Anda di halaman 1dari 4

Bahan Ajar

HARMONI 2
(ARRANSEMEN)

Mata Pelajaran/Aspek : Seni Budaya - Seni Musik


Kelas/Program/Semester : XI (sebelas) / Umum / 1

Kompentesi Dasar :
2.1. Mendeskripsikan gagasan dalam pembuatan karya

Indikator Pencapaian :
 Mengidentifikasi teknik yang digunakan dalam mengarransemen music.
 Menjelaskan prosedur dan materi yang digunakan
 Menciptakan keunikan karya arransemen yang dibuat.

ARRANSEMEN.
Arransemen adalah usaha untuk memperindah lagu dengan memberi hiasan-hiasan musik sejauh
memberi warna baru yang tidak keluar dari tema musikal.
Hal yang mendasari menyusun arransemen vokal adalah :
1. Bentuk Arransemen, diantaranya adalah Unisono, Poliphonie, Motet, Kanon, Homophonie,
dll.
2. Lagu Pilihan yang paling sesuai untuk musik Vocal (Paduan Suara, Vokal Grup, Accapella).
3. Peruntukan Arransemen, apakah untuk suara sejenis atau campuran. Dalam istilah Paduan
suara dikenal Sopran-Mezzosopran-Alto untuk jenis suara wanita, atau Tenor-Bariton-Bass
untuk jenis suara pria, atau Sopran-Alto-Tenor-Bass untuk suara campuran.
4. Ambitus Suara Vokal (batas suara manusia). Untuk klasifikasi suara normal adalah sbb :
 Suara tinggi : c – g’
 Suara sedang : A – e’
 Suara rendah : E – d’
5. Akor yang lengkap untuk lagu pilihan. Sedapat mungkin penggunaan akor substitusi
dimaksimalkan.

Seni Budaya – SM.XI-005 1


Langkah – Langkah Membuat Arransemen Lagu (vocal).
1. Temukan notasi music lagu asli (notasi angka atau notasi balok).
2. Tuliskan notasi asli di bagian suara teratas. Nyanyikan terlebih dahulu lagu asli untuk
menemukan arah chord-chord berkembang.
3. Tentukan Chord music pengiring (instrument harmonic). Gunakan kadens (tingkat akor)
terlebih dahulu. Jika Anda peka, lengkapi akor subsitusinya.
4. Tentukan nada dasar yang akan digunakan, disesuaikan dengan jangkauan suara penyanyi.
Melodi lagu asli biasanya dinyanyikan oleh suara tertinggi (sopran) agar lagu asli tetap
terasa dominan.
5. Mulailah menyusun suara 2 dan 3, bersamdar pada kadens yang digunakan.
6. Cobalah dengan kelompok Anda notasi arransemen yang sudah dibuat. Disarankan dengan
membaca notasi terlebih dahulu. Jika menemukan not-not yang terasa kurang harmonis,
perbaiki not-not itu.

CONTOH .
Arransemen suara sejenis.

Do = F

I I7 IV II I VI II V
S: 5 .5 6 5 3 1 | 1 . 6 . | 5 . 1 3 1 5 3 | 2 . . . |
MS: 3 .3 3 3 1 1 | 1 . 6 . | 5 . 1 1 1 3 1 | 6 . 7 . |
A: 1 .1 7 7 6 6 | 6 . 4 . | 3 . 5 6 5 1 6 | 4 . 5 . |
Ku li hat i bu per - ti wi, se dang bersu sah ha - ti

Arransemen suara Campuran.


Do = D

I I7 IV II I VI II V
S: 5 .5 6 5 3 1 | 1 . 6 . | 5 . 1 3 1 5 3 | 2 . . . |
A: 3 .3 3 3 1 1 | 1 . 6 . | 5 . 1 1 1 3 1 | 6 . 7 . |
T: 5 .5 1 1 7 7 | 6 . 4 . | 5 . 5 6 5 3 1 | 4 . . . |
B: 1 .1 1 1 1 1 | 4 . 2 . | 3 . 5 6 5 1 6 | 6 . 5 . |
Ku li hat i bu per - ti wi, se dang bersu sah ha - ti

Contoh dalam notasi Balok (SATB).

BENTUK ARRANSEMEN

Seni Budaya – SM.XI-005 2


Bentuk arransemen yang dapat dijadikan model
pembuatan arransemen vocal atau instrumental
diantaranya adalah :
1. Homophonie ; bentuk arransemen sama
suara, bergerak sejajar (parallel).
2. Polyphonie ; bentuk arransemen dengan
banyak pola gerak, saling menyilang, saling
menutupi celah-celah yang ada,
3. Canon ; bentuk arransemen bersusulan antar
suara, dengan melodi yang sama, seolah-olah
membuat kalimat tanya dan jawab.
4. Diskan ; bentuk arransemen dengan melodi
sisipan, senandung.
5. Medrigal ; bentuk banyak suara dan berbeda
lirik (khususnya pada vocal arransemen)

Perhatikan contoh di samping, Sopran dan Tenor


bergerak secara Canon. Alto dan Bass membuat bentuk
Diskan. Secara keseluruhan arransemen di atas disebut
Polyphonie.

Bentuk arransemen yang dapat dijadikan model pembuatan arransemen vocal atau instrumental
diantaranya adalah :
6. Homophonie ; bentuk arransemen sama suara, bergerak sejajar (parallel).
7. Polyphonie ; bentuk arransemen dengan banyak pola gerak, saling menyilang, saling
menutupi celah-celah yang ada,
8. Canon ; bentuk arransemen bersusulan antar suara, dengan melodi yang sama, seolah-olah
membuat kalimat tanya dan jawab.
9. Diskan ; bentuk arransemen dengan melodi sisipan, senandung.
10. Medrigal ; bentuk banyak suara dan berbeda lirik (khususnya pada vocal arransemen)

Perhatikan contoh di atas, Sopran dan Tenor bergerak secara Canon. Alto dan Bass membuat bentuk
Diskan. Secara keseluruhan arransemen di atas disebut Polyphonie.

KOMPONEN BENTUK ARRANSEMEN MUSIK.


1. Intro.
Introduction atau intro adalah bagian untuk memberi awalan music. Biasanya intro disusun
berdasar pada tema chord music iringan sepanjang 4 bar. Pada arransemen vocal intro
music biasanya diambil dari melodi lagu terakhir. (contoh pada aubade sekolah).
2. Pembagian Suara.
Bagian ini adalah bagian pengembangan melodi, bagian dimana chord music berkembang.
Dalam arransemen vocal muncul pembagian suara ke 1, 2, 3 dst. Dalam arransemen music,
disanalah berbagai instrument dikembangkan sesuai dengan fungsi dan karakter masing-
masing instrument. Siapa pemegang melodi asli, siapa menjadi pembawa chord, siapa yang
membawa beat, dan seterusnya. Dalam format Combo Band, Vocal adalah menjadi pembawa
melodi asli, atau instrument tertentu yang lebih dominan (violin, Saxophone, dll).
3. Interlude (Music Tengah)
Bagian music tengah adalah kebebasan bagi arranger untuk mengembangkan melodi lain
yang tetap masih satu tema. Dalam format combo band biasanya bagian ini bisa berwujud
instrumentalia atau bentuk improvisasi. Setelah bagian ini selesai, biasanya lagu dimainkan
kembali dengan mengambil bagian tertentu dalam lagu (misal : refrain).
4. Coda.

Seni Budaya – SM.XI-005 3


Bagian Coda merupakan bagian klimaks music. Anda harus menutup pernyajian arransemen
dengan kesan yang hebat. Banyak arransemen yang dibuat dengan kalimat berulang-ulang.
Semakin sering diberi tekanan music, music semakin memiliki dinamika.

Dalam menata bentuk arransemen, seorang arranger harus benar-benar memberikan perhatian
serius kepada karakter instrument/vocal, jangkauan suara (range/ambitus), dinamika music, tempo
music, dan bagaimana music harus disajikan. Jika kemampuan mengarransemen terus berkembang,
Anda bisa saja menaikkan frekuensi music dengan menaikkan (modulasi) tangga nada yang
digunakan. Hal ini dapat dipastikan memberi rasa baru bagi pendengar music. Semua itu bisa
tergambarkan dan tertulis pada partitur music dengan berbagai symbol-simbol musiknya.

Dengan mencari segala pengetahuan tentang music dan berbagai pengalaman, biasanya siklus
seorang musisi atau pekerja music akan dimulai dari menjadi pemain music, arranger, music director,
dan terakhir menjadi composer. Perjalanan itu sangat panjang dan membutuhkan komitmen yang
kuat.

PENUGASAN KELOMPOK.
Buatlah arransemen vocal sederhana untuk 1 lagu daerah yang Anda kenal.
Indikator : Kadens, Pembagian Suara, Bentuk Arransemen.

UJIAN SISWA.
1. Tes Teori Harmoni.
2. Ujian Praktik Penyajian Arransemen Musik Lagu Daerah.
Indikator : Pengetahuan Harmoni, Kreativitas Kelompok, Grouping, Penyajian.
Alat Pendukung : Instrument Harmonic (piano/gitar), instrument Pelengkap (drums, perkusi, bass,
violin, dll)

SELAMAT BERKARYA.

Seni Budaya – SM.XI-005 4

Anda mungkin juga menyukai