.

Rangkaian 1
2. saklar seri dan
dua lampu pijar.

Rangkaian 2
saklar tukar
3.
(hotel), dan 1
lampu pijar.

Tabel 3. Hasil gambar diagram pengawatan rangkaian.


3. Hitung besar arus, tegangan, dan daya yang mengalir pada setiap rangkaian
yang dibuat dengan menggunakan AVO Meter!
No. Judul Praktikum Tegangan Arus Daya

1. Rangkaian listrik 1 saklar 2,265 W


tunggal dengan 1 lampu.

234 V 0,00968 A

Lampu LED
Lampu LED
0,00955 A
2,174 W
2. Rangkaian 1 saklar seri dan
dua lampu pijar. Lampu Pijar
2,174 W
227,7 V
Lampu LED
0,00955 A

3. Rangkaian 2 saklar tukar 1,513 W


(hotel), dan 1 lampu pijar.
226,6 V
0,00668 A
Tabel 4. Hasil pengukuran Tegangan, Arus, dan Daya pada rangkaian.
I. Dokumentasi
J. Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa sebelum
kita merangkai rangkaian listrik kita harus merencakan terlebih dahulu bahan-
bahan apa saja yang akan dipakai sehingga pada saat melakukan pemasangan
pun tidak ada bahan yang kurang ataupun kelebihan. Dalam praktek ini juga
kita harus mampu dan bisa membaca gambar baik SLD maupun WD pada
jobsheet agar tidak terjadi kesalahan mendasar. Pada praktikum instalasi
penerangan yang dilakukan ini juga kami pun diharuskan untuk merangkai
dan melakukannya dengan baik dan benar. Selain itu, kami pun diharuskan
untuk mengetahui bagaimana cara memeriksa kondisi peralatan terlebih
dahulu apakah masih layak untuk digunakan atau tidak. Paling terpenting
sebelum kita menyambungkan sumber listrik yang berasal dari PLN alangkah
baiknya kita cek terlebih dahulu dengan menggunakan avometer untuk
mengetahui apakah pemasangan instalasi listrik tersebut sudah baik atau
belum, karena dikhawatirkan ada yang konslet pada saat pemasangannya. Jadi
dalam hal ini keselematan kerja yang paling diutamakan dalam melakukan
praktikum instalasi listrik penerangan ini.

Anda mungkin juga menyukai