HARMONI 2
(ARRANSEMEN)
Kompentesi Dasar :
2.1. Mendeskripsikan gagasan dalam pembuatan karya
Indikator Pencapaian :
Mengidentifikasi teknik yang digunakan dalam mengarransemen music.
Menjelaskan prosedur dan materi yang digunakan
Menciptakan keunikan karya arransemen yang dibuat.
ARRANSEMEN.
Arransemen adalah usaha untuk memperindah lagu dengan memberi hiasan-hiasan musik sejauh
memberi warna baru yang tidak keluar dari tema musikal.
Hal yang mendasari menyusun arransemen vokal adalah :
1. Bentuk Arransemen, diantaranya adalah Unisono, Poliphonie, Motet, Kanon, Homophonie,
dll.
2. Lagu Pilihan yang paling sesuai untuk musik Vocal (Paduan Suara, Vokal Grup, Accapella).
3. Peruntukan Arransemen, apakah untuk suara sejenis atau campuran. Dalam istilah Paduan
suara dikenal Sopran-Mezzosopran-Alto untuk jenis suara wanita, atau Tenor-Bariton-Bass
untuk jenis suara pria, atau Sopran-Alto-Tenor-Bass untuk suara campuran.
4. Ambitus Suara Vokal (batas suara manusia). Untuk klasifikasi suara normal adalah sbb :
Suara tinggi : c – g’
Suara sedang : A – e’
Suara rendah : E – d’
5. Akor yang lengkap untuk lagu pilihan. Sedapat mungkin penggunaan akor substitusi
dimaksimalkan.
CONTOH .
Arransemen suara sejenis.
Do = F
I I7 IV II I VI II V
S: 5 .5 6 5 3 1 | 1 . 6 . | 5 . 1 3 1 5 3 | 2 . . . |
MS: 3 .3 3 3 1 1 | 1 . 6 . | 5 . 1 1 1 3 1 | 6 . 7 . |
A: 1 .1 7 7 6 6 | 6 . 4 . | 3 . 5 6 5 1 6 | 4 . 5 . |
Ku li hat i bu per - ti wi, se dang bersu sah ha - ti
I I7 IV II I VI II V
S: 5 .5 6 5 3 1 | 1 . 6 . | 5 . 1 3 1 5 3 | 2 . . . |
A: 3 .3 3 3 1 1 | 1 . 6 . | 5 . 1 1 1 3 1 | 6 . 7 . |
T: 5 .5 1 1 7 7 | 6 . 4 . | 5 . 5 6 5 3 1 | 4 . . . |
B: 1 .1 1 1 1 1 | 4 . 2 . | 3 . 5 6 5 1 6 | 6 . 5 . |
Ku li hat i bu per - ti wi, se dang bersu sah ha - ti
BENTUK ARRANSEMEN
Bentuk arransemen yang dapat dijadikan model pembuatan arransemen vocal atau instrumental
diantaranya adalah :
6. Homophonie ; bentuk arransemen sama suara, bergerak sejajar (parallel).
7. Polyphonie ; bentuk arransemen dengan banyak pola gerak, saling menyilang, saling
menutupi celah-celah yang ada,
8. Canon ; bentuk arransemen bersusulan antar suara, dengan melodi yang sama, seolah-olah
membuat kalimat tanya dan jawab.
9. Diskan ; bentuk arransemen dengan melodi sisipan, senandung.
10. Medrigal ; bentuk banyak suara dan berbeda lirik (khususnya pada vocal arransemen)
Perhatikan contoh di atas, Sopran dan Tenor bergerak secara Canon. Alto dan Bass membuat bentuk
Diskan. Secara keseluruhan arransemen di atas disebut Polyphonie.
Dalam menata bentuk arransemen, seorang arranger harus benar-benar memberikan perhatian
serius kepada karakter instrument/vocal, jangkauan suara (range/ambitus), dinamika music, tempo
music, dan bagaimana music harus disajikan. Jika kemampuan mengarransemen terus berkembang,
Anda bisa saja menaikkan frekuensi music dengan menaikkan (modulasi) tangga nada yang
digunakan. Hal ini dapat dipastikan memberi rasa baru bagi pendengar music. Semua itu bisa
tergambarkan dan tertulis pada partitur music dengan berbagai symbol-simbol musiknya.
Dengan mencari segala pengetahuan tentang music dan berbagai pengalaman, biasanya siklus
seorang musisi atau pekerja music akan dimulai dari menjadi pemain music, arranger, music director,
dan terakhir menjadi composer. Perjalanan itu sangat panjang dan membutuhkan komitmen yang
kuat.
PENUGASAN KELOMPOK.
Buatlah arransemen vocal sederhana untuk 1 lagu daerah yang Anda kenal.
Indikator : Kadens, Pembagian Suara, Bentuk Arransemen.
UJIAN SISWA.
1. Tes Teori Harmoni.
2. Ujian Praktik Penyajian Arransemen Musik Lagu Daerah.
Indikator : Pengetahuan Harmoni, Kreativitas Kelompok, Grouping, Penyajian.
Alat Pendukung : Instrument Harmonic (piano/gitar), instrument Pelengkap (drums, perkusi, bass,
violin, dll)
SELAMAT BERKARYA.